GEMELLI
Oleh :
Dion Pratama 0810312086
Preseptor:
Dr. Firman Abdullah , Sp.OG (K)
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
KEHAMILAN MULTIFETUS
A. DEFINISI
Kehamilan kembar / ganda dapat didefinisikan sebagai suatu kehamilan dimana
terdapat dua atau lebih embrio / janin sekaligus. Bila proses fertilisasi menghasilkan
janin lebih dari satu, maka kehamilan tersebut disebut dengan kehamilan ganda.
B. INSIDEN
Secara internasional, angka kejadian kembar monozygot adalah sekitar 4 per
1000 kelahiran. Pada kembar dizygot bervariasi antara 3 - 4 per 1000 kelahiran.
Sedangkan Prawirohardjo mendapatkan diantara 16.288 persalinan, terdapat 197
persalinan gemelli dan 6 persalinan triplet.
Frekuensi terjadinya bayi kembar monozigot relative konstan di seluruh dunia,
yaitu satu per 250 kelahiran, dan sebagian besar tidak tergantung pada ras, herediter,
usia, serta paritas. Namun sekarang terbukti bahwa insiden pembelahan zigotik menjadi
dua kali lipat setelah induksi ovulasi (Deron dkk, 1987). Insiden persalinan bayi
kembar dizigot dipengaruhi secara nyata oleh ras, herediter, usia ibu, paritas, dan
khususnya obat-obat fertilitas.
C. ETIOLOGI
Bangsa, hereditas, umur, dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap
kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur. Juga obat-obat dan hormon gonadotropin
yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan
dizygotik. Faktor faktor ini menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de Graaf
atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel.
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kembar dizygotik:
1) Ras
2
Insiden tinggi pada ras Afrika-Amerika, sedang pada ras Caucasian, dan rendah
pada ras Asia.
2) Umur ibu
Kehamilan kembar akan meningkat pada wanita yang hamil pada usia 37 tahun.
3) Riwayat kembar
Wanita yang kembar, besar kemungkinan akan melahirkan anak yang kembar
juga. Tapi tidak terjadi peningkatan insiden kembar, jika laki-laki yang kembar.
4) Paritas
Kehamilan kembar akan meningkat setelah kehamilan ke tujuh.
5) Ukuran ibu
Kehamilan kembar lebih sering terjadi pada ibu yang memiliki ukuran tubuh
yang tinggi besar, dibanding ibu dengan ukuran tubuh kecil. Hal ini mungkin
lebih berhubungan dengan nutrisi.
6) Terapi infertiliti
induksi ovulasi dengan menggunakan preparat gonadotropin atau klomifen,
meningkatkan
kejadian
kembar
dizygotik,
Assisted
Reproductive
Technology(ART).
D. JENIS KEHAMILAN KEMBAR
Terdapat 2 jenis kehamilan kembar, yaitu :
1
Pada kembar dizygot sebenarnya bukan merupakan kembar sejati, karena kedua
janin berasal dari maturasi dan fertilisasi 2 buah ovum selama siklus ovulatoir
tunggal. Kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizygotik yang berasal
dari 2 telur, disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin sama
atau berbeda, mereka berbeda seperti anak-anak lain dalam keluarga. Kedua
bayi yang lahir tidak ubahnya seperti kakak beradik biasa.
Monozygotik
><
Dizygotik__
- Plasenta
satu
- Hub.pembuluh darah
ada
tidak ada
- Membran pembatas
4 ( 2 selaput amnion
+ 2 selaput korion )
- Kelamin
selalu identik
bisa berbeda
- Golongan darah
sama
berbeda
- Graft
diterima
ditolak
- Follow up
selalu identik
tidak identik
Terdapat beberapa jenis dan frekuensi letak serta presentasi kehamilan kembar2:
Portes & Granjon
44,3 %
46,9 %
38,4 %
37 %
9,9 %
8,7 %
5,3 %
4,9 %
1,4 %
1,9 %
0,2 %
0,6
F. DIAGNOSIS
mempertinggi
ketepatan
diagnosis,
haruslah
dipikirkan
yang kedua. Penampang kepala janin tetap mempunyai bentuk yang hampir
bundar pada kedua bidang.
Pemeriksaan darah
Nilai hematokrit, hemoglobin dan jumlah eritrosit biasanya menurun
berhubungan dengan peningkatan volume darah. Anemia hipokrom normositer
sering terjadi pada kehamilan multipel karena peningkatan kebutuhan zat besi
pada trimester kedua. Tes toleransi glukosa menunjukkan diabetes melitus
gestasional dan hipoglikemia gestasional meningkat pada kehamilan multipel
daripada kehamilan tunggal.
Jumlah korionik gonadotropin dalam plasma dan urine rata-rata lebih tinggi
daripada kehamilan tunggal, level alfa-fetoprotein juga dapat meningkat.
Jumlah rata-rata serum alfa-fetoprotein maternal 2,5 kali lebih tinggi pada
kehamilan multipel dibandingan kehamilan tunggal. Hal ini diduga disebabkan
tingginya tingkat protein yang dilepaskan oleh hati janin yang multipel dan
ditemukan pada darah ibu dibandingkan janin tunggal.
Rontgen Foto
Penggunaan sinar-X yang tidak selektif harus dihindari dalam
kehamilan. Namun demikian, kadangkala diagnosis multifetus sangat penting,
sehingga tentu saja akan mengatasi resiko minimal yang menyertai pembuatan
rontgen foto tersebut. Rontgen foto abdomen maternal dapat membantu untuk
menentukan janin yang lebih dari satu dari gambaran tulang kepala dan rangka
janin. Tapi beberapa hal yang harus menjadi perhatian agar tidak terjadinya
kesalahan dalam mendiagnosa multifetus secara rontgen foto, adalah :
Kalau foto rontgen dibuat pada kehamilan 18 minggu pertama,
karena tulang rangka janin tidak cukup radiopak.
Jika kualitas foto jelek karena malposisi ibu, atau waktu paparan
yang tidak sesuai, sehingga abdomen bagian atas dan janin di
baliknya tidak terpotret.
Ibu terlalu gemuk
Terdapat hidramnion
Jika salah satu janin bergerak ketika foto dibuat.
Doppler
Alat bantu ini dapat mendeteksi suara kontraksi dua jantung janin yang
terpisah, dengan frekuensi denyut jantung janin berbeda secara jelas satu sama
lain. Cara ini merupakan diagnosa tahap lanjut dari kehamilan kembar.
G. Diagnosa Diferensial
Hidramnion
Hidramnion dapat menyertai kehamilan kembar , kadang kadang
kelainan hanya terdapat pada satu kantong amnion, dan yang lainnya
oligohidramnion. Pemeriksaan USG dapat mementukan apakah pada
hidramnion ada kehamilan kembar atau tidak.
H. PENATALAKSANAAN
1.Penatalaksanaan Selama Kehamilan
Untuk kepentingan ibu dan janin, perlu diadakan pencegahan terhadap
pre-eklampsi, dan eklampsia, partus prematurus, dan anemia. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai , perlu dibuat diagnosa dini kehamilan Pemeriksaan
antenatal perlu diadakan lebih sering. Mulai kehamilan 24 minggu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu dilakukan tiap minggu,
sehingga tanda tanda pre-eklampsia dapat diketahui dini dan penanganan
dapat dikerjakan segera.
Penanganan selama kehamilan secara intensif berfungsi untuk :
Memperpanjang kehamilan.
Meningkatkan berat kelahiran.
Mengurangi morbiditas dan mortalitas perinatal.
Pengurangan insiden komplikasi ibu.
Beberapa penulis menyatakan bahwa tirah baring merupakan tindakan
yang dianjurkan lebih banyak karena merupakan tindakan yang menguntungkan
bagi janin kembar. Tindakan ini menyebabkan aliran darah ke plasenta
meningkat, sehingga pertumbuhan janin lebih baik, juga terjadi melalui
peningkatan perfusi darah serta penurunan gaya kekuatan fisik yang dapat
bekerja merugikan pada serviks untuk mempercepat proses penipisan dan
dilatasi serviks.. Kehamilan multifetus dapat mengakibatkan terbukanya serviks
dan dilatasi secara dini. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa istirahat
di tempat tidur juga memperpanjang kehamilan dan menurunkan mortalitas
perinatal, sementara yang lainnya tidak berhasil menunjukkan keuntungan
tambahan ini. Penelitian di Swedia telah melaporkan suatu angka kematian
perinatal yang sama dengan kehamilan tunggal (0,6 persen). Pasien dianjurkan
untuk beristirahat di tempat tidur di rumah hingga trimester ketiga, kemudian
mereka dirawat di rumah sakit demi untuk tambahan istirahat di tempat tidur.
Sesudah itu mereka boleh meninggalkan rumah sakit pada 36 minggu, kecuali
kalau timbul komplikasi. Dengan bertambahnya jumlah janin, lama kehamilan
mengalami penurunan. Usia kehamilan rata-rata untuk bayi kembar dua adalah
260 hari (37 minggu) dan untuk kembar tiga(triplet) 247 hari (35 minggu).
Kebutuhan akan kalori, protein, mineral, vitamin dan asam lemak esensial
mengalami peningkatan pada wanita dengan multi fetus. Kecukupan gizi yang
di anjurkan bagi kehamilan tanpa komplikasi bukan saja harus dipenuhi, tetapi
pada banyak keadaan perlu jumlah yang lebih. Karena itu komsumsi energi
harus ditingkatkan sebesar 300 kalori lagi per hari. Pada kehamilan multi fetus
ini, suatu keadaan yang sering terjadi adalah dimana terjadi kegagalan ibu
untuk bertambah berat yang jumlahnya paling tidak harus sama dengan berat
produk kehamilannya
Pertumbuhan janin berlangsung lebih lambat pada kehamilan multifetus
daripada kehamilan janin tunggal. Aspek penting penilaian pertumbuhan janin
dengan USG adalah untuk mengenali ketidaksesuaian pertumbuhan antara janin
dalam kehamilan multifetus. USG rutin dilakukan mulai kehamilan 24 minggu,
untuk menilai pertumbuhan janin, karena anak kembar cendrung menderita
keterbelakangan pertumbuhan dalam rahim
restriction )
10
2.Penatalaksanaan Persalinan
Bayi I
Pada bayi pertama dengan presentasi verteks, lakukan pertolongan sama
dengan presentasi normal dan lakukan monitoring dengan partograf. Saat
pertolongan persalinan, monitoring denyut jantung janin harus dilakukan secara
ketat. Jangan melepaskan klem tali pusat dan jangan melahirkan plasenta
sampai bayi yang terakhir lahir.
Kalau janin pertama mempunyai presentasi bokong, permasalahan yang
penting, besar kemungkinan bisa terjadi adalah resiko aftercoming head
( terperangkapnya bagian kepala), prolapsus tali pusat, dan bila bayi keduanya
letak kepala, akan bisa terjadi interlocking. Bila keadaan ini dapat dikenali,
seksio sesarea sering akan menjadi cara yang lebih baik untuk melahirkan bayi.
Sebagian penulis berpendapat, kalau kembar yang pertama berpresentasi
sungsang lengkap atau tidak lengkap, seksio sesarea diindikasikan tak peduli
akan presentasi kembar kedua.
Gambar 4. Interlocking
Bayi pertama pada persalinan kembar dengan letak lintang, seksio sesarea
juga diindikasikan
11
Bayi II
Setelah bayi pertama sudah dilahirkan, bagian presentasi bayi kedua,
ukuran, dan hubungannya dengan jalan lahir harus cepat ditentukan dengan
kombinasi pemeriksaan abdominal, vaginal, dan kadang kala intrauteri, yang
dilakukan secara hati-hati.
Terdapat perdebatan mengenai cara bersalin optimum pada anak kembar
dengan kelahiran presentasi kepala-sungsang atau kepala melintang. Di tangan
yang kurang pengalaman, seksio sesarea rutin harus dilakukan untuk
menghindari cedera kelahiran, dan asfiksia potensial yang mungkin terjadi pada
versi kaki dalam dan ekstraksi sungsang total. Kembar kedua dapat dengan
aman dilahirkan lewat vagina dengan versi ekstraksi, dan ekstraksi sungsang
bila penolong cukup pengalaman sehingga morbiditas ibu dan janin berkurang.
Tenggang waktu antara lahirnya anak pertama dan kedua adalah antara 5
15 menit. Kelahiran anak kedua, kurang dari 5 menit setelah anak pertama lahir,
dapat menimbulkan trauma persalinan pada anak. Kelahiran anak kedua lebih
dari 30 menit dapat menimbulkan insufisiensi uteroplasental, karena
berkurangnya volume uterus dan juga dapat terjadi solusio plasenta sebelum
anak kedua dilahirkan.
Bayi II dan seterusnya
Segera setelah kelahiran bayi I :
- Lakukan palpasi abdomen untuk menentukan adanya bayi selanjutnya.
- Monitor denyut jantung janin secara teratur.
Lakukan pemeriksaan vaginal untuk :
- Menentukan adanya prolaps funikuli
- Ketuban pecah atau intak.
- Presentasi bayi.
Bila presentasi verteks :
- Bila kepala belum masuk, masukkan pada PAP secara manual.
- Ketuban dipecahkan.
12
Lakukan versi luar, bila ketuban intak, yaitu suatu versi yang dilakukan dengan
tangan penolong seluruhnya di luar kavum uterus.
- Bila versi luar gagal dan pembukaan lengkap lakukan versi ekstraksi.
13
14
1. Abortus
2. Mortalitas perinatal
3. Berat badan lahir rendah :
- Persalinan prematur
- Retardasi pertumbuhan janin
4. Malformasi
5. Transfusi antar janin :
- Hipovolemia dan anemia
- Hipervolemia dan polisitemia
6. Hipertensi yang diinduksi atau diperberat oleh kehamilan.
7. Anemia maternal :
- Kehilangan darah yang akut
- Defisiensi zat besi
- Defisinsi folat
8. Kecelakaan plasenta :
- Solusio plasenta
- Plasenta previa
9. Perdarahan post partum :
- Atonia uteri
10. Kecelakaan tali pusat :
- Prolapsus
- Pemuntiran
- Vasa previa
11. Hidramnion
12. Persalinan dengan komplikasi :
- Persalinan prematur
- Persalinan yang tak efektif
13. Presentasi janin yang abnormal.
15
BAB II
KASUS
Nama
: Eliza Y
Umur
: 34 tahun
Umur
: 45 tahun
Pekerjaan
Pekerjaan
: Petani
No. MR
: 404594
Alamat
: Panti
Tgl. Masuk
: 15 Maret 2015
Anamnesis :
Seorang pasien wanita umur 34 tahun datang ke KB IGD RSAM Bukittinggi
pada tgl.15 Maret 2015 pukul 04.00 WIB, kiriman RSUD Lubuk Sikaping dengan
keterangan G3P2A0H3 parturian aterm kala I fase aktif + Gemelli + Bekas SC.
RPS
Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 6 jam yang lalu, nyeri makin kuat
makin sering.
Keluar lendir campur darah dari kemaluan sejak 6 jam yang lalu
Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada
Tidak haid sejak 9 bulan yang lalu
HPHT : lupa
TP: sulit ditentukan
Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
RHM: Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
ANC: kontrol teratur ke bidan, usia 3,5,7 bulan
RHT: Mual(-),muntah (-), perdarahan (-)
16
Riwayat Menstruasi : Menarche umur 13 th, siklus haid tidak teratur, lamanya
5-7 hari, banyaknya 2-3x ganti duk/hari, nyeri haid (-)
Riwayat perkawinan : 1 x tahun 2009
Riwayat kehamilan/abortus/persalinan
1. 2010//2500gr/aterm/spontan/bidan/hidup
2. 2013//2500gr,2400gr/aterm/sc ai gemelli/RSUD lb
sikaping/Sp.OG/hidup/luka sembuh dalam 7 hari
3. sekarang
RPD : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM dan hipertensi
RPK : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan kejiwaan
Riwayat Kontrasepsi : (-)
Riwayat Imunisasi : (-)
Riwayat Pendidikan : SMA
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: compos mentis
Tinggi Badan
: 160 cm
: 55 Kg
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84x/menit
Nafas
: 20x/menit
17
Temperatur
: 36,80C
Mata
Leher
Toraks
Cor
:
: I : Ictus cordis tak terlihat
Pal : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perk : Batas jantung dalam batas normal
Auks : Bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-)
: Status Obstetricus
Genitalia
: Status Obstetricus
Ekstremitas
Status Obstetrikus :
18
Muka
Mammae
Abdomen
I
Pa
:
L1
L2
L3
L4
: paralel
FUT= 48 cm
Pe
: Tympani
Au
Genitalia
: Inspeksi
VT : pembukaan 6-7 cm
19
His : 3-4x/40/S
Ketuban (+)
Teraba kepala UUK ki depan H II-III
Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 10,4
Ht : 30,1 %
Leuko : 8940
Trombo : 328.000
Erit : 4.080.000
Diagnosa :
G3P2A0H3 parturient aterm kala I fase aktif + gemelli + bekas sc
Janin hidup gemelli intra uterine preskep-presbo
Sikap : kontrol KU,VS, His,DJJ
Rencana: Sectio caesaria
PERJALANAN PERSALINAN
15/3/2015
20
Kes
TD
Nd
Nfs
22x/i af
BJA
I.146-154 x/i
His
3-4/45/K
II.146-152x/i
Genitalia :
I
VT
: lengkap
Ketuban (-)
Teraba kepala di H III-IV
Demam (-), Mual muntah (-), Perdarahan (-), BAK (-), BAB (-).
O/
KU
Kes
Sdg
CMC 110/70
TD
Nd
Nfs
94x/m
18x/m
af
Mata
Abdomen
Genitalia
P/ -
Mobilisasi dini
Vulva hygiene
Breast Care
Amoxicillin 3x500mg
SF 1x1 tab
Diet TKTP
Asi eksklusif.
22
FOLLOW UP
16 Maret 2015
07.00 WIB
S/
Demam (-), Mual muntah (-), ASI (+), BAK (+), BAB (+).
O/
KU
Sdg
Kes
TD
CMC 120/80
Nd
Nfs
72x/m
18x/m
T
370C
Mata
Abdomen
Genitalia
A/
P/ -
Mobilisasi dini
Vulva hygiene
Breast Care
Amoxicillin 3x500mg
SF 2x1 tab
Diet TKTP
Asi eksklusif.
R/ Boleh Pulang
DAFTAR PUSTAKA
23
24