Anda di halaman 1dari 14

REFERAT ILMIAH

NEURO-OPHTALMOLOGY :
NUTRITIONAL OPTICS
NEUROPATHY

OLEH :
Hansel Mohamed Asri Bin Mohamed Zaini, S.Ked
Muhammad Syaiful Bin Samingan, S.Ked

11 2013 193
11 2013 194

Dokter Pembimbing : dr. Erin Arsianti, Sp.M, M.Sc


KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RS MATA DR YAP, DI YOGYAKARTA
BAGIAN PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA 2015

ANATOMI DAN FISIOLOGI


NERVUS OPTIK

Secara topografi, terbagi menjadi


4 bagian, yaitu:
Area intraocular dari diskus
optik yang terbagi atas
prelaminar dan laminar ( 1
mm )
Area intraorbital di muscle cone (
25 mm )
Area intra canalicular di kanalis
optikus ( 9 mm )
Area intracranial berakhir di
kiasma optikus ( 16 mm )

VASKULARISASI NERVUS OPTIKUS

NUTRITIONAL OPTIC NEUROPATHY

didefinisikan sebagai gangguan penglihatan akibat kerusakan


nervus optik yang disebabkan oleh adanya defisiensi nutrisi.
Gambaran klinis dan gejala neuropati umumnya sama dengan
neuropati optik toksik.
Defisiensi
tiamin (vitamin B1),
sianokobalamin (vitamin B12),
piridoksin (vitamin B6),
niacin (vitamin B3),
riboflavin (vitamin B2), dan atau
asam folat

GAMBARAN KLINIK NEUROPATI


OPTIK

Adanya neuropati optik dapat dipertimbangkan jika ditemukan :


penurunan penglihatan dengan anomali, edema, atau pucat pada
diskus optik.
Segmen posterior normal tetapi ditemukan penurunan tajam
penglihatan, penglihatan warna, dan defek lapangan pandang
disertai dengan defek serabut saraf aferen pupil.

PATOFISIOLOGI NEUROPATI OPTIK NUTRISI

Proses patologik lain seperti iskemia,


kompressi, inflamasi, dan toksin
Pemeliharaan struktur akson sel-sel ganglion,
pembersihan organel sel yang mati, dan suplai
energi ke sinaps serabut saraf terganggu
Gangguan pada aliran aksoplasmik
Aliran aksonal ortograde dan aliran aksonal
retrograde
Aliran ortograde dapat terjadi tergantung
pada sitoskeleton akson (mikrotubulus,
neurofilamen, dan mikrofilamen)
Aliran retrograde dari vesikel pinositik dan
lisosom
Proses aliran aksoplasmik tergantung pada
oksigen dan energi (ATP)
Anoksia akibat proses iskemik, atau adanya
kompressi pada nervus optik

GEJALA DAN TANDA


ketajaman visual dapat bervariasi
pasien memiliki visus 20/200 atau lebih baik
neuropati optik hampir selalu bilateral dan
simetris.
Dyschromatopsia
bundel papillomacular terputus dan optik disk
bagian temporal berwarna pucat

EVALUASI SISTEMIK

Evaluasi keadaan sistemik meliputi


kesehatan fisik,
status mental,
dan tanda vital.
Hal ini sangat penting mengingat banyak penyakit neuropati
optik yang dipengaruhi oleh kelainan sistemik seperti
hipertensi,
obesitas,
hipertiroidisme, dan lain-lain.
Pada penderita neuropati optik toksik, kelainan sistemik perlu
disingkirkan untuk memastikan kausa neuropati optik toksik
seperti

diabetes,
gagal ginjal,
dan penyakit tiroid

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Tajam Penglihatan
Penglihatan Warna
Sensitivitas Kontras
Pupil
Lapangan Pandang
Funduskopi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Neuromaging
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dari nervus optik dan kiasma
optik
Pemeriksaan Elektrofisiologi
adanya persepsi dari penglihatan sinyal elektrik yang dihasilkan di
retina untuk dialirkan melalui jaras penglihatan dan berakhir pada
korteks oksipital
Pemeriksaan Laboratorium

ALUR DIAGNOSIS NEUROPATI


OPTIK

PENANGANAN

Peningkatan gizi jelas adalah kunci, seperti defisiensi diet adalah


denominator umum pada pasien ini. Sebuah diet seimbang, yang
tinggi protein, juga harus dilengkapi dengan vitamin B kompleks.
Suntikan hydroxycobalamin telah berhasil mengobati pasien
dengan amblyopia tembakau, bahkan ketika merokok terus
berlanjut.
Terapi khusus meliputi tiamin 100 mg PO bid, folat 1 mg PO qd,
tablet multivitamin setiap hari, dan penghapusan dari setiap
agen penyebab (misalnya, tembakau, alkohol).

PROGNOSIS

Penderita dengan neuropati optik toksik harus diobservasi setiap


4-6 minggu, dan selanjutnya tergantung pada proses
penyembuhannya, umumnya setiap 6-12 bulan.
Tajam penglihatan, pupil, nervus optik, penglihatan warna, dan
lapangan pandang harus dinilai pada setiap kunjungan.
Penglihatan akan membaik secara bertahap lebih dari beberapa
minggu, pemulihan penuh membutuhkan waktu beberapa bulan
dan selalu ada risiko defisit penglihatan yang permanen.
Tajam penglihatan biasanya membaik mendahului penglihatan
warna, berkebalikan dengan onset proses penyakit, dimana
penglihatan warna biasanya lebih dahulu memburuk dibanding
tajam penglihatan.4

KESIMPULAN

Pada pasien dengan kondisi gizi yang berkurang selalu seiring


dengan gaya hidup dan umur, harus dipikirkan komplikasi dari
keadaan tersebut. Bagi pasien dengan gejala penglihatan
menurun dan cepat lelah diikuti dengan persepsi warna
menurun, harus dicurigai neuropati optic tok atau nutrisi.
Namun kemungkinan lain juga harus dipertimbangkan dengan
alur diagnosis yang baik, dan segala kecurigaan lain
disangkalkan.

Anda mungkin juga menyukai