Anda di halaman 1dari 3

Rekomendasi

Rapat Koordinasi Lembaga Penyelenggara Program


Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)
Setelah menyimak dan memperhatikan
1.

sambutan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang dibacakan


oleh Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

2.

laporan Ketua Panitia Rapat Koordinasi Lembaga Penyelenggara Program BIPA;

3.

paparan Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan


Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Deputi Direktur
Diplomasi Publik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian
Luar Negeri; dan

4.

rumusan hasil diskusi tiga kelompok dengan topik (1) Standardisasi Kurikulum
Nasional BIPA, (2) Standardisasi Materi Ajar BIPA, dan (3) Standardisasi
Kompetensi Pengajar BIPA;

narasumber, peserta, dan panitia Rapat Koordinasi Lembaga Penyelenggara Program


BIPA merekomendasikan hal-hal sebagai berikut.
A. Standardisasi Kurikulum Nasional BIPA
1. Untuk menyusun kurikulum nasional BIPA, Indonesia harus memiliki pola
pemeringkatan sendiri. Acuan pemeringkatan yang ada (CEFR, ACTFL, UKBI, dll.)
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan.
2. Standar pemeringkatan kemahiran BIPA perlu ditetapkan sebagai acuan
bersama, baik nasional maupun internasional.
3. Program BIPA harus segera memiliki kurikulum nasional BIPA beserta
perangkat dukungnya (Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi
Ajar, dan Evaluasi).
4. Penyusunan kurikulum nasional BIPA perlu memperhatikan
a.

landasan hukum dan landasan filosofis pembelajaran BIPA;

b.

keragaman tujuan pembelajaran BIPA;

c.

gradasi kompetensi pembelajaran BIPA;

d.

tuntutan dinamika perkembangan global; dan

e.

kondisi ragam institusi penyelenggara BIPA.

5. Langkah-langkah penyusunan kurikulum nasional BIPA adalah sebagai berikut.


a.

Penggalian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar melalui kuesioner yang


disertai permintaan pelampiran kurikulum kepada lembaga penyelenggara
BIPA.

b.

Penyelenggaraan forum diskusi terpumpun dengan unsur sebagai berikut


1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
2. Lembaga penyelenggara BIPA di dalam dan luar negeri
3. Asosiasi Pengajar BIPA (APBIPA)
4. Praktisi dan pakar

c.

Pembentukan tim inti penyusun kurikulum BIPA

d.

Penyiapan dan penyusunan draf kurikulum nasional BIPA

e.

Peninjauan draf dan perbaikan

f.

Pemantapan dan penilaian

g.

Pengesahan

6. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan sebagai fasilitator dan


koordinator dalam menyusun dan menetapkan uji kemahiran BIPA (UKBIPA).
7. Penyusunan UKBIPA perlu dilakukan oleh tim UKBIPA.
B. Standardisasi Materi Ajar BIPA
1. Untuk

kepentingan

penginternasionalan

bahasa

Indonesia

diperlukan

standardisasi materi ajar BIPA.


2. Penyusunan materi ajar dilakukan dengan mengacu pada pemeringkatan
kemahiran BIPA.
3. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan sebagai fasilitator dan
koordinator dalam menetapkan standar minimal materi ajar BIPA.
4. Sinergi antarpemangku kepentingan penyelenggara BIPA harus ditingkatkan
untuk mengimplementasikan standar pemeringkatan dan materi ajar BIPA.
5. Materi pengayaan BIPA diperlukan dalam bentuk cetak dan/atau audio visual;
materi tersebut dapat diakses antara lain melalui laman Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.
6. Materi pengayaan yang bermuatan lokal merupakan hasil sinergi antara lembaga
penyelenggara BIPA yang ada di daerah dan UPT Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.

7. Untuk melaksanakan butir satu sampai dengan butir enam perlu dibentuk tim
yang terdiri atas unsur pemangku kepentingan BIPA.
C. Standardisasi Kompetensi Pengajar BIPA
1. Pengajar BIPA memenuhi standar kompetensi sebagai berikut.
a.

Memiliki kompetensi kebahasaan dan berbahasa Indonesia

b.

Mampu menyusun rencana pembelajaran

c.

Mampu melaksanakan pembelajaran

d.

Mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran

e.

Memiliki kepekaan sosial dan budaya

f.

Memiliki wawasan ke-Indonesia-an

2. Untuk mendapatkan pengakuan terhadap butir satu, diperlukan prosedur


operasional standar yang disusun oleh tim khusus.
D. Bahan Kebijakan Pengembangan Program BIPA
1. Dalam pengembangan dan penguatan program BIPA diperlukan seperangkat
aturan formal dari pemerintah yang minimal disahkan oleh Menteri Pendikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Perlu diupayakan penambahan materi perkuliahan BIPA khususnya bagi Jurusan
Bahasa Indonesia di perguruan tinggi Indonesia yang belum mengembangkan
program tersebut.
Jakarta, 11 Desember 2013
Narasumber
1.

Dr. Widodo Hs.

2.

Dr. Felicia N. Utorodewo

3.

Drs. Nyoman Riasa, M.Pd.

4.

Drs. Agus Soehardjono, M.M.

5.

Drs. Suharsono, M.Hum.

6.

Dra. Liliana Muliastuti, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai