Anda di halaman 1dari 3

HATI-HATI PEMAKAIAN CAT RAMBUT

Menurut Perpustakaan Kesehatan Nasional di Amerika, pengecatan dan pewarna


rambut diidentikan dengan memberi racun bagi rambut. Berbagai zat racun yang terkandung
dalam komponen pewarna rambut permanen antara lain naftilamin, fenilendiamin, tolven,
diamin dan komponen asam amino aromatik lainnya. Sedangkan zat racun dalam pewarna
rambut temporer, antara lain perak, mercuri, timah, bismuth, pairogalol dan alkohol
denaturasi.
Dikatakan dr Vinna Dwiana SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin RS Antasari
Saleh Banjarmasin, warna rambut diciptakan oleh pergerakan cahaya yang kemudian dapat
diserap atau dipantulkan oleh pigmen alami atau buatan.
Berdasarkan jenis reaksi yang ditimbulkan, ada dua macam akibat cat rambut.
Jenis reaksi pertama termasuk dalam golongan toksisitas nyata misalnya kerusakan rambut.
Reaksi ini berlangsung dalam waktu singkat dan bisanya menjadi keluhan penderita.
Jenis reaksi kedua adalah toksisitas tersamar, efek yang ditimbulkan tidak disadari akibat
pemakaian cat rambut karena reaksi berlangsung lama dan tersembunyi sering kali terabaikan
oleh pemakai.
Kerusakan rambut dapat terjadi karena bahan pemucat warna rambut. Rambut
menjadi pendek-pendek tidak dapat disisir dan mudah kusut, pada bagian tertentu dapat
terjadi kebotakan. Permukaan rambut menjadi kasar tidak bercahaya serta rusak atau sering
disebut rambut keropos. Pemakaian pemucat yang terlalu sering mengakibatkan warna
rambut terlalu terang, bahkan menjadi putih tak bercahaya dan kasar seperti jerami. Pada
keadaan tertentu, rambut gagal tumbuh atau pada keadaan yang lebih berat seluruh atau
sebagian rambut dapat putus sehingga timbul kebotakan.
Kerusakan kulit kepala dapat terjadi karena efek kaustik (membakar). Keadaan ini
menyebabkan alopesia sikatrisial (kebotakan). Setelah kulit kepala terkena zat pewarna
rambut, sering kali rambut rontok dan dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit kepala.
Reaksi alergi yang terjadi akibat bahan kosmetik rambut disebabkan zat aktif ataupun bahan
tambahan lainnya. Reaksi alergi terbesar pada pengecatan rambut disebabkan oleh
parafenilendiamin (PPDA) yang terdapat pada pewarna rambut permanen dan semi
permanen.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF CAT KUKU (KUTEK)

Bagi para kaum hawa,siapa yang tidak mengenal cat kuku.Cat kuku seakan menjadi
alat wajib bagi setiap kaum hawa.Sayangnya tanpa disadari dibalik keindahan cat
kuku,kebanyakan kaum hawa tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan zat kimia yang
terkandung dalam cat kuku itu bagi kesehatan.Beberapa zat kimia yang terkandung dalam cat
kuku diantaranya:
a. Toluena
Bahan ini digunakan sebagai bahan pelarut dalam cat kuku.Artinya zat ini berfungsi
melarutkan zat kimia lain dalam cat kuku untuk menciptakan hasil akhir warna cat kuku
yang menarik.Sebenarnya zat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir
pada hewan,mempengaruhi sistem saraf pusat,dan berakibat fatal jika tertelan.
b. Formaldehida
Formaldehida ini berfungsi hampir sama dengan Toluena,yakni berfungsi sebagai bahan
pelarut yang juga memiliki efek samping sangat berbahaya bagi kesehatan.Sebab,zat ini
dapat menyebabkan kanker.Selain itu,jika dihirup asap formaldehida dapat menyebabkan
iritasi selaput lendir di mata,hidung,dan tenggorokan.
c. Etil Asetat
Etil Asetat adalah zat kimia dalam cat kuku yang berfungsi sebagai pengering dan
pengeras.Zat ini biasa terhirup terutama saat melakukan menicure.Zat ini berfungsi
sebagai pelarut,dampaknya akan sangat berbahaya karena dapat menembus kulit.Jika
terhirup

dalam

waktu

yang

lama

dapat

menyebabkan

kerusakan

paru-

paru,jantung,ginjal,dan hati.
d. Butil Asetat
Butil Asetat juga berfungsi sebagai pelarut dalam cat kuku.Zat ini sangat beracun dan
menyebabkan iritasi pada mata,kulit dan paru paru.
e. Dibutyl Phthalate
Zat ini dalam ftalat mudah diserap saat cat kuku digunakan.Beberapa negara telah
melarang penggunaan zat ini,Misalnya Uni Eropa dan Amerika Serikat,sebab sangat
berbahaya dapat mempengaruhi siklus pubertas awal pada anak perempuan,jumlah
sperma yang rendah pada pria,cacat seksual,dan masalah perkembangan janin.
f. Ftalat Anhidrid
Pada cat kuku,dibutyl ftalat sering digantikan oleh anhidrida ftalat.Namun zat ini tidak
jauh lebih baik dari pada dibutyl ftalat.Zat kimia ini sangat berbahaya karena dapat
mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia dan sistem pernafasan.Serta dapat
menyebabkan kanker,kerusakan organ,dan iritasi membran.
Oleh karena itu disarankan pada para kaum hawa jangan terlalu sering menggunakan
cat kuku serta saat menggunakan cat kuku harap berhati-hati jangan sampai ceroboh dalam

menggunakannya.Meskipun memiliki dampak negatif tetapi,cat kuku juga mempunyai


manfaat,yaitu:
a. Cat kuku dapat mencegah kehilangan uap air sehingga dapat meningkatkan kelembapan
dan fleksibilitas kulit.
b. Dapat berfungsi sebagai mantel pelindung terhadap bahan kimia keras yang bisa
mengeringkan,merapuhkan kuku,dan membuatnya rentan terhadap kerusakan.
Disini saya telah memaparkan bagaimana dampak positif dan negatif cat
kuku,selanjutnya tinggal bagaimana anda menyikapinya.Semoga artikel yang saya berikan
dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai