Anda di halaman 1dari 5

Indonesian Journal of Tropical Medicine and Hygiene

Petunjuk Penulisan dan Penyiapan Naskah


Ketentuan Umum

A prospective randomized double blind placebo controlled clinical trial.


(Tidak ada uji klinis yang tidak prospektif, tidak ada
plasebo yang tidak double blind); jadi cukup: A randomized
double blind clinical trial.)

Indonesian Journal of Tropical Medicine and Hygiene adalah jurnal yang memuat berbagai artikel ilmiah dalam bidang
kedokteran tropis, parasitologi, imunologi, penyakit infeksi,
epidemiologi, biologi molekuler dasar, virologi, hygiene dan
malnutrisi pada komunitas (community based) dan rumah
sakit (hospital based) . Artikel ilmiah tersebut dapat berupa
penelitian, ulasan (review) dan laporan kasus (case report/case
studies).
File yang harus dipersiapkan saat memasukkan naskah adalah :
1. Surat Penyataan/ Cover Letter yang berisi pernyataan
bahwa selama naskah tersebut dalam proses Indonesian
Journal of Tropical Medicine and Hygiene, maka penulis
tidak dapat mempublikasikan di tempat lain dan pernyataan bahwa naskah tersebut original dan belum pernah
dipublikasikan baik sebagian maupun keseluruhan isi
naskah.
2. Naskah lengkap: Naskah dapat diunggah dalam format
file Microsoft Word pada alamat website http:// dengan
menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Naskah diketik pada kertas A4 dengan tulisan font arial
ukuran 12 spasi 1.5 dengan jumlah halaman antara 1215 halaman. Laporan penelitian harus melampirkan surat persetujuan dari Komite Etik Penelitian setempat.
3. Gambar dikirim dalam file terpisah dengan naskah dalam
format TIFF, JPEG, GIF.
4. Tabel dikirim dengan file terpisah dengan naskah dalam
format MS Word dengan menggunakan table functi

Penulis dan Korespondensi

Penulisan nama penulis dan korespondensi adalah sebagai


berikut :
1. Nama pengarang dituliskan tanpa gelar / titel apa pun.
2. Penulisan nama pengarang dimulai dengan nama pertama
(lengkap), diikuti dengan nama tengah (jika ada, boleh
lengkap atau inisial) dan nama keluarga (lengkap).
3. Bila tidak ada nama keluarga, maka nama akhir yang dianggap sebagai nama keluarga.
4. Jika pengarang berasal lebih dari satu institusi, berikan
nomor (superskrip) di belakang nama tiap pengarang.
5. Tuliskan nama institusi (Departemen, Fakultas, Universitas / Rumah Sakit) dengan lengkap dan jelas dibawah
nama penulis. Untuk keseragaman, nama bagian / departemen disebut Department, untuk nama sub-bagian atau
divisi disebut sebagai Division.
6. Alamat korespondensi ditulis seperti berikut: nama, alamat kantor, telepon kantor, nomor faksimile, dan alamat
e-mail.

Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia (maksimal 250 kata)


dan bahasa Inggris (maksimal 200 kata) (gunakan word count
pada program komputer), dan tidak memuat singkatan atau
akronim yang tidak standard, diketik 1 spasi. Abstrak naskah
penelitian dibuat terstruktur terdiri dari tujuan, metode, hasil,
dan simpulan. Sedangkan untuk review dan case report dibuat
dalam bentuk narasi
Abstrak harus informatif; termasuk jangan hanya memaparkan
nilai p untuk menunjukkan perbedaan yang bermakna, namun
harus disertakan berapa beda atau korelasi yang ada.
Kata kunci: Terdiri atas 3-5 kata atau terminologi yang berdasarkan MeSH (Medical Subject Heading)

Judul

Judul dibuat dengan cermat; ringkas, informatif, menarik dan


mengikuti kaidah-kaidah berikut ini :
1. Judul naskah menggunakan Title Case.
2. Judul tidak terlalu panjang atau pendek. Intinya: judul
terbaik adalah judul yang paling pendek yang menggambarkan isi utama penelitian. Meskipun sulit ditentukan jumlah maksimum kata, namun usahakan tidak
lebih dari 12 kata (dalam bahasa Indonesia) atau 10 kata
(dalam bahasa inggris).
3. Judul tidak menggunakan singkatan atau akronim kecuali
yang baku.
4. Tempat dan waktu penelitian tidak perlu disertakan
dalam Judul kecuali bila penelitian khas untuk waktu dan
tempat tersebut.
5. Judul tidak menggunakan kalimat tanya.
6. Dianjurkan untuk tidak menyebutkan hasil utama penelitian sebagai judul.
7. Penyertaan desain penelitian, bila sesuai, dapat dilakukan
dalam judul.
8. Hindarkan pernyataan yang berlebihan, seperti:
IJTMH

Pendahuluan

Pendahuluan untuk laporan penelitian di jurnal harus dibuat


ringkas. Secara keseluruhan tidak lebih dari 1 halaman yang
berisi latar belakang penelitian (justifikasi mengapa penelitian
perlu dilakukan): apa yang sudah diketahui, apa yang perlu
ditambahkan dan diakhiri dengan hipotesis atau tujuan penelitian.
Pendahuluan harus didukung oleh pustaka yang relevan dan
kuat, namun tidak perlu diuraikan secara rinci. Misalnya bila
ingin ditekankan bahwa masalah yang diteliti masih kontroversial, lukiskan kontroversi tersebut dengan rujukan yang
|

Indonesian Journal of Tropical Medicine and Hygiene

kuat namun tidak perlu diuraikan secara rinci.

tidak perlu diulang dalam naskah kecuali untuk memberikan penekanan atau highlights.
5. Dalam naskah tuliskan nomor tabel atau gambar yang
ada yang bersesuaian dengan namanya dengan file yang
dkirim.
6. Tabel harus self explanatory; angka-angka dan satuan
harus tergambar dengan jelas pada tabel.

Metode

Penulisan Metode harus cukup rinci sehingga orang lain dapat


mengulangi penelitian tepat seperti yang dilaporkan. Jenis penelitian dapat kuantitatif maupun kualitatif.
Metode penelitian kuantitatif mengandung beberapa informasi, termasuk:
1. Desain penelitian
A. Bagian deskriptif
2. Tempat dan waktu
1. Pelaporan hasil penelitian harus dimulai dengan penyaji3. Populasi dan sampel
an secara deskriptif karakteristik subjek, biasanya dalam
4. Kriteria pemilihan (inklusi dan eksklusi)
bentuk tabel.
5. Cara pemilihan sampel (sampling method)
2.
Telah
disebut di atas bahwa pada uji klinis, ini berisi desk6. Perkiraan besar sampel, tidak harus disertakan formulanya
ripsi karakteristik pada kelompok-kelompok sebelum
7. Randomisasi: teknik randomisasi, apakah dilakukan conperlakuan. Tabel kesetaraan antar kelompok tersebut
cealment
TIDAK PERLU dilakukan uji hipotesis (dihitung nilai
8. Penyamaran (blinding/masking): jenis, teknik
P-nya), oleh karena beda klinis yang besar dapat memberi
9. Informasi terinci tentang bagaimana penelitian ini dinilai P yang tidak bermakna bila jumlah subyek sedikit,
lakukan, termasuk pengukuran dan intervensi, supaya
sebaliknya beda klinis yang kecil dapat memberi nilai P
jika mau mengulang penelitian ini dapat dilakukan sama
sangat bermakna bila jumlah subyek sangat banyak. Pada
persis.
contoh di bawah, misalnya, untuk mengatakan apakah
10.Uji kappa untuk kesuaian pengukuran
kedua kelompok sebanding dalam hal masa gestasi, kita
11.Tata cara pelaksanaan penelitian
lihat pada kelompok metronidazol adalah 19,5 kg, sedan12.Obat dan alat yang digunakan (nama, jenis, tipe, pabrik)
gkan pada kelompok placebo 19.8 kg. Kita pertanyakan
13.Follow-up
andaikata kita mengobati pasien dengan metronidazol,
14.Outcome primer dan sekunder
apakah sikap kita terhadap pasien yang masa gestasinya
15.Definisi variabel yang penting (secara naratif, tidak den19.5 berbeda dengan yang masa gestasinya 19.8?
gan penomoran)
16.Cara pengumpulan dan manajemen data
17.Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai dengan data,
batas kemaknaan, disertakan interval kepercayaan
18.Ethical clearence dan persetujuan setelah penjelasan (informed consent)
19.Program komputer yang digunakan

Hasil

Hasil sebenarnya merupakan inti laporan penelitian dan merupakan hal yang terpenting.
1. Hasil dituliskan dengan sekuens yang logis, sesuai dengan
alur penelitian. Pada umumnya hasil diawali dengan jumlah dan karateristik subjek penelitian.
2. Pada studi perbandingan (uji klinis atau kohort) tabel
pertama pada Hasil hampir selalu merupakan deskripsi
kelompok subyek pada kelompok-kelompok yang diperbandingkan (sering disebut sebagai baseline characteristics). Dahulu tabel perbandingan sebelum intervensi ini
selalu disertai dengan uji hipotesis (uji statistika) untuk
memperlihatkan bahwa antara kedua kelompok tidak
berbeda, yang ditandai dengan P > 0.05. Namun kini sudah tidak dipakai. Deskripsikan saja nilai-nilainya tanpa
uji statistika. Apakah kedua kelompok berbeda atau
tidak, dilihat dari angka-angka nominalnya (misalnya rerata usia pada Kelompok A adalah 32 (simpang baku 3)
tahun sedangkan Kelompok B 34 (SB 4) tahun, apakah
32 vs. 34 tahun tersebut berbeda secara klinis?
3. Komentar dan perbandingan ditempatkan pada Diskusi.
4. Informasi yang sudah dituliskan dalam tabel (misalnya
nilai rerata dan simpang baku, nilai P, dan seterusnya)
IJTMH

B. Bagian analitik
Sajikan dalam urutan yang logis. Analisis umum yang pertamatama dipresentasikan, diikuti oleh analisis yang lebih spesifik.
Hasil yang analisis bila perlu disajikan dalam bentuk tabel.
C. Metode penulisan angka
1. Angka yang terdiri atas satu digit dan tidak diikuti oleh
unit ditulis dalam huruf. Contoh: In only three out of
six patients were antibiotics given.
2. Satu digit angka yang diikuti oleh unit ditulis dalam angka. Contoh : We gave 8 mg of diazepam for patients >
10 kg BW.
3. Angka yang terdiri atas dua digit atau lebih ditulis dalam
angka. Contoh: In 15 patients cardiac catheterization
was performed.
|

Indonesian Journal of Tropical Medicine and Hygiene

Penulisan SD (standard deviation) dan SE (standard error)


1. SD atau SE dapat ditulis dengan satu desimal lebih dari
nilai mean. Contoh:mean = 298, SD = 34.7 atau 35
2. Jangan menuliskan mean dan SD atau SE dengan tanda
(misalnya 20 4.2) karena akan membingungkan,
terutama bila berhubungan dengan nilai negatif. Karena
nilai mean seringkali berhubungan dengan rentang (interval), SD dan SE, maka penulisan 3200 271 dapat
menyebabkan kebingungan apakah 271 merupakan satu
sisi dari interval interval, 1 SD, 2 SD, 1 SE, atau 2 SE.
Karenanya penulisan di PI adalah: mean (SD) atau mean
(SE). Contoh: The mean gestational age was 37.8 (SD
2.1) weeks.while the mean cholesterol level decreased
from 218.4 (SD 23.4) mg/dL to 165.7 (SD 17.4) mg/dL.

4. Jangan menuliskan angka pada awal kalimat, tulislah


dalam huruf (kecuali pada abstrak). Contoh: Twentyfive percent of all cases belonged to stage 3 .
5. Desimal: untuk memisahkan angka-angka yang lebih dari
3 digit; gunakan tanda koma dengan aturan seperti berikut:
a. Jika empat digit angka ditulis dengan angka lainnya
yang terdiri atas 4 digit 1 atau kurang, angka ditulis
tanpa koma. Contoh: Out if the 5889 subjects, there
were 1256 under-five children.
b. Jika empat digit angka ditulis dengan lima digit angka
atau lebih, maka angka-2 angka tersebut dipisahkan
setiap 3 digit dari belakang dengan koma. Contoh:
There were 4,573 under-five children out of 14,327
subjects.
c.Lima digit angka atau lebih ditulis terpisah oleh koma setiap 3 digit dari 3 belakang. Contoh: Balis population is
estimated to be 15,300,000 by the year
5. Angka yang menunjukkan tahun tidak ditulis terpisah. 1.
Contoh: 1983, 2006

Penulisan interval kepercayaan

Penulisan tanda sebaiknya dihindarkan dalam penulisan


interval kepercayaan.
Contoh: Jangan tuliskan: The mean and its 95% confidence
intervals were 82 mg/dl,
tetapi: The mean value was 8 (95% CI 6 to10) mg/dL.

D. Statistik
Ketepatan Numerik
Ketepatan numerik yang terlalu rinci tidak menambah informasi dan tidak akan menambah nilai makalah, menjadi sulit
untuk dibaca. Hasil yang didapatkan seringkali perlu dilakukan pembulatan. Ada beberapa kriteria:
1. Dalam menyajikan nilai 1. mean, SD, dan statistik lain
harus diperhatikan ketepatan data aslinya.
2. Pada penulisan nilai mean, hanya perlu ditulis satu desimal lebih daripada data aslinya.
3. Standard deviation. (simpang baku) dan standard error
dapat ditulis dengan satu atau dua desimal lebih dari data
asli.
4. Nilai t, Xc. 2, dan r hanya memerlukan dua desimal.
5. Penulisan persentase (%)
a. Bila jumlah subyek >100, persentase cukup dengan 1
desimal kecuali jika a. jumlah subyek sangat besar.
Contoh: 25/150 = 16.7%, 1005/21,354 = 4.71%
b. Bila jumlah subyek < 100 (40-100) persentase tidak
perlu desimal. Contoh: 14/74 = 19% (bukan 18.92%)
c. Dengan jumlah subyek kurang dari 40, cukup ditulis
angka yang diobservasi. Contoh : 7/26: tulis 7/26, bukan 26.9% atau 27%

Tabel

Tabel dalam file terpisah dengan format MS Word. Tabel harus


dibuat dengan cermat; jangan menyajikan tabel bila dengan
presentasi naratif apa yang hendak disampaikan sudah jelas.
Tabel tidak kompleks, atau bersambung ke halaman berikut
(kecuali untuk makalah tertentu). Tabel sebaiknya memenuhi
kaidah berikut ini :
1. Tabel harus bernomor dan keberadaannya harus dinyatakan dalam naskah. Jangan sampai ada tabel yang tidak
disebut dalam naskah (tabel liar).
2. Untuk makalah jurnal, pada umumnya setiap 1000 kata
dapat diperlukan 1 tabel, sehingga naskah sepanjang 12
halaman mungkin memadai bila mengandung 3 atau 4
tabel.
3. Judul tabel ditulis dengan huruf kecil (kecuali huruf pertama dan nama diri), dan tidak diakhiri dengan titik.
4. Hilangkan garis vertikal dan garis horizontal.
5. Catatan kaki dituliskan langsung di bawah tabel, dengan
tanda yang sesuai.
6. Batasi jumlah tabel hanya 3-4 buah tiap artikel
7. Perhatikan satuan dan penulisan tanda-tanda statistika

Nilai P

Nilai-P ditulis dengan huruf besar (P) dan tidak miring (italic).
Dalam menyajikan hasil uji hipotesis, hendaknya dicantumkan
nilai uji statistik (seperti: t, x2) selain nilai- P.
Gunakan tidak lebih dari 2 desimal untuk menulis t, x2, r.
Secara konvensional, nilai-P ditulis sebagai <0.05 atau <0.01.
Dengan adanya program komputer, lebih baik mencantumkan
nilai-P berdasarkan hitungan, sebagai contoh 0.07 or 0.02.
Tetapi jika nilai-P kurang dari 0.00001, tidak diperlukan untuk menuliskan angka sebenarnya, cukup ditulis < 0.0001.
Nilai-P yang telah dipresentasikan pada tabel tidak perlu diulang dalam naskah.

IJTMH

Indonesian Journal of Tropical Medicine and Hygiene

tangan, sebagian tidak jelas?


2. Menghubungkan temuan dengan aspek praktik klinis, sosial, serta ilmiah Semua hasil yang relevan harus dibahas.
Ini tidak berarti Diskusi harus berpanjang lebar. Seperti
semua bagian makalah, Diskusi juga harus memperhatikan prinsip ringkas, akurat, dan mudah dipahami
3. Jangan mengulang secara berlebihan informasi yang telah
disajikan dalam Hasil. Gunakan beberapa hasil kunci sebagai kalimat pendahuluan untuk menginterpretasikan
hasil
4. Kelemahan dan kekurangan penelitian disebutkan dan
dibahas dampaknya terhadap hasil.
5. Hindarkan pengulangan kalimat pembuka dalam beberapa paragraf berturut-turut, seperti:
In this study ....
In this study ....
In this study....

Gambar

Seperti halnya tabel, gambar dibuat agar penyajian lebih jelas.


Bila dengan narasi sudah jelas, tidak perlu dibuat gambar. Demikian pula informasi yang sudah cukup dimuat dalam tabel
tidak perlu dibuat gambanya.
Gambar dikirim dalam file terpisah dari naskah dengan nama
file sama dengan nama yang ada di dalam naskah, misalnya
Gambar 1 (Fig. 1), gambar 2 (Fig 2.), dst.
Gambar harus telah dibuat secara professional, editor tidak
akan menggambar ulang.
Pada artikel yang berasal dari tesis, tidak jarang kata-kata dalam
gambar tidak diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Ini mutlak
harus dihindarkan.
Gambar dikirim dalam file terpisah dengan format TIFF, GIF
(hanya untuk review) atau JPEG dengan resolusi. Kualitas
resolusi sangat penting dalam publikasi. Untuk review, gambar
dikirim dalam resolusi yang rendah (150 DPI). Sedangkan untuk publikasi penelitian maupun case report, gambar berwarna
dengan resolusi 300 DPI. Bila menghendaki edisi cetaknya diberikan dalam hitam putih.
Contoh gambar :

Simpulan

Naskah diakhiri dengan simpulan penelitian. simpulan harus


menjawab pertanyaan yang ditulis dalam pendahuluan, dan
harus berdasarkan pada data penelitian, bukan pada tinjauan
pustaka. Dapat disertakan saran untuk penelitian selanjutnya

Ucapan Terimakasih

Ucapan terima kasih ditujukan kepada mereka yang memiliki


kontribusi substansial terhadap penelitian (rekan sejawat, ahli
statistik, para sponsor).
Penghargaan dan hormat sebaiknya tidak diekspresikan dalam
kalimat- kalimat 2 yang berlebihan. Jika terdapat sponsor, sebutkan semua sumber dana penelitian bila ada. Bila relevan
pernyataan bahwa pihak sponsor tidak terlibat / terlibat dalam
penyusunan desain penelitian, dan hal lain yang relevan.

Referensi

Referensi disusun menurut sistem Harvard yang diberi nomor,


dimana nama pengarang disusun menurut abjad dan diberi nomor urut dengan susunan sebagai berikut: nama penulis, judul
lengkap artikel (bila bukan buku), judul majalah atau buku,
volume, edisi, nama kota penerbit, nama penerbit (bila buku),
nomor halaman, dan tahun publikasi. Singkatan majalah/jurnal berdasarkan tata cara yang dipakai oleh masing-masing
jurnal, yang telah dibakukan oleh MEDLINE. Proporsi daftar pustaka: Jurnal/Majalah Ilmiah minimal 60 % maksimal 5
tahun terakhir dan ditulis lengkap dan Text Book maksimal
40 % (10 tahun terakhir). Contoh penulisan daftar pustaka :
Nama penulis lebih dari 6, ditulis 3 sisanya et al.
Nama jurnal sebaiknya ditulis sesuai akronimnya.
Untuk memudahkan penulisan kepustakaan sebaiknya menggunakan software bantu (misal EndNote), sehingga memudahkan bila ada revisi, penambahan, atau pengurangan referensi.

Jika terdapat 4 gambar dalam 1 file, maka penulis harus memberikan tanda dengan huruf yang diletakkan pada pojok kiri
atas.

Multimedia

Penulis diperkenankan untuk mengirim video klip pendek


untuk memperjelas naskah dengan file digital resolusi rendah
dengan format QuickTime (versi 4-7), Windows Media (versi
7-9), Real Media (versi 8-10) atau MPEG-1 disertai dengan
legenda dan sitasi. Ukuran file tidak boleh melebihi 35 MB.

Diskusi

Pembahasan dalam diskusi sangat bervariasi, namun pada


umumnya diskusi diawali dengan highlight penemuan utama
dalam penelitian. Kemudian dibahas makna temuan penelitian, dengan cara:
1. Membandingkan hasil penelitian dengan pengetahuan
atau hasil penelitian sebelumnya apakah menyokong,
menolak, atau sebagian menyokong, sebagian bertenIJTMH

Indonesian Journal of Tropical Medicine and Hygiene

Contoh cara penulisan referensi di daftar pustaka sesuai dengan


asal kutipan
Journal:
Coubes P, cif L, El fertit h, hemm s, Vayssiere S, Picot MC,
et al: Electrical stimulation of the globus pallidus internus in
patients with primary generalized dystonia: longterm results. J
Neurosurg 101:189194, 2004

national statistics, 2004 (http://www. statistics.gov.uk/ccI/


nugget.asp?ID=934&Pos=3&colRank=2&R ank=512) [Accessed 2 november 2007]
Journal in which article was published online ahead of print:
Albanese E, Russo A, Quiroga M, Willis Rn Jr, Mericle RA,
ulm AJ: Ultrahighdose intraarterial infusion of verapamil
through an indwelling microcatheter for medically refractory severe vasospasm: initial experience. Clinical article.
J Neurosurg [epub ahead of print october 30, 2009. DoI:
10.3171/2009.9.Jns0997]

Abstract:
Maldaun MV, Suki D, Lang FF, Prabhu S, Shi W, Fuller GN,
et al: Cystic glioblastoma multiforme: survival outcomes in
22 cases. J Neurosurg 100:6167, 2004 (Abstract)

Podcast:
Minimally Invasive Spinal Surgery. Paul Park interviewed by
Praveen Mummaneni. Neurosurg Focus August 2008: http://
thejns.org/action/showNews?type=podcast

Letter:
King JT Jr: Doppler ultrasound prediction of ischemic deficit.
J Neurosurg 81:503, 1994 (Letter)
Foreign Language Journal:
Tomita H, Urui S, Kokunai T, Tamaki N: [A case of metastatic tumor of the pituitary gland presenting as a subarachnoid
hemorrhage.] No Shinkei Geka 28:11171120, 2000 ( Jpn)
Authored Book:
Jefferson G: The Invasive Adenomas of the Anterior Pituitary. Springfield, IL: Charles C Thomas, 1995, pp 5660
Article or Chapter in an Edited Book:
Bloodworth JMB Jr, Kovacs K, horvath E: Light and electron
microscopy of pituitary tumors, in Linfoot JA (ed): Recent
Advances in the Diagnosis and Treatment of Pituitary Tumors. New York: Raven Press, 1979, pp 141159
Article in an Edited Book With Volume:
Crocker DW: The pituitary gland, in Coulson WF (ed): Surgical Pathology. Philadelphia: JB Lippincott, 1978, Vol 2, pp
879898
Article in an Edited Book With Edition and Volume:
Day AL, Rhoton AL Jr: Aneurysms and arteriovenous fistulae
of the intracavernous carotid artery and its branches, in Youmans JR (ed): Neurological Surgery, ed 2. Philadelphia: WB
Saunders, 1982, Vol 3, pp 17641785
Article in an Edited Book Within a Series:
Worth RM, Mark- and on, DeRosa GP, Warren Gh: Intraoperative somatosensory evoked response monitoring during spinal cord surgery, in Courjon J, Mauguire f, Revol M
(eds): Clinical Applications of Evoked Potentials in Neurology. Advances in Neurology, Vol 22. New York: Raven Press,
1982, pp 367373
Entire Edited Book:
Suzuki J (ed): Cerebral Aneurysms. Experiences with 1000
Directly Operated Cases. Tokyo: neuron, 1979
Website Article:
Office for National Statistics (UK): Health expectancy:living
longer, more years in poor health. NewPort, UK: office for
IJTMH

Anda mungkin juga menyukai