Anda di halaman 1dari 2

No

Peneliti

Lokasi

1.

Adisasmito,
Tutiek
Rahayu, Siti
Mariyam,
Yuliati

Puskesmas
Ngemplak I
Kabupaten
Sleman,
Yogyakarta
.

2.

.4

A. Chusnul
Chuluq,
Sudiarto,
Winda
Novytania

Puskesmas
Kecamatan
Kabuh
Kabupaten
Jombang

Desain
studi
Case
control

Cross
sectional

Subyek
60
responden

49
responden

Variabel
Bebas
Faktor lingkungan:
- Jenis jamban
- Sumber air bersih
- Tempat pembuangan
sampah
- Saluran pembuangan
air limbah

Faktor lingkungan :
-sumber air
-tempat pembuangan
tinja
-pengelolaan sampah
Faktor sosiodemografi:
-pekerjaan responden

Terikat
Kejadian
diare

Lama
studi

Mei-Juni
2010

Hasil
-

Kejadian
diare

JanuariMaret 2012

Dari 4 variabel bebas semuanya


memiliki hubungan signifikan
(p<0,05) dengan kejadian diare,
yaitu jenis jamban, sumber air
bersih, tempat pembuangan sampah
dan saluran pembuangan limbah.
Faktor lingkungan yang diduga
paling dominan dalam mendukung
kejadian diare di wilayah kerja
Puskesmas Ngemplak I Kabupaten
Sleman, Yogyakarta adalah tempat
pembuangan
sampah
karena
memiliki kategori tidak baik
dengan jumlah persentase 28,33%.
Dari 4 variabel bebas yang
mempunyai hubungan signifikan
(p<0,05) dengan kejadian diare,
yaitu
sumber
air,
tempat
pembuangan tinja dan pekerjaan
responden.
Pengelolaan
sampah
tidak
mempunyai hubungan (p>0,05)
dengan kejadian diare.

Originalitas

No

Peneliti

Lokasi

3.

Issaka Kanton
Osumanu

Tamale
Metropolita
n Area
(TMA),
Ghana

4.

Pitono A,
Dasuki A,
Ismail D

Puskesmas
Baranglom
po
Kecamatan
Ujung
Tanah

Desain
studi
Logistic
regressio
n models

Cross
sectional

Subyek
232
responden

220
responden

Variabel
Bebas
-Pemakaian toilet
bersama
-Kebergantungan
dengan penjual air
-Penyimpanan air
dalam pot
-Kebiasaan jajan
sembarangan
-Mencuci tangan
setelah BAB
-Mencuci tangan
sebelum masak
-Kebersihan area
dapur
Faktor
sosiodemografi:
-pengetahuan
responden ibu
-hygiene perorangan
Faktor lingkungan:
-sanitasi lingkungan
Faktor batita :
-pemberian ASI
eksklusif
-status imunisasi batita

Terikat
Kejadian
diare pada
balita

Lama
studi
Januari
2005Februari
2006

Hasil
-

Kejadian
diare pada
batita

SeptemberOktober
2010

Dari 7 variabel bebas yang


memiliki hubungan signifikan
(p<0,05) dengan kejadian diare
pada balita, yaitu penggunaan
toilet bersama,kebiasaan mencuci
tangan setelah BAB dan sebelum
masak, penyimpanan air dalam pot
dan kebiasaan jajan sembarangan.
Kebergantungan dengan penjual air
dan kebersihan area dapur tidak
berhubungan (p>0,05) dengan
kejadian diare pada balita.

Dari 5 variabel bebas yang


memiliki hubungan signifikan
(p<0,05) dengan kejadian diare
pada batita yaitu, pengetahuan ibu,
sanitasi lingkungan, pemberian
ASI eksklusif dan status imunisasi
batita.
Faktor hygiene perorangan tidak
berhubungan (p>0,05) dengan
kejadian diare pada batita.

Anda mungkin juga menyukai