PEMERIKSAAN
FISIK UMUM
PURPOSE OF SSESMENT
1. to established doctor-client relationship
2. to gather data about :
clients general health status
integrating physiologic-psychologic cognitive,
socio cultural, development, spiritual
characteristic
3. to identiv clients strengths and coping abilities
4. to identity health problems
5. to establish a data base for the medical process
Setelah pertemuan
1.
2.
3.
FUNGSI DOKTER
DALAM PEMERIKSAAN PASIEN
A.
B.
PEMERIKSAAN FISIK
Physical asessment ,
Examination of the patient
Physical diagnosis
Dasar :
anatomy
physiology
pathology
DIAGNOSIS MEDIS
vs
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis medis
mengarah pada penyakit / organ yang abnormal
etiologik, tetap
Diagnosis keperawatan
mengarah pada pengaruh penyakit terhadap
kegiatan sehari-hari
dinamik
Pemeriksaan Fisik Dasr
Diagnosis fisik
Pemeriksaan fisik
vs
Anamnesis
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Penyebab sakit
Perlu bantuan
pemeriksaan tambahan
Awal perawatan
Anamnesis
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Penyimpangan dari
Normal
Tidak perlu pemeriksaan
tambahan
Selama dalam perawatan
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian : pengumpulan data, analisis data
Diagnosis keperawatan :
- masalah nyata, masalah potensial, penyebab
Perencanaan :
memprioritaskan masalah, perumusan tujuan
pelayanan, tindakan keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan:
pengumpulan dan analisis data terus menerus
penyesuaian tindakan,/ rencana keperawatan
Evaluasi :
penilaian pencapaian tujuan, penyesuaian /
perbaikan rencana keperawatan
Pemeriksaan Fisik Dasr
PENGKAJIAN PENDERITA
DATA DASAR
MASALAH
PROSES
DIAGNOSIS
HIPOTESIS
- perumusan
- Tanda
- gejala
- Mengancam
jiwa
- Dapat diobati
PENILAIAN
-Penegasan
-Penyingkiran
-Diagnosis
banding
GANGGUAN
Struktur Fungsi
KEKACAUAN
Morfologi,
Seluler,
Biokimia
PATOANATOMI
PATOFISIOLOGI
PATOGENESIS
ETIOLOGI
HIPOTESIS
- Aman
- Efektif
- Efisien
PENILAIAN
- Penyembuhan
- Meringankan
- Efek samping
PROSES
PENGOBATAN
PROGNOSIS
- Morbiditas
- Mortalitas
DATA DASAR
PENGKAJIAN
PENYAKIT
Pemeriksaan Fisik Dasr
10
DIAGNOSIS PENYAKIT
Data Pribadi
Keluhan utama
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Laboratorium
Pemeriksaan khusus
Diagnosis atau diagnosis banding
11
KEBERHASILAN PEMERIKSAAN
FISIK
RIWAYAT PENYAKIT
Gejala yang diutarakan pasien
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Hubungan dengan mata pelajaran lain
PEMERIKSAAN DASAR
Tehnik pemeriksaan komprehensif, penemuan normal, variasi
PENEMUAN YANG LAZIM DAN TEHNIK KHUSUS
Tehnik yang dipakai pada keadaan tertentu
PENGETAHUAN PENYAKIT
Hasil pemeriksaan fisik pada penyakit yang sering dijumpai
LATIHAN PEMERIKSAAN FISIK
Latihan mempraktekkan teknik-teknik pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik Dasr
12
DASAR DASAR
Anatomis Fisiologis : struktur yang mana ?
Bagaimana mekanisme nya ?
Patologi anatomi - patofisiologis penyakit
Pikirkanlah beberapa penyakit yang mungkin
menyebabkan hasil pemeriksaantersebut
penyakit ringan - berat
Rumuskan hipotesis tertentu
Ujilah hipotesis dengan pertanyaan-pertanyaan
yang terarah
13
14
DIAGNOSIS FISIK
III. Anamnesis ( autoanamnesis )
III. 1. Anamnesis khusus :
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit diagnosis banding
III. 2. Anamnesis medik dan penyakit dahulu
III. 3. Anamnesis penyakit Keluarga
III. 4. Anamnesis psikososial
- Pendidikan dan sosio-ekonomi
III. 5. Anamnesis makanan ( keadaan gizi )
III. 6. Anamnesis umum ( review of system )
15
DIAGNOSIS FISIK
16
DATA PRIBADI
Nama
17
KELUHAN UTAMA
dalam bahasa penderita
bukan istilah medik
satu atau 2 kata
keluhan menyebabkan penderita datang ke RS
ANAMNESIS KHUSUS
dalam bahasa / istilah penderita
penderita bercerita dibimbing oleh pemeriksa
kronologik sakit sekarang
penjabaran keluhan utama
keluhan akibat gangguan organ tubuh
anamnesis penyakit yang berkaitan diagnosis
banding
Pemeriksaan Fisik Dasr
18
19
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik merupakan bagian proses membuat
diagnosis
Dilakukan setelah anamnesis
Dilakukan untuk menemukan tanda penyakit secara :
- melihat
( inspeksi ) - meraba ( palpasi )
- mengetuk ( perkusi ) - mendengarkan ( auskultasi )
- membau
Prinsip :
- teliti, sistimatis, manusiawi, analitis, cara benar
Ketrampilan pemeriksaan fisik hanya dapat dipelajari
dengan pengulangan-2, melakukan berkali2, latihan.
Pemeriksaan Fisik Dasr
20
21
22
METODE PEMERIKSAAN
Pemeriksaan sebetulnya sudah dimulai saat bertemu pasien
pertama kali, selama observasi atau saat- saat tertentu,
- perhatikan penampilan, cara bicara, sikap, keadaan
fisiologis/
psikologis
- sesuai tujuan pemeriksaan
Pemeriksaan secara sistimatik:
- inspeksi
- palpasi
- perkusi
- auskultasi
dilakukan pada setiap sistem organ
Sesuai prosedur baku
INSPEKSI
PALPASI
Tindakan meraba dengan satu atau 2 tangan/ jari
Menegaskan apa yang dilihat, menemukan yang tak terlihat
Membedakanb :
- tekstur : dengan ujung jari (1/lebih ), kasar, lembut, nodul
- dimensi: ukuran
- konsistensi : dengan ujung jari, terrgantung densitas /
ketegangan jaringan
lunak, kenyal (seperti karet), keras (seperti batu)
- suhu : perkiraan, memakai punggung ujung jari ( kulit tipis,
bayak saraf), hangat, dingin
- benjolan : bergerak ?
- lembab, kering
Balotement : mendeteksi benda yang bergerak dalam cairan
Kejadian kejadian lain : getaran
PERKUSI ( 1 )
PERKUSI ( 2 )
Cara :
1. Langsung : dengan ibu jari
2. Tidak langsung :
- Jari tengah tangan kiri, ditekankan kuat pada kulit
(pleksimeter)
- Ujung jari tengah tangan kanan (pleksor) dengan cepat
memgetuk
jari tangan diatas kulit tersebut
- gerakan pada persediaan pergelangan tangan, ketuk 2 kali,
dengar
Intensitas suara: tergantung keras/tidaknya memukul, -->
menentukan dalamnya bunyi untuk diskriminasi
Maksimum 7 cm
Ruang tenang
Membungkuk, mendengarkan suara
Perubahan resonan ke redup lebih mudah dideteksi dibanding
sebaliknya
Perkusi daerah resonan dulu, baru daerah redup
AUSKULTASI ( 1 )
Mendengarkan bunyi yang berasal dari dalam tubuh
( dada : suara nafas, perut : bising usus dsb )
Penilaian :
1. frekwensi : jumlah getaran permenit
- frekwensi tinggi --> bunyi nada tinggi
- frekwensi rendah --> nada rendah
2. Intensitas : ukuran kuat lemahnya suara
3. Durasi : lama bunyi terdengar
4. Kualitas : warna nada, variasi suara
Kemampuan mendengarkan bunyi terbatas :
- makin rendah frekwensi, perlu intensitas makin keras
- lebih mudah mendengar siulan lemah dari pada bunyi
nada
rendah dengan intensitas yang kuat
Pada waktu auskultasi : ruangan harus tenang
AUSKULTASI ( 2 )
Cara : memakai stetoskop
Stetoskop :
- menghantarkan, mengumpulkan, memilih frekwensi
- kepala stetoskop : diletakkan diatas kulit --> mengumpulkan
suara
dari bagian tubuh dibawahnya
2 jenis kepala stetoskop:
1. Diafragma datar : respon paling baik dengan suara frekwensi
tinggi, menghilangkan suara nada rendah
2. Bel : mengumpulkan bunyi nada rendah pada tekanan ringan.
Bila ditekankan lebih keras, nada frekwensi tinggi terdengar
lebih keras ( kulit dibawahnya teregang, menjadi semacam
diafragma
Hindari kebocoran suara : a.l ujung stetoskop cocok dengan lubang
telinga ( ukuran, lengkungan, arah disesuaikan dengan lubang )
POSISI PEMERIKSAAN
Perhatikan :privacy, bantuan posisi, lama pemeriksaan
1. Duduk : dikursi, ditempat tidur
- kepala, leher, dada depan / belakang, jantung, paru, mama,
ektremitas atas, vital sign, ekspansi paru
2. Supine position ( baring ) : kepala diberi bantal
- kepala, leher dada depan paru, mama, jantung, abdomen,
extremitas, nadi perifer
3. Dorsal recumbent position: baring, lutut ditekuk, telapak kaki
menyentuh tempat tidur
4. Sims position : tidur miring, pemeriksaan rectum atau vagina
5. Prone position : telungkup : evaluasi sendi pinggul, punggung
6. Lithotomy position : telentang, fleksi lutut,
- pemeriksaan rektum, vagina
7. Knee - chest position : pemeriksaan rektal
8. Erect position: evaluasi abnormalitas postural, langkah,
keseimbangan
INSTRUKSI
Tujuan :
- Ketepatan dan efisiensi pemeriksaan
Pada waktu melakukan pemeriksaan :
Konsentrasi pada bagian yang diperiksa, tidak
canggung
Beri instruksi sebelum pemeriksaan;
1. Penjelasan bagian yang diperiksa,
2. Tujuan / kegunaan pemeriksaan
3. Kerjasama / apa yang harus dilakukan pasien
Jalin komunikasi selama pemeriksaan
34
METODE PEMERIKSAAN
Pemeriksaan sebenarnya sudah dimulai saat
bertemu pasien pertama kali
- perhatikan penampilan, cara bicara, sikap,
keadaan fisiologis/psikologis
Pemeriksaan secara sistimatis:
- inspeksi
- palpasi
- perkusi
- auskultasi
Dilakukan pada setiap sistem organ
Sesuai prosedur baku
35
INSPEKSI
Memakai indera mata, bagian yang diperiksa terbuka
Cahaya yang baik
Perhatikan :
perubahan warna : ikterus, sianosis, pucat,
hiperemis
bentuk ; simetris, asimetris ; diam, bergerak
penyimpangan dari normal ; lesi ulkus, tumor
Jika mungkin, hasil observasi dinyatakan dalam
ukuran :
- panjang : diukur dengan penggaris
- dibandingkan dengan normal
Pemeriksaan Fisik Dasr
36
PALPASI
Tindakan meraba dengan satu atau 2 tangan atau dengan
jari
Menegaskan apa yang dilihat, menemukan yang tak terlihat
Membedakan :
tekstur : dengan ujung jari (1/lebih ), kasar, lembut,
nodul
dimensi: ukuran
konsistensi :
dengan ujung jari, tergantung densitas /
ketegangan jaringan lunak, kenyal (seperti
karet), keras (seperti batu)
37
PALPASI
Suhu :
perkiraan, memakai punggung ujung jari
( kulit tipis, banyak saraf)
hangat, dingin
Benjolan : bergerak /tidak
Lembab, kering
Balotement : mendeteksi benda yang bergerak
dalam cairan
Getaran (thrill)
38
PERKUSI
39
PERKUSI
Intensitas suara: tergantung keras/tidaknya memukul
Perkusi daerah resonan dulu, baru daerah redup
Bunyi :
1. pekak ( flatness)
: diatas otot
2. redup ( dullness) : Diatas hati
3. sonor
: diatas paru normal
4. hipersonor
: diatas paru emfisema
5. timpani
: diatas lambung
Perubahan suara perkusi dari yang normal :
patologis
40
AUSKULTASI
Mendengarkan bunyi yang berasal dari dalam
tubuh
( dada : suara nafas, perut : bising usus dsb )
Penilaian :
1. frekwensi : jumlah getaran permenit
- frekwensi tinggi bunyi nada tinggi
- frekwensi rendah nada rendah
2. Intensitas : ukuran kuat lemahnya suara
3. Durasi
: lama bunyi terdengar
4. Kualitas : warna nada, variasi suara
41
AUSKULTASI
Kemampuan mendengarkan bunyi terbatas :
- makin rendah frekwensi, perlu intensitas makin
keras
- lebih mudah mendengar siulan lemah dari pada
bunyi nada rendah dengan intensitas yang kuat
Pada waktu auskultasi : ruangan harus tenang
Hindari kebocoran suara : a.l ujung stetoskop
cocok dengan lubang telinga ( ukuran, lengkungan,
arah disesuaikan dengan lubang )
42
AUSKULTASI
Cara : memakai stetoskop
Stetoskop :
menghantarkan, mengumpulkan, memilih frekwensi
kepala stetoskop : diletakkan diatas kulit
mengumpulkan suara dari bagian tubuh
dibawahnya
2 jenis kepala stetoskop:
a. Diafragma datar : baik untuk suara nada
tinggi
b. Bel : - bunyi nada rendah pada tekanan ringan.
- bila ditekankan lebih keras, nada frekwensi
tinggi terdengar lebih keras
43
44
45
46
47
TANDA VITAL
Tekanan Darah
Denyut Nadi
Pernafasan
Suhu Tubuh
Kesadaran
TEKANAN DARAH
Tekanan darah : gaya / tekanan lateral darah pada daerah
pembuluh darah
Berubah
: sesuai siklus jantung
TD sistolik : tekanan tertinggi saat sistolik
TD diastolik
: tekanan terendah saat diastolik
Tekanan nadi
: pulse pressure
selisih TD sistolik diastolik
Faktor yang menentukan :
Curah jantung (cardiac output)
Tekanan pembuluh darah
Volume darah total
Viskositas darah
Kelenturan dinding
NADI
Denyut arteri
Faktor yang menentukan :
Jantung : kontraksi / ejeksi katub aorta membuka tek. di
aorta
Aliran darah : 0,5 m.detik : aliran tekanan darah : > cepat 5
m/detik
Lokasi :
a. carotis - a. radialis
a. femoralis
- a. brachialis
menit, 1 menit
Catat : lkecepatan, irama, (volume), (contour)
Regular / irregular
Denyut jantung tidak sama dengan nadi : pulsus defisit
Brady cardi
: < 60 x/menit
Tachy cardi : > 100 x/menit
INTERPRETASI NADI
Bradikardia
Kecepatan lambat <60/menit
Atlit
Blok jantung
Peninggian tekana intra kranial
Peningkatan tonus vagus
Hipotiroid, hipotermia
Takikardia
Kecepatan meningkat > 100 menit
Peningkatan kebutuhan metabolisme okigen, penyakit jantun,
katekolamine meningkat , bahan merangsang, volume darah
menurun
Suhu tubuh meningkat 1o 10x/menit
Shock
Volume nadi besar tahanan CO
Volume nadi kecil pulsus parvsus / tardus
PERNAFASAN
Diperhatikan :
Kecepatan
pola pernafasan
Volume otot bantu nafas usaha bernafas
Dihitung satu menit penuh
Kecepatan & volume
Dewasa, istiraha, 14 18 x/menit
Takipnea = cepat
Bradipnea + lambat
Usaha meningkatkan pertukaran udara (O2, CO2)
Kecepatan : takipnea
Volume meningkat : hiperpne
SUHU TUBUH
Keseimbangan antara pembentukan & pengeluaran
panas
Pusat pengatur : hipotalamus
Bila suhu tubuh lebih tinggi dari yang ditetapkan
hipotalamus pengeluaran panas : vasodilatasi,
berkeringat, hiperventilasi
Bila suhu lebih rendah dari yang ditetapkan :
pembentukan panas : metabolisme, kontraksi otot
Kelainan suhu meningkat karena :
Penyimpangan pembentukan panas
Penyimpangan pengeluaran
Perubahan pusat pengaturan suhu
SUHU TUBUH
Paling tinggi organ dalam, kearah kulit makin
menurun
Variasi diurnal 0,6o C (1oF) tertinggi jam 20.00 23.00 ;
terendah jam 4.00 6.00
Suhu oral dibawah lidah, sejajar dengan gusi, 3 m3nit
(N) 36,8o C 0,3o C
Peninggian semu :
15 menit setelah aktifitas/rokok/makanan hangat
Rendah semu : minuman dingin, nafas lewat mulut
KEADAAN UMUM
Keadaan penyakit (Apparent State of Health):
ringan, sedang, berat ; akut, kronik
Gizi
: kurang, cukup, baik
- Status dan Habitus: piknik, atletik, astenik, gigantisme,
Cretinisme.
- Aktivitas :
aktif, pasif, cara berjalan, mobilitas
Suara-bicara
Kesadaran :
kompos mentis, apatis, somnolen, soporous, prekoma,
koma
GCS (Glasgow Coma Scale)
Pemeriksaan Fisik Dasr
60
PERNAFASAN :
- Frekwensi pernafasan
- DM ketoasidosis, uremia, koma hepatikum,
infeksi mulut, infeksi paru, intoksikasi alkohol,
halitosis
- Dispnea, orthopnea, Kussmaul, Cheyne-Stokes,
Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe
SUHU TUBUH :
- oral (8 menit) , rektal (3 menit), aksiler (5 menit )
- harus diketahui macam-macam febris
(subfebris, f. kontinua, f. remiten, f. intermiten,
FUO (febris of unknown origin),hipotermia,
hipertermia.
Pemeriksaan Fisik Dasr
61
KEADAAN UMUM
Tekanan Darah :
tidur, duduk, berdiri
pengukuran lengan kanan-kiri, kaki kanan-kiri
(untuk kasus tertentu)
palpasi, auskultasi
hipertensi, hipotensi, syok
Nadi :
- takhihardi, bradikardi, bradikardi relatif, teratur / tidak,
isi, tegangan, pulsus seler, pulsus magnus, pulsus
tardus, pulsus bigeminus, pulsus paradoxus,
ekstrasistol
62
KEPALA
hidrosefalus, mikrosefalus
ekspresi muka : (depresi, takut, gembira, gelisah)
bentuk muka
(facies leonina, f. kolerika, mongolisme, full moon
face, parese fasialis)
kulit muka : (kloasma, butterfly appearance)
akromegali, dahi menonjol (Pagets disease)
rambut (tipis, mudah dicabut, alopecia)
dasar akar rambut (seborrhea, psoriasis)
hiperpigmentasi (penyakit Addison, Cirrhosis
Hepatis)
acne, edema
Pemeriksaan Fisik Dasr
63
KEPALA
MATA
Alis : 1/3 lateral hilang mungkin suatu miksedema
(hipotiroidi)
Bola mata : Exopthalmus, Enophthalmus
Tekanan bola mata (glaucoma : tekanan bola mata )
Nistagmus, Strabismus
Kelopak Mata : edema, lid retraction, ptosis,
xanthelasma
Gld. Lacrimalis : lakrimasi ( banyak keluar air mata)
Conjunctiva : anemia, hiperemis, perdarahan,
conjunvtivitis sicca
Sklera : icterus, perdarahan, pteryigium
Pemeriksaan Fisik Dasr
64
KEPALA
65
KEPALA
66
LEHER
tumor, cicatrix tbc : scrofuloderma, Kelenjar limfe
kaku kuduk
67
DADA
Inspeksi :
Payudara
- Bentuk, simetri, ginekomasti (Kleinefelters syndrome,
sirosis hepatis, pengaruh obat yang mengandung
estrogen)
- Retraksi papilla mammae (bila unilateral : radang,
atau keganasan)
- Peau d orange (orange peel) : mungkin proses
keganasan
- Kulit : warna, edema, vena,
Spider nevi
Vena kolateral
68
DADA
Palpasi :
- Memakai jari, palpasi dinding thorax
- lokasi, ukuran (cm), bentuk (teratur-tidak), konsistensi
terhadap jaringan sekitar, nyeri, mobilitas
- nodul keras, melekat pada kulit atau pada dasar, tepi
tak rata, mungkin Ca
Nipple discharge, dapat berupa :
a. air susu : non-malignant, mungkin hiperprolactinemia
b. bloody discharge : intraductal papilloma
c. cairan jernih
: carcinoma
d. nanah
: abses
Pemeriksaan Fisik Dasr
69
AKSILA
Inspeksi :
- infeksi (hidradenitis suppurativa - infeksi sweat
glands yang bernanah, sering pada aksila).
- pigmentasi : mikosis
Palpasi :
- dengan ujung jari
- axillary metastase dari Ca mammae
- limfadenitis dari lengan atau tangan
Pemeriksaan Fisik Dasr
70
PEMERIKSAAN ABDOMEN
ANAMNESIS
INSPEKSI
AUSKULTASI
PALPASI
PERKUSI
TINJAUAN UMUM
Gejala penyakit abdomen :
1. Nyeri abdomen
2. Gangguan fungsi
3. Perdarahan gastrointestinal
4. Gejala sistemik
5. Tanda dekompensasi organ
6. Obstruksi organ berongga
7. Iritasi peritoneum
Anatomi, Fisiologi
Patofisiologi
Nyeri abdomen :
- lokasi nyeri sesuai letak organ
- nyeri alih -> dirasa ditempat lain
2. Gangguan fungsi :
- 5 gejala umum : ikterus, nausea(mual), vomitus (muntah),
konstipasi, diare
- a. Ikterus : pigmentasi kuning pada kulit dan mukosa
oleh pigmen empedu, nyeri, gatal, warna kencing
- b. nausea, vomitus, konstipasi :
muntah : oleh distensi organ viscera, radang usus, iritasi
mukosa
lambung, rangsang saraf pusat
rincian muntahan
6. Obstruksi
- organ berongga : obstruksi mekanis
- kolik, distensi, nyeri tekan
- usus, sal kencing, saluran empedu
- ileus refleks : iritasi peritoneum: peristaltik hilang,
dilatasi usus, pengumpulan cairan dalam rongga
usus
7. Peritonitis
- radang peritoneum bisa o.k darah, isi usus, pus
- nyeri spontan, nyeri tekan, nyeri gerak
- respon : defens muskuler, nueri pantul
(Sembilan ) regio
Epigastrica
Hipochondrium kanan
Hipochondrium kiri
Umbilicalis
Lumbalis kanan
Lumbalis kiri
Hipogastrica
Iliaca (inguinal) kanan
Iliaca (inguinal ) kiri
4 (Empat) kwadran
Kwadaran kanan atas
(Right Upper Quadrant)
Kwadran kiri atas
( LUQ)
Kwadrant kanan bawah
(RLQ)
Kwadran kiri bawah
(LLQ)
INSPEKSI ABDOMEN
Perhatikan bentuk :
- membusung/membuncit, datar
- tepi perut menonjol
- umbilicus menonjol
Gambaran pembuluh darah kulit : arah aliran
- normal : berasal dari pertengahan abdomen: keatas,
kebawah
- di bagian atas, mengalir keatas
- di bagian bawah, mengalir keatas
AUSKULTASI ABDOMEN
Auskultasi di epigastrium, 4 kuadran abdomen
Mendengarkan suara peristaltik usus
- normal l 5 - 35 kali per menit
- borborigmi : bunyi peristaltik keras dan panjang sampai
metalic sound
- pada gastroenteritis, ileus obstruktif tahap
awal
- suara peristaltik berkurang : ileus paralitik
- suara peristaltik negatif : >5 menit tak terdengar
Auskultasi daerah epigastrium : bising aorta,
Regio lumbalis kanan-kiri : bising a renalis
Lipatan paha
: bising a femoralis
PALPASI ABDOMEN
Tanyakan : ada derah abdomen yang nyeri?
Bila ya, palpasi terachir
Palpasi umum seluruh daerah abdomen :
- nyeri?
- benjolan ? tumor, feses
- turgor kulit : status hidrasi
Palpasi daerah tertentu :
- suprapubica ( cystitis)
- titik Mc Burney ( apendicitis )
- regio epigastrica ( gastritis)
- iliaca : adnexitis
Palpasi hepar, limpa, ginjal
PALPASI HEPAR
Pakai telapak tangan, jari tangan 1-2-3
Daerah RUQ, mengikuti irama nafas, dari bawah-atas
Rasakan sentuhan tepi hati dengan ujung jari tengah tangan ,
pembesaran hati biasanya kebawah
Bila hepar teraba , deskripsi :
1. ukuran hepar dari arkus kosta ( cm / jari tangan )
2. perabaan : lunak, keras, atau biasa
3. tepi hepar tajam atau tumbul
4. permukaan rata atau benjol benjol
5. nyeri tekan atau tidak
Hepar membesar pada : bendungan payah jantung, malnutrisi,
gangguan fungsi hati ( hepatitis, typhoid fever, malaria, tumor
hepat dsb)
PALPASI LIMPA
cara bi-manual :
jari tangan kiri mengangkat dari belakang, mengat
dinding perut kiri atas sari arah belakang; jari tangan
kanan meraba dari depan
pembesaran limpa mengarah ke umbnilikus
ukuran pembesaran
: schuffner, hackett
limpa membesar pada :
demam tifoid, dengue, hipersplenisme, lukemia,
cirrhosis
palpasi hati hati, dapat ruptur