Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN JOBSHEET VI JARINGAN KOMPUTER 2

SETTING SSH
(Secure Shell)

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
NEGERI SEMARANG
2015

PERCOBAAN VII
SETTING SSH (SECURE SHELL)

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :


Setelah menyelesaikan praktek ini, mahasiswa dapat :
a. menjelaskan Konsep SSH sederhana
b. mengkonfigurasi SSH pada Mesin Linux
II. DASAR TEORI
Program sshd (SSH Daemon) adalah daemon untuk program SSH (secure shell).
Program SSH digunakan untuk login dalam suatu mesin (komputer) dari jauh (secara
remote) dan mengeksekusi perintah pada mesin tersebut. Program ssh ini mirip
dengan telnet, tetapi punya pengendalian terhadap keamanan.

Program ssh

menyediakan komunikasi aman terenkrip antara dua host yang tidak saling kenal
melalui jaringan yang umumnya tidak aman. Dengan alasan keamanan, fungsi
program telnet sudah mulai ketinggalan diganti dengan ssh.

Program sshd adalah daemon yang menunggu koneksi dari klien pada port22.
Program ini akan membuat cabang daemon baru untuk tiap koneksi yang datang.
Masing-masing daemon menangani secara mandiri pertukaran kunci, enkripsi,
autentikasi,

eksekusi perintah dan pertukaran data. Penerapan program sshd

mendukung protokol SSH versi1


dan versi2 secara serentak.

III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1) PC Komputer sebagai Server

1 unit

2) PC Komputer sebagai Client/workstation

8 unit atau
lebih

3) Alat penghubung Switch/hub

1 unit

IV. Langkah Kerja

1. Konfigurasi Server SSH


Konfigurasi server SSH disimpan dalam direktori /etc/ssh/ baik file konfigurasi
sshd_config maupun file-file kunci autentikasi. File sshd_config digunakan untuk
menyimpan konfigurasi server SSH. Secara default, file sshd_config sudah diatur
sedemikian, sehingga daemon sshd dapat berjalan secara benar. Namun demikian
dapat diatur sesuai dengan keinginan. Berikut ini diberikan beberapa opsi yang sering
diatur dalam file konfigurasi tersebut.
a) Port

menentukan

nomor

port

yang

mana

daemon

sshd

mendengarkan, dimungkinkan memberi lebih dari satu nomor port. Default


bernilai 22.
b) Protocol : menentukan versi protokol yang digunakan daemon sshd. Secara
default daemon sshd menggunakan versi2 dan versi 1.
c) ListenAddress : menentukan alamat IP antarmuka untuk mendengarkan
koneksi SSH. Jika tidak ditentukan, maka daemon sshd akan mendengarkan
pada seluruh antarmuka.
d) HostKey : menentukan file untuk menyimpan kunci RSA dan DSA.
e) KeyRegenerationInterval : menentukan rentang waktu kunci RSA protokol
versi 1 diperbaharui. Default bernilai 3600.
f) ServerKeyBits : menentukan ukuran bit kunci server untuk protokol versi 1.
Default bernilai 768.
g) LoginGraceTime : menentukan rentang waktu yang mana server akan
memutus hubungan apabila user gagal melakukan login. Default bernilai 120
detik
h) PermitRootLogin : menentukan apakah account root diijinkan login atau
tidak.
Default bernilai yes
i) StrictModes : menentukan apakah daemon sshd harus memeriksa mode
dan kepemilikan file dari direktori home dan file milik user.
Default bernilai yes
j) RSAAuthentication : menentukan apakah autentikasi RSA murni diijinkan
3

untuk protokol versi 1.


Default bernilai yes
k) PubkeyAuthentication : menentukan apakah autentikasi kunci publik
diijinkan untuk protokol versi2. Default bernilai yes
l) AuthorizedKeyFile : menentukan nama file yang menyimpan kunci publik
yang digunakan untuk autentikasi. Default bernilai .ssh/authorized_keys.
m) PasswordAuthentication

menentukan

apakah

autentikasi

password

diijinkan.
Default bernilai yes
n) PermitEmptyPasswords ; menentukan apakah password kosong diijinkan. Default
bernilai nol.

2. Menjalankan Perintah SSH


Dalam menjalankan SSH (Secure Shell), maka harus diketahui PASSWORD
komputer target. Dan antar komputer juga harus saling terkoneksi.
a. Pertama install aplikasi pendukung SSH server

b. Set IP Address pada komputer 1 dengan perintah


[root@localhost~]# ifconfig eth0 192.168.0.101 netmask
255.255.255.0

c. Cek IP address dengan perintah:

d. Setelah Setting IP benar-benar berhasil, maka tinggal menjalankan SSH,


dengan perintah :

e. Set IP Address pada komputer 2 dengan perintah


root@localhost~]# ifconfig eth0 192.168.0.103 netmask 255.255.255.0

f. Cek IP address komputer 2 dengan perintah:

g. Uji Koneksi Komputer 1 ke Komputer 2

h. Uji Koneksi Komputer 2 ke Komputer 1

i. Menjalankan perintah SSH

j. Kirim Pesan ke Komputer 2

k. Pesan yang Muncul di komputer 2

l. Mengganti Nomor IP Address Komputer Lain dengan Perintah SSH


Perintah :

Lalu set IP baru


root@localhost~# ifconfig eth0 192.168.0.102/24

Untuk menguji keberhasilan setting nomor IP komputer yang


dituju dengan menggunakan perintah ifconfig eth0 pada terminal dari
komputer yang dituju :

Dari hasil di atas menunjukkan bahwa nomor IP baru telah dipasang pada eth0.

m. Mengembalikan IP

IV. TUGAS
1. Lakukan percobaan-percobaan sesuai langkah kerja di atas ?
Jawab:
2. Lakukan percobaan-percobaan sesuai langkah kerja namun menggunakan koneksi
jaringan WLAN dengan kelas yang berbeda (kelas C) ?
Jawab :
V. PERTANYAAN
1. Jelaskan dalam user apa, instruksi ssh dilaksanakan dan apa alasannya?
Jawab :
7

2. Terangkan langkah-langkah yang dilakukan agar instruksi ssh tak dapat


dilaksanakan pada PC yang sedang anda jalankan?
Jawab :
3. Terangkan caranya dengan menggunakan instruksi ssh digunakan untuk
mendapatkan data dari pasangan PC yang terkoneksi/terhubung?
Jawab :

VI.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai