Laporan Diskusi Tutorial 3
Laporan Diskusi Tutorial 3
KELOMPOK A7
ALINDINA IZZANI
G0011013
ATIKA SUGIARTO
G0011043
DOROTHY EUGENE
G0011075
HANY ZAHRO
G0011105
RATNA SARIYATUN
G0011165
SHINTA AMALIA K
G0011197
G0011007
G0011055
G0011103
G0011153
NOVY WAHYUNENGSIH L.
G0011155
TUTOR
dr. Jarot Subandono
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pembentukan kualitas sumber daya manusia yang optimal, baik sehat
secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses perkembangan.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).
Perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh
yang dapat dicapai melalui kematangan dan belajar. Dalam perkembangan anak
terdapat suatu peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan.
Masa tersebut akan berlainan dalam satu organ tubuh. Percepatan dan perlambatan
merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh tetapi masih
saling berhubungan satu sama lain. Peristiwa perkembangan anak dapat terjadi
pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial,
emosional, dan intelektual (Hidayat, 2008).
Dalam skenario 3 blok Pediatri ini kami dihadapkan pada sebuah kasus
yang berkaitan dengan keterlambatan perkembangan pada anak. Berikut adalah
skenario 3 blok Pediatri
Normalkah anakku ?
Seorang anak berusia 2,5 tahun di gendongan sang ibu mendatangi
poliklinik umum untuk berkonsultasi dengan dokter. Anak tersebut belum bisa
merangkak apalagi berjalan, dan sampai saat ini belum sepatah katapun bisa
diucapkannya, hanya merengek dan kadang terdiam. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Denver II oleh dokter didapatkan adanya keterlambatan di smeua
domain perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. JUMP 1 : MENGKLARIFIKASI ISTILAH
1. Denver II
Merupakan
salah
satu
dari
metode
skrining
terhadap
kelainan
perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Tujuannya
adalah mengkaji dan mengetahui perkembangan anak yang meliputi motorik
kasar, bahasa, adaptif-motorik halus dan personal sosial pada anak usia satu
bulan sampai dengan enam tahun (Saryono, 2010).
2. Domain Perkembangan Anak
Personal sosial : penyesuaian diri anak dengan masyarakat dan perhatian
terhadap pertumbuhan
Motorik kasar : ketrampilan duduk, jalan, gerakan otot, dll
Motorik halus : koordinasi mata dan tangan, memainkan dan menggunakan
benda - benda kecil
Bahasa : kemampuan mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa
B. JUMP 2 : MENENTUKAN / MENDEFINISIKAN PERMASALAHAN
1. Anak 2,5 tahun datang ke poliklinik umum untuk berkonsultasi dengan
dokter
2. Anak tersebut belum bisa merangkak, berjalan, berbicara hanya merengek
dan kadang terdiam
3. Hasil pemeriksaan Denver II terdapat keterlambatan di semua domain
perkembangan.
C. JUMP 3 : MENGANALISIS PERMASALAHAN
1. Apa saja tahap perkembangan anak ?
2. Bagaimana cara Denver II ?
3. Apa penyebab anak belum bisa merangkak , berjalan dan berbicara ?
perkembangan,
yaitu bayi usia 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, dan 9-12 bulan.
Uraiannya adalah:
a. Bayi usia 0-3 bulan
1) Mengangkat kepala
2) Mengikuti obyek dengan mata
3) Melihat dengan tersenyum
4) Bereaksi terhadap suara atau bunyi
5) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan
kontak
6) Menahan barang yang dipegangnya
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
bermain anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Tahap ini
terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
a. Anak usia 3-4 tahun
1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
2) Berjalan pada jari kaki
3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
4) Menggambar garis silang
5) Menggambar orang (hanya kepala dan badan)
6) Mengenal 2 atau 3 warna
7) Bicara dengan baik
8) Bertanya bagaimana anak dilahirkan
9) Mendengarkan cerita-cerita
10) Bermain dengan anak lain
11) Menunjukkan rasa sayang kepada saudara saudaranya
12) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
b. Anak usia 4-5 tahun
1) Mampu melompat dan menari
2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
3) Dapat menghitung jari-jarinya
4) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
5) Minat kepada kata baru dan artinya
6) Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
7) Membedakan besar dan kecil
8) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
c. Anak usia 6 tahun
1) Ketangkasan meningkat
2) Melompat tali
3) Bermain sepeda
Screening
Test
(DDST)
dan
Revisied
Denver
a. Abnormal
1)
lebih
2)
2)
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
c. Tidak dapat dites
1) Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi
abnormal atau meragukan.
d. Normal
1) Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
E. Interpretasi dari nilai Denver II
1. Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis
(dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak
tersebut)
2. OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis
usia antara persentil ke-25 dan ke-75
3. Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
4. Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan,
karena
alasan
untuk
menolak
mungkin
adalah
a. Jenis Kelamin
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran
besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa
lebih dini, yaitu mulai adolensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria
mulai pada umur 12 tahun.
b. Ras atau bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang
Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Italia.
c. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga
yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
d. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi dan masa adolesensi.
2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal).
5. Apa ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan pada anak ?
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran-ukuran fisik anak,
terutama tinggi (panjang) badan. Berat badan lebih erat kaitannya dengan
status gizi dan keseimbangan cairan (dehidrasi, retensi cairan), namun
dapat digunakan sebagai data tambahan untuk menilai pertumbuhan anak.
Pertambahan lingkar kepala juga perlu dipantau, karena dapat berkaitan
dengan perkembangan anak. Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar
dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial,
kemandirian, intelegensia, bahkan perkembangan moral (Needlman,
2000).
Tiarap
coos
4. Pada 12 minggu
Tidur
: mengangkat kepala dan dada, lengan ekstensi; kepala di
sepenuhnya.
Berdiri
: bila dipegang tegak, mendorong dengn kaki.
Adaptif
: melihat bola kecil, tetapi tidak bergerak ke arahnya.
Social
: tertawa keras; dapat menampakkan tidak senang jika
merangkak (Knobloch).
Terlentang : mengangkat kepala; berguling-guling; gerakan meliukliuk.
Duduk
secara aktif.
Adaptif
: mencapai dan memegang objek besar; memindahka objek
atau isyarat.
Bahasa
: beberapa kata di samping mama, papa
Social
: memainkan permainan bola sederhana;
membuat
Adaptif
keinginan
atau
kebutuhan
dengan
sampah.
Adaptif
dapat mengeluh bila basah atau menjadi kotor; mencium orang tua
dengan mengerut.
11. Pada 24 bulan
Motor
: berlari baik; naik turun tangga; satu tangga setiap saat;
dengan gambar.
12. Pada 30 bulan
Motor
: naik tangga dengan kaki berselang-seling.
Adaptif
: menara 9 kubus; membuat garis vertical dan horizontal,
tetapi biasanya tidak mau menggabungnya menjadi silang; meniru garis
Social
bermain.
13. Pada 36 bulan
Motor
: memiliki sepeda roda tiga; berdiri sebentar pada satu kaki.
Adaptif
: menara 10 kubus; meniru konstruksi jembatan 3 kubus;
pakaian;
menanyakan
khususnya
dalam
keluarga,
misalnya
dengan
dapat
digunakan
tes-tes
perkembangan.
Tes
Draw-A-Man Test
11.
12.
D. Tes Proyeksi
1. Symonds Picture Story Test
ini
hampir
digunakan
di
semua
tempat.
ini
tidak
bermanfaat
untuk
anak
dengan
tes.
Tes
ini
dapat
memberikan
informasi
ini
bertujuan
untuk
menentukan
tahap
aspek
diagnostik,
etapi
juga
aspek
adalah
untuk
menentukan
kemampuan
umur
pengertian
bahasa
dan
umur
sosialisasi.
7. Geometric Forms Test
Tes ini merupakan suatu prosedur yang sederhana
untuk mengetahui kemampuan anak-anak umur 2
perkembangan
intelegensia
dan
seorang
laki-laki.
Makin
cerdas
yang
mengalami
deviasi
perkmbangan
(Soetjiningsih, 1995).
5. Apa saja diagnosis banding kelainan tumbuh kembang ?
Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa,
emosi, dan perilaku.
dan
perkembangan
anak.
Ukuran
lingkar
kepala
tonus otot atau penyakit neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat
mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas,
athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti
spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik.
Penyakit
neuromuscular
sepeti
muscular
distrofi
memperlihatkan
bahasa
merupakan
kombinasi
seluruh
system
Bahasa
reseptif
Bahasa
ekspresif
Kemampuan
pemecahan
masalah
Visuo-motor
Pola
perkembangan
Tuli
< normal
< normal
< normal
Tidak seimbang
Retardasi
mental
< normal
< normal
< normal
Keterlambatan
menyeluruh
Kesulitan
belajar
Normal,
Normal
Normal,
Tidak seimbang
Autisme
< normal
, normal
aneh
Tampaknya
normal,
Biasanya lebih
baik
dibandingkan
kemampuan
berbahasa
Tidak
penyeimbang
Keterlambata
n
pematangan
otak
Normal
< normal
normal
Hanya ekspresif
yang terganggu
< normal
< normal
< normal
(Pusponegoro, 2002 )
6. Bagaimana
penatalaksanaan
perkembangan anak ?
1. Terapi Okupasi
dan
edukasi
pada
keterlambatan
integrasi
berarti
kemampuan
untuk
mengolah
dan
anak lebih tidak bisa menguasai diri sehingga sering terbentur kepala atau
dagunya.
- Di masa depan anak dengan keterlambatan berjalan biasanya tidak
menyukai olahraga atau nilai olahraganya tidak bagus. Anak seperti ini
biasanya hanya senang melihat televisi, main game atau bermain di dalam
rumah. Demikian juga saat sekolah biasanya hanya lebih senang menonton
temannya yang sedang bermain di halaman.
- Tetapi pada anak dengan keterlambatan ringan motorik kasar biasanya
akan mempunyai ketrampilan motorik halus yang sangat baik seperti
kerajinan tangan, menggunting, main puzzle, main game atau permainan
elektronik lainnya. Biasanya kemampuan tangan lebih baik daripada
keterampilan kaki. Sehingga olahraga yang lebih disukai dan dikuasai
adalah tenis, basket, badminton dibandingkan olahraga lari atau sepakbola
( Judarwanto,2006 ).
b. Pencegahan
Sebelum Menikah
Sebelum menikah seorang wanita harus menjaga kesehatannya dengan
makan makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, pantang seks
bebas dan sebangsanya, serta jika memiliki hewan peliharaan dirawat dan
divaksinasi secara teratur. Wanita yang baik pasti akan memilih calon
suami yang baik pula. Sehingga, seorang laki-lakipun sebagai calon ayah
juga harus merawar kesehatannya dengan makan bergizi, menghindari
rokok dan alkohol, pantang seks bebas dan jajan PSK, serta
seyogyanya berasal dari keluarga baik-baik.
Sebelum menikah, disarankan seorang wanita melakukan premarital
screening (periksa kesehatan) terutama periksa lab darah untuk penyakit
TORCH.
Setelah Menikah
Setelah menikah, perlu diingat bahwa usia 20 tahun hingga 30 tahun
adalah masa yang aman untuk melahirkan. Sebelum menikah sebaiknya
Setelah Hamil
Setelah tes kehamilan (tes pack) menunjukkan positif, sebaiknya
langsung diperiksakan ke puskesmas / bidan / dokter terdekat. Selama
kehamilan sampai persalinan, sebaiknya setiap ibu hamil perlu
memeriksakan diri secara teratur kepada petugas kesehatan sekurangkurangnya 4 kali (1 x trimester pertama, 1 x trimeseter kedua, dan 2 x
trimeseter kedua). Pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi) sebaiknya
dilakukan sekitar 2-3 x selama kehamilan. (satu kali awal untuk
memastikan kehamilan, satu kali usia 3-5 bulan untuk melihat
kelengkapan janin dan ada tidaknya kelainan serta satu kali pada akhir
kehamilan untuk melihat posisi, letak, dan kondisi janin).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Richard E et al (ed). 1999. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15,
Volume 1. Jakarta: EGC. Pp: 51; 56.
Hassan R., Alatas H. 2007. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian
Ilmu