Anda di halaman 1dari 4

RASIONEL PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DARI TINJAUAN

PSIKOLOGIS DAN PEDAGOGIS


RESUME 2
Resume Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Individual Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :
Riza Ariyani Nur Khasanah
4201411029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Nama

: Riza Ariyani N. K

Nim

: 4201411029

Rombel

: 16
Rasionel Perlunya BK dari Tinjauan Psikologis dan Pedagogis

1. Tinjauan Psikologis
Beberapa proses psikologis dalam pendidikan seperti karakteristik siswa yang unik,
kebutuhan siswa agar bisa berinteraksi dengan lingkungannya dan lain-lain

dapat

menimbulkan beberapa masalah bagi siswa. Timbulnya masalah-masalah psikologis


menuntut adanya upaya pemecahan melalui layanan bimbingan dan konseling.
Berikut ini adalah beberapa masalah psikologis yang memerlukan adanya bimbingan
dan konseling di sekolah.
a. Masalah perkembangan individu.
Proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat terutama
pada masa kanak-kanak, masa sekolah, masa pemuda dan masa permulaan dewasa.
Proses ini bertujuan agar individu mencapai kedewasaannya secara optimal. Proses
perkembangan dipengaruhi oleh faktor dari dalam faktor bawaan dan kematangan dan
faktor dari luar yaitu faktor lingkungan. Perkembangan akan menjadi baik jika seluruh
faktor tersebut saling mendukung dan melengkapi. Bimbingan dan konseling
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa. Melalui bimbingan dan konseling, siswa dibantu
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya secara optimal. Dilihat dari proses dan
fase perkembangannya, siswa berada pada massa remaja dimana siswa akan
mengalami berbagai goncangan yang akan mempengaruhi seluruh pola-pola
prilakunya dan proses belajar mereka di sekolah. Oleh karena itu, bimbingan dan
konseling sangat penting dan merupakan komponen pendidikan yang secara khusus
dapat membantu siswa dalam proses perkembangannya.
b. Masalah perbedaan individu

Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu dengan yang


lain. Timbulnya individu dikarenakan adanya faktor pembawaan dan lingkungan. Di
sekolah, perbedaan individu ini nampak jelas. Misalnya ada siswa yang sangat cepat
dan lambat dalam belajar, ada yang cerdas dan ada yang berbakat dalam bidang
tertentu dan lain-lain. Kenyataan ini menyebabkan masalah penyesuaian diri bagi
siswa itu sendiri dan kegiatan belajar mengajar yang menyangkut metode belajar, alat
belajar, bahan belajar, penilaian dan lain-lain. Hal ini dikarenakan program pendidikan
memberikan pelayanan atas dasar ukuran rata-rata. Sekolah hendaknya memberikan
pelayanan secara individual kepada siswa sesuai dengan keunikannya masing-masing.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan bimbingan dan konseling.
c. Masalah Kebutuhan Individu
Pemenuhan kebutuhan individu sangat mempengaruhi tingkah laku individu.
Kegiatan belajar merupakan perwujudan pemenuahan kebutuhan siswa. kegagalan
pemenuhan kebutuhan akan menimbulkan masalah bagi siswa. Pada umumnya, secara
psikologis dikenal dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis
dan sosial/psikologis.
d. Masalah Penyesuaian Diri
Dalam proses pemenuhan kebutuhan, individu dituntut untuk mampu
menyesuaikan antara kebutuhan dengan segala kemungkinan yang ada dalam
lingkungannya. Proses penyesuaian diri ini sering menimbulkan masalah bagi indivdu
tersebut. Jika individu itu berhasil menyesuaikan diri dengan baik dan tanpa
menimbukan gangguan bagi lingkungnnya maka disebut well adjusted atau
penyesuaian diri baik. Namun sebaliknya, jika individu itu gagal maka disebut
maladjusted atau salah suai. Dalam hal ini, sekolah hendaknya memberikan bantuan
berupa bimbingan dan konseling kepada siswa agar berhasil menyesuaikan diri dengan
baik dan terhindar dari gejala-gejala salah usai seperti agresif, bandel, minta perhatian,
membolos, mencuridan lain-lain.
e. Maslah belajar
Dalam kegiatan belajar, sering timbul masalah-masalah baik bagi siswa
maupun guru. Beberapa masalah siswa misalnya, pengaturan waktu belajar, memilih
cara belajar yang efektif, mempersiapkan ujian dan lain-lain. Sekolah bertanggung

jawab besar dalam membatu siswa agar berhasil dalam belajar. Oleh karena itu,
diperlukan bimbingan dan konseling yang dapat membatu siswa dalam mengatasi
masalah-masalah yang dialaminya yang timbul dalam kegiatan belajar agar berhasil
dalam proses belajarnya.
2. Tinjauan Pedagogis
Inti dari tujuan pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dari
setiap anak didik sebagai pribadi. Untuk menuju tercapainya perkembangan pribadi yang
berkembang secara optimal, maka sekolah dituntut untuk memberikan pengajaran
instruksional dan layanan pribadi kepada nak didik melalui bimbingan. Dalam hal ini,
bimbingan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan, yaitu membantu
siswa untuk berkembang secara optimal. Hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin
pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis maupun
sosail. Dalam hal ini, bimbingan sangat penting untuk membantu pencapaian tujuan
pendidikan secara optimal.
a. Perkembangan Pendidikan
Salah satu ciri perkembangan pendidikan adalah adanya perubahan-perubahan
dalam

berbagai

komponen

sistem

pendidikan,

seperti

kurikulum,

strategi

pembelajaran, sumber belajar dan lain-lain. Perkembangan ini akan mempengaruhi


kehidupan para siswa sehingga para siswa diharap mampu menyesuaikan diri dengan
setiap perkembangan pendidikan yang terjadi. Proses ini memerlukan bantuan yang
sistematis melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Peranan Guru
Salah satu yang menjadi tugas dan tanggung jawab guru adalah mendidik dan
membantu siswa untuk mencapai kedewasaannya. Agar proses ini berlangsung
dengan baik, maka guru hendaknya mampu memahami segala aspek pribadi siswa
baik secara fisik maupun psikis, memahami tingkat perkembangan anak, kecakapan,
keshatan mental dan lain sebagainya. Selain itu, guru juga hendaknya mengenal dan
memahami dirinya sendiri. Guru harus mempunyai informasi yang cukup untuk
mengatasi berbagai masalah yang timbul dalam tugasnya sehingga guru dapat
memahami dan membantu siswa dengan sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai