Hasil Penelitian
4.1.1
Jumlah
29
9
7
3
48
%
60
19
15
6
100
32
Jumlah
30
18
48
%
62
38
100
33
Pasien diare berasal dari Desa Tanggul wetan sebesar 15 orang (32%),
Patemon 2 orang (4%), Semboro 4 orang (8%), Manggisan 4 orang (8%),
Klatakan 5 orang (11%), Kramat Sukoharjo 1 orang (2%), Curah Putih 1 orang
(2%), Batu Urip 2 orang (4%), Wringin Agung 2 orang (4%), Pondok Joyo 2
orang (4%), Rowo Tengu 1 orang (2%), Pondok Dalem 1 orang (2%), Tanggul
Kulon 7 orang (15%), Sidomekar 1 orang (2%). Distribusi daerah asal
pasien diare tercantum pada tabel 4.3 dan diagram 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Daerah Asal Pasien Diare
Daerah asal
Tanggul Wetan
Patemon
Semboro
Manggisan
Klatakan
Kramat Sukoharjo
Curah Putih
Batu Urip
Wringin Agung
Pondok Joyo
Jumlah
15
2
4
4
5
1
1
2
2
2
%
32
4
8
8
11
2
2
4
4
4
Rowo Tengu
Pondok Dalem
Tanggul Kulon
15
Sidomekar
Total
1
48
2
100
34
Jenis Perilaku
Air kobokan
Hand Sanitizer
Cuci tangan dengan sabun
Jumlah
35
3
10
48
%
73
6
21
100
35
jamban atau WC pribadi dan 8 orang (17%) mengaku tidak memiliki jamban atau
WC pribadi.
Tabel 4.13 Kepemilikan Jamban / WC Pribadi Pasien Diare
No.
1
2
Jumlah
Kepemilikan Jamban/WC
Ya
Tidak
Jumlah
40
8
48
%
83
17
100
Jumlah
12
0
28
40
%
30
0
70
100
36
Jumlah
21
5
22
48
%
44
10
46
100
37
i. Faktor Makanan
Infeksi diare yang paling besar disebabkan oleh makanan yang
tercemar dengan bakteri. Terdapat berbagai macam cara makanan dapat
terkontaminasi dengan bakteri salah satu contohnya ialah dengan tidak
menyimpan makanan dengan benar di tempat tertutup, meletakkan makanan
dalam suhu ruang yang terlalu lama, dan tidak menghangatkan kembali
makanan yang telah dibiarkan dalam suhu ruang terlalu lama. Dari hasil
penelitian
didapatkan
35
orang
pasien
(73%)
mengaku
tidak
Jumlah
35
13
48
%
73
27
100
38
ini
menunjukkan
bahwa
pasien
diare
yang
Distribusi Usia
Frekuensi tertinggi terjadinya infeksi diare adalah pada kelompok usia
< 5 tahun dengan jumlah 20 orang (60%). Tidak ada penelitian yang
menyebutkan klasifikasi umur yang sering menderita infeksi diare, tetapi
kebanyakan infeksi diare diderita oleh bayi dan anak-anak berupa infeksi
virus sedangkan pada orang dewasa
Jenis kelamin
Frekuensi tertinggi terjadinya infeksi diare adalah pada jenis
39
Tanggul Wetan dengan jumlah 15 orang (32%), hal ini dapat terjadi
akibat daerah padat penduduk dengan higiene sanitasi yang buruk
membuat bakteri dapat cepat tumbuh dan menyebar.
40
pribadi
serta
Jamban/WC
pribadi
dan
jenisnya.
sebesar
40
orang
orang
mengaku
tidak
dan
memiliki
mengaku
yang
mempunyai
kakus
dengan
septic
tank
merupakan kakus yang paling saniter dan memenuhi syarat karena tidak
mencemari
permukaan
tanah,
air
tanah,
sumber
air minum,
air
air yang berasal dari sumur untuk keperluan minum dan MCK, 5 orang
(10%) menggunakan air berasal dari sungai, dan 22 orang (46%)
menggunakan air berasal dari air PDAM. Menurut penelitian taraf
sumber air minum artesis, sumur pompa, mata air, dan air hujan
mempunyai pengaruh yang berbeda dibandingkan sumber air dari
sungai terhadap morbiditas diare. Sungai merupakan sumber air paling
buruk dari yang lain Atmosukarto, 1996). Menurut penelitian lain yang
dilakukan, hubungan antara sumber air dengan kejadian diare di desa
Kedungbokor
Kecamatan
Larangan
Kabupaten
Brebes
dimana
41