a mzloveme_as
www.netheroes.org
RINGKASAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun sebagai syarat perbaikan nilai
Disusun oleh:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2010
BAB I
1
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
PENDAHULUAN
1. Pengertian Kewarganegaraan
Visi Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswanya
memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.
2
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
dasar Pancasila, rasa kebangsaaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.
1. Landasan Ilmiah
Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi bangsa dan
negaranya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu
itu diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) yang berlandaskan
nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-
nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3) Filipina: Philipino, Family Planning Taxation and Land Reform, The Philipine New
Constitution, dan Study of Human Rights.
3
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Di beberapa negara dikembangkan pula bidang studi yang sejenis dengan Pendidikan
Kewarganegaraan, yaitu yang dikenal dengan Civics Education.
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode,
sistem, dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu hrus jelas, baik objek material
maupun formalnya. Objek material adala bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu
bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih
untuk membahas objek material tersebut. Adapaun objek material dari Pendidikan
Kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan warganegara baik yang empiric
maupun yang nonempirik, yaitu meliputi wawasan, sikap dan perilaku warganegara dalam
kesatuan bangsa dan negara. Sebagai objek formalnya mencakup dua segi, uaitu hubungan antara
warganegara dan negara, dan segi pembelaan negara. Dalam hal ini pembahasan Pendidikan
Kewarganegaraan terarah pada warga negara Indonesia dalam hubungannya dengan negara
Indonesia dan upaya pembelaan negara Indonesia.
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok-
pokok bahasan sebagai berikut:
1) Filsafat Pancasila,
2) Identitas Nasional,
4) Demokrasi Indonesia,
7) Geopolitik Indonesia,
4
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
8) Geostrategi Indonesia
2. Landasan Hukum
a. UUD 1945
1) Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat cita-cita
tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya.
3) Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara”.
d UU No. 20 Tahun 2003 tentgang Sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan No 45/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Pendidikan Tinggi
5
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB II
FILSAFAT PANCASILA
A. Pengertian Filsafat
Dalam wacana ilmu pengetahuan sebenarnya pengertian filsafat sangat sederhana dan
mudah dipahami. Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan
manusia. Dengan kata lain perkataan selama manusia hidup, maka sebenarnya ia tidak dapat
mengelak dari filsafat, atau dalam kehidupan manusia senantiasa berfilsafat.
Secara estimologis pengertian filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya
cinta dan “sophos” yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau “wisdom”. Jadi secara harfiah
istilah filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan.
Jika ditinjau dari lingkup pembahasannya maka filsafat meliputi banyak bidang bahasan
antara lain tentang manusia, masyarakat, alam, pengetahuan, etika, logika, agama, estetika, dan
bidang lainnya. Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbgai masalah tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut:
a. Arti-arti filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep dari para filsuf pada zaman dahulu,
teori, sistem atau pandangan tertentu, yang merupakan hasil dari proses berfilsafat dan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu.
b. Sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas
berfilsafat. Filsafat dalam pengetian jenis ini mempunyai ciri khas tertentu sebagai hasil kegiatan
berfilsafat dan pada umumnya proses peemcahan persoalan filsafat ini diselesaikan dengan
kegiatan berfilsafat.
6
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Filsafat yang diartikan sebagai bentuk aktifitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu
permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objek
permasalahannya.
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang
dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagianp-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila setiap sila pada
hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri tujuan tertentu, yaitu suatu
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan.
Antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling
mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasi oleh sila-sila lainnya. Secara demikian
ini maka pancasila pada hakikatnya merupakan sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian,
sila-silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang
menyeluruh.
7
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Kenyataan Pancasila yang demikian itu disebut kenyataan objektif, uaitu bahwa
kenyataan itu pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain, atau terlepas dari
pengetahuan orang. Kenyataan objektif yang ada dan terletak pada Pancasila, sehingga Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem filsafat yang lainnya
misalnya liberalism, materialism, komunisme, dan aliran filsafat yang lainnya. Oleh karena itu,
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat akan memberikan ciri-ciri yang khas, yang khusus yang
tidak terdapat pada sistem filsafat lainnya.
Dalam susunan hierarkis dan piramidal ini, maka Ketuhana Yang Maha Esa menjadi
basis kemanusiaan, persatuan Indonesia, kerakyatan dan Keadilan Sosial. Sebaliknya, Ketuhanan
Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, yang membangun, memelihara, dan
mengembangkan persatauan Indonesia, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial demikian
selanjutnya, sehingga tiap-tiap sila di dalamnya mengandung sila-sila lainnya.
Secara ontologism kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem bersifat hierarkis dan
berbentuk piramidal adalah sebagai berikut: bahwa hakikat adanya Tuhan adalah karena dirinya
sendiri, Tuhan sebagai Causa Prima. Oleh karena segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada
8
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
karena diciptakan Tuhan (sila 1). Adapun manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok
negara, karena negara adalah lembaga kemanusiaan, negara sebagai persekutuan hidup bersama
yang anggotanya adalah manusia (sila 2). Maka negara sebagai akibat adanya manusia yang
bersatu (sila 3). Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Rakyat
adalah sebagai totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu (sila 4). Keadilan pada
hakikatnya merupakan tujuan suatu keadilan dalam hidup bersama atau dengan lain perkataan
keadilan sosial (sila 5) pada hakikatnya sebagai tujuan dari lembaga hidup bersama yang disebut
negara.
Tiap-tiap sila sepeti telah disebutkan di atas mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi
oleh keempat sila lainnya. Untuk kelengkapan dari hubungan kesatuan keseluruhan dari sila-sila
Pancasila dipersatukan dengan rumus hierarkis tersebut di atas.
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan yang adil
dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang Berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Sila ketiga: persatuan Indonesia adalah persatuan yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
9
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
5. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah keadilan yang Berketuhanan
Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang
bersifat formil logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis serta
dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila. Selain kesatuan sila-sila Pancasila itu hierarkis dalam hal
kuantitas juga dalam hal isi sifatnya yaitu menyangkut makna serta hakikat sila-sila Pancasila.
Kesatuan yang demikian itu meliputi kesatuan dalam hal ontologis, dasar epistemologis serta
dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila.
Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak hanya kesatuan yang menyangkut
sila-silanya saja melainkan juga meliputi hakikat dasar dari sila-sila Pancasila atau secara
filosofis merupakan dasar ontologism sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila,
setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki suatu
kesatuan dasar ontologism. Dasar ontologism Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang
memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai
dasar antropologis. Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat negara bahwa Pancasila
adalah dasar filsafat negara, adapun pendukung pokok negara adalah rakyat dan unsure rakyat
10
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
adadlah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jika dalam filsafat pancasila bahwa hakikat dasar
antropologis sila-sila Pancasila adalah manusia.
Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat
Pancasila. Kalau manusia merupakan basis ontologism dari Pancasila, maka dengan demikian
mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemologis, yaitu bangunan epistemologi yang
ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia.
Oleh karena itu, maka konsepsi dasar ontologism sila-sila Pancasila yaitu hakikat
manusia monopluralis merupakan dasar pijak epistemologi Pancasila. Menurut Pancasila bahwa
hakikat manusia adalah monopluralis yaitu hakikat manusia yang memilki unsure-unsur pokok
yaitu susunan kodrat yang terdiri atas raga (jasmani) dan jiwa (rokhani), maka Pancasila
mengakui kebenaran rasio yang besumber pada akal manusia. Selain itu manusia memiliki indra
untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan yang bersifat empiris, maka Pancasila mengakui
kebenaran empiris terutama dalam kaitannya dengan pengetahuan manusia yang bersifat positif.
Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologisnya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga
merupakan kesatuan. Terdapat berbagai macam teori tentang nilai dan hal ini sangat bergantung
11
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
pada titik tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menentukan tentang pengertian
nilai dan hierarkinya.
a. Teori Nilai
Terdapat berbagai macam pandangan tentang nilai dan hal ini sangat tergantung pada titik
tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menentukan tentang pengertian serta hierarki
nilai.
1) Nilai-nilai kenikmatan: dalam tingkat ini terdapat deretan nilai-nilai yang mengenakkan dan
tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak.
2) Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkat ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi kehidupan
misalnya kesehatan.
3) Nilai-nilai kejiwaaan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak
tergantung dari keadaan jasmani atau lingkungan. Nilai semacam ini ialah keindahan, kebenaran,
pengetahuan murni yang dicapi dalam filsafat.
4) Nilai-nilai kerokhanian: dalam tingkat ini terdapat modalitas nilai dari yang suci dan tak
suci, terdiri dari nilai-nilai pribadi.
1) Nilai-nilai ekonomis (ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua benda yang dapat
dibeli)\
2) Nilai-nilai kejasmanian (menbantu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan dari kehidupan
badan)
12
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
3) Nilai-nilai hiburan (nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat menyumbangkan
pada pengayaan kehidupan)
4) Nilai-nilai sosial (berasal mula dari pelbagai pihak bentuk perserikatan manusia)
5) Nilai-nilai watak (keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang bersangkutan)
8) Nilai-nilai keagamaan.
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
Isi arti sila-sila Pancasila pada hakikatnya dapat dibedakan atas, hakikat Pancasila yang
umum universal yang merupakan substansi sila-sila Pancasila, sebagai pedoman pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara yaitu sebagai dasar negara yaitu bersifat umum kolektif serta aktualisasi
Pancasila yang bersifat khusus dan kongkrit dalam berbagai bidang kehidupan. Hakikat sila-sila
Pancasila adalah merupakan nilai-nilai, sebagai pedoman negara adalah merupakan norma,
adapun aktualisasinya merupakan realisasi kongkrit Pancasila.
Substansi Pancasila dengan kelima silanya yang terdapat pada ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Prinsip dasar yang mengandung kualitas tertentu itu
13
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
merupakan cita-cita dan harapan atau hal yang ditujukan oleh bangsa Indonesia untuk
diwujudkan menjadi kenyataan real dalam kehidupannya. Prinsip-prinsip tersebut telah
menjelma dalam tertibn sosial, tertib masyarakat dan tertib kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-
nilai yang terkadnung dalam sila I dengan sial V Pancasila merupakan cita-cita, harapan,
dambaan bangsa Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu mempunyai tingkatan dan bobot yang
berbeda, namun nilai-nilai itu tidak saling bertentangan. Akan tetapi nilai-nilai-nilai itu saling
melengkapi. Hal ini disebabkan sebagai suatu substansi, Pancasila itu merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh, atau kesatuan organik.
Suatu hal yang diberikan penekanan lebih dahulu yakni meskipun nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila itu mempunyai tingkatan dan bobot nilai yang berbeda yang berarti
ada keharusan untuk menghormati nilai yang lebih tinggi, nilai-nilai yang berbeda tingkatan dan
bobot nilainya itu tidak saling berlawanan atau bertentangan, melainkan saling melengkapi.
14
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
E. Pancasila sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik
Indonesia
1. Dasar Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada
hakikatnya metupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis. Dasar pemikiran filosofis dari
sila-sila Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sebagai berikut: Pancasila sebagai filsafat
bangsa dan negara Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan
kebangsaan, kemasyarakatan, serta kenegaraan ahrus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
1. Rumusan dari sila-sila Pancasila sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat yang umum, universal dan abstrak, karena merupakan suatu nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia
baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan, maupun dalam kehidupan keagamaan.
3. Pancasila yan terkandung dalam pembukaan UUD 1945, menurut ilmu hukum memenuhi
syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental negara sehingga merupakan suatu sumber hukum
positif di Indonesia.
Sebaliknya nilai-nilai subjektif Pancasila dapat diartikan bahwa keberadaan Pancasila itu
bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil pemikiran, penilaian kritis, serta hasil refleksi
filosofis bangsa Indonesia.
15
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan jati
diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atsa kebenaran, kenaikan, keadilan dan
kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia apda hakikatnya merupakan
suatu sumber dari hukum dasar dalam negara Indonesia. Sebagai sumber dari hukum dasar,
secara objektif merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta cita-cita
moral yang luhur, yang diapdatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri bangsa menjadi lima sila
dan ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar filsafat negara Indonesia.
Dengan perkataan lain bahwa dalam penjabaran sila-sila Pancasila dalam peraturan
perundang-undangan bukanlah secara langsung dari sila-sila Pancasila melainkan melalui
Pembukaan UUD 1945. Empat pokok pikiran dan barulah dikongkritasikan dalam pasal-pasal
UUD 1945. Selanjutnya dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai macam peraturan perundang-
undangan serta hukum positif di bawahnya.
\ Dalam pengertian seperti inilah maka sebenarnya dapat disimpulkan bahwa Pancasila
merupakan dasar yang fundamental bagi negara Indonesua terutama dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara.
16
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
\ Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikirab seseorang atau kelompok orang
sebagaimana ideology lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan serta religious yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi Pancasila diangkat dari
pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga merupakan kausa materialis Pancasila.
Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai,
oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun
dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan satu dengan yang lain, namun
kesemuanya merupakan satu kesatuan yang sistematis.
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara yang didirikan
\adalah sebagai pengejewantahan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Persatuan Indonesia
Dalam sila Persatuan Indonesia adalah penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama
di antara elemen-elemen yang membentuk negara berupa suku, ras, kelompok, golongan,
maupun kelompok agama.
17
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Nilai filosofis yang terkandung di dalamnya adalah bahwa hakikat negara begai
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk indovidu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat
adalah merupakan sekelompok manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu
yang bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara.
18
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Dalam sila tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama. Maka di dalam sila kelima tesebut, terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama (keadilan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh
hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta
hubungan manusia dengan Tuhannya.
Setiap bangsa di dunia senantiasa memiliki suatu cita-cita serta pandangan hidup yang
merupakan suatu basis nilai dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi oleh bangsa
tersebut. Meskipun bangsa Indonesia terbentuk melalui proses penjajahan bangsa asing, namun
tatkala akan mendirikan suatu negara telah memiliki suatu landasan filosofis yang merupakan
suatu esensi cultural religious dari bangsa Indonesia sendiri yaitu berketuhanan, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan.
Selain itu, filsafat Pancasila merupakan dasar dari Negara dan Konstitusi (Undang-
Undang Dasar Negara) Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa Filsafat Pancasila sebagai dasar
19
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
20
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB III
IDENTITAS NASIONAL
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan
pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula
hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.
Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana dijelaskan maka identitas
nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau yang lebih
popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Jika kepribadian sebagai suatu identitas dari suatu bangsa, maka persoalannya adalah
bagaimana pengertian suatu bangsa itu. Bangsa pada hakikatnya aalah sekelompok besar
manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai
persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama mendiami suatu
wilayah tertentu sebagai suatu “kesatuan nasional”
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memilki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-
sendiri, yang sangat ditentukan oleh factor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional
tersebut. Adapun factor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia
21
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
meliputi (1) factor objektif, yaitu meliputi factor geografis, ekologis, dan demografis, (2) factor
subjektif, yaitu factor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimilki bangsa Indonesia.
Faktor pertama, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang sejenisnya. Bagi
bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama, wilayah serta bahasa
daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing.
Faktor kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata
modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan bernegara. Dalam hubungan ini bagu suatu
bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya
juga merupakan suatu identitas nasional yang dinamis.
Faktor ketiga, meliputi kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi,
dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah
merupakan bahasa persatauan dan kesatuan nasional sehingga bahasa Indonesia dipilih sebagai
bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia.
Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui
memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa
lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat
Indonesia.
Dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia pada
hakikatnya bersumber pada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimilki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis
22
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada
bangsa Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga materi
Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah bangsa Indonesia sendiri.
23
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB IV
DEMOKRASI INDONESIA
Pembahasan tentang peranan negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telaah
tentang demokrasi dan hal ini karena dua alasan. Pertama, hampir semua neagra di dunia ini
telah menajdikan demokrasi sebagai asasnya yang fundamental. Kedua, demokrasi sebagai asas
kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk
menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya tetapi ternyata demokrasi itu berjalan
dalam jalur yang berbeda-beda.
Pertama, sistem preseidensialyang menyejajarkan antara parlemen dan presiden dengan member
dua kedudukan kepada presiden yakni sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Kedua, sistem parlementer yang meletakkan pemerintah dipimpin oleh perdana menteri yang
hanya berkedudukan sebagai kepala pemerintahan dan bukan kepla negara, sebab kepala
negaranya bisa diduduki raja atau presiden yang hanya menjadi simbol kedaulatan dan persatua.
Ketiga, sistem referendum yang meletakkan pemerintah sebagai bagian (badan pekerja) dari
parlemen.
24
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Secara epistemologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti
rakyat dan “kratos/kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi berarti “rakyat berkuasa”.
Ada pula definisi singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau
kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun demikian penerapan demokrasi di
berbaai negara di dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-masing, yang lazimnya sangat
berpengaruh oleh ciri khas masyarakat sebahai rakyat dalam suatu negara.
Demokrsi sebagai dasar hidup negara member pengertian bahwa pada tingkat terakhir
rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya, termasuk
dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut menentukan kehidupan rakyat. Jadi
negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak rakyat , atau jika
ditinjau dari segi organisasi, ia berarti suatu perngorganisasian negara yang dilakukan oleh
rakyat sendiri atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
C. Bentuk-bentuk Demokrasi
Demokrasi dapat dilihat dari dua aspek yaitu pertama, formal democracy dan kedua,
substantive democracy, yaitu menunjuk pada bagaimana proses demokrasi itu dilakukan.
Formal democracy menunjuk pada demokrasi dalam arti sistem pemerintahan. Hal ini
dapat dilihat dalam berbegai pelaksanaan demokrasi di berbagai negara.
Sistem presidensiil: Sistem ini menekankan pentingnya pemilihan presiden secara langsung,
sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat dari rakyat. Dalam sistem ini kekuasaan
eksekutif sepenuhnya berada di tangan presiden.
25
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Sistem parlementer: Sistem ini menerapkan model hubungan yang menyatu antara eksekutif
dan legislative. Kepala eksekutif adalah berada di tanganseorang perdana menteri. Adapun
kepala negara adalah berada pada seorang ratu, misalnya di negara Inggris, atau pada seorang
presiden misalnya di India.
Konsekuensi dari implementasi sistem dan prinsip demokrasi ini adalah berkembang
persaingan bebas, teruatam dalam kehidupan ekoomi sehingga akibatnya individu yang tidak
mampu menghadapi persaingan tersebut akan tenggelam.
26
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Demokrasi satu partai ini lazimnya dilaksanakan di negara-negara komunis seperti Rusia,
China, Vietnam, dan lainnya. Kebebasan formal berdasarkan demokrasi leiberal akan
menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam masyarakat, dan akhirnya
kapitalislah yang akan menguasasi negara.
D. Demokrasi di Indonesia
a. Periode 1945-1959, masa demokrasi prlementer yang menonjolkan peranan parlemen serta
partai-partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer member peluang untuk dominasi
partai-partai politik dan DPR.
b. Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang
dari konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Ditandai
dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis,
dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan demokrasi
konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial. Namun dalam perkembangannya peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain. Pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politis penguasa saat itu.
d. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakar pada
kekuatab multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga
negara, antara eksekutif, legislative, dan yudikatif.
27
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
2) Bidang Ekonomi:
b) koperasi,
c) pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaanya
28
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
3) perlunya untuk membina suatu “rapidly expanding economy” (pengembangan ekonomi secara
cepat)
1. Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam UUD 1945 hasil Amandemen 2002
Demokrasi di Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 selain mengakui adanya
kebebasan dan persamaan hak juga sekaligus mengakui perbedaan serta keanekaragaman
mengingat Indonesia adalah “Bhineka Tunggal Ika”
(3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
warganegara.
Oleh karena itu didalam kehidupan kenegaraan yang menganut sistem demokrasi, kita
akan selalu menemukan adanya Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik sebagai
komponen pendukung tegaknya demokrasi. Untuk negara-negara tertentu masih ditemukan
lembaga-lembaga negara yang lain, misalnya Indonesia, lembaga-lembaga negara atau alat-alat
perlengkapan negara adalah:
29
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Presiden
Mahkamah Agung
Adapun infra struktur politik suatu negara terdiri atas lima komponen sebagai berikut:
Partai Politik
Golongan Penekan
Tokoh-tokoh politik
a) Konsep Kekuasan
Konsep kekuasaan negara menurut demokrasi dalam UUD 1945 sebagai berikut:
“….. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat…..”
30
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
(a) Kekuasaan eksekutif didelegasikan kepada Presiden (pasal 4 ayat (1) UUD 1945)
(b) Kekuasaan legislatif didelegasikan kepada Presiden dan DPR dan DPD (pasal 5 ayat 1,
pasal 19 dan pasal 22 C UUD 1945)
(c) Kekuasaan yudikatif didelegasikan kepada Mahkamah Agung (pasal 24 ayat 1 UUD
1945)
Pembatasan kekuasaan dapat dilihat melalui proses 5 tahunan kekuasaan dalam UUD
1945 sebagai berikut:
(1) Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 “kedaulatan di tangan rakyat…”. Kedaulatan politik rakyat
dilaksanakan lewat pemilu untuk membentuk MPR dan DPR setiap lima tahun sekali.
(2) MPR memiliki kekuasaan melakukan perubahan terhadap UUD, melantik Presiden dan
wakil presiden, serta melakukan impeachment terhadap presiden jika melanggar konstitusi.
(3) Pasal 20 A ayat (1) memuat “DPR memiliki funsgi pengawasan, yang berarti melakukan
pengawasan terhadap jalannya pemerintahan yang dijalankan oleh Presiden dalam jangka waktu
5 tahun”.
31
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
(4) Rakyat kembali mengadakan pemilu setelah membentuk MPR dan DPR.
(1) Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok Pikiran III yaitu “…Oleh karena itu sistem negara yang
terbentuk dalam UUD 1945, harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas
permusyawaratan/perwakilan”.
(2) Putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak, misalnya pasal 7B ayat (7). Hal ini
dimungkinkan jika mufakat itu tidak tercapai.
(1) Dalam penjelasan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 disebutkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan
tertinggi namun dilaksanakan dan didistribusikan berdasarkan UUD.
(2) Berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (1) maka menurut UUD 1945 hasil amandemen, MPR
hanya dipilih melalui Pemilu.
(3) Penjelasan UUD 1945 tentang kedudukan DPR disebut:”…kecuali itu anggota-anggota DPR
semuanya merangkap menjadi anggota MPR. Oleh karena itu DPR senantiasa mengawasi
tindakan-tindakan presiden…”
32
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang”.
33
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB V
A. Pengertian Negara
Aristoteles merumuskan negara yang disebutnya sebagai negara polis, yang pada saat itu
masih dipahami negara masih dalam suatu wilayah yang kecil. Dalam pengertian itu negara
disebut sebagai negara hukum, yang di dalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut
dalam permusyawaratan.
Pengertian lain tentang negara dikembangkan oleh Agustinus. Ia membagi negara dalam
dua pengertian Civitas Dei yang artinya negara Tuhan, dan Civitas Terrena yang artinya negara
duniawi. Negara Tuhan bukanlah negara dari dunia ini, melainkan jiwanya yang dimilki oleh
sebagian atau beberapa orang di dunia untuk mencapainya. Adapaun yang melaksanakan negara
adalah Gereja yang mewakili negara Tuhan. Meskipun demikian bukan berate apa yang di luar
Gereja itu terasing sama sekali dari Civitas Dei.
Roger H. Soltau mengemukakan bahwa negara adalah sebagai alat agency atau
wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Max
Weber mengemukakan pemikirannya bahwa negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai
monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dala msuatu wilayah.
Dapat dissimpulkan bahwa negara memiliki unsur-unsur yang mutlak harus ada,
meliputi: wilayah atau daerah territorial yang sah, rakyat yaitu suatu bangsa sebagai
pendukung pokok negara dan tidak terbatas hanya pada salah satu etnis saja, serta pemerintahan
yang sah diakui dan berdaulat.
34
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
B. Konstitusionalisme
Setiap negara moden senantiasa memerlukan suatu pengaturan yang dijabarkan dalam
suatu konstitusi. Oleh karena itu konstitusionalisme mengacu pada pengertian sistem
institusionalisasi secara efektif dan teratur terhadap suatu pelaksanaan pemerintahan.
1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama, yang sangat menentukan tegaknya
konstitusi dalam suatu negara. Karena cita-cita bersama itulah yang paling mungkin
mencerminkan bahkan melahirkan kesamaan-kesamaan kepentingan di antar sesame warga
masyarakat.
2. Kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan. Kesepakatan kedua ini
sangat principal, karena dalam setiap neagra harus ada keyakinan bersama bahwa dalam segala
hal dalam penyelenggaraan negara harus didasarkan pada rule of law.
C. Konstitusi Indonesia
35
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1. Pengantar
Dalam proses reformasi hukum ini berbagai kajian ilmiah tentang UUD 1945, banyak
yang melontarkan ide untuk melakukan amandemen UUD 1945. Amandemen tidak
dimaksudkan untuk mengganti sama sekali UUD 1945, akan tetapi merupakan prosedur
penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa harus mengubah UUD-nya itu sendiri, amandemen
lebih merupakan perlengkapan dan rincian yang dijadikan lampiran otentik bagi UUD tersebut.
Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa UUD 1945 bersifat simple dan singkat.
UUD 1945 hanya memiliki 37 pasal. Hal ini mengandung makna:
(1) Telah cukup jika UUD hanya memuat aturan-aturan pokok, hanya membuat garis-garis
besar infrastruktur pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk
menyelenggarakan negara, untuk menyelenggarakan kehidupan dan kesejahtaraan sosial.
(2) Sifatnya yang supel dimaksudkan bahwa kita senantiasa harus ingat bahwa masyarakat
itu harus terus berkembang dinamis.
(1) merupakan hukum positif yang emngikat pemerintah sebagai penyelenggara negara,
maupun mengikat bagi setiap warga negara.
(2) UUD 1945 bersifat supel dan singkat, memuat aturan pokok yang setiap kali harus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
(3) memuat norma-norma, aturan, dan ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan secara
konstitusional.
(4) merupakan peraturan hukum postitif yang tertinggi, disamping itu sebagai alat kontrol
terhadap norma-norma hukum positif yang lebih rendah dalam hierarki tertib hukum Indonesia.
36
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak tertulis.
(1) merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara.
(4) bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagi aturan-aturab dasar yang tidak
terdapat dalam UUD.
Jadi, convensi bilamana dikehendaki untuk menjadi suatu aturan dasar yang tertulis, tidak
secara otomatis setingkat dengan UUD, melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.
4. Konstitusi.
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “constitution”, atau berasal dari bahasa
Belanda “constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebut adalah Undang-Undang Dasar. Namun
pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti:
37
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Dalam praktek ketatanegaraan negara Republik Indonesia pengertian konstitusi adalah sama
dengan pengetian Undang-Undang Dasar. Hal ini terbukti dengan disebutnya istilah Konstitusi
Republik Indonesia Serikat bagi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat.
38
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hal ini
mengandung arti bahwa negara dalam melaksanakan tindakan-tindakan apapun, harus dilandasi
oleh peraturan hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
b. Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi, tidak bersifat absolute. Sistem ini
memberikan penegasan bahwa cara pengendalian pemerintah dibatasi oleh ketentuan-ketentuan
konstitusi, yaitu dengan sendirinya juga oleh ketentuan hukum lain merupakan produk
konstitusional, Ketetapan MPR, UU dan sebagainya.
Menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002 kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, dan
dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2). Hal ini berarti terjadi suatu reformasi kekuasaan
tertinggi dalam negara secara kelembagaan tinggi negara, walaupun esensinya tetap rakyat yang
memiliki kekuasaan.
39
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Sistem ini menurut UUD 1945 sebelum amandemen dijelaskan dalam Penjelasan UUD
1945, namun UUD 1945 hasil amandemen 2002 juga memiliki isi yang sama, sebagai berikut:
“Di samping presiden adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), presiden harus mendapat
perseteujuan DPR untuk membentuk UU (pasal 5 ayat 1), dan untuk menetapkan anggaran
pendapatan dan belanja negara sesuai dengan pasal 23. Oleh karena itu, presiden harus bekerja
sama dengan Dewan, akan tetapi Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan, artinya
kedudukan presiden tidak tergantung Dewan.
Meskipun Kepala Negara tidak bertanggungjawab kepada DPR, ia bukan “dictator”, artinya
kekuasaan tidak tak-terbatas. Presiden bukan mandataris MPR, namun demikian ia tidak dapat
membubarkan DPR atau MPR kecuali itu ia harus memperhatikan suara DPR.
Menurut penjelasan UUD 1945, negara Indonesia adalah negara hukum, negara yang
berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan kekuasaan.
a. Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik,
hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
40
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami,
dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.
Untuk menegakkan hukum demi keadilan dan kebenaran perlu adanya Badan-badan
kehakiman yang kokoh, kuat, tidak mudah dipengaruhi oleh lembaga-lembaga lainnya.
41
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB VI
Pengertian Rule of Law dan negara hukum pada hakikatnya sulit dibedakan. Menurut
Philipus M. Hadjon bahwa negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda rechtsstaat lahir
dari suatu perjuangan menentang absolutisme, yaitu dari kekuasaan raja yang sewenang-wenang
untuk mewujudkan negara yang didasarkan pada suatu peraturan perundangan-undangan. Oelh
karena itu dalam perkembangannya rechtsstaat lebih memiliki ciri yang revolusioner. Rule of
Law lebih memiliki ciri yang evolusioner, sedangkan upaya untuk mewujudkan negara hukum
atau rechtsstaat lebih memiliki ciri yang revolusioner.
Bagi negara Indonesia ditentukan secara turidis formal bahwa negara Indonesia adalah
negara yang berdasarkan atas hukum. Hal itu tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
yang secara eksplisit dijelaskan bahwa “….maka disusunlah kemerdekaan kebangsaaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia….”. Hal ini
mengandung arti bahwa suatu keharusan Negara Indonesia yang didirikan itu berdasarkan UUD
negara.
Dengan pengertian lain dalam UUD negara Indonesia bahwa negara Indonesia adalah
negara hukum atau rechtsstaat dan bukan negara kekuasaan atau machtsstaat. Dalam negara
42
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
hukum yang demikian ini, harus diadakan jaminan bahwa hukum itu sendiri dibangun dan
ditegakkan menurut prinsip demokrasi. Karena prinsip supremasi hukum dan kedaulatan hukum
itu sendiri pada hakikatnya berasal dari kedaulatan rakyat.
Terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of law, yaitu: (1) supremasi aturan-
aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti seseorang hanya boleh
dihukum jika memang melanggar hukum; (2) kedudukan yang sama di muka hukum. Hal ini
berlaku bagi masyarakat biasa maupun pejabat negara; dan (3) terjaminnya hak-hak asasi
manusia oleh Undang-Undang serta keputusan-keputusan pengadilan.
Hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma serta kerangka konseptual tidak lahir
secara tiba-tiba, naum melalui suatu proses yang cukup panjang dalam sejarah peradaban
manusia. Dari perspektif sejarah deklarasai yang ditandatangani oleh Majelis Umum PBB
dihayati sebagai suatu pengakuan yuridis formal dan merupakan titik kulminasi perjuangan
sebagian besar umat manusia di belahan dunia khususnya yang tergabung dalam Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Upaya konseptualisasi hak-hak asasi manusia, baik di barat maupun di Timur
meskipun upya tersebut masih bersifat local, parsial dan sporadikal.
43
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Dalam Pembukaan UUD alinea I dinyatakan bahwa: “kemerdekaan adalah hak segala
bangsa”. Dalam pernyataan ini terkandung pengakuan secara yuridis hak-hak asasi manusia
tentang kemerdekaan sebagaimana terkandung dalam Deklarasi PBB pasal 1. Dasar filosofis hak
asasi manusia tersebut adalah bukan kemerdekaan manusia secara individualis saja, melainkan
menempatkan manusia sebagai individu maupun makhluk sosial yaitu sebagai suatu bangsa. Orlh
karena itu hak asasi ini tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban asas manusia.
Tujuan negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal tersebut
mengandung konsekuensi bahwa negara berkewajiban melindungi seluruh warga negaranya
dengan suatu Undang-Undang terutama melindungi hak-hak asasinya demi kesejahteraan hidup
bersama. Demikian juga negara Indonesia memiliki ciri tujuan negara hukum material, dalam
rumusan tujuan negara “….memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa….”
Negara Indonesia menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia para warganya,
terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah,
antara lain berkaitan dengan hak-hak asasi bidang sosial, politik ekonomi, kebudayaan,
pendidikan, agama dengan rincian sebagai berikut:
Pasal 28 C: hak mengembangkan diri, hak mendapat pendidikan, dan hak untuk memajukan
dirinya.
Pasal 28 D: hak atas jaminan dan kepastian hukum, hak untuk bekerja dan mendapat perlakuan
yang layak dalam hubungan kerja, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan,
dan hak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28 E: hak memeluk agama, hak memilih pendidikan, hak memilih kewarganegaraan, hak
memilih tempat tinggal, hak memilih meyakini kepercayaan, dan hak kebebasan berpendapat.
44
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Pasal 28 G: hak atas perlindungan diti pribadi dan keluarga, hak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman, hak untuk bebas dari penyiksaan yang merendahkan derajat martabat
manusia, dan hak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28 H: hak atas hidup sejahtera, tempat tinggal, hak memperoleh pelayanan kesehatan, hak
mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus, hak atas jaminan sosial, dan hak atas milik
pribadi.
Pasal 28 I: hak untuk hidup dan hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak beragama, hak untuk tidak diperbukak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, hak
bebas dari perlakuan yang diskriminatif dan perlindungan terhadap perlakuan yang diskriminatif
itu, dan hak atas identitas budaya dan masyarakat tradisional.
Konsekuensinya pengaturan atas jaminan hak-hak asasi manusia tersebut harus diikuti
dengan pelaksanaan dan kepastian hukum yang memadai. Terlepas dari berbagai macam
kelebihan dan kekurangan penegakkan HAM di Indonesia, bagi kita merupakan suatu kemajuan
yang berarti, karena bangsa Indonesia memiliki komitmen yang tinggi atas jaminan serta
penegakkan hak-hak asasi manusia dalam kehidupan kenegaraan.
Syarat-syarat utama berdirinya suatu negara merdeka adalah harus ada wilayah tertentu,
ada rakyat yang teap, dan ada pemerintahan yang berdaulat. Ketiga syarat ini merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warganegara dan negara, warganegara
45
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Setiap warga negara adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum
tentu warganegara, karena mungkin orang asing. Penduduk suatu negara mencakup warga negara
dan orang asing, yang memiliki hubungan berbeda dengan negara.
46
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
2. Asas Kewarganegaraan
Setiap negara yang berdaulat berhak untuk menentukan sendiri syarat-syarat untuk
menjadi warganegara. Terkait dengan syarat-syarat menjadi warganegara dalam ilmu tata negara
dikenal dengan adanya dua asas kewarganegaraan.
Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh tempat kelahirannya di begara A tersebut.
Sedangkan asas ius-sanguinis adalah asas keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa
kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh orang tuanya. Seseorang adalah warga negara B
karna orangtuanya adalah warga negara B.
Bipatride (dwi kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan dari dua negara
terkait sseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara tersebut. Misalnya Adi dan Ani
adalah suami istri yang berstatus warga negara A menganut asas ius-sanguinis dan negara B
menganut asas ius-soli. Kemudian lahirlah anak mereka, Dani. Menurut negara A, Dani adalagh
warganegara A karena mengikuti kewarganegaraan orang tuanya. Sedangkan menurut negara B,
Dani juga warganegaranya, karena tempat kelahirannya adalah di negara B. Dengan demikian
Dani mempunyai dua status kewarganegaraan.
47
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
wargaganegaranya. Begitu pula menurut negara B, Parto tidak diakui sebagai warganegaranya,
karena lahir di wilayah negara lain. Dengan demikian Parto tidak mempunyai kewarganegaraan.
48
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara mencakup
pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34.
a. pasal 27 ayat 1, menetapkan hak warganegaar yang sama dalam hukum dan pemerintahan,
serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
b. pasal 27 ayat 2, menetapkan hak warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
c. pasal 27 ayat 3, dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban
warganegara untuk ikut serta dalam pembelaan negara.
e. pasal 29 ayat 2 menyebutkan adanya hak kemerdekaan warganegara untuk memluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut agamanya.
f. pasal 30 ayat 1 dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban
warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
a. Pengertian
Pembelaan negara atau bela negara adala tekad, sikap dan tindakan warganegara yang
teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh cinta tanah air serta kesadaran
hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi
49
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
oleh kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negra serta berpijak pada UUD 1945
sebagai konstitusi negara.
Bahwa usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal
ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti.
Pertama, bahwa setiap warganegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentanhg
pembelaan negara melalui lenbaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan
perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam
setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing
Ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan dasar pemikiran yang dapat
dijadikan motivasi setiap warganegara untuk ikut serta membela negara Indonesia:
50
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB VII
GEOPOLITIK INDONESIA
A. Pengertian
Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitk
Indonesia yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis, melainkan
dalam pengertian secara keseluruhan.
51
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauanm atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat. Sedangkan wawasan berarti cara pandang, cara tinjau atau cara melihat.
Sedangkan istilah Nusantara bersal dari kata “nusa” yang berarti pulau-pula, dan “antara” yang
berarti diapit di antara dua hal. Istilah Nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan
wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik
dan Samudera Indonesia serta diantara benua Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pendang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografis negaranya untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Sedangkan
wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah Nusantara yang
menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
1. Wilayah (Geografis)
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’. Akar katanya
adalah ‘archi’ berarti terpenting, terutama, dan ‘pelagos’ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi,
archipelago dapat diartikan sebagai lautan terpenting.
b. Kepulauan Indonesia
52
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch Oost
Indische Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara
Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama dipakai, yaitu
“Hindia Timur”, “Insulinde” oleh Multatuli, “Nusantara”, “Indonesia”, dan “Hindia Belanda”
pada masa penjajahan Belanda.
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya,
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing negara,
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa,
4) Mare Clausum, menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh
suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu kira-kira sejauh 3 mil),
5) Archipelagic State Principles, yang menjadikan dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum
laut.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secar garis besar Indonesia sebagai negara
kepulauan memiliki laut territorial, perairan pedalaman, zona ekonomi eksklusif, dan ladas
kontinen. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atai lebih kepulauan
dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
2) Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil diukur dari garis
pangkap, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang
53
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik terluar dari dua
pulau dengan batas-batas tertentu sesuai konvensi ini.
3) Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis
pangkal.
4) Zona Ekonomi Eksklusif tidak boleh melebihi 200 mil laut daru garis pangkal. Di dalam ZEE
negara yang bersangkutan mempunyai hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi,
konservasi, dan pengelolaan sumber kekayaan alam hayati dari perairan.
5) Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya yang
terletak di luar laut teritotial sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratanya.
Jaraknya 200 mil dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil, tidak
boleh melebihi 100 mil dari garis kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antar benua Asia dan benua
Australia dan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau
besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah. Kepulauan
Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut:
Utara : ± 6º 08’ LU
a. Geopolitik
54
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Istilah Geopolitk semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi
politik. Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluan oleh sarjana olmu politik Swedia,
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964) dari Jerman menjadi Geographical
Politic dan disingkat Geopolitik.
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi politk dengan
dasar pandangan bahwa negara adalah mirip organism (makhluk hidup). Dia memandang negara
dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat
politik (bangsa). Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam. Jika bangsa dan negara ingin tetap
eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hukum ekspansi (pemekaran wilayah).
Di samping itu Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organism yang harus
memiliki intelektual. Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik, ekonomi
politk, kratapolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam
rangka untuk mempertahankan negara dan mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan
langkah strategis untuk memperkuat negara dengan pembangunan kekuatan darat dan diikuti
dengan kekuatan bahari (maritim).
3) Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada masa
itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman di bawah pimpinan Hitler.
55
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.
b) Kekuasaan Imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium
maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia
Barat (yaitu Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangs dengan kekuasaan ekonomi
dan sosial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan
ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidup dan mendapatkan ruang
hidupnya.
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
keadilan.
Oleh karena itu bangsa Indonesia menolak paham ekspansionisme dan adu kekuatan yang
berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua manusia
mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal.
b. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi adalah upaya
56
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
pelaksanaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya
didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman.
Sebagai contoh pertimbangan geografis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah
sebagai berikut:
1) Geografi: wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, serta di antara dua samudera.
3) Demografi: penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di Selatan (Australia) dan
penduduk padat di Utara (RRC dan Jepang)
4) Politik: Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal di Selaran dan demokrasi
rakyat di utara.
5) Ekonomi: Ekonomi di Indonesia terletak di antara ekonomi Kapitalis di Selatan dan Sosialis di
Utara.
7) Budaya: Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di Selatan dan budaya Timur di
Utara.
8) Hankam: Geopolitik dan geostrategic Hankam (pertahanan dan keamanan) Indonesia terletak
di antara wawasan kekuatan maritime di Selatan dan wawasan kekuatan continental di Utara.
57
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Pada masa tersebut wilayah negara Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau-pulau
yang saling terpisah oleh perairan atau selat di antara pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial
masih sangat sedikit karena setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 5 mil di sekelilingnya.
Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu
tidak sesuai dengan kepentingan dan keamanan negara kesatuan RI.
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai
pengganti Ordonansi 1939 dengan tujuan sebagai berikut:
2) Penentuan batas-batas wilayah negara Indonesia disesuaikan dengan asas negara kepulauan.
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan
NKRI.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No 8 tahunb
1962 tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia yang meliputi:
c) semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.
Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut di atas
dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan RI.
58
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Deklarasi tentang landas kontinen RI merupakan konsep politk yang berdasarkan konsep
wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengesahkan wawasan Nusantara.
Asas-asas pokok yang termuat dalam Deklarasi tentang landasan kontinen adalah sebagai
berikut:
1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landas kontinen Indonesia adalah milik
eksklusif negara RI.
2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis batas landas kontinen denga nnegara-
negara tetangga melalui perundingan.
3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang ditarik di tengah-
tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar negara tetangga.
4) Klaim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan di atas landas kontinen
Indonesia maupun udara di atasnya.
Pengumuman Pemerintah negara tentang ZEE terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE
adalah selebar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang
mendorong Pemerintah mengumumkan ZEE adalah:
1. Wadah
59
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah Nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik laut maupun selat
serta di atasnya yang merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh karena itu Nusantara dibatasi
oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan di dalamnya. Sedangkan secara vertical
ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka ke atas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
`Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan
sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang. Sistem
pemerintahannya menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaaan pemerintahan
berdasarkan UUD 1945.
60
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara
yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, goloongan, dan organisasi
masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.
Isi wawasan nusantar tercermin dalam perspektif kehidupan manusia dalam eksistensinya
yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan:
3) Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh yang
meliputi:
1) satu kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup daratan, perairan, dan dirgantara secara
terpadu.
2) satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaan serta satu ideology dan
identitas nasional.
61
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
3) satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar
“Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
4) satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan
dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5) satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem terpadu, yaitu sistem pertahanan
keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
6) satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hsil-hasilnya yang
mencakup aspek kehidupan nasional.
3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
a. Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang membentuk sikap mental bangsa yang
memiliki kekuatan batin. Dalam hal ini Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah
Pancasila untuk membentuk sikap mental bangsa yang meliputi cipta, rasa, dan karsa secara
terpadu.
b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya,
keterpaduan pembicaraan dan perbuatan. Dalam hal ini Wawasab Nusantara diwujudkan dalam
satu sistem organisasi yang meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pengendalian.
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak
awal proses pembentukan negara NKRI sampai sekarang. Konsep Wawasan Nusantara
berpangkal pada Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama yang kemudian melahirkan
62
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya. Wawasan Nusantara
sebagai aktualisasi falsafah pancasila menjadi landasan dan pedoman bagi pengelolaan hidup
bangsa Indonesia.
63
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1) Kebulatan silawah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa
Indonesia.
2) Keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya tetap dalam
kesatuan bangsa Indonesia.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideology pemersatu bangsa Indonesia yang membimbing
kea rah tujuan dan cita-cita yang sama.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui polotik luar negeri yang bebas dan aktif.
1) Kekayaan di wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
64
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1) bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan bangsa dan negara.
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan Wawasan Nusantara, khususnya di bidang
wilayah, adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum Internasional, sehingga terjaminlah
integritas wilayah territorial Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang
cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional termasuk negara
tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai karena negara Indonesia memberikan
akomodasi kepada kepentingan negara tetangga.
d. Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada
berbagaiproyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia
yang Bhinneka Tunggal Ika tetap serasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan
asas Pancasila.
65
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
66
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
67
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
BAB VIII
GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat
strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Bagi bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan
nasional. Berkembangnya geostrategi Indonesia sangat terkait erat dengan hakikat terbentuknya
bangsa Indonesia yang terbentuk dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama bahkan
terletak dalam territorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan.
1. Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses
sejarah, sejak zaman pra-sejarah, kerajaan, Sumpah Pemuda sampai proklamasi, dan kemudian
membentuk bangsa dan negara Indonesia.
2. Kesatuan nasib, yaitu segenap unsur bangsa berada dalam suatu proses sejarah yang sama
dan mengalamai nasib yang sama, yaitu dalam penderitaan penjajahan dan kebahagiaan bersama.
3. Kesatuan kebudayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan berkembang dan
secara bersama-sama membentuk kebudayaan nasional Indonesia.
4. Kesatuan wilayah, yaitu segenap unsur bangsa Indonesia berdiam di segenap wilayah
territorial yang dalam wujud berbagai pulau dengan lautannya.
68
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
5. Kesatuan asas kerokhanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan, cita-cita yang tersimpul
dalam dasar filosofis negara Indonesia Pancasila.
B. Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan,
baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia.
a. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
b. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami gangguan, hambatan, dan
ancaman dari dalam maupun luar.
c. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan dan
stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan.
69
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1) Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya
dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam saling mengadakan
penyesuaian yang selaras dan serasi.
2) Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk
mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari
hubungan internasional dengan bangsa lain.
3) Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative mewujudkan suatu
kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus dipertimbangkan pihak lain.
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat dinamis,
tergantung kepada situasi dan kondisi.
1) \Ideologi
2) Politik
70
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
3) Ekonomi
Ditinjau dari sifatnya maka sebenarnya konsepsi ketahanan nasional bersifat objektif dan
umum, oleh karena itu secara teoritis dapat diterapkan di negara manapun juga. Dalam hubungan
dengan penerapan kondisi tersebut faktor situasi dan kondisi negara sangat menentukan. Oleh
karena itu meskipun secara konsepsional sama, namun karena situasi dan kondisi negara
berbeda-beda, maka wujud ketahanan nasionalpun akan berbeda-beda pula.
Konsepsi Tannas merupakan suatu gambaran dari kondisi sistem kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada suatu saat tertentu. Dengan sendirinya aspek tersebut memiliki sifat
dinamis terutama dalam era global dewasa ini. Konsekuensinya tiap-tiap aspek senantiasan
berubah sesuai dengan kondisi waktu, ruang dan lingkunganb sehingga interaksi dari kondisi
tersebut sangat kompleks dan sulit dipantau.
Dalam era reformasi ini dan dalam rangka menyongsong era global, maka tidak
mengherankan jikalau berbagai aspek akan mempengaruhi ketahanan nasional baik dalam aspek
ideology, politik, sosial, budaya serta aspek pertahanan dan keamanan.
71
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
a. Bidang politik
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang keagamaan
Maka ideologi negara dalam arti cita-cita negara merupakan asas kerokhanian yang
antara lain memiliki ciri berikut:
1) mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2) oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hdup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada
generasi berikutnya.
Dalam panggung politk dunia terdapat berbagai macam ideology namun yang sangat
besar peranannya dewasa ini adalah ideologi Liberalisme, Komunisme, serta ideologi
Keagamaan. Dalam masalah inilah bangsa Indonesia menghadapi benturan kepentingan
ideologis yang saling tarik menarik yang akan sangat mempengaruhi postur ketahanan nasional
dalam bidang ideologi bangsa Indonesia.
a. Ideologi Dunia
1) Liberalisme
72
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan kebenaran atas kebenaran fakta empiris,
serta individualism yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam
segala aspek kehidupan masyarakat dan negara.
Berdasarkan latar belakang timbulnya liberalism yang merupakan sistesis dari beberapa
paham filsafat antara lain materialism, rasionalisme, empirisme dan individualism maka dalam
penerapan ideology tersebut dalam begara selalu didasai oleh aliran serta paham-paham tersebut
secara keseluruhan. Hal inilah yang akan merupakan kendala dalam kaitan dengan ketahanan
ideologi di Indonesia, sebab sebagaimana diketahui bahwa ideologi bangsa Indonesia bersumber
pada pandangan hidup yang telah berakar secara objektif, yaitu sila pertama Ketuhanan yang
Maha Esa.
2) Komunisme
Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang
merupakan produk masyarakat liberal. Berkembangnya paham individualisme liberalisme di
barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham komunisme, mengakibatkan
penderitaan rakyat. Komunisme sebenarnya muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil
oleh kalangan kapitalis yang diduking oleh pemerintah.
Sebagai suatu ideologi, komunisme mencanangkan cita-cita yang bersifat utopis yaitu
suatu masyarakat tanpa kelas, masyarakat yang sama rata dan sama rasa. Masyarakat tanpa kelas
dilukiskan suatu masyarakat yang memberikan suasana hidup yang aman tanpa hak milik
pribadi, tanpa pertentangan, sarana, dan alat produksi tidak berdasarkan atas hak milik pribadi
melainkan komunal. Namun perjalanan sejarah menunjukkan bahwa dalam kenyataannya cita-
cita tersebut tidak kunjung datang karena munculnya kontradiksi intern yaitu ternyata muncul
kelas-kelas baru dalam pemerintahan komunis.
73
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
3) Ideologi Keagamaan
Ideologi keagamaan pada hakikatnya memiliki perspektif dan tujuan berbeda dengan
ideology liberalism dan komunisme. Sebenarnya sangatlah sulit untuk menentukan tipologi
ideologi keagamaan, karena sangat banyak dan beraneka ragamnya wujud, gerak dan tujuan dari
ideologi tersebut. Namun secara keseluruhan terdapat suatu ciri bahwa ideologi keagamaan
senantiasa mendasarkan pemikiran, cita-cita serta moralnya pada suatu ajaran agama tertentu.
Dalam kaitan dengan konsep negara juga bnyak gerakan politk di berbagai negara
termasuk Indonesia, yang mendasarkan organisinya atas basis ideology agama. Sebenarnya
berkembangnya ideologi keagamaan memiliki aspek positif dan negative. Aspek positif
sebenarnya tidak satu agama pun yang mengajarkan kekerasan, tapi senantiasa mengajak umat
manusia untuk mengembangkan dan mengamalkan moral yang baik dalam hidup di dunia.
Adapun aspek negatifnya jika terdapat suatu gerakan politik yang membenarkan tindakannya
berdasarkan sempalan-sempalan norma agama. Hal inilah seringkali menimbulkan kekaburan
ajran agama yang sebenarnya sangat mulia kemudian disalahgunakan untuk tujuan-tujuan
sempit, bahkan kadangkala dengan suatu kekerasan.
b. Ideologi Pancasila
Proses terjadinya Pancasila berbeda dengan ideologi besar lainnya seperti liberalisme,
komunisme, sosialisme, dan lain sebagainya. Pancasila digali dan dikembangkan oleh para
pendiri negara dengan melalui pengamatan, pembahasan dan consensus yang cermat, nilai-nilai
Pancasila bersumber dari budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri disublimasikan
menjadi suatu prinsip hidup kebangsaan dan kenegaraaan bagi bangsa Indonesia.
74
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
merupakan suatu ideologi bagi seluruh lapisan, golongan, kelompok, dan seluruh elemen bangsa
dalam mewujudkan cita-cita bersama dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Keadaan yang demikian ini memiliki dua kemungkinan:
Pertama, keanekaragaman itu dapat menimbulkan potensi perpecahan, jika di antara unsur-unsur
bangsa tidak memiliki wawasan kebersamaan. Oleh karena itu jika unsur bangsa memiliki
wawasan yang sempit maka bukannya tidak mungkin, akan terjadi perpecahan bangsa.
Kedua, keanekaragaman ini justru merupakan suatu khasanah budaya bangsa yang dapat
dikembangkan serta menguntungkan dalam pelbagai kepentingan, misal bidang pariwisata, serta
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Pancasila sebagai suatu ideology bangsa dan negara Indonesia berfungsi mengarahkan
perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya sehingga peranannya sangat penting
dalam kehidupan negara. Oleh karena itu, membina ideologi dalam kehidupan negara pada
hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti
mempersatukan tekad untuk menjaga kelesatian hidup bangsa dan negara.
Sejalan dengan prinsip-prinsip di atas, ketahanan nasional bidang ideologi adalah suatu
kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan ideology di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
rongrongan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar negara Indonesia maupun dari
dalam negara sendiri.
75
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Agar terwujudnya suatu ketahanan nasional bidang ideologi secara strategis harus
diwujudkan baik secara kenegaraan maupun kewarganegaraan. Artinya, suatu ideology harus
terealisasikan baik dalam kehidupan perseorangan, maupun dalam kehidupan kenegaraan secara
formal. Oleh karena itu dalam pelaksanaan ideologi dibedakan atas dua macam aktualisasi yaitu:
Pertama: aktualisasi secara objektif, yaitu pelaksanaan ideology dalam bidang kenegaraan. Hal
ini terwujud dalam UUD Negara serta peraturan perundang-undangan lainnya.
Kedua: aktualisasi yang subjektif, yaitu aktualisasi ideology negara dalam kehidupan para warga
negara serta kehidupan kewarganegaraan secara perseorangan. Hal ini terwujud dalam sikap dan
perilaku setiap warga negara perseorangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Secara rinci dalam rangka strategi pembinaan ideology adalah sebagai berikut:
a) secara kongkrit ideologi negara harus diwujudkan baik dalam bidang kenegaraan maupun
pada setiap warga negara secara realistis, objektif, dan actual.
b) aktualisasi fungsi ideologi sebagai perekat pemersatu bangsa harus senantiasa ditanamkan
kepada semua warga negara terutama dalam perwujudan kongkrit dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
c) dalam proses reformasi dewasa ini aktualisasi ideology bangsa dan negara harus
dikembangkan kea rah keterbukaan dan kedinamisan ideology, yang senantiasa mampu
mengantisipasi perkembangan zaman, iptek, peradaban, serta dinamika aspirasi masyarakat.
d) senantiasa menanamkan persatuan dan kesatuan bangsa yang bersumber pada ideology
Pancasila yang mengakui keanekaragaman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
e) kalangan elit negara melakukan realisasi pembangunan nasional yang tertuang dalam
program-program pembangunan negara.
76
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
g) menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara untuk memiliki kesadaran bermasyarakat
berbangsa dan bernegara dengan menumbuhkan motivasi dalam pembangunan nasional demi
kesejahteraan bangsa.
a. Pengertian
Pertama, politik sebagai sarana atau usaha untuk memperoleh kekuasaan dan dukungan dari
masyarakat dalam melakukan kehidupan bersama. Dengan demikian politik dapat dikatakan
menyangkut kekuatan hubungan.
Kedua, politik dipergunakan untuk menunjuk kepada suatu rangkaian kegiatan atau cara-cara
yang dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan yang dianggap baik. Secara singkat politik dapat
diartikan sebagai suatu kebijakan.
Politik dilakukan dalam rangka kehidupan bernegara, kekuasaan politik bepusat pada
pemerintah negara yang telah memperoleh mandat dari rakyat dan bertindak atas nama rakyat.
Oleh karena itu perjuangan politik pada akhirnya ditujukan untuk menguasai pemerintahan
dalam arti positif.
Ruang lingkup studi politik memang amat luas, sehingga untuk memahami ketahanan
nasional dalam bidang politik juga memerlukan kajian yang lebih mendalam. Dengan demikian
hal-hal yang menyangkut ketahanan nasional bidang politik meliputi beberapa unsur, antara lain:
77
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1) menempatkan secara proporsional kedaulatan rakyat di dalam kehidupan negara, dalam arti
kesempatan, kebebasan menempatkan hak dan kewajiban, partisipasi rakyat yang menentukan
kebijaksanaan nasional.
4) menciptakan situasi yang kondusif, dalam arti memelihara dan mengembangkan budaya
politik.
5) meningkatkan budaya politik dalam arti luas, sehingga kekuatan sosial politik sebagai pilar
demokrasi dapat melaksanakan hak dan kewajiban dengan semestinya.
7) melaksanakan pemilihan umum secara demokratis, langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil.
8) melaksanakan kontrok sosial yang bertanggung jawab kepada jalannya pemerintahan negara,
walaupun tidak harus menjadi partai oposisi.
Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yan mampu menyerap aspirasi dan mendorng partisipasi masyarakat dalam suatu sistem. Unsure-
unsurnya yaitu:
78
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1) Struktur politik, merupakan wadah penyaluran kepentingan amsyarakat dan sekaligus wadah
pengkaderan pimpinan nasional.
3) Budaya politik, yaitu pencereminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilaksanakan secara sadar dan rasional
melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin nasional.
a) Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan absolute, dimana
kedaulatan berada di tangan rakyat.
d) Terjalin komunikasi timbale balik antara pemerintah dan masyarakat, dan antar golongan
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan kepentingan nasional.
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional dalam
pergulatan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang
79
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta anti penjajahan bangsa
terhadap bangsa lainnya karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka rincian politik luar negeri Indonesia adalah sbegai
berikut:
1) Sebagai bagian integral dari strategi bangsa. Politik luar negeri merupakan proyeksi
kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa.
2) Garis politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas artinya bahwa negara
Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan keprbadian bangsa.
Aktif dalam pengertian peran Indonesia dalam percaturan dunia internasional tidak bersifat
reaktif, dan Indonesia tidak menjadi objek percaturan dunia internasional.
a) hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerja sama internasional di berbagai
bidang atas dasar sikap saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia di luar
negeri.
b) politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka mengingkatkan
pesahabatan dan kerja sama antar negara dan dengan negara maju sesuai dengan kemampuan dan
kepentingan nasional/
c) Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui promosi,
peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran pelajar dan mahasiswa, serta kegiatan olah
raga.
d) Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama agar
dampak negatifnya dapat diperkirakan secara dini.
5) Langkah bersama negara berkembang dengan industri maju untuk memperkecil timpangan
dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian internasional dan kerjasama
lembaga keuangan internasional.
80
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
a. Pengertian Perekonomian
Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor lainnya yang saling
berkaitan, seperti wilayah geografis suatu negara, sumber kekayaan alam, SDM, ideology,
kebijaksanaan, nilai sosial budaya, dan sebagainya.
b. Perekonomian Indonesia
Selain itu perlu diingat bahwa pada era global ini satu negara tidak mungkin menutup diri
dari sistem perekonomian dunia. Secara makro perekonomian satu negara tidak dapat dipisahkan
dengan negara lain, demikian juga perekonomian Indonesia, senantiasa terbuka terhadap sistem
perekonomian dunia.
81
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
- Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi bermodal
tinggi.
- Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
dan mematikan potensi unit-unit ekonomi di luar negara.
- Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat
3) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan
dan keterpaduan antara sector pertanian, industri, dan jasa.
6) Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan
serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional. Upaya ini dilakukan
dengan memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal.
a. Pengertian Budaya
82
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
(1) Sistem niloai, gagasan-gagasan atau sistem pemikiran yang bersifat abstrak yang hanya
mampu dipahami, dimengerti dan dipikirkan.
(2) Benda-benda budaya, yaitu suatu karya kebudayaan manusia yang berupa benda-benda, baik
berupa prasasti, candi, dan sebagainya.
(3) Suatu sistem interaksi antar manusia dalam kehidupan bersama atau sering diistilahkan
dengan kehidupan sosial.
Melalui budaya itulah manusia berkarya, sehingga manusia menjadi makhluk yang
berbudaya, terhormat, dan beradab.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub-etnis, yang masing-masing
memiliki kebudayaannya sendiri yang sering disebut dengan kebudayaan daerah. Dalam
kehidupan sehari-hari kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap,
perilaku, dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang
bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius.
Jadi, seluruh gagasan kolektif seluruh bangsa Indonesia itulah yang merupakan
kebudayaan nasional dalam fungsinya untuk saling komunikasi dan untuk memperkuat
solidaritas. Oleh karena itu berdasarkan fungsinya kebudayaan nasional adalah:
1) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang member identitas kepada warga negara Indonesia.
83
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
2) Suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga negara Indonesia
untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian dapat memperkuat solidaritas.
1) bersifat religius
2) bersifat kekeluargaan
4) bersifat kerakyatan
Pengertian sosial pada hakikatnya merupakan interaksi dalam pergaulan hidup manusia
dalam bermasyarakat. Dalam proses ini terkandung di dalamnya nilai-nilai kebersamaan,
solidaritas, kesamaan nasib sebagai unsur pemersatu kelompok.
1) Struktur sosial artinya fungsi utama dari hidup berkelompok dimaksudkan agar mudah dalam
menjalankan tugas dan memenuhi kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, papan, keamanan,
dan sejenisnya.
2) Pengawasan sosial, yaitu suatu sistem dan prosedur yang mengatur kegiatan dan tindakan
anggota masyarakat, dalam berinteraksi satu dengan lainnya, agar tidak terjadi konflik.
3) Media sosial, yaitu di dalam suatu masyarakat diperlukan hubungan/relasi. Untuk itu
masyarakat memerlukan landasan material untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan alat
transportasi, serta landasan spiritual untuk mengadakan komunikasi.
84
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
4) Standar sosial, yaitu di dalam realita kehidupan masyarakat, standar sosial baik tertulis
maupun tidak tertulis, betapapun sederhana selalu ada. Hal itu diperlukan sebagai ukuran untuk
menentukan apakah suatu tindakan itu baik atau buruk, benar atau salah.
Bahwa ketahanan nasional di bidang sosial budaya adalah suatu kondisi dinamis soial
budaya suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan sautu bangsa untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengahdapi dan mengatasi gangguan dan
permasalahan yang dapat membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya dan negara
Indonesia.
Wujud ketahanan bidang sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa,
yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, rukun, bersatu,
cinta tanah air, berkualitas, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing
yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Bangsa dan negara Indonesia dalam memenuhi tujuan bersamanya, pertahanan dan
keamanan merupakan kebutuhan yang mutlak harus diwujudkan. Pertahanan dan keamanan
merupakan upaya preventif utnu menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara
Indonesiadari berbagai tekanan dari dalam maupun luar. Menurut deklarasi bangsa Indonesia
yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa negara berkewajiban melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah negara Indonesia.
85
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
1) Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai. Bangsa Indonesia cinta damai dan
ingin bersahabat dengan semua bangsa di dunia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa
bersenata atau perang.
2) Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan NKRI dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara.
3) Pertahanan dan keamanan negara merupakan suatu upaya nasional terpadu. Hal ini melibatkan
segenap potensi dan kekuatan nasional yang dirumuskan dalam Doktrin Pertahanan dan
Keamanan Negara RI.
5) Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semseta diorganisasikan
dalam satu wadah tunggal yang dinamakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian
Republik Indonesia (Polri).
86
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalaha pertahanan dan
masalah keamanan.
Konsepsi Hankam perlu mengacu pada konsep Wawasan Nusantara dimana Hankam
mengarah pada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan negara NKRI. Di samping itu
kekuatan Hankam perlu mengantisipasi prediksi ancaman dari luar maupun dari dalam.
Hakikat Ancaman
Tidak tertutup kemungkinan munculnya campur tangan asing dengan alasan penegakkan
nilai-nilai HAM, demokrasi, hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional
mereka. Situasi seperti ini dapat terjadi jika unsur-unsur utama Hankam dan komponen lain tidak
mampu mengatasi permasalahan dalam negeri.
87
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
Dengan mengacu kepada negara-negara lain yang membangun kekuatan Hankam melalui
pendekatan misi, yaitu hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi,
barangkali konsep standing armed forces secara proporsional dan seimbang perlu
dikembangkan.
- perlawanan bersenjata kekuatan TNI selalui siap, dan yang dibina sebagai kekuatan cadangan
serta bala potensial yaitu Polri dan Ratih yang fungsinya sebagai Wanra;
- perlawanan yang tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih yang berfungsi sebagai Tibum, Linra,
Kamra, dan Linmas;
1) Pertahananan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara,
yang beriri ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaranaan Sishankamrata
untuk menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional.
2) Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan kedaulatan negara. Karena itu,
88
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
4) Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala
ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan
batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
6) Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan harus
diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM,
dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.
7) Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, TNI berpedoman pada Sapta
Marga yang merupakan penjabaran dari asas kerokhanian negara Pancasila.
8) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus ditingkatkan.
1) Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan fisik yang disertai keuletan
dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam
89
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, gangguan, dan hambatan, yang datang dari luar
maupun dari dalam.
2) Sadar dan pedulu akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek edeologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga warganegara Indonesia dapat mengeliminir
pengaruh tersebut.
Demikianlah letak pentingnya pengaruh aspek Pertahanan dan Keamanan Nasional dalam
mewujudkan cita-cita nasional, terutama kea rah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan dan
berkemakmuran. Hal ini sangat penting sekali terutama pada kondisi bangsa Indonesia yang
sedang melakukan reformasi di berbagai bidang dan kondisi bangsa yang sedang mengalami
krisis multidimensional dewasa ini.
90
Oleh: Dimas Aris Sera a.k.a dhennys_as a.k.a mzloveme_as
www.netheroes.org
DAFTAR PUSTAKA
Zubaidi, Achmad & Kaelan, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi,
Penerbit Paradigma, Yogyakarta
91