Anda di halaman 1dari 11

________________

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN


DENGUE HEMORAGIC FEVER
Oleh: Nurlaila, S.Kep, Ns
A. Pengertian
Demam berdarah adalah
suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue (abrovirus)
yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti (Suriadi, 2001).
Demam berdarah
merupakan penyakit yang
disebabkan oleh karena virus
dengue yang termasuk golongan
abrovirus melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti betina.
Penyakit ini lebih dikenal
dengan sebutan Demam
Berdarah Dengue (Hidayat,
2006).
Demam berdarah adalah
infeksi akut yang disebabkan
oleh abrovirus (Antopodborn
Virus) dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes (Aedes
albapictus dan Aedes aegypti)
(Ngastiah 2005).
Dari pengertian diatas
penulis menyimpulkan bahwa
DHF adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue
yang tergolong abrovirus dan
masuk ke dalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti.
Etiologi
Virus dengue serotype
den I, den II, den III, den TV
yang ditularkan melalui vector
nyamuk aedes aegypti, nyamuk
aedes polinesiensis dan beberapa
spesies lain merupakan vektor
yang kurang berperan, infeksi
dengan salah satu serotype akan
menimbulkan antibodi seumur
hidup terhadap serotype yang
bersangkutan tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serotype
(Mansjoer, 2000).
. Patofisiologi
Setelah virus dengue
masuk ke dalam tubuh pasien
akan mengalami keluhan dan
gejala seperti demam, sakit
kepala, mual, nyeri otot, pegal
seluruh badan, timbulnya ruam
dan kelainan yang mungkin
muncul pada system

retikuloendoteal seperti
________________
________________
pembesaran kelenjar getah
bening, hati, limpa. Ruam pada
IDHF disebabkan karena
kongesti pembuluh darah
dibawah kulit. Fenomena
patofisiologi utama yang
menentukan berat penyakit
adalah meningginya
permeabilitas dinding kapiler
karena pelepasan Zat
anafilaktosin, histamine, serotin
serta aktivasi system kalikreanin
yang berakibat ekstra vasasi
cairan intravaskuler, hal ini
berakibat berkurangnya volume
plasma. Terjadinya hipotensi,
hipoproteinemia, efusi dan
rejatan karena adanya kebocoran
plasma ke daerah ekstra vaskuler
di buktikan dengan di temukan
cairan dalam rongga serosa
terjadi dalam rongga
peritoneum, pleura dan miokard.
Renjatan hipovolemik yang
terjadi sebagai akibat kehilangan
plasma bila tidak segera teratasi
akan terjadi hipoksia jaringan,
asidosis metabolik dan kematian.
Penyebab lain kematian
DHF adalah perdarahan hebat.
Perdarahan umumnya
diakibatkan oleh
trombositopenia dan gangguan
fungsi trombosit. Fungsi
agregasi trombosit menurun
mungkin disebabkan karena
proses imunologis terbukti
dengan terdapatnya kompleks
imun dalam peredaran darah.
Kelainan system koagulasi
disebabkan diantaranya oleh
kerusakan hati yang fungsinya
memang terbukti terganggu oleh
system koagulasi (Harnawatiaj,
2008).
. Manifestasi Klinis
Virus yang masuk ke
dalam tubuh akan bereaksi 3-15
hari tetapi rata-rata 5-8 hari
dengan gejala yang timbul
secara mendadak berupa suhu
tinggi, nyeri pada otot seluruh
tubuh, nyeri hebat di belakang
kepala, suara serak, batuk,
epistaksis serta disuria. Penyakit

biasanya akan sembuh sendiri


dalam 5 hari dengan penurunan
suhu secara lisis. Maka penyakit
ini juga disebut vyfdaagse koorts
(demam 5 hari) (Ngastiyah
2005).
Demam berdarah
dengue ditandai oleh demam
mendadak tanpa sebab yang
________________
________________
jelas disertai gejala lain seperti
lemah, nafsu makan berkurang,
muntah, nyeri pada anggota
badan, punggung, sendi kepala
dan perut. Gejala-gejala tersebut
menyerupai influensa biasa.
Pada hari ke-2 atau hari ke-3
demam muncul bentuk
perdarahan yang beraneka ragam
dimulai dari yang paling ringan
berupa perdarahan di bawah
kulit (petekia/ekimosis),
perdarahan gusi, epistaksis,
sampai perdarahan yang hebat
berupa muntah darah akibat
perdarahan lambung, melena,
dan juga hematuria masif
(Ngastiyah 2005).
Selain perdarahan juga
terjadi syok yang biasanya
dijumpai pada saat demam telah
menurun antara hari ke-3 dan
ke-7 dengan tanda-tanda anak
menjadi makin lemah, ujung
ujung jari, telinga dan hidung
teraba dingin dan lembab.
Denyut nadi terasa cepat, kecil
dan tekanan darah menurun
dengan tekanan sistolik 80
mmHg atau kurang (Ngastiyah
2005).
E. Penatalaksanaan
Menurut Ngastiyah
(2005), penyakit demam
berdarah dengue (DBD) harus
segera diatasi dengan cara:
a. Renjatan atau perdarahan:
pengawasan tanda vital (nadi,
tekanan darah dan
pernafasan) perlu dilakukan
secara kontinu, bila perlu
setiap jam dan harus ada
catatan yang diisi setiap
melakukan observasi pasien.
Pemeriksaan hematokrit,
hemoglobin dan trombosit
sesuai permintaan dokter

biasanya setiap 4 jam dan


harus dicatat hasilnya secara
rapi karena pasien DBD
memerlukan pemantauan
yang terus menerus sampai
akhir. Perhatikan apakah
pasien ada kencing/tidak. Bila
dijumpai kelainan-kelainan
tersebut segera hubungi
dokter.
b. Perdarahan gastrointestinal:
periksa hematokrit dan
hemoglobin serta trombosit,
ukur tekanan darah/nadi,
pasang nasogastric tube
(NGT) untuk membantu
________________
________________
pengeluaran darah dari
lambung
c. Muntah bercampur darah
perlu tindakan secepatnya
baik obat-obatan maupun
darah yang diperlukan.
Makan dan minum pasien
dihentikan. Bila pasien
sebelumnya tidak dipasang
infus segera dipasang lebih
baik lebih dari satu infus.
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Ngastiyah
(2005), pemeriksaan yang
dilakukan pada pasien DHF
antara lain: terjadi
trombositopenia (100.000/ml
atau kurang) dan
hemokonsentrasi yang dapat
dilihat dari meningginya nilai
hematokrit pada 1 la
konvanselen. Pada pasien
dengan 2 atau 3 patokan klinis
disertai adanya trombositopenia
dan hemokonsentrasi tersebut
jika dilakukan pemeriksaan
serologis (IgG dan IgM)
hasilnya positif maka
diagnosisnya tepat.
IgG adalah reaksi imun
yang diproduksi terbanyak
sebagai antibodi utama dalam
proses sekunder dan merupakan
pertahanan inang yang penting
terhadap bakteri yang
terbungkus dan virus. IgM
adalah imunoglobulin utama
yang pertama dihasilkan dalam
respon imun primer. IgG dan
IgM dua-duanya positif maka

disimpulkan bahwa infeksi


sedang berada pada tahap
manifes, yaitu sudah terjadi
infeksi namun waktunya belum
terlalu lama. Untuk itu, pada
kasus IgG dan IgM dua-duanya
positif sebaiknya juga dilakukan
pemeriksaan aviditas IgG anti
toksoplasmosis. Bila nilai
aviditas IgG rendah, hal itu
menunjukkan infeki tersebut
baru terjadi, dan bila aviditas
IgG tinggi merupakan tanda
adanya antibodi sudah lama
terjadi (Admin, 2010).
________________
________________
G. Pathway
Nyamuk Aides Aegypti
!
viremia
& & Merangsang Depresi sumsum hipotalamus tulang belakang
Zat pirogen lepas trombositopenia
hipertermi perdarahan
Kekurangan Perdarahan volume cairan gastrointestinal
Perawatan di 4 Peningkatan
asam lambung
!
Mual muntah
!
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
rumah sakit
& &
Komplek virus Kurang
antibodi pengetahuan
! !
Aktivasi sistem komplemen
!
Anti histamin dilepaskan
!
Peningkatan permeabilitas
ansietas
kapiler
!
Kebocoran plasma
hospitalisasi
!
ansietas
Ruam, perdarahan dibawah kulit
!
Merangsang reseptor nyeri
!
nyeri
(Hidayat, 2006)
________________
________________

H. Asuhan Keperawatan
1.
Fokus Pengkajian
Pengkajian
merupakan dasar pertama
atau langkah awal dari proses
keperawatan
ral
keseluruhan dan merupakan
suatu proses yang sistematis
dan pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk
mengevalusi dan
mengidentifikasi Status
kesehatan pasien. Pada tahap
ini semua data dan informasi
tentang klien yang di
butuhkan, di kumpulkan dan
di analisa untuk menentukan
diagnosa keperawatan.
Tujuan dari pengkajian
adalah untuk mengumpulkan
data, menganalisa data
sehingga ditemukan diagnosa
keperawatan. Adapun
langkah-langkah dalam
pengkajian ini adalah sebagai
berikut:
a.
iwayat Keperawatan
Identitas pasien
meliputi nama, umur, berat
badan, jenis kelamin,
alamat rumah, suku
bangsa, agama dan nama
orang tua. Keluhan utama
pasien biasanya demam,
mual muntah, nafsu makan
menurun, nyeri otot, nyeri
sendi.
Riwayat
penyakit sekarang meliputi
sejak kapan timbul
demam, gejala lain yang
menyertai demam
(misalnya: mual muntah,
nafsu makan, diaforesis,
eliminasi, nyeri otot dan
sendi dll), apakah anak
menggigil, gelisah atau
letargi, upaya yang harus
dilakukan.
Riwayat
penyakit dahulu yang perlu
ditanyakan yaitu riwayat
penyakit yang pernah di
derita oleh anak maupun
keluarga dalam hal ini
orang tua. Apakah dalam
keluargaR pernah
mempunyai riwayat

penyakit keturunan atau


pernah menderita penyakit
________________
________________
kronis sehingga harus
dirawat di rumah sakit.
Riwayat
kehamilan dan kelahiran
yang ditanyakan meliputi
keadaan ibu saat hamil,
gizi, usia kehamilan, dan
obat-obatan. Hal tersebut
juga mencakup kesehatan
anak sebelum lahir, saat
lahir dan keadaan anak
setelah lahir.
Riwayat tumbuh
kembang yang perlu
ditanyakan adalah hal-hal
yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan
perkembangan anak
sesuai dengan usia anak
sekarang yang meliputi
motorik kasar, motorik
halus, perkembangan
kognitif atau bahasa dan
personal sosial atau
kemandirian.
Imunisasi yang
ditanyakan kepada orang
tua adalah apakah anak
mendapat imunisasi
secara lengkap sesuai
dengan usianya dan
jadwal pemberian serta
efek samping dari
pemberian imunisasi
seperti panas, alergi dan
sebagainya.
Psikososial yang
di tanyakan meliputi
tugas perkembangan
sosial anak, kemampuan
beradaptasi selama sakit,
mekanisme koping yang
di gunakan oleh anak dan
keluarga. Respon
emosional keluarga dan
penyesuaian keluarga
terhadap stres mencakup
juga harapan-harapan
keluarga terhadap
kesembuhan penyakit
anak.
Kesehatan fisik
meliputi pola nutrisi
seperti frekuensi

makanan, jenis makanan,


makanan yang disukai
atau tidak di sukai dan
keinginan untuk makan
dan minum. Pola
eliminasi seperti frekuansi
buang air besar dan buang
air kecil di rumah dan di
rumah sakit. Selain itu
juga ditanyakan tentang
________________
________________
konsistensi, warna dan
bau dari objek eliminasi.
Kebiasaan tidur seperti
tidur siang, malam,
kebiasaan sebelum dan
sesudah tidur. Pola
aktivitas juga di tanyakan
baik dirumah dan juga
bagaimana pola hygiene
tubuh seperti mandi,
keramas dan ganti baju.
Kesehatan mental
meliputi pola interaksi
anak, pola kognitif anak,
pola emosi anak saat
dirawat, pola psikologi
keluarga serta kopingnya
dan pengetahuan keluarga
dalam mengenali penyakit
anaknya.
Kesehatan sosial
dan spiritual yang perlu
ditanyakan adalah pola
kultural atau norma yang
berlaku dalam keluarga
dan pola rekreasi serta
keadaan lingkungan
rumah.
emeriksaan fisik
1) Keadaan umum klien
2)
Pada anak
terdapat keluhan sejak
kapan timbul demam,
gejala lain yang
menyertai demam
(misalnya: mual
muntah, nafsu makan,
diaforesis, eliminasi,
nyeri otot dan sendi
dll), apakah anak
menggigil, gelisah
atau letargi.
Pola Pengkajian
Pola fungsi
kesehatan dapat di

kaji melalui pola


Gordon dimana
pendekatan ini
merfungkinkan
perawat untuk
mengumpulkan data
r sistematis
________________
________________
dengan C
mengevaluasi pola
fungsi kesehatan dan
memfokuskan
pengkajian fisik pada
masalah khusus.
Model konsep &
tipologi pola
kesehatan fungsional
menurut gordon:
a) Pola Persepsi
Managemen
Kesehatan
Menggambarkan
persepsi,
pemeliharaan dan
penanganan
kesehatan. Persepsi
terhadap arti
kesehatan, dan
penatalaksanaan
kesehatan,
kemampuan
menyusun tujuan,
pengetahuan
tentang praktek
kesehatan.
b) Pola Nurtisi dan
Metabolik
Menggambarkan
masukan nutrisi,
balance cairan dan
elektrolit
nafsu makan, pola
makan, diet,
fluktuasi BB dalam
6 bulan terakhir,
kesulitan menelan,
mual/muntah,
kebutuhan jumlah
Zat gizi,
masalah/penyembu
han kulit, makanan
kesukaan.
c) Pola Eliminasi
Menjelaskan pola
fungsi eksresi,
kandung kemih dan
kulit

kebiasaan defekasi,
ada tidaknya
masalah defekasi,
masalah miksi
(oliguri, disuria,
dll), penggunaan
kateter, frekuensi
defekasi dan miksi,
karakteristik urin
dan feses, pola
input cairan, infeksi
saluran kemih,
masalah bau badan,
aspirasi berlebih,
dll.
________________
________________
d) Pola Latihan
Aktivitas
Menggambarkan
pola latihan,
aktivitas, fungsi
pernafasan dan
sirkulasi.
Pentingnya
latihan/gerak dalam
keadaan sehat dan
sakit, gerak tubuh
dan kesehatan
berhubungan satu
Sassla lain.
Kemampuan klien
dalam menata diri
apabila tingkat
kemampuan 0:
mandiri, 1: dengan
alat bantu, 2:
dibantu orang lain,
3 : dibantu orang
dan alat 4
tergantung dalam
melakukan ADL,
kekuatan otot dan
Range Of Motion,
riwayat penyakit
jantung, frekuensi,
irama dan kedalam
nafas, bunyi nafas
riwayat penyakit
paru.
e) Pola Kognitif
Perseptual
Menjelaskan
Persepsi sensori
dan kognitif. Pola
persepsi sensori
meliputi pengkajian
fungsi penglihatan,

pendengaran,
perasaan, pembau
dan kompensasinya
terhadap tubuh.
Sedangkan pola
kognitif
didalamnya
mengandung
kemampuan daya
ingat klien terhadap
persitiwa yang
telah lama terjadi
dan atau baru
terjadi dan
kemampuan
orientasi klien
terhadap waktu,
tempat, dan nama
(orang, atau benda
yang lain).
Tingkat
pendidikan,

Anda mungkin juga menyukai