Ameliyukghh
Ameliyukghh
1
Jawab:
Kerja Sama BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan Berbasis Kontrak
Pasal 23 ayat (1) UU SJSN menentukan bahwa manfaat jaminan kesehatan diberikan pada
fasilitas kesehatan milik Pemerintah ata
Pasal 23 ayat (1) UU SJSN menentukan bahwa manfaat jaminan kesehatan diberikan pada
fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang menjalin kerjasama dengan BPJS. Hanya
dalam keadaan darurat, pelayanan kesehatan dimaksud dapat diberikan pada fasilitas kesehatan
yang tidak menjalin kerjasama dengan BPJS.
Yang dimaksud dengan fasilitas kesehatan meliputi rumah sakit, dokter praktek, klinik,
laboratorium, apotek dan fasilitas kesehatan lainnya.
Jalinan kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan dilakukan berbasis kontrak,
yaitu perjanjian tertulis antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang bersangkutan.
Kontrak antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan akan semakin meningkat
menyongsong mulai beroperasinya BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014 dan pencapaian target
Universal Coverage Jaminan Kesehatan Tahun 2014.
Kontrak tersebut harus dipersiapkan dengan baik, agar saling menguntungkan para pihak. Sesuai
dengan asas hukum, perjanjian kontrak yang sah berlaku sebagai Undang-Undang bagi para
pihak yang membuatnya atau dikenal dengan asas pacta sunt servanda.
Salah satu kewenangan BPJS menurut Pasal 11 huruf e UU BPJS adalah membuat atau
menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan. Wewenang tersebut menurut Pasal 24
ayat (3) UU BPJS dilaksanakan oleh Direksi.
Direksi BPJS hendaknya sejak dini telah mempersiapkan diri untuk melakukan perundingan
dengan fasilitas kesehatan dalam rangka penyusunan kontrak dalam rangka pemberian manfaat
program jaminan kesehatan.
FUNGSI & BENTUK KONTRAK
Fungsi kontrak ada 3 yaitu:
1. sebagai alat bukti;
Kontrak dikategorikan sebagai alat bukti surat ialah segala sesuatu yang memuat
tanda-tanda bacaan yang bisa dimengerti dan mengandung suatu pikiran tertentu.
5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,
6. Menangani penyakit akut dan kronik,
7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit,
8. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS,
9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
10.Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
11.Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien,
12.Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,
13.Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran
keluarga secara khusus.
Wewenang Dokter Keluarga
1. Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,
2. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,
3. Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,
4. Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
5. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
6. Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer,
7. Melakukan perawatan sementara,
8. Menerbitkan surat keterangan medis,
9. Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,
10. Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.
3. Apa yang harus dilakukan oleh Dr. Gudman terkait dengan permasalahan yang terjadi pada
istri Pak Kasti (melakukan self medication)? 1
Dr gudman selaku dr keluarga dan dokter layanan primer sebagaimana kompetensi nya yaitu
salah satunya menguasai ketrampilan berkomunikasi, menyelenggarakan hubungan
profesional dokter- pasien untuk :
a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga
dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga,
menasehati dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang self medication
yang tidak sesuai dapat membahayakan pasien