Anda di halaman 1dari 10

POLUSI DAN LIMBAH PERKOTAAN

Disusun Oleh :
Nama :m.nur latif
Kelas :Xi TKR 3
No

:14

SMK NEGERI 1 MIRI


TAHUN AJARAN 2012 / 2013

ABSTRAK
Pemanfaatan lahan di perkotaan yang digunaknan untuk berbagai
kepentingan seperti pembangunan kawasan perumahan, industri dan pertanian sering
kali tidak memperhatikan dampak yang muncul dalam jangka panjang. Pencemaran
yang diakibatkan oleh limbah baru disadari setelah banyak masyarakat yang terkena
penyakit. Limbah logam berat, senyawa-senyawa organo halogen, hidrokarbon
petroleum dan lain-lain memasuki air permukaan dan air tanah melalui berbagai cara
diantaranya pembuangan langsung, leaching, air borne dispersal, damping dan
karena kecelakaan. Penanggulangan dampak akan memakan biaya besar, maka cara
yang paling murah adalah mencegah terjadinya pencemaran tersebut dengan diawali
pemahaman terhadap dampak yang mungkin timbul akibat pemanfaatan lahan yang
kurang terencana dengan baik dan pencegahan pencemarannya secara langsung di
lapangan melalui penerapan penggunaan instalasi pengolahan limbah rumah tangga
ataupun industri dan menyusun serta melaksanakan program-program lingkungan
yang lebih baik.

ABSTRACT

Area utilization in the city that used to every importance like housing
development area, industry and agriculture often doesnt pay attention the effect in
long-term. Contamination that caused by new waste is realized after many people
has been disease stricken. Weight-metal waste, halogen compounds, petroleum
hydrocarbon and etc enter level of underground water pass through with many ways,
that is direct exhaust, leaching, air borne dispersal, damping and because accident.
Tacking effect will many cost-consuming, so the cheapest way is prevent the
contamination with get started an understating of effect that may be appear because
of poor planned area utilization and direct contamination prevention at the site pass
through application waste processing installation household using or industry and
arrange and getting the environment programs better.

I. PENDAHULUAN
Banyak kota-kota di seluruh dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan,
paling tidak semakin memburuknya kualitas udara yang terpapar oleh polusi udara
dan banyaknya limbah-limbah pabrik yang tidak terpisahkan oleh kehidupan kotakota di seluruh dunia. Polusi adalah pencemaran yang berbahaya bagi lingkungan
dan merugikan kehidupan manusia. Polusi udara rata-rata dihasilkan dari gas
buangan bermotor dan asap-asap pabrik. Adanya polusi di udara akan menyebabkan
udara menjadi kotor dan berbahaya jika terhirup, di samping itu limbah semakin hari
semakin banyak yang juga dapat menyebabkan polusi. Jadi dapat dikatakan jika
limbah tetap ada maka polusi udara juga tidak akan terhindarkan. Pengolahan limbah
sangat diperlukan untuk meminimalisir terjadinya polusi dan berusaha untuk
memulihkan SDA yang terkena polusi. Ada banyak cara yang digunakan untuk
membersihkan SDA yang sudah terkena polusi. Contohnya untuk memulihkan tanah
yang sudah tercemar dapat dilakukan konservasi tanah, caranya adalah dengan
penghijauan. Tumbuhan dapat membantu menyuburkan tanah dan dapat menyerap
zat-zat kimia dari dalam tanah. Pencemaran air dapat diatasi dengan melakukan
penyaringan air dengan teknologi canggih atau teknologi sederhana. Teknologi
canggih untuk masyarakat biasa akan sulit untuk melakukannya karena mahalnya
biaya, jadi sebaiknya digunakan teknologi yang sederhana untuk penyaringan air.
Caranya adalah dengan menumpuk lapisan-lapisan pasir, batu, kerikil dan tanah di
sebuah drum, kemudian air yang kotor dimasukkan ke dalam drum dan air yang
mengalir di bagian bawah drum akan menjadi bersih. Lapisan-lapisan tersebut telah
menyaring kotoran-kotoran pada air sehingga air dapat bersih kembali.
Perjuangan untuk melawan limbah dan polusi akan sangat diperlukan.
Penemuan teknologi-teknologi lain yang dapat digunakan untuk mengurangi polusi
harus segera ditemukan untuk kehidupan yang lebih baik bebas dari polusi.

II. PEMBAHASAN
A. Permasalahan Limbah dan Polusi
Permasalahan limbah dan polusi telah muncul sejak terjadinya revolusi
industri di negara barat. Pertumbuhan penduduk yang dari tahun ke tahun
semakin meningkat menyebabkan kebutuhan akan sumber daya alam dan energi
semakin meningkat juga. Permasalahan utama yang menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan adalah akibat pembangunan perkotaan, pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat, pertumbuhan industri di kota-kota besar dan
pemanfaatan bahan-bahan kimia yang memberikan dampak kepada lingkungan.
Pada tahun 1990-an Negara-negara maju mulai sadar akan pentingnya
lingkungan hidup. Mereka sadar bahwa permasalahan polusi dan pencemaran
dapat menurunkan kualitas lingkungan hidup. Mulai pada saat itu negara-negara
maju mengalihkan industri-industri dan teknologi yang tidak ramah lingkungan

ke negara-negara berkembang. Program yang dikembangkan di negara-negara


berkembang tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterbelakangan teknologi
dan ekonomi. Program tersebut bertujuan dalam rangka transfer teknologi dalam
bentuk bantuan luar negeri. Kemajuan teknologi meningkatakan berkembangnya
negara-negara industri, untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar terjadi
produksi besar-besaran yang menyebabkan terjadinya polusi jika tidak
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
Permasalahan polusi dan limbah terpusat pada wilayah perkotaan, terutama
terjadi di negara-negara berkemabang atau negara untuk merubah wilayah desa
menjadi perkotaan dengan pembangunan infrastruktur. Pada negara-negara maju
memiliki resiko adanya bahaya polusi dan limbah yang tinggi akibat adanya
pertumbuhan penduduk di perkotaan sehingga dapat mengurangi daya dukung
lahan karena kebutuhan lahan semakin meningkat. Sumber pencemaran datang
dari berbagai sumber dan memasuki udara, air, daan tanah. Pencemaran udara
disebabkan oleh asap kendaraan, industri dan pemabkaran sampah. Pencemaran
udara juga dapat diakibatkan oleh aktivitas gunung berapi. Pencemaran sungai
dan air tanah berasal dari kegiatan domestik, industri dan pertanian. Limbah cair
domestik berupa BOD, COD dan zat organik, sedangkan limbah dari kegiatan
pertanian berupa nitrat dan fosfat.
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung bahan pencemar dapat langsung berdamapk meracuni sehingga
dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan. Secara tidak
langsung, zat kimia bereaksi di udara, tanah maupun air dan menyebabkan
pencemaran. Adanya permasalahn polusi dan limbah, sebenarnya alam memiliki
kemampuan sendiri untunk mengatasinya (self recovery), namun alam memiliki
keterbatasan, dan saat keterbatasan tersebut terlampaui penceamran akan berada
di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian mengganggu kesehatan
menusia, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

B. Sumber-sumber Polusi dan Limbah di Perkotaan


Pertumbuahn penduduk dan indistrialisasi di perkotaan yang tidak terhindar
akan menyebabkan kebutuhan energi juga meningkat, dan hai itu pada umumnya
akan menghasika pembuangan limbah/zat tercemar lebih banyak. Pembakaran
bahan bakar posil untuk pemanasan rumah tangga untuk pembangkit listrik,
kendaraan bermotor, proses-proses industri dan pembuangan limbah padat
dengan pembakaran merupakan sumber utama pembuangan limbah zat-zat
pencemar di perkotaan. Zat-zat beracun yang paling sering dijumapi di perkotaan
adalah SO2, NO dan NO2, CO, O3, SPM ( Suspended Particulate Matter) dan Pb
(Lead). SO2 berparan dalam terjadinya hujan asam dan polusi partikel sulfat
aerosol. NO2 berperan dalam polusi partikel dan deposit asam dan prekusor ozon
yang merupakan unsur pokok dari kabut fotokimia. Asap dan debu merupakan

polusi partikel. Ozon, CO, SPM dan Pb seluruhnya telah dibuktiakn merugikan
kesehatan manusia.
Berdasarkan observasi nasional dan peningkatan registrasi kendaraan
bermotor, dapat disimpulkan bahwa kendaraan bermotor merupakan penghasil
utama zar beracun pencemar udara terutama CO, NO dan NO2 dan SPM di kotakota besar di negara industri. Sebaiknya variasi polusi udara yang lebih besar
ditunjukkan di negara-negara berkembang. Suatu hal yang perlu diperhatikan
bahwa pada beberapa negara berkembang cenderung banyaknya kendaraan
bermotor yang sudah tua, hal ini akan menjadi pemicu adanya polusi udara.
Perana kendraan bermotor terhadap pertamabhan polusi menjadi meningkat di
negraa-negara berkembang. Jika tidak dilakukan pengawasan terhadap zat-zat
pencemar yang berkaitan dengan lalu lintas, sudah pasti hal ini akan semakin
memperburuk kondisi udara di daerah ini.

C. Dampak Polusi dan Limbah Perkotaan


Dampak memberikan pengaruh langsung yang merugikan bagi
kesehatan manusia, dapat dengan cara terhisap langsung, meminum air yang
terkontaminasi dan melalui kulit. Selama beberapa tahun terakhir kejadian
penyakit baik dalam jumlah maupun jenis penyakit yang menyerang
disebabkan oleh adanya polusi dan limbah yang terus meningkat. Penyakit
yang disebabkan oleh polusi dan limbah adalah:
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
Polusi dan limbah juga dapat merugikan lingkungan. Cairan limbahlimbah yang massuk ke sungai akan menyebabkan air sungai tercemar oleh
zat-zar beracun. Akibatnya ikan-ikan yang hidup di sungai akan mati dan bisa
jadi akan semakin punah. Manusia juga tidak sedikit yang mengkonsumsi air
sungai untuk kebutuhan sehari hari sehingga manusia terkena dampak air
sungai baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari air
lingkungan juga dapat menyebabkan banjir, hal ini dikarenakan banyak orang
yang membuang limbah rumah tangga ke sungai seehingga pada waktu hujan
air sungai tidak dapat mengalir dan menggenangi rumah warga.
Selain menyebabkan penyakit dan merugikan lingkungan, polusi dan
pengelolaan limbah yang buruk juga dapat merugikan perekonomian di
Indonesia:
1. Total kerugian ekonomi dari terbatasnya akses terhadap air bersih dan
sanitasi, diestimasi, secara konservatif, adalah sebesar 2 persen dari
PDB tiap tahunnya.

2. Biaya yang timbul dari polusi udara terhadap perekonomian Indonesia


diperkirakan sekitar 400 juta dollar setiap tahunnya.
3. Biaya yang timbul akibat polusi udara di wilayah Jakarta saja
diperkirakan sebanyak 700 juta dollar per tahunnya.
Biaya-biaya ini lebih banyak ditanggung oleh mereka yang memiliki
pendapatan rendah. Hal ini disebabkan oleh dua faktor, yang pertama
merekalah yang memiliki kemungkinan terbesar terkena dampak polusi.
Kedua mereka tidak mampu membiayai pencegahan dan mengatasi dampak
polusi itu sendiri.
Masalah-masalah tentang polusi dan limbah tersebut terjadi karena
lemahnya kerangka sistem pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Kerangka administratif dan perundang-undangan Indonesia masih tidak
cukup untuk memenuhi terwujudnya pembangunan yang memperhatikan
kesinambungan lingkungan hidup. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup juga masih sangat
rendah.
D. Solusi untuk Mengatasi Masalah Polusi dan Limbah Perkotaan
1. Menjadikan pemberian air bersih dan sanitasi sebagai prioritas investasi
a. Meningkatkan akses air bersih. Hal ini sebaiknya difokuskan untuk
meningkatkan akses air bersih penduduk miskin terhadap ketersediaan
air minum, termasuk sumur dan tempat penampungan air hujan,
dibarengi dengan ekspansi ketersediaan air ledeng.
b. Memperbaiki ketersediaan pembuangan air limbah dan pelayanan
sanitasi. Perencanaan yang strategis dalm pembuatan system sanitasi
harus berlanjut sehingga solusi teknis dengan biaya yang minimal
dapat dihasilkan.
c. Mengelola sumber daya air
Pengaturan kelembagaan perlu untuk dikembangkan atau diperkuat
dalam mengelola sumber daya air (air tanah dan permukaan), tentunya
dengan batas-batas yang jelas.
2. Cari peluang-peluang yang efektif dan
memperbaiki kualitas udara

berbiaya rendah untuk

a. Mengurangi kepadatan la;lu lintas dan emisi kendaraan


Mengurangi tumbuhnya kepadatan lalu-lintas merupakan hal penting
dalam melindungi kesehatan penduduk perkotaan, selain meningkatkan
efisiensi ekonomi.
b. Libatkan sektor swata dalam pengurangan efek gas rumah kaca
Polusi udara memiliki dimensi global dan, karena Indonesia telah
meratifikasi Protokol Kyoto, maka Indonesia dapat mengakses

pendanaan dari dana-dana yang disediakan oleh Clean Development


Mechanism. Kredit-kredit pengurangan emisi karbon memberikan
insentif tambahan bagi industriindustri dan kota-kota untuk
berinvestasi dalam efisiensi energi, pengembangan energi yang dapat
diperbarui dan peluang-peluang lainnya untuk mengurangi emisi gasgas rumah kaca.
3. Membantu pemerintah daerah mengatasi pengelolaan limbah padat
Pengumpulan sampah snagat penting, terutama di daerah-daerah miskin,
dengan pengoleksi utama dikelola oleh penduduk lokal. Partisipasi dari
sektor swasta yang dikelola dengan baik, bekerja sama dengan penduduk
sekitar dan pelibatan partisipasi pemulung, dapat memperbaiki efisiensi
dan menurunkan biaya. Dukungan publik dan swasta diperlukan dalam
menciptakan peningkatan dari proses daur ulang, selain membantu
perbaikan sumber daya dan pengurangan bahan-bahan yang dibuang ke
jalur limbah. Dari sisi pembuangan, tambahan investasi dibutuhkan untuk
mengawasi dan mengelola lahan-lahan sanitasi, pembuatan kompos dan
emisi metana, yang juga dapat menjadi sumber pendapatan.
4. Mengurangi dan menghindari polusi industry
a.

Membersihkan polusi dari perusahaan-perusahaan yang ada


Solusi ini teramsuk: a) menjalankan kebijakan penetapan harga
berdasrkan pasar dan tidak ada subsidi terhadap penggunaanpenggunaan sumber daya alam dan penggunaan jasa-jasa pelayanan
perkotaan; b) menetapkan target pengendalian polusi bagi industri,
polutan dan area dengan cara memberikan perhatian pada penyebab
polusi tertinggi dan polutan yang paling merusak di berbagai area
yang paling terancam; c) melanjutkan penguatan kapasitas
kelembagaan untuk memonitor polusi dan pelaksanaan standarstandar yang telah ditetapkan, terutama pada tingkat local; d)
mendorong pengadopsian teknologi-teknologi yang aman dan skemaskema yang meminimalisir limbah; e) memperluas peran informasi
publik, seperti merevitalisasi sistem PROPER dalam rangka
membangun konsensus, mendapatkan perhatian tokoh-tokoh bisnis
dan industri, serta memberikan tekanan publik terhadap
perusahaanperusahaan yang tidak responsif; dan f ) menjalankan
rencana-rencana untuk mengendalikan limbah beracun dan
berbahaya, termasuk dalam penyimpanan, transportasi, dan masalah
perawatan.

b. Mengurangi kadar polusi perusahaan-perusahaan baru dan yang


sedang melebarkan sayap
Solusi ini termasuk: a) mereformasi prosedur AMDAL agar lebih
efektif dan memberikan kekuatan dalam pelaksanan prosedur
pencegahan; b) termasuk juga penerapan teknologi dalam penilaian

AMDAL, yang lebih mendukung penerapan teknologi-teknologi yang


efisien dan minim polusi; c) menjamin tersedianya fasilitas
pengolahan limbah akhir di perusahaan-perusahaan baru dan yang
sedang berkembang; d) memperkuat partisipasi pemerintah daerah
dalam berbagai proyek besar, terutama yang berhubungan dengan
masalah lokasi dan pengendalian polusi.

III PENUTUP
Pada dasarnya polusi dan limbah merupakan produk dari hasil pembuangan
lingkungan dan dapat menyebabkan dampak bagi kesehatan manusia ataupun
lingkungan itu sendiri. Saat ini sudah banyak ditemukan cara-cara dan solusi untuk
mengatasi masalah polusi dan limbah di perkotaan, tetapi kenyataanya hal tersebut
tidak ada hasilnya karena masih banyaknya asap-asap polusi dan limbah yang
semakin meningkat dari hari ke hari. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan
lingkungan hiidup belum optimal bahkan masyarakat cenderung mengabaikannya.
Sehingga hal ini banyak menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Dampaknya tidak hanya itu, permasalahan polusi dan limbah tersebut juga
menyebabkan penyakit seperti demam berdarah, tufus, cikungunya dan lain-lain.
Maka dari itu kesadaran masyarakat sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
Lingkungan yang kotor dan polusi sampah inilah, yang menyebabkan
masyarakat tidak menyadari hidup sehat dan akhirnya melimpahkan masalah ke
pemerintah setempat. Masalah lingkungan adalah masalah kita bersama yang harus
kita jaga kebersihan dan kesehatannya. Melalui perawatan rutin setiap hari jangan
menunggu lingkungan rusak dan merugikan kita bersama. Lingkungan Sehat adalah
Lingkungan Bebas Polusi.

DAFTAR PUSTAKA

Yusad, Y. (2003). Polusi Udara di Kota-kota Besar Dunia, Sumatera Utara:


USU digital library, library.usu.ac.id /fkm/fkm-yusniwarti.pdf (23 Deasember 2011)
Wacana, P. (2010). Pengelolaan Polusi dan Limbah, Semarang: Word Press,
http://petrasawacana.wordpress.com/2010/01/28/pengelolaan-limbah-dan-polusi.html
(23 Desember 2011)
Kalbuaji, B. (2008). Polusi dan Limbah, Denpasar: Ayo Cintai Bumi,
http://www.ayocintabumi.110mb.com/polusi.html (23 Desember 2011)

Anda mungkin juga menyukai