Basic Examination
Basic Examination
Pemeriksaan mata
Subjektif (allo / autoanamnesis) :
Anamnesis yang baik, dapat untuk menentukan
Fundamental four :
1. Riwayat penyakit dahulu /
riwayat sakit sebelumnya
2. Riwayat penyakit sistemik
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Riwayat sosial ekonomi
Obyektif
Pemeriksaan visus
Inspeksi (mata kanan lebih dulu, sistematis
Alat pemeriksaan
Optotype
Lampu batere
Lensa + 20 Dioptri
Kaca pembesar
Lampu listrik 75 watt
Cermin cekung berlubang
Keratoskop placido
Oftalmoskop
Eksoftalmos
O.K pembesaran bulbus
(bola mata menonjol)
Makroftalmus
Keratokonus
Keratoglobus
Stafiloma
Eksoftalmos
Bola Mata menonjol
O.k tumor
retrobulber (bola
mata terdorong ke
depan) mis pada :
Selulitis
Panoftalmitis
Perdarahan
retrobulber
Mikrokornea
Mikroftalmos
Dehidrasi
Fraktur tulang orbita shg jar. retrobulber masuk
ke rongga sinus
Phtisis bulbi (bola mata mengecil krn isi bola
mata keluar)
Atrofi bulbi (bola mata mengecil
krn tekanan bola mata menurun sedangkan isi
bola mata tetap)
tidak lurus:
Strabismus :
Manifest
Paralitik
Non Paralitik
Laten
Palpebra
Otot kelopak mata
M.orbikularis okuli
Inervasi: n.Fasialis
Fungsi: menutup mata
M.levator palpebra
Inervasi: N.okulomotorius
Fungsi: membuka mata
M.tarsalis mulleri
Inervasi syaraf simpatis
Fungsi: pertahankan buka
palpebra
Palpebra
Secara anatomis dibagi 4 lapisan :
Lapisan epidermal :
Lapisan muskular :
m. Levator palpebra
m. Orbikularis okuli
m. Mulleri
m. Riolani
Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka
palpebra. Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi
sebum Fungsi :
Memberi bentuk palpebra
Origo & insertio otot
Memberi kekuatan pada palpebra
Lapisan konjungtiva
Palpebra
Pada pemeriksaan palpebra
harus diperhatikan :
Bentuk
Pasangan
Gerakan
Silia
Palpebra
Fungsi
Melindungi bola mata
Pemerataan hasil
sekresi kelenjar air mata
Mendorong korpus
alineum keluar
Fiksasi bola mata
Gerakan menutup
Oleh m. Orbikularis okuli
dipersarafi oleh n.
Facialis
Bila
lumpuhlagopthalmos
(kelopak mata tidak
dapat menutup)
Gerakkan membuka
Oleh m.Levator palpebra
dipersarafi oleh
n.Occulomotorius
Bila lumpuh
blepharoptosis
(kelopak mata tak dapat
membuka)
Pertahankan membuka
Oleh otot polos m.Mulleri
Kelainan palpebra
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kelainan palpebra
1.
Kelainan ba w aan :
1. Ptosis :Ptosis adalah istilah yang diberikan untuk posisi
palpebra yang jatuh keba w ah (tidak bisa membuka)
2. Coloboma palpebra :Coloboma palpebra adalah
hilangnya tepi palpebra dan membentuk suatu lekukan
segi tiga, tidak didapatkan bulu mata dan kelenjar 2
pada palpebra.
3. Epicanthus: Epicanthus merupakan lipatan kulit
semilunair (lipatan yang tegak lurus), mulai dari
pangkal hidung menuju kecanthus internus
4. Ankyloblepharon:Ankyloblepharon adalah suatu
perlekatan antara 2 tepi palpebra yaitu margo
palpebralis superior dan inferior
5. Distichiasis : keadaan dimana cilia tumbuh bersusun/
berderet beberapa baris menempati tempat glandula
Meibom
Kelainan palpebra
Bentuk Palpebra
Kelainan-kelainan :
1.Coloboma Palpebrae : terdapat defect pada palpebra.
Dapat congenita/aquisita misal karena radang/ trauma.
2. Epicanthus.
Ialah lipatan vertikal pada bagian nasal mata. Biasanya
bilateral. Sifatnya congenita dan rasial.
3. Epiblepharon.
Ialah lipatan yang sejajar dengan margo palpebrae inferior.
Dapat mengakibatkan cilia mengarah kedalan dan
mengiritasi mata.
4. Blepharophimosis.
Ialah lipatan kulit vertikal pada temporal mata. Sehingga
lobang kelopak mata mengecil.
Causa : conjunctivitis yang sangat chronis
Kelainan palpebra
Palpebra
Kelainan posisi palpebra
Ektropion : Tepi kelopak mata
mengarah keluar :
Ektropion senilis
Ektropion sikatrikalis
Entropion :Tepi kelopak mata
mengarah kedalam, shg bulu mata
menggesek cornea
Palpebra
H erpes z oster
oph.
H ordeolum
Palpebra
T richiasis
H aemangioma
Palpebra
Moluscum
contagiosum
Abses
Aparatus lakrimalis
T erdiri atas :
Pars glandula lakrimalis
Bag.yang produksi air
mata
Pars ekskretorius
Bag yang
menampung air mata
dan mengalirkan ke
hidung
Glandula sekretorius
assesorius
Gld.Krause, gld W
olfring, sel goblet
Persarafan :
N .trigeminus
sensoris
N .simpatis
l w t gln.cer v
icale
N .fascialis
parasimpatis
Glandula lakrimalis
Terdiri atas :
Pars orbitalis
Pars palpebralis
Saluran sekresi duktuli lakrimalis 6 buah bermuara di
forniks superior sebelah lateral. B isa tertutup oleh proses
sikatrik akibat :
Trakhoma
Trauma kimia
Steven Johnson syndroma
Akibatnya produksi air mata berkurang/ tidak ada
sehingga menyebabkan keratitis sicca
Mekanisme pengaliran air mata :
Diproduksi gld.lakrimalis dikumpulkan di forniks
superior
Diratakan ke bola mata dengan cara berkedip
Kemudian masuk ke pars ekretorius melalui pungtum
Pars ekretorius
Terdiri atas :
Pungtum lakrimalis
Kanalikuli lakrimalis
Sakus lakrimalis
Duktus lakrimalis
Meatus lakrimalis (ada valvula H asner)
Mekanisme pengaliran air mata
Gerakan berkedip
Gerakan peristaltik
Gaya berat (gravitasi)
Gaya kapiler
Gaya pompa (dari lig.canthi)
Tersumbat nrocos epifora
L akrima
Adalah organ tubuh yang secara reflektoris
memproduksi air mata
Fungsi air mata:
sebagai cairan pelindung terhadap kekeringan dan
sebagai antibakterial karena mengandung en zim liso
z im
sebagai pelicin pada w aktu berkedip
L akrima
Air mata terdiri dari 3 lapis :
Mukus : dihasilkan oleh sel goblet
konjungtiva
Cair : dihasilkan oleh gld.Lakrima
B erminyak : dihasilkan oleh gld.Meibom
L akrima
Air mata berlebih nrocos/berair
Lakrimasi hiperproduksi, o.k
Pada pungtum :
eversi (mengarah keluar)
inversi (mengarah kedalam)
Pada kanalikuli : ada stenosis
Pada sakus lakrimalis : ada dakriosistitis
Pada duktus lakrimalis : ada stenosis
Pada meatus lakrimalis : tertutup membran
Radang
Dakrioadenitis
Radang pada
glandula lakrimalis
Dakriosistitis
Radang pada sakus
lakrimalis