Anda di halaman 1dari 46

SC dengan penyulit

Pembimbing :
dr. H. Patiyus Agustiansyah, SpOG(K)

FOR

Sampai

sekarang insisi pada uterus yang


sangat dianjurkan adalah insisi transversal.
beberapa jenis insisi pada uterus :

Low transverse incision


J incision
T incision
Low vertical incision
Double J atau Trap door incision
Classic incision

FOR

Low

transverse incision: insisi yang paling


sering digunakan, memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya adalah risiko
untuk mencederai arteri uterina jauh lebih
sedikit, dan operator memiliki akses yang
lebih luas dalam melahirkan janin.

FOR

incision: Insisi ini biasanya merupakan


insisi yang bersifat darurat, berawal dari
low transverse incision , namun kemudian
operator menemui kendala dalam
melahirkan bayi (letak lintang, presentasi
bokong, anak kembar) sehingga dilakukan
insisi ini. Kelemahannya adalah insisi ini
memiliki tingkat penyembuhan yang
paling buruk setelah classic incision

FOR

Low

vertical incision: insisi ini, meskipun


memiliki tingkat kesembuhan yang lebih
baik dibandingkan insisi klasik, namun
tidak banyak digunakan karena risiko
untuk meluas sampai ke bladder cukup
tinggi

FOR

Double

J atau Trap door incision: ini adalah


alternatif insisi darurat yang lebih
dianjurkan jika operator menemui kesulitan
dalam melahirkan janin dengan low vertical
incision. Insisi ini dianggap lebih aman
daripada T incision pada kasus persalinan
pervaginam pada bekas SC.
kelemahan insisi ini adalah besarnya risiko
bagi janin untuk terluka akibat terkena insisi
scalpel

FOR

Classic

incision: Insisi ini adalah inisi yang


memberikan operator ruang yang lebih
leluasa dalam melahirkan janin.
kelemahan, seperti perdarahan
intraoperatif yang lebih banyak, durasi
operasi yang lebih lama, risiko ruptur uteri
yang tinggi.

FOR

FOR

incision: jarang digunakan, dengan insisi


ini operator memiliki akses yang lebih
leluasa dalam melahirkan janin, terutama
pada janin dengan letak lintang.

FOR

Floating/High
1.

2.

head
Rotasi dagu atau occiput ke depan bila
memungkinkan dengan menggunakan bagian
pelvic curve forceps pada anterior atau
menggunakan salah satu gagang forceps.
Memasukkan tangan dibawah kepala bayi dan
seperti mengungkit kepala keluar dari pelvis
disertai tekanan pada fundus, teknik ini kadang
dapat menyebabkan perluasan dari insisi uterus
yang disebabkan oleh bayi dan tangan operator
sendiri.

Cephalic Presentation
FOR

Application of Wrigleys forceps for


floating head

FOR

3. Bayi dilahirkan dengan menarik kaki,


dengan melakukan versi dan ekstraksi
bokong/kaki, hal ini dilakukan bila kepala
bayi yang floating terlepas dari tangan
operator.

FOR

Dengan

anastesi yang dalam, biasanya terjadi


relaksasi dari uterus.
Posisi head low untuk melepaskan kepala
dari pelvis disertai tekanan keatas pada bahu
janin oleh operator.
Sementara tangan operator dimasukkan untuk
menarik kepada, tekanan pada bahu bayi
dilakukan oleh asisten sedang operator
berusaha membuat dagu kearah anterior.

Deeply Impacted Head


FOR

Dengan

menggunakan teknik aseptik tangan


asisten dapat mendorong kepala keatas dari
vagina.
Bila tangan atau bahu telah mengalami
extended dari insisi uterus dan cara lain telah
gagal, dapat dilakukan metode patwardhan
dan manoever patwardhan modifikasi
Patwardhan manoeuvre :one armopposite
armtrunkone legother leg and finally
head are delivered in succession.

Cont
FOR

Modified

Patwardhan manoeuvre one arm


same side leg buttock opposite leg
-opposite arm and lastly head is delivered
in succession.

FOR

Breech

Harus diingat bahwa melahirkan presentasi


bokong melalui SC, membutuhkan keahlian
yang sama dengan melahirkan bokong
pervaginam
Menarik punggung dan kaki keatas tanpa
tekanan dari abdomen dapat menyebabkan
komplikasi yang sebenarnya kita hindari
dari persalinan bokong pervaginam

Malpresentation
FOR

Transverse lie
In this case lower segment vertical incision can be
preferred for option of easy extension. Insisi SBR
secara vertikal dapat dilakuakna untuk
mengurangi kejadian extended.
Pada kejadian letak lintang kasep, melahirkan
bayi juga akan lebih sulit. Ekstraksi bokong adalah
teknik yang lebih dianjurkan. Perhatian lebih
diperlukan untuk kejadian trauma extended
serta atonia uterus dan sepsis pada periode post
partum.

FOR

Plasenta

previa selalu berkaitan dengan


morbiditas dan mortalitas bayi dan ibu yang
lebih tinggi dan harus dilakukan oleh
konsultan senior.
Insisi SBR secara vertikal dapat dilakukan,
harus dihindari terpotongnya plasenta dan
saat mengeluarkan bayi, tangan operator
melewati ujung plasenta
Teknik ini harus dilakukan dengan cepat
untuk mengurangi darah perdarahan

Difficult Placental Situation


FOR

Bila

terjadi perdarahan yang banyak pada


placental bed dapat diberikan tekanan
langsung pada placental bed atau dengan
menggunakan packing panas. Dan bila
tetap terjadi dapat dijahit dengan jelujur
feston atau jahit satu-satu

FOR

Nishida

et al
Pada plasenta yang menutupi seluruh
bagian anterior uterusm pada dilakukan
insisi secara transversal pada fundus
uterus

New method
FOR

Nishida et al

Pada plasenta yang menutupi seluruh


bagian anterior uterus dapat dilakukan
insisi secara transversal pada fundus
uterus

FOR

Pasien

harus dimonitor akan vital sign,


hidrasi cairan serta antibiotik profilaksis
harus diberikan
Kandung kemih harus dikosongkan
Kandung kemih biasanya dapat tertarik
keatas dan dapat menyebabkan trauma
pada saat pemotongan peritoneum

Caesarean section in infected


obstructed labour
FOR

Segmen

bawah biasanya sangat lunak,


terjadi edema dan sangat dekat dengan
kepala janin, sehingga biasanya dilakukan
insisi kecil pada pertengahan SBR, angkat
dengan jari dan gunting perlahan untuk
menghindari trauma pada bayi.

FOR

FOR

Site

of incision should not be too low,


otherwise one may incise the vagina and
lower flap will disappear behind the
urinary bladder. If one makes too high
incision than delivery of foetus will be
difficult as usually the foetus is deeply
impacted at outlet.
Baby can be pushed from below by
assistant or delivered by breech extraction

FOR

Before

uterus repair one should always


confirm the two lateral angle of uterine
incision and identify internal Os.
Otherwise fully dilated cervix can be
included in wall of uterus or posterior wall
of uterus may be stitched to anterior wall

FOR

Pada

insisi SBR secara transversal, tangan


serta dada bayi merupakan bagian pertama
yang terlihat oleh operator.
Tangan operator memasuki uterus dan
menarik salah satu kaki pada fundus dan
dengan tarikan ringan pada kaki dan tungkai.
Setelah tungkai keluar dari insisi uterus,
diikuti bokong dan dan fleksi dari tulang
belakang janin.

SC dengan POPP kala II


FOR

FOR

Ketika

mioma berda pada SBR dan


menyebabkan kesulitan persalinan. Insisi
secara klasik pada SBR bagian atas
mungkin diperlukan.
Pada 5 miomektomi yang dilakukan selama
SC, 4 mioma subserosa yang bertangkai
dapat diangkat, sedang pengangkatan satu
mioma yang tidak bertangkai menyebabkan
perdarahan hebat.

SC dengan myoma
FOR

Pada

SC dengan varises uterus yang


terlihat pada saat peritoneum dibuka.
Vena diligasi dengan jahutan sebelum SBR
diinsisi.
Hal ini dilakukan untuk mengkompresi
vena yang mengalami dilatasi sebagai
pencegahan terhadap perdarahan hebat.

SC dengan varises uterus


FOR

FOR

Raba

dan rasakan denyut arteri uterina pada


perbatasan serviks dan segmen bawah rahim.
Pakai jarum besar dengan benang poliglikolik 0 (atau
catgut kromik) dan buat jahitan sedalam 2-3 cm
pada 2 tempat. Lakukan ikatan dengan simpul kunci.
Tempatkan jahitan sedekat mungkin dengan uterus,
karena ureter biasanya hanya 1 cm lateral terhadap
ateri uterina.
Lakukan yang sama pada sisi lateral yang lain.
Jika arteri terkena, jepit dan ikat sampai perdarahan
berhenti.

LIGASI ARTERI UTERINA


FOR

FOR

Jahitan

pertama dilakukan 3 cm di bawah insisi


histerotomi / seksio sesaria pada sisi kiri pasien dan
dirajut sepanjang rongga uterus untuk menutup 3 cm
diatas tepi insisikira-kira 4 cm dari batas lateral uterus
Jahitan kemudian dilakukan pada bagian atas uterus
dan bagian belakangnya. Saat lokasi jahitan tepat
difundus, penjahitan harus dilakukan kurang lebih
vertikal dan berada sekitar 4 cm dari kornu, tidak ada
kecenderungan terjadinya pergeseran kearah lateral
menuju broad ligamen, sehingga memastikan bahwa
penutupan jahitan yang tepat telah dicapai dan
dipertahankan

Teknik Prosedur Jahitan B-Lynch


FOR

Pada

bagian belakang uterus dimana penjahitan


dilakukan sepanjang dinding uterus. Tepatnya
pada bidang horizontal pada tingkat insisi uterus
dari perlekatan / insersi ligament uterosakral.
Saat jarum menembus sisi rongga uterus dari
dinding posterior, lalu diarahkan ke dinding
posterior, sehingga jahitan berada diatas fundus
dan pada sisi kanan anterior uterus. Jarum
dimasukkan kembali ke rongga uterus seperti
yang dilakukan pada sisi kiri, yaitu 3 cm diatas
insisi atas dan 4 cm dari sisi lateral uterus melalui
tepi atas insisi, menuju rongga uterus dan keluar
lagi sepanjang 3 cm dibawah tepi bawah insisi

FOR

Asisten

mempertahankan kompresi saat


benang jahitan dilekatkan dari sudut yang
berbeda untuk memastikan tekanan yang
seragam dan tidak bergeser. Kedua ujung
jahitan dilakukan double throw knot
untuk keamanan dalam mempertahankan
tekanan;

FOR

FOR

FOR

Jarum

menembus uterus dari anterior ke


posterior (poin a) lalu dari bagian
posterior ke anterior (poin b)
Hal yang sama dilakukan pada poin c dan
d sehingga terbentuk persegi
Pada uterus yang atoni, dapat dibuat 4-5
persegi

Cho Suture (multiple square


suture)
FOR

FOR

Surabaya method
FOR

Keluarkan

uterus setelah SBR dijahit


Asisten meregangkan uterus untuk
membuat SBR menjadi lebih tipis
This technique using "Chromic catgut no.
2" witha curve needle which had been
straightened
jahitan pertama dilakukan pada 2 cm
dibawah insisi SBR dan 2 cm medial ddari
pinggir lateral

FOR

Jarum

dimasukkan dari dinding ventral ke


dorsal SBR.
Jahitan ke 2 dilakukan seperti pada jahitan
pertama tetapi kontralateral.
Jahitan ke-3 dilakukan diantaranya.
Asisten menekan uterus secara anterior-inferior
untuk membuat uterus pada posisi antefleksi.
Operator lalu mengikat dan mengencangkan
ikatan pada fundus uteri 3 cm medial dari kiri
dan kanan dan jahitan ketiga diantaranya.

FOR

Ligasi Arteri hipogastrika


FOR

Approach

to the hypogastric artery through the


peritoneum, parallel and just lateral to the ovarian
vessels, exposing the interior surface of the posterior
layer of the broad ligament. The ureter will be found
attached to the medial leaf of the broad ligament.
The bifurcation of the common iliac artery into its
external and internal (hypogastric) branches is exposed
by blunt dissection of the loose overlying areolar tissues.
Identification of these structures is essential
To avoid traumatizing the underlying hypogastric vein,
the hypogastric artery is elevated by means of a
Babcock clamp before passing an angled clamp to catch
a free tie.

FOR

Thank You

FOR

Anda mungkin juga menyukai