Anda di halaman 1dari 6

Skenario B (Blok 6)

Udin, 12 tahun, berat badan 20 kg, tinggi badan 130 cm menderita demam dan kalau saat senja
penglihatan kabur. Dari anamnese, air minum yang digunakan oleh keluarga hanya dari air tadah
hujan, sering mengalami diare, mudah menderita influenza, sejak 1 tahun terakhir. Datang
berobat ke dokter puskesmas, diberikan obat parasetamol, kotrimoksazol tablet dan sirup multi
vitamin-mineral, panas tidak turun.
Hasil analisa laboratorium :
Glukosa 100 mg/dl
Protein total 5 g (albumin 4 g & globulin 1 g)/dl
Provitamin A 75 g/dl
Vitamin A 12 g/dl
Zn 22 ug/dl
Analisis gas darah pH 7,15 ; HCO3- = 10 mEq/L
A. Klarifikasi Istilah
1. Demam
2. Penglihatan kabur
3. Air tadah hujan
4. Diare
5. Influenza

: Peningkatan temperature di atas normal


:
:
: Pengeluaran tinja berair berkali-kali yang tidak normal
: Infeksi virus akut pada saluran pernapasan, timbul

sebagai kasus yang terpisah, epidemic, pandemic, disertai radang fossa nasal, faring dan
conjunctiva, sakit kepala dan mialgia hebat sering menyeluruh.
6. Senja
: Suatu hari setengah gelap ketika matahari baru
tenggelam.
7. Parasetamol
8. Kotrimoksazol tablet
9. Sirup multi vitamin-mineral

: Substansi obat yang digunakan untuk menurunkan panas


: Campuran trimetoprim & sulpametoksazol
: Larutan gula kental seperti sukrosa, di dalam air atau

cairan lain bermedium air yang ditambahkan berbagai vitamin dan mineral.
10. Glukosa
: Produk akhir metabolism karbohidrat & sumber energy
utama untuk organism hidup yang kegunaannya dikontrol oleh insulin.
11. Protein
: Setiap kelompok senyawa organic yang mengandung C,
H, O, N dan Sulfur

12. Vitamin

: Setiap kelompok substansi organic yang tidak saling

berhubungan, terdapat di makanan dengan jumlah kecil, diperlukan dengan jumlah


sangat kecil untuk fungsi metabolic normal tubuh.
13. Provitamin
: Suatu substansi yang mendahului sebelum terbentuknya
vitamin
14. Zn

: Mikronutrien essensial pada banyak enzim dengan

unsure kimia nomor atom 30


15. Analisis gas darah
16. Albumin
: Protein yang larut dalam air dan juga dalam konsentrasi
larutan garam yang sedang
17. Globulin

: Kelas protein yang tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam larutan garam (el-globulin)/protein yang larut dalam air (pseudo-globulin)


B. Identifikasi Masalah
1. Udin, 12 tahun, berat badan 20 kg, tinggi badan 130 cm menderita demam dan kalau saat
senja penglihatan kabur.
2. Dari anamnese, air minum yang digunakan hanya dari air tadah hujan sehingga
sering mengalami diare dan mudah menderita influenza sejak 1 tahun terakhir.
(Main Problem)
3. Dokter memberikan obat parasetamol, kotrimoksazol tablet dan sirup multi vitaminmineral tetapi panas tidak turun.
4. Hasil analisa laboratorium yang didapatkan :
a) Glukosa 100 mg/dl
b) Protein total 5 g (albumin 4 g & globulin 1 g)/dl
c) Provitamin A 75 g/dl
d) Vitamin A 12 g/dl
e) Zn 22 ug/dl
f) Analisis gas darah pH 7,15 ; HCO3- = 10 mEq/L
C. Analisis Masalah
1. a. Apakah BB dan TB Udin sesuai dengan usia Udin ?
b. Bagaimana mekanisme demam?
c. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur ?
d. Mengapa penglihatan Udin menjadi kabur saat senja ?
Sebenarnya rabun senja adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin
A dalam makanan yang menyebabkan sel mata yang kering dan membatasi
kemampuan untuk mengelola intensitas (densitas) cahaya.
Buta senja (XN)

Disebut juga rabun senja. Tidak terjadi kelainan pada mata (mata terlihat normal),
hanya saja pengelihatan menjadi menurun saat senja tiba, atau tidak dapat melihat
di dalam lingkungan yang kurang cahaya. Bagaimana cara mendeteksinya? Jika
anak sudah dapat berjalan, ia sering membentur atau menabrak benda yang
berada di depannya. Jika anak belum dapat berjalan, agak susah mendeteksinya.
Biasanya anak akan diam memojok dan tidak melihat benda di depannya. Dengan
pemberian kapsul vitamin A yang benar, maka pengelihatan akan dapat membaik
selama 2 hingga 4 hari. Namun jika dibiarkan, maka akan berkembang ke tahap
selanjutnya.

e. Bagaimana hubungan demam dengan penglihatan kabur saat senja ?


f. Bagaimana hubungan BB & TB Udin dengan demam & penglihatan kabur saat senja ?
2. a. Unsur apa saja yang terdapat di dalam air tadah hujan ?
b. Adakah hubungan sering mengkonsumsi air tadah hujan dengan sering diare & mudah
influenza ?
air tadah hujan tidak cocok untuk dikonsumsi ataupun untuk air minum dikarenakan
kandungan yang terdapat dalam air tadah hujan tidak dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Kandungan yang terdapat dalam air tadah hujan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Mineral rendah
Kesadahan rendah
PH rendah ( antara 3,0 s/d 6,0 )
Kandungan Organik tinggi ( > 10 )
Zat besi tinggi ( > 0,3 )

Sebenarnya kandungan air hujan berbeda-beda tergantung tempat lingkungan jatuhnya air hujan
tersebut. Penyebab diare dan influenza yang terjadi pada Udin bisa dikarenakan air tadah hujan
yang dikonsumsi tidak terlalu higienis atau sehat sehingga masih terdapat bakteri diptheria dan
juga virus influenza. Selain itu juga bisa karena air tadah hujan tersebut tidak dimasak terlebih
dahulu atau dimasak kurang matang sehingga bakteri dan virus penyebab diare dan influenza
masih terdapat di dalam air tadah hujan tersebut. Sebenarnya bakteri dan virus tersebut
menyerang tubuh saat imunitas tubuh menurun yang bisa dikarenakan terlalu seringnya
mengkonsumsi air tadah hujan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mikronutrien tubuh.
Walaupun ia sudah meminum obat influenza dan diare, Udin tetap sakit karena tidak didukung
makanan yang bergizi dan air yang sehat/higienis .
c. Adakah hubungan sering mengkonsumsi air tadah hujan dengan demam & penglihatan
kabur saat senja ?
d. Bagaimana mekanisme diare & influenza ?
e. Apa saja factor penyebab diare ?
f. Apa saja factor penyebab influenza ?

3. a. Apa khasiat dari obat parasetamol, kotrimoksazol tablet dan sirup multi vitaminmineral ?
Parasetamol umumnya digunakan untuk mengobati demam, sakit kepala, dan rasa nyeri
ringan. Senyawa ini bila dikombinasikan dengan obat anti inflamasi non steroid (NSAID)
atau obat pereda nyeri opioid, dapat digunakan untuk mengobati nyeri yang lebih parah.
Parasetamol relatif aman digunakan, namun pada dosis tinggi dapat menyebabkan
kerusakan hati. Risiko kerusakan hati ini diperparah apabila pasien juga meminum
alkohol. Penelitian pada tahun 2008 membuktikan bahwa pemberian parasetamol pada
usia bayi dapat meningkatkan risiko terjadinya asma pada usia kanak-kanak (1,2,3).
Mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba kotrimoksazol ialah: Str.
Pneumoniae, C. diphteriae, dan N. meningitis, 50-59% strain S. aureus, S.
epidermidis, Str. pyogenes, Str. viridans, Str. faecalis, E. coli, Pr. mirabilis, Pr.
morganii, Pr. rettgeri, Enterobacter, Aerobacter spesies, Salmonella, Shigella,
Serratia dan Alcaligenes spesies dan Klebsiella spesies. Juga beberapa strain
stafilokokus yang resisten terhadap Metisilin, Trimetropim atau Sulfametoksazol
sendiri, dan mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba ini.
Kedua antimikroba memperlihatkan interaksi sinergistik (bekerja saling
menguatkan). Kombinasi antimikroba ini mungkin efektif walaupun mikroba telah
resisten terhadap Sulfonamid (golongan dari Sulfametoksazol) dan agak resisten
terhadap Trimetropim. Daya kerja yang sinergi akan maksimal bila mikroba peka
terhadap kedua antimikroba tersebut.

Penggunaan klinik kotrimoksazol:

1. Infeksi saluran kemih

Infeksi ringan saluran kemih bagian bawah. Sediaan kombinasi antimikroba


Kotrimoksazol efektif untuk infeksi kronik dan berulang saluran kemih.
2. Infeksi saluran nafas
Antimikroba kombinasi Kotrimoksazol efektif untuk pengobatan otitis media akut
pada anak dan sinusitis maksilaris akut pada orang dewasa yang disebabkan strain
H. influenzae dan Str. pneumoniae yang masih sensitif.
3. Infeksi saluran cerna
Sediaan antimikroba kombinasi Kotrimoksazol ini berguna untuk pengobatan
Shigellosis karena beberapa strain mikroba penyebabnya telah resisten terhadap
Smpisilin. Namun akhir-akhir ini dilaporkan terjadinya resistensi mikroba terhadap
Sulfametoksazol. Obat ini juga efektif untuk demam Tifoid dan carrier S. typhi dan
Salmonella spesies lain.
4. Infeksi oleh Pneumocystis carini

Dengan dosis tinggi efektif untuk infeksi yang berat oleh Pneumocystis carini pada
penderita AIDS. Dengan dosis rendah pada penderita Neutropeni.
5. Infeksi genitalia
Digunakan untuk pengobatan Chancroid.
6. Infeksi lainnya
Infeksi oleh jamur Norkadia, untuk pengobatan Bruselosis. Juga untuk infeksi berat
pada anak.
Sirup multivitamin-mineral untuk memenuhi nutrisi mikronutrien yang essensial
dalam tubuh manusia yang biasanya diberikan pada pasien yang mengalami
defisiensi/kekurangan mikronutrien. Biasanya sirup multivitamin-mineral
mengandung lebih dari 1 vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tubuh.

b. Apakah bentuk sediaan obat tersebut sudah tepat untuk mengobati penyakit Udin ?
c. Mengapa obat-obat tersebut tidak bisa menurunkan panas yang diderita Udin :
d. Bagaimana farmakokinetik & farmakodinamik obat parasetamol, kotrimoksazol tablet
dan sirup multi vitamin-mineral ?
e. Apakah ada interaksi obat antara parasetamol, kotrimoksazol tablet dan sirup multi
vitamin-mineral ?
4. a. Bagaimana interpretasi dari hasil analisa laboratorium ?
b. Berapa kadar normal dari glukosa, protein total, provitamin A, vitamin A, Zn, pH gas
darah dan HCO3- pada usia 12 tahun ?
c. Dari gejala dan hasil analisa laboratorium, penyakit apa yang diderita Udin ?
ncytoplasia, akibat defisiensi mineral Zn yang menyebabkan vitamin A juga berkurang di
dalam tubuh. Asidosis metabolik akut.
D. Hipotesis
Udin, 12 tahun, menderita demam, penglihatan kabur saat senja, diare dan influenza karena
kekurangan Zn akibat sering mengkonsumsi air tadah hujan.
E. Kerangka Konsep
F. Learning Issue
1. Demam
2. Diare
3. Influenza
4. Zn

5. Defisiensi vitamin A
6. Interaksi antar obat
7. Bentuk sediaan obat
8. Parasetamol (Farmakokinetik & Farmakodynamik)
9. Kotrimoksazol tablet (Farmakokinetik & Farmakodynamik)
10. Sirup multi vitamin-mineral (Farmakokinetik & Farmakodynamik)
11. Air tadah hujan
12. Penglihatan kabur saat senja
13. Interpretasi hasil analisa laboratorium
G. Sintesis
Pembagian Analisis & LI:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

M. Anugrah Yusro
Stella
Ayu Hasim
Nur Amarini
Yosua
Dhinny
Chantika
Christian
Gusnella
10. Ardev

Analisis
: 1a, 3c, 2a, 4b, 1d
: 2a, 4c, 1a, 3b, 1e
: 3a, 1d, 2b, 4c, 3e
: 4a, 2d, 1b, 3c, 1f
: 1b, 3d, 2c, 2f, 4a
: 2b, 1f, 3a, 3e, 1b
: 3b, 1e, 2d, 1f, 3d
: 4b, 2e, 1c, 3d, 2b
: 1c, 3e, 2e, 1e, 2c
: 2c, 2f, 4a, 1d, 3b

LI
1, 11, 5
2, 12, 4
3, 13, 12
4, 5, 10
5, 6, 9
6, 11, 7
7, 8, 11
8, 4, 3
9, 7, 2
10, 12, 1

Anda mungkin juga menyukai