HIV / AIDS
DEFINISI
AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome)
merupakan
gejala
ETIOLOGI
Ditemukan
oleh
Dr.
Luc.
Lymphadenopathy
Associated Virus.
1986
International
Committee on Toxonomy of
Viruses HIV.
1986 di Afrika Virus HIV 2
kurang patogen dibanding
HIV - 1
KEADAAN DI iNDONESIA.
. Kasus pertama di temukan th 1987 di Bali.
. Meningkat tajam.
. Januari 2001
: 1.227 0rang.
HIV
: 1.266 Orang.
AIDS
461 Orang.
Sudah meninggal
Prevalensi Nasional
: 0,22 / 100.000.
Tertinggi di Papua
: 6,17 / 100.000.
: 0,01 / 100.000.
. Maret 2003
235 Orang.
: 3.614 Orang.
HIV
: 2556 Orang.
AIDS
: 1.058 Orang.
VIRUS HIV
Golongan Retrovirus.
Genus Lentivirus.
Family Retroviridae.
Berat molekul Retrovirus : 6-10
x 106 dalton.
Besar partikel virus : 100 nm.
Selubung Nucleocapsid 1
kosahedral.
Permukaan
tonjolan-
virus
kromosom
integrasi
sel
hospes
Dari
perbedaan
urutan
Nukleosida
pada
protein
selubung :
HIV :
HIV-1
HIV-2 kurang virulen.
HIV-1 2 group :
* Group M
* Group O
group M terbanyak 10
subtipe (Clades) A J.
PATOGENESIS
GARA PENULARAN :
1. Hubungan seksual : semen, sekret
vagina (75%).
2. Transfusi darah / alat-alat yg
tercemar.
3. Ibu hamil kepada janin (MTCT).
4. Melalui jarum suntik yg tidak steril.
Orang yg terinfeksi virus HIV =
ODHA.
HIV MENYERANG :
Limfosit T4 = helper = sel CD4 + .
Sel monosit.
Sel makrofag.
Sel Langerhans (kulit).
. Sel dendrit folikuler (kelj. limfe).
. Makrofag alveoli (paru-paru).
. Sel serviks uteri.
. Sel mikroglia otak.
RNA virus
Enzim reversa transcryptase
VIRUS HIV
Penghancuran sel T4
Infeksi opurtunistik
AIDS
like
syndrome
demam,
kulit
urtikaria.
bercak
merah,
Infeksi Asimptomatis
CD4 > 500
Gejala tidak spesifik
5 10 th
berat
badan
10%.
3. Limfadenopati
(LGP).
bulan
Infeksi Kronis
Sinptomatik
Asimptomatik
Serokonversi
CD4>500
CD4<200
Period 3 - 6 bln
1 - 2 minggu
5 10 th
ARC
AIDS
500>CD4>200
DIAGNOSIS
Diagnosis ditunjukkan 2 hal :
Keadaan infeksi HIV.
Keadaan AIDS.
Perbedaan langkah-langkah :
epidemiologi, terapi, perawatan,
konseling, prognosis.
dapat
lebih
panjang.
Menghambat perjalanan ke
fase AIDS.
2.Pencegahan
infeksi
opor
tunistik.
Konseling kesehatan umum
penderita.
Bila
ada
kecurigaan
dini
risiko
dokter
Gambaran klinik
Tes HIV
Faktor risiko
Petunjuk
Diagnostik
dilakukan
konseling
(pratest).
Tes
dilakukan
dengan
INFORM CONCERNT.
Konseling post test.
antigen
(langsung)
virus
mis.
2. Memeriksa
antibodi
langsung)
mis.
Western
blot,
(tidak
ELISA,
Immuno
Presipitation
Assay
sensitivitas
(screening)
tes
98,1%
penunjang
kalau
positif
Diagnosis HIV
PCR :
1. Tes HIV pada bayi pada saat
antibodi maternal masih ada
pada bayi & positif palsu.
2. Menetapkan
status
infeksi
DIAGNOSIS AIDS
AIDS Stadium akhir infeksi
HIV.
AIDS
Infeksi
oportunistik
HIV.
pada
&
kanker
penderita
WHO AIDS :
Apabila
minimal
gejala
penurunan
pada
bronkhi,
Kriptokokosis ekstrapulmoner.
Kriptosporidiosis pada usus
bersifat kronis (> 1 bulan).
Infeksi
(selain
kelenjar
Cytomegalovirus
herpes,
limfa
limfe)
Cytomegalovirus
atau
&
retinitis
bulan,
bronkitis,
(diseminata
atau ekstrapulmoner).
Isosporiasis
pada
usus
Mycobacterium
complete
avium
M.kansasii,
diseminata / ekstrapulmoner.
Mycobacterium (spesies lain
atau tidak dapat ditentukan),
diseminata atau ekspulmoner.
M.tuberculosis (pada paru atau
ekstrapulmoner).
Pneumocystis
carinii
pneumonia.
Pneumonia, rekuren.
Leukoensefalopati
multifokal
progresif.
Salmonella
septikemia,
rekuren.
Toksoplasmosis pada otak.
Keganasan :
Sarkoma kaposi.
Limfoma Burkitt (atau istilah
lain).
Limfoma immunoblastik (atau
istilah lain).
Limfoma primer pada otak.
kelelahan
karena
infeksi HIV.
Penurunan
imunitas
yang
PENATALAKSANAAN
Dibagi 2 :
1. Pada penderita infeksi HIV :
Pencegahan
infeksi
oportunistik.
Pencegahan penularan
Pemberian ART.
infeksi
oportunistik.
Pemberian
terapi (ART).
anti
retriviral
Pengobatan simptomatis :
Merasa enak.
Mengurangi rasa cemas.
Obat ditujukan
sementara
untuk memperpanjang umur &
memperbaiki kualitas hidup
ODHA.
nukleosida
penghambat
2. Protease
inhibitor
MASALAH:
Obat ART sangat mahal.
Efek samping pengobatan
lama.
EPIDEMIOLOGI &
PENCEGAHAN HIV AIDS
PENCEGAHAN HIV/AIDS
Epidemiologi
1981 kasus HIV / AIDS
pertama kali di Amerika Serikat.
1981 20 negara 100.000
orang terinfeksi HIV.
1983 isolasi virus HIV.
1998 33,4 juta ODHA.
2000 36,1 juta ODHA.
2002 42 JUTA
Kecepatan infeksi 10.000 kasus/hr
Umur harapan hidup 60-40 th
KEADAAN DI INDONESIA
Kasus
pertama
ditemukan
tahun 1987.
Meningkat tajam sejak th 1999
secara
MASYARAKAT UMUM
PETUGAS KESEHATAN
tidak
melakukan hubungan sex.
Monogami setia kepada
pasangannya.
Bayi yang terpaksa melakukan
hubungan sex beresiko
kondom.
sterilkan.
Tidak memakai jarum suntik
V. Pencegahan
di
unit-unit
petugas
Menghindari
kontak
kesehatan
kesehatan.
Memperhatikan
Precaution
Universal
(kewaspadaan
umum) :
Cuci tangan.
Pakai sarung tangan.
Dekontaminasi.
Pakai baju pelindung.
Pembuangan limbah.
Sterilisasi.
Penanganan khusus terhadap
alat-alat terkontaminasi cairan
ODHA desinfektasi tingkat
tinggi.
Penanganan khusus jenasah
ODHA.
Nona