Anda di halaman 1dari 11

ILMU BUDAYA DASAR

NAMA

: YUNI ASTUTI

NPM

: 3C414575

TEKNIK INDUSTRI 2014


UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT karena rahmat dan karunia-Nya serta kerja keras, sehingga saya dapat menyusun
makalah

ini mengenai beberapa metode yang kami lakukan untuk mendapatkan

informasi yang kami butuhkan, sebagai hasilnya dapat terselesaikan dengan lancar dan
tepat waktu.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah semester I, yang berjudul
Manusia dan Tanggung Jawab. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penyusun, semoga Allah SWT senantiasa membalas dengan
pahala dan mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan selama
menyusun laporan ini baik disengaja atau tidak disengaja.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini belum sempurna, untuk
itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya serta penulis membutuhkan kritikan dan saran
yang sifatnya membangun adalah harapan pribadi penyusun guna kesempurnaan
laporan ini. Harapan terakhir, semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Amin Yaa Robbalaalamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB........................................................................4
a. Pengertian Tanggung Jawab..............................................................................4
b. Macam-Macam Tanggung Jawab......................................................................5
c. Pengabdian Dan Pengorbanan...........................................................................7
PENGALAMAN...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.

Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib

menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban


menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya , atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka ia telah
memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.
Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tidak mau belajar
dengan berbagai alasan. Ini berarti mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti
pula ia tidak bertanggung jawab.
Seseorang bertanggung jawab karena ada kesadaran atas segala perbuatan dan
akibatnya atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawaab itu karena manusia
hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggung jawab itu bersifat
kodrati artinya sudah menjadi bagian kehiduupan manusia, bahwa setiap manusia pasti
dibebani dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati artinya sudah menjadi bagian dari
kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani tanggung jawab. Apabila ia
tidak mau bertanggung bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa
tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si
pembuat harus menyadari akibat dari perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula
yang harus memulihkan dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat
tidak mau betanggung jawab, pihak lain yang memulihkan baik dengan cara individual
maupun dengan cara kemasyarakatan.
4

Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus
dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dri perbuatan baik yang berbuat, atau sebagai
akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau
pihak lain. Dengan keseimbangan , keserasian, keselarasan antara sesama manusia,
antara manusia dengan lingkungan, antara manusia dan Tuhan, selalu dipelihara dengan
baik.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu dan
menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengorbanannya. Untuk memperoleh
atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.

Macam-Macam Tanggung Jawab


Manusia itu berjuang untuk keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak

lain. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia
atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung
jawab, yaitu :

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri


Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntun kesadaran setiap orang untuk
memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah
makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi.
Contoh : saat berjalan, seseorang lengah hingga jatuh kelubang dan mengalami
luka sehingga harus dirawat. Ia menyesali dirinya sendiri dan ia harus

beristirahat dirumah, konsekuensi tinggal dirumah itulah merupakan tanggung


jawab sendiri akan kelengahannya.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil, setiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama
baik keluarga tersebut. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh : seorang laki-laki yang menikahi perempuan yang ia cintai, maka ia
harus memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup mereka. Sang pria harus
bekerja untuk anak-anaknya. Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab kepada
keluarga.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lainnya.
Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi, sehingga
dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunnya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila sikap
dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia , tiap individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berpikir, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh
norma- norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka manusia
harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh : seorang pejabat yang mengambil uang rakyat, maka ia harus
mempertanggung jawabkan sikapnya kepada bangsa dan negara.

5. Tanggung jawab kepada Tuhan

Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,


melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukuman yang dituangkan kedalam kitab suci melalui berbagai macam agama.
Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingati oleh
Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Dengan meninggalkan
perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya
dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk
memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

Contoh : seorang birawati denga ikhlas tidak menikah selama hidupnya karna
dituntut tanggung jawab kepada Tuhan sesuai dengan hukum yang ada pada
agamanya

C.

Pengabdian Dan Pengorbanan


Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian

dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1.

Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga

sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab. Apabila seseorang bekerja penuh seharian untuk mencukupi kebutuhan, hal itu
berarti mengabdi kepada keluarga.
Manusia tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.
Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan dari
tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjol seperti yang
dilakukan oleh para birawan dan birawati. Pada umumnya mereka itu adalah orangorang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan.
mereka meninggalkan keluarganya dan tidak akan berkeluarga.
Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan
oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga mercu suar dipulau yang terpencil. Mereka
bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai.

2.

Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti

persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.


Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas. Perbedaan
antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya
pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih
banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Dalam pengabdian selalu dituntut
pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Kesedian seorang guru sekolah dasar ditempatkan dipelosok terpencil daerah
transmigrasi adalah pengabdian yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan
pengabdian karena ia mengajar disitu tanpa menerima gaji dari pemerintah, tanpa diurus
oleh pihak berwenang usul pengangkatannya, ia hanya bertanggung jawab untuk
kemajuan dan kecerdasan masyarakat / bangsa. Ia hanya menerima penghargaan dari
belas kasihan masyarakat setempat. Pengorbanan yang ia berikan berupa tenaga,
pikiran, waktu untuk kepentingan anak didiknya.

PENGALAMAN
Pengalaman saya mengenai tanggung jawab sebenarnya sudah diterapkan dari
saya masih kecil. Seperti ketika saya masih kecil, saya menjatuhkan gelas hingga pecah
dan berantakan, maka konsekuensinya adalah saya harus membersihkan pecahan
tersebut atau paling tidak saya meminta maaf pada ibu karena telah ceroboh dan tidak
hati-hati saat itu dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
Dan beranjak lebih dewasa lagi misalnya saat sudah diamanahkan untuk
membayar uang bulanan sekolah, dan ternyata karena saya lengah akhirnya uang yang
sudah ibu berikan untuk membayar bulanan tersebut hilang. Dan akhirnya saya harus
mengganti uang tersebut dengan memotong uang jajan saya, hal tersebut bukan
dimaksudkan untuk menyiksa anak, melainkan memang rasa tanggung jawab yang
orang tua saya tanamkan sejak kecil.
Selain dirumah saya juga diajarkan tentang tanggung jawab disekolah, seperti
pembagian jadwal piket kelas yang bergiliran. Bila waktunya tiba bagian saya yang
harus piket maka semua hal yang menyangkut kegiatan dikelas, harus saya yang
mengerjakan. Mulai dari mengisi spidol, merapihkan meja guru, hingga menyapu kelas
saat jam pelajaran berakhir. Tanggung jawab disekolah juga mengajarkan kita untuk
disiplin dalam kegiatan tersebut.
Saat sudah tiba waktunya kita menanggung dosa sendiri, kita juga diwajibkan
untuk bertanggung jawab dalam semua hal baik atau buruknya yang kita perbuat.
Seperti halnya saya, saat sudah tiba saat seperti itu maka saya harus menanggung dosa
saya sendiri, melakukan tanggung jawabnya seperti shalat lima waktu yang sudah
menjadi kewajiban bagi seorang muslim, selalu berusaha berbuat baik dalam setiap
perbuatan, karena pada saatnya hari perhitungan nanti semua perbuatan harus
dipertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta.
Kemudian tanggung jawab yang lebih berat lagi seperti yang kakak saya rasakan
adalah saat ayah saya meninggal dunia dan kakak saya sebagai anak laki-laki pertama
yang harus menggantikan dan meneruskan tanggung jawab ayah saya. Mulai dari
mengurus kami, adik-adiknya. Hingga harus membiayai kebutuhan hidup keluarga,
menanggung semua beban hidup kami. Kerja keras yang ia lakukan merupakan salah
satu bentuk tanggung jawabnya kepada kami.
9

Saat kakak saya bekerja diluar kota, dan ibu pulang kekampung halaman untuk
beberapa urusan yang harus diselesaikan, maka saya lah yang bertanggung jawab atas
semua kegiatan dirumah, mulai dari mencuci piring, membereskan rumah, memasak,
mengatur pengeluaran dan mengurus adik-adik saya dirumah. Itu sudah seperti
kewajiban yang saya harus kerjakan selama kakak dan ibu tidak dirumah.
Beberapa contoh tersebut mengajarkan kita bahwa sejak kita kecil memang
sudah harus ditanamkan rasa tanggung jawab, karena dengan rasa tanggung jawab itu
kita sadar bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memiliki konsekuensi atau akibatnya,
sehingga kita tidak berbuat seenaknya tanpa memikirkan apa yang diakibatkan dari apa
yang kita perbuat.
Dengan adanya rasa tanggung jawab juga kita sudah pasti akan melakukan yang
terbaik, agar tidak menanggung akibat yang buruk bagi diri sendiri atau bagi orang lain.
Orang yang bertanggung jawab atas dirinya akan selalu fokus pada solusi. Ia sadar
bahwa hanya dirinyalah yang bertanggung jawab dan bisa mengatasi tantangan
hidupnya. Segala kegagalan baginya menjadi umpan balik untuk melakukan perbaikan
dan pengembangan diri.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://www.elearning.gunadarma.ac.id
Prasetya, Joko Tri. 2013. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

11

Anda mungkin juga menyukai