6.
1.2. Desain
No.
Standar
1.
Jalan ambulans
luas, ada atap
pelindung untuk
masuk pasien,
dan tersedia
tempat parkir
ambulans
2.
Desain sesuai
alur masuk
pasien dan
pengunjung
3.
Harus
memungkinkan
kecepatan
pelayanan
4.
Tidak
memungkinkan
RSBK
Keterangan
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Sudah
memenuhi
standar
Sudah
memenuhi
standar
Sudah
memenuhi
standar
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
RSBK
Sudah
memenuhi
standar
Keterangan
Sesuai
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Sudah
memenuhi
Sesuai
terjadinya infeksi
silang
1.3. Tata Ruang
No.
Standar
1.
Area Triage,
tempat
penyimpanan
brankar dan
kursi roda
2.
Pembagian
ruang gawat
darurat dan
resusitasi
3.
Area publik
standar
RSBK
Sudah
memenuhi
standar
Keterangan
Sesuai
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Sudah
memenuhi
standar
Sesuai
Nama
Ruangan
Fungsi
A. RUANG PENERIMAAN
Pendataan pasien IGD,
Administra
penandatanganan surat
si dan
1
pernyataan pasien dan
Pendaftara
keluarga, dan pembayaran
n
biaya pelayanan medik
tempat menunggu bagi
R. Tunggu
pengantar, perlu disediakan
2
pengantar
tempat duduk sesuai
aktivitas pelayanan
Penyimpanan RM, biasanya
Rekam
3
langsung berhubungan
Medis
dengan loket pembayaran
Tempat pemilahan tingkat
kegawatdaruratan pasien,
4
R. Triage
dapat berfungsi sebagai
ruang tindakan.
R.
Tempat persiapan
Persiapan
penanganan pasien korban
5
bencana
bencana massal
massal
B. RUANG TINDAKAN
Tempat untuk melakukan
Resusitasi
tindakan penyelamatan
6
Bedah
pasien gawat darurat
berdasarkan ABC
Tempat untuk melakukan
Resusitasi
tindakan penyelamatan
7
Non Bedah pasien gawat darurat
berdasarkan ABC
Besaran
Standar
3-5
m2 /
petugas
1 - 1,5
m2 /
orang
Sesuai
kebutuha
n
Min 25
m2
IGD
RSBK
Sesua
i
Sesua
i
Sesuai
Sesua
i
Min 3 m2
/ pasien
bencana
sesuai
Min 36
m2
sesuai
Min 36
m2
Sesua
i
Keter
anga
n
Tindakan
Bedah
Tindakan
Non Bedah
18
R Isolasi
R. Diskusi
19
Nurse
Station
20
R. Perawat
21
R. Kepala
IGD
22
Gudang
Kotor /
Spoolhoek
Min 7,2
m2 /
meja
tindakan
Min 7,2
m2 /
meja
tindakan
Min 9 m2
Sesua
i
Sesua
i
Sesua
i
Min 7,2
m2 / bed
Min 12
m2
Min 3 m2
Min 4 m2
Min 8 m2
Sesuai
kebutuha
n
Sesuai
Kebutuha
n
3-5
m2 /
perawat
Sesua
Sesua
Sesua
i
Sesua
i
Sesua
i
Sesua
i
tersed
ia
Sesua
i
Sesuai
kebutuha
n
tersed
ia
Sesuai
kebutuha
n
tersed
ia
Sesuai
kebutuha
n
Tersedi
a
23
24
Toilet
(petugas
dan
pengunjun
g)
R. Gas
Medis
25
R. Loker
26
Pantry
27
R. Parkir
Trolley
28
R. Brankar
Kamar mandi / WC
Masingmasing 2
- 3 m2
Sesuai
Min 3 m2
sesuai
Sesuai
kebutuha
n
Sesuai
kebutuha
n
Min 2 m2
Min 3 m2
C. KOMPONEN LANGIT-LANGIT
1
Mudah dibersihkan, tahan cuaca, tahan air,
tdak mengandung bahan berbahaya, tidak
sesuai
Sesua
i
Keterang
an
Sesuai
Sesuai
Sesuai
-
Tersedi
a
IGD
RSBK
B. KOMPONEN DINDING
Mudah dibersihkan, tahan cuaca, tidak
1
berjamur
2
Non porosif
3
Warna cerah tetapi tidak menyilaukan mata
Tersedi
a
Tidak
pada
ketinggian
Masih
berbentuk
Siku
Mengguna
kan
penutup
lantai
yang
sama
sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
Masih
berbentuk
siku
berjamur
2
Lapisan penutup non porosif
3
Warna cerah tetapi tidak menyilaukan mata
D. KOMPONEN PINTU DAN JENDELA
Mudah dibersihkan, tahan cuaca, tidak
1
berjamur
Pintu masuk dari area drop-off ke ruang IGD
disarankan menggunakan swing door,
2
membuka ke arah dalam, dan menggunakan
penutup otomatis.
Pintu utama lebar minimal 120 cm atau dapat
dilalui brankar pasien, dan pintu yang tidak
3
menjadi akses pasien tirah baring memiliki
lebar minimal 90 cm
Daerah sekitar pintu masuk hindari adanya
4
ramp atau perbedaan ketinggian lantai
5
sesuai
sesuai
sesuai
Sesuai
sesuai
Sesuai
Keteranga
n
e.
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
2. SISTEM PENCAHAYAAN
a. harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau
pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan
darurat sesuai dengan fungsinya
b. Pencahayaan alami harus optimal, disesuaikan
dengan fungsi bangunan dan fungsi masing-masing
ruang di dalam bangunan
c. Pencahayaan buatan harus direncanakan
berdasarkan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan
sesuai fungsi ruang dalam bangunan Ruang Gawat
Darurat dengan mempertimbangkan efisiensi,
penghematan energi, dan penempatannya tidak
menimbulkan efek silau atau pantulan
d. Pencahayaan buatan yang digunakan untuk
pencahayaan darurat harus dipasang pada
bangunan Ruang Gawat Darurat dengan fungsi
tertentu, serta dapat bekerja secara otomatis dan
mempunyai tingkat pencahayaan yang cukup untuk
evakuasi yang aman.
e. Semua sistem pecahayaan buatan, kecuali yang
diperlukan untuk pencahayaan darurat, harus
dilengkapi dengan pengendali manual, dan/atau
otomatis, serta ditempatkan pada tempat yang
mudah dibaca dan dicapai, oleh pengguna ruang.
f.
Pencahayaan umum disediakan dengan lampu yang
dipasang di langit-langit.
g. Pencahayaan ruangan dapat menggunakan lampu
fluorescent, penggunaan lampulampu recessed
disarankan karena tidak mengumpulkan debu.
h. Penggunaan lampu yang mempunyai efikasi lebih
tinggi dan menghindari pemakaian lampu dengan
efikasi rendah. Disarankan menggunakan lampu
fluoresent dan lampu pelepas gas lainnya.
i.
Pemilihan armature/fixture yang mempunyai
karakteristik distribusi pencahayaan sesuai dengan
penggunaannya, mempunyai efisiensi yang tinggi
dan tidak mengakibatkan silau atau refleksi yang
mengganggu.
j.
Ketentuan lebih lanjut mengikuti : SNI 03 2396
2001, SNI 03 6575 2001, SNI 03 6574 2001
3. SISTEM SANITASI
a. harus dilengkapi dengan sistem air bersih, sistem
pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran
dan sampah, serta penyaluran air hujan.
b.
Sistem pembuangan air kotor atau air limbah
dialirkan ke ruang IPAL, dapat dilihat pada
Kepmenkes No.1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
c. Sistem pembuangan limbah padat medis dan non
medis harus terpisah pewadahannya dan tertutup
sesuai jenis limbahnya mengacu pada Keputusan
Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
Konfirm
d.
Konfirm
a.
b.
c.
d.
3
4
5
6
7
8
Standar
Tidak Berbau (terutama bebas dari H2S dan
Amoniak)
Kadar debu (particulate matter) berdiameter
kurang dari 10 micron dengan rata-rata
pengukuran 8 jam atau 24 jam tidak melebihi
150 g/m3, dan tidak mengandung debu
asbes
Angka kuman maksimal 200
mikroorganisme /m2
Pencahayaan antara 100-200 Lux, warna
cahaya sedang
Suhu antara 19 - 24 derajat celcius
Kelembaban antara 45-60 %
Tekanan positif
Kebisingan Maks 45 dB
IGD RSBK
Keterang
an
Proses
1. Minimasi
2. Pemilahan,
pewadahan,
pemanfaatan
kembali, daur ulang
Pada
t
3. Pengumpulan,
pengangkutan,
penyimpanan
4. Pengumpulan,
pengemasan,
pengangkutan
5. Pengolahan,
pemusnahan
1. Pemilahan,
pewadahan
Non
Pada
t
Cair
Gas
2. Pengumpulan,
penyimpanan,
pengangkutan
3. Pengolahan,
pemusnahan
Sesuai MLH
No.Kep.58/MenLH/12
/1995
Sesuai MLH
No.Kep.13/MenLH/12
/1995
Tata Laksana
Reduksi limbah mulai dari
sumber, mengelola dan
mengawasi bahan kimia,
pengelolaan stok bahan
kimia, dan harus melalui
sertifikasi
Dimulai dari sumber
penghasil limbah, yang
dimanfaatkan kembali harus
dipisah dan disterilisasi,
benda tajam dikumpulkan di
safe box, pewadahan harus
menggunakan label yang
sesuai.
Harus menggunakan trolley
khusus yang tertutup,
penyimpanan pada musim
hujan maks 48 jam, musim
kemrarau maks 24 jam
Harus dikemas dalam
tempat yang kuat,
pengangkutan ke luar RS
menggunakan kendaraan
khusus
Tidak boleh dibuang
langsung ke TPA limbah,
dapat disesuaikan dengan
fasilitas RS, dengan otoklaf
atau pembakaran dengan
insenerator.
Dipisahkan dari limbah
medis padat, ditampung
dalam kantong plastik warna
hitam dengan lambang
domestik warna putih.
Harus dilakukan
pengendalian serangga dan
binatang pengganggu
minimal 1 bulan sekali
Sesuai dengan persyaratan
kesehatan
IGD RSBK
Keterang
an