Anda di halaman 1dari 37

Brain injury

Patologi

EDH

Hematoma

SDH

SAH

S.C.A.L.P

Cacat
kematian

Lokasi lesi

ICH

S.C.A.L.P

Video meningens

Identitas

Nama : Teguh Widodo


TTL : wonogiri , 23 Juli 1999
Umur : 15 tahun 11 bulan 7 hari .
No RM : 983902
Alamat : jalan swadaya no 21 rt04/14 Jati
Bening , Pondok Gede
Pekerjaan : Pelajar
Masuk Rs tgl : 30 Juni 2015

Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 01 dan 02
Juli 2015 di ICU dan Bangsal lantai 9 barat
RSUD Budhi Asih secara autoanamnesis
dengan pasien, dan alloanamnesis dengan
keluarga pasien
Keluhan : nyeri pada tempat operasi.

Riwayat Penyakit Sekarang


Jatuh dari
mtor

Ke RS.

Pingsan

Sulit
dibangun
kan, mual

Kejang +
muntah
Sadarpulang

Benjol
pada
kepala
belakang

IV, O2kanul
Penunjang :
lab , ct scan
cito
Konsul
Sp.S
Konsul
Sp.BS

Craniotomy
cito
ICU

Sekarang

Pemeriksaan fisik IGD :


TSB, Kesadaran : E3V4M5 (somnolen)
Ttv : td : 120/80mmhg, nadi 88x/m, rr :
30x /m
Status lokalis kepala : hematoma pada parietal.
Mata : ca (-), pupil bulat isokor, 3mm/3mm
Thorax : s1,s2 reg m(-), g(-). , snves rh (-/-),
wh -/ Abdomen : supel, BU (+)
Ext : odem (-)

Status neurologis igd

Kesadaran : E3V4M5 (somnolen)


Mata :pupilbulat, isokor, diameter 3mm/3mm
RCL: +/+, RCTL +/+
Refleks patologis babinsky -/Fisologis -/-

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : E4V5M6
Status Generalis : dalam batas normal
Status lokalis : kepala, kepala bagian
belakang tertutup verban, tampak drain, isi
cairan hemiserosa.

Status neurologis
NERVUS CRANIALIS : I XII :
Tak ada kelainan
Motorik : 5-5-5-5 5-5-5-5
5-5-5-5
Pemeriksaan

Kanan

Kiri

Refleks Fisiologis

5-5-5-5
Pemeriksaan

Kanan

Kiri

Refleks Patologis

Babinski

Bisep

Chaddok

Trisep

Oppenheim

Patela

Gordon

Achiles

Klonus

Hoffman Tromer

Pemeriksaan penunjang laboratorium

Pemeriksaan penunjang :
ct-scan
TULANG KALVARIA
JARINGAN OTAK

Ct scan bone
window.
Foto
calvaria

Panjang : 6
satuan
Lebar 2 satuan
Tebal 8
satuan0,5 x =4

6x2x4 =48cc
6

Ct scan kepala jaringan otak

RESUME
Anak laki laki (15 tahun), diantar ke IGD dengan sulit
dibangunkan sejak 1 jam SMRS, dan terdapat riwayatb trauma 5
jam SMRS, pada anamnesis diketahui pasien jatuh dari motor,
dan kepala terbentur aspal/trotoar. Anamnesis juga didapatkan
adanya muntah, dan kejang pasca trauma.
Pada pemeriksaan fisik diIGD , GCS pasien 13, terjadi
penurunan, tanda0tanda vital dalam batas normal, pada status
lokalis didapatkan adanya benjolan pada kepala bagian belakang.
Pada pemeriksaan penunjang, laboratorium dalam batas normal,
dilkakukan pemeriksaan CT scan, didapatkan gambaran yang
menandakan adanya fraktur pada temporoparietal dextra, dan
epidural hematom .

Diagnosis

Klinis : Post craniotomy a/I epidural hematom h-1


Patologis : Epidural Hematom
Topis : Temporoparietal dextra.
etiologis : trauma , susp ruptur arteri meningea
media
Diagnosa banding : subdural hematom
Sub arachnoid hematoma

Tatalaksana :

Non medikamentosa Medikamentosa


Rawat ICU
Ivfd asering +
citicholin
Ekstensi kepala 30
500mg/12jam
Awasi ttv kesadaran

Ceftriaxon
1x2g
Pantau drain
Tramal 3x1amp
Pindah ruang biasa.

Prognosis
Ad vitam
Ad functionam
Ad santionam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

FOLLOW UP PASIEN

Tanggal/ soap
Subjektif
30/06 (ICU) POST OP

Objektif

Assesment
Post craniotomy ai
EDH H-0

Planning
Rawat ICU
Ekstensi kepala 30
Awasi ttv kesadaran
Pantau drain
Ivfd nacil 3kolf /
24jam
Ceftriaxon 1x2g
Tramal 3x1amp
Citicholin 2x500mg

01/07(icu)

Nyeri kepala (+),


muntah(-)

Cm, TSS

Mata: pupil
Tidak ingat
isokor,3mm/3mm,
kejadian kecelakaan rcl +/+, rctl+/+
R fisiologis +/+
r. patologis -/motorik 5 ke 4
extrimitas.

Post craniotomy ai
EDH H-1
Amnesia pasca
trauma

Terapi Lanjut
Pindah ruang biasa

Tanggal/ soap

Subjektif

Objektif

Assesment

02/07 (lt 9
barat)

Nyeri kepala <<, Cm, TSS


Post craniotomy ai
muntah(-)
EDH H-2
Mata: pupil
Tidak ingat
isokor,3mm/3mm, rcl +/ Amnesia pasca trauma
kejadian
+, rctl+/+
kecelakaan
R fisiologis +/+
r. patologis -/-

Planning
Ivfd asering+citicholin
500mg/12 jam
Ceftriaxon 1x2g
Tramal 3x1amp
Transamin 3x 500 mg
Citicholin 2x500mg

motorik 5 ke 4
extrimitas.

Vit k 3x1
Diit bubur

03/07

Nyeri kepala <<, Somnolen , TSs


muntah(-)
Mata: pupil
Tidak ingat
isokor,3mm/3mm, rcl +/
kejadian
+, rctl+/+
kecelakaan
R fisiologis +/+
Demam
r. patologis -/motorik 5 ke 4
extrimitas.
Bengkak lengan kiri

Post craniotomy ai
EDH H-3

Ivfd asering+citicholin
500mg/12 jam

Amnesia pasca trauma Ceftriaxon 1x2g


Febris

Tramal 3x1amp
Transamin 3x 500 mg
Citicholin 2x500mg
Vit k 3x1
Diit bubur
Pct 3x750mg

Tanggal/ soap

Subjektif

Objektif

Assesment

Planning

04 /07

Nyeri kepala <<,


muntah(-)

Cm, TSS

Post craniotomy ai EDH


H-4

Ivfd asering+citicholin
500mg/12 jam

Amnesia pasca trauma

Fosmycin 2x2g

Febris

Tramal 3x1amp

Trombositopenia

Transamin 3x 500 mg

Mata: pupil
Tidak ingat
isokor,3mm/3mm, rcl +/+,
kejadian kecelakaan rctl+/+
Demam, tangan kiri R fisiologis +/+
bengkak
r. patologis -/-

Citicholin 2x500mg

motorik 5 ke 4 extrimitas.

Vit k 3x1

Bengkak lengan kiri

Paracetamol 3x 750mg
drip
Diit bubur
Konsul dalam nsul
penyakit

05 (Hari minggu)

LANJUTKAN.

06/07

Nyeri kepala <<,


muntah(-)

Cm, TSS

Post craniotomy ai EDH


H-6

Levofloxin 1x 500mg(iv)

Mata: pupil
sudah ingat
isokor,3mm/3mm, rcl +/+,
kejadian kecelakaan rctl+/+
Demam, tangan kiri R fisiologis +/+
bengkak
r. patologis -/motorik 5 ke 4 extrimitas.

Amnesia pasca trauma


Perbaikan
Susp. Sepsis

Lain-Lain lanjutkan

07/-7

Nyeri kepala (-), Cm, TSS


muntah(-)
Mata: pupil
Demam, tangan isokor,3mm/3mm, rcl
kiri bengkak
+/+, rctl+/+

Post craniotomy
ai EDH H-7
Sepsis perbaikan

Terapi lanjut

Post craniotomy ai
EDH H-8
Sepsis perbaikan

Terapi lanjut

R fisiologis +/+
r. patologis -/motorik 5 ke 4
extrimitas.
Bengkak lengan kiri
Procalcitonin 89,69
08/07

Nyeri kepala
(-), muntah(-)
Demam,
tangan kiri
bengkak<<

Cm, TSS
Mata: pupil
isokor,3mm/3mm,
rcl +/+, rctl+/+
R fisiologis +/+
r. patologis -/motorik 5 ke 4
extrimitas.

09/07

Cm, TSS
Mata: pupil
isokor,3mm/3mm, rcl
+/+, rctl+/+
R fisiologis +/+
r. patologis -/motorik 5 ke 4
extrimitas.
Bengkak lengan kiri

Procraniotomy ai
EDH H-10

Pasien boleh rawat


jalan . obat pulang :
Citicholin tab 1x1 p.c
Omz tab 2x1

Analisis Kasus

Masalah Teori
Definisi

Kasus

Analisis

Epidural hematom (EDH) adalah Anamnesis : terdapat

Menurut definisi, serta

suatu akumulasi atau

riwayat trauma dari

kasus sesuai dengan

penumpukan darah akibat

motor, terbentur pada

pasien yang mengalami

trauma yang berada diantara

kepala.

epidural hematom yang

tulang tengkorak bagian dalam

Pada pemeriksdaan fisik disebabkan oleh trauma

dan lapisan membrane

didapatkan benjolan

pada kepala yang

duramater, keadaan tersebut

pada bagian

terlihat pada CTA-Scan,

biasanya sering mendorong atau temporoparietal kiri .

tampak gamabran

menyebabkan peningkatan

Pada ct scan didapatkan hiperdens biconveks

tekanan intrakranial .Pada 85

perdarahan epidural.

95% pasien, trauma terjadi


akibat adanya fraktur

pada temporo parietal


kiri.

Masalah Teori

Kasus

Analisis

Etiologi

Hematoma Epidural dapat

Pasien jatuh dari

Pada kasus didapatkan fraktur

terjadi pada siapa saja dan

sepede motor dan

pada sisi temporal parietal

umur berapa saja, beberapa

kepala terbentur

yang bisa dilihat pada foto CT-

keadaan yang bisa

aspal/trotoar.

Scan, yangmemungkinkan

menyebabkan epidural

terjadinya laserasi pembuluh

hematom adalah misalnya

darah.

benturan pada kepala pada


kecelakaan motor. Hematoma
epidural terjadi akibat trauma
kepala, yang biasanya
berhubungan dengan fraktur
tulang tengkorak dan laserasi
pembuluh darah

Masalah

Teori

Kasus

Pemeriksaa

Gejala yang sangat menonjol ialah


kesadaran menurun secara progresif.
Pasien dengan kondisi seperti ini
seringkali tampak memar di sekitar mata
dan di belakang telinga. Sering juga
tampak cairan yang keluar pada saluran
hidung atau telinga. Pasien seperti ini
harus di observasi dengan teliti. (3)
Setiap orang memiliki kumpulan
gejala yang bermacam-macam akibat
dari cedera kepala. Banyak gejala yang
muncul bersaman pada saat terjadi
cedera
kepala.
Gejala yang sering tampak : (3,8)
Penurunan kesadaran, bisa
sampai koma
Bingung
Penglihatan kabur
Susah bicara
Nyeri kepala yang hebat
Keluar cairan darah dari hidung
atau telinga
Nampak luka yang adalam atau
goresan pada kulit kepala.
Mual
Pusing
Berkeringat
Pucat
Pupil anisokor, yaitu pupil
ipsilateral menjadi melebar.

Pasien sempat pingsan, Penyebabnya terjadinya pingsan pertama kali

n fisik

Pada tahap kesadaran sebelum

Analisis

kemudian sadar, lama

ini dimungkinkan terjadi akibat tergoncangnya

kelamaan menjadi

system ARAS,

seperti orang

Kejang yang terjadi akibat terganggunya

mengantuk, terjadi

neuron diotak yang melepaskan muatan listrik

kejang pada saat

berlebih akibat teerganggunya ARAS system.

setelaj jatuh dan

kemudian pasien sadar penuh kembali

muntah 2x.

dimungkinkan belum terjadi akumulasi darah


yang banyak yang bisa memberi penekanan
pada kedua hemisfer yang menyebabkan
terjadinya penurunan kesadaran, kemudian
pasien lama kelamaan menjadi seperti
mengantuk menandakan adanya penurunan
kesadaran yang progresif. Ini disebut dengan
lucid interval. Munta 2 x pada pasien jelas
menandakan adanya tekanan intracranial yang
meningkat.

Masalah
Pemeriks

Teori

Dengan CT-scan dan MRI,


perdarahan intrakranial akibat
aan
trauma kepala lebih mudah
penunjan dikenali. (2)
Foto Polos Kepala
Pada foto polos kepala, kita tidak
g/
dapat mendiagnosa pasti sebagai
diagnosis epidural hematoma. Dengan
proyeksi Antero-Posterior (A-P),
lateral
dengan
sisi
yang
mengalami trauma pada film
untuk mencari adanya fraktur
tulang yang memotong sulcus
arteria meningea media. (10)

Kasus

Analisis

Dilakukan

Sesuai dengan algoritma tatalaksana

pemeriksaan penanganan trauma pada kepala, setiap pasien


laboratorium dengan trauma kepala, dan mengalami
darah

penurunan kesadara, atau tanda peningkatan

lengkap,

tekanan intracranial wajib dilakukan CT-scan

fungsi ginjal, untuk mencari penyebab pasti gejala yang ada.


agd,
elektrolit.da
n dilakukan
ct-scan. Dan
diketahui
pasien
mengalami
epidural
hematom

Masalah
Teori
Kasus
Analisis
Penanganan
darurat
:
Tatalaksan
Planing: hematologi , gds, Prinsip penanganan trauma kepala
Dekompresi dengan trepanasi sederhana
a
pada pasien ini sudah cukup baik,
Kraniotomi untuk mengevakuasi hematom ct scan kepala tanpa

Terapi medikamentosa
Atasi komplikasi :
Profilaksis kejang
Infeksi AB
Emam : PCT
Nurisi + cairan
Neuro protektor : citiholin

kontras, rontegn thorax

cepat dan tepat.

Manitol 250cc dalam 15

Pasien yang datang ke IGD dengan

menit, lanjutkan dengan

benjolan dan seperti mengantuk,

4x125cc dalam 15 menit.

langsung ditatalaksana, mencari akses

Asering /12 jam

vena, dan langsung dilakukan ct scan,

Ceftriaxone 2x1gr

Ketopain 3x1 amp


Elevasi kepala 300 dari tempat tidur setelah
memastikan tidak ada cedera spinal atau diencerkan dengan Nacl
gunakan posisi trendelenburg terbalik untuk
mengurang tekanan intracranial dan 0,25
meningkakan drainase vena.

Diperiksakan laboratorium, karrna

Pengobatan yang lazim diberikan pada


cedera
kepala
adalah
golongan
dexametason (dengan dosis awal 10 mg
kemudian dilanjutkan 4 mg tiap 6 jam),
mannitol 20% (dosis 1-3 mg/kgBB/hari)
Terapi Operatif
Operasi di lakukan bila terdapat : (15)
-Volume hamatom > 30 ml ( kepustakaan
lain > 44 ml)
-Keadaan pasien memburuk
-Pendorongan garis tengah > 3 mm

dan pemberian antibiotik, guna

adanya tanda-tanda peningkatan TIK,


dilberikan anti oedem berupa manitol,
pengurang rasa sakit yakni ketopain,
profilaksis infeksi pada pasien,
kemudian dilakukan craniotomy cito
guna dekompresi untuk evakuasi
hematom yang ada, dan sesuai dengan
indikasi dari teori yang ada, yakni
adanya hematom 48cc pada pasien
ini. Setelah operasi pasien diinstruksi
kan dengan elevasi kepala 30 derajat
guna mencegah naiknya TIK.

Masalah Teori

Kasus

Analisis

tergantung pada : (8)


Prognosi Prognosis
Lokasinya ( infratentorial lebih Pada pasien :

Pada pasien lokasi

perdarahan adalah di

jelek )
Ad vitam : ad bonam
Besarnya
Kesadaran saat masuk kamar
Ad sanationam : ad bonam
operasi.

Jika ditangani dengan cepat,

Ad functionam :ad bonam

temporo parietal sinistra,


dengan prakiraan

prognosis hematoma epidural

perdarahan adalah 48cc,

biasanya baik, karena

yang merupakan salah

kerusakan otak secara

satu indikasi

menyeluruh dapat dibatasi.

dilakukannya craniotomy.

Angka kematian berkisar

Dan kesadaran pasien

antara 7-15% dan kecacatan

belom terlalu menurun

pada 5-10% kasus. Prognosis

saat masuk ruang operasi,

sangat buruk pada pasien

penanganan yang cepat

yang mengalami koma

dan tepat pada pasien ini

sebelum operasi.

membuat prognosis secara


keseluruhan adalah baik.

KEIMPULAN
Epidural hematoma merupakan kasus yang paling
emergensi akibat trauma kepala berhubung
progresifitasnya yang cepat karena durameter melekat erat
pada sutura sehingga langsung mendesak ke parenkim otak
menyebabkan mudah herniasi trans dan infra tentorial.
Karena itu setiap penderita dengan trauma kepala yang
mengeluh nyeri kepala yang berlangsung lama, apalagi
progresif memberat, harus segera di rawat dan diperiksa
dengan teliti. Tindakan segera dan sesuai indikasi
diperlukan untuk life saving dan menghindari kecacatan

Terima kasih

Pulau-pulau tulang

Derajat head injury


Kategori

Klinis

GCS

CT SCAN

Minimal

Pingsan (-), defisit neurologis (-)

15

Normal

Ringan

Pingsan <10menit, defisit neurologis (-)

13-15

Normal

Sedang

Pingsan <10menit s.d 6jam , defisit neurologis


(+)

9-12

abormal

Berat

Pingsan >6jam , defisit neurologis (+)

3-8

abormal

Anda mungkin juga menyukai