KARYA ILMIAH
O
L
E
H
Dra. Fauziah, M. A.
Nip. 131 882 283
USU Repository2006
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukrillah atas segala apa yang dikaruniakan Allah selama
ini dan yang akan datang kepada makhluk- Nya di muka bumi ini, karena berkat
rahmat, taufik, dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
judul PENGARUH BUNYI-BUNYI VOKAL BAHASA INDONESIA DAN
PEMAKAIAN DALAM BAHASA ARAB. Seiring salawat dan salam kepada
junjungan- Nya yang telah menerangi umat dari alam jahiliah ke arah kehidupan yang
penuh petunjuk.
Karya ilmiah ini merupakan deskripsi tentang Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal
Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab. Pembahasan dalam karya
ilmiah berkaitan dengan penggunaan harakat atau tanda baris (tanda bunyi).
Dengan segala kerendahan hati, karya ilmiah ini dipersembahkan kepada
pembaca. Semoga bermanfaat untuk pengembangan pendidikan khususnya di
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Amin ya Rabbal Alamin.
Medan,
2005
Penulis,
Dra. Fauziah, M. A
NIP. 131 882 283
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
PENGARUH
BUNYI-BUNYI
VOKAL
BAHASA
INDONESIA
DAN
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Tengah
Tidak
Bulat
bulat
-
Tertutup
Terbuka
Setengah
Tertutup
Tinggi
Terbuka
Setengah
Tertutup
Rendah
Terbuka
Tinggi
Belakang
Tidak
Bulat
bulat
Bulat
bulat
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Vokal bersuara dapat dituliskan dengan huruf besar, atau huruf yang
diperbesar sampai analisis fonetik nanti membuktikan apakah bunyi itu digolongkan
ke dalam vokal atau konsonan, tetapi harus dipilih apakah harus dituliskan dengan
huruf yang diperbesar atau dengan huruf besar terutama vokal. Bunyi geser halus
yang kedengaran selama menyebutkan [ h ] bukanlah tipe bunyi vokal walaupun kita
rasa tidak ada hambatan di faringal.
Bunyi-bunyi vokal pada dasarnya dibedakan atas dua faktor, yaitu posisi lidah
di mulut dan bentuk bibir. Lidah dibiarkan rendah atau diangkat dengan ketinggian
yang bermacam-macam, bagian depan menuju langit-langit keras dan bagian
belakang menuju langit-langit lunak. Posisi-posisi ini menujukkan apa yang disebut
dengan vokal terbuka, depan terbuka belakang terbuka. Vokal tertutup dapat juga
dibedakan atas depan dan belakang sesuai dengan bagian lidah mana yang terangkat
paling tinggi. Lidah dapat juga diangkat secara sentral di dalam mulut dalam
membentuk vokal sentral atau netral, yaitu vokal yang bukan depan dan vokal yang
bukan belakang. Seiring dengan perbedaan posisi lidah ini, bibir juga dapat membulat
ataupun tidak. Membulat dan tidak membulatnya kedua bibir itu juga bertingkattingkat. Maka ada istilah-istilah untuk bibir ini yaitu bulat (rounded), dan tidak bulat
(unrounded).
Ciri-ciri ini membeda-bedakan vokal tergantung pula kepada posisi lidah,
walaupun jelas posisi vokal yang lebih terbuka mengurangi kemungkinan bagi bibir
untuk tidak bulat sebab rahang dan mulut pada waktu ini tentu terbuka lebar.
Vokal Kardinal (cardinal vowel) adalah perangkat bunyi-bunyi bahasa yang
dipilih untuk membentuk ukuran referensi di mana delapan bunyi vokal
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
diartikulasikan dengan lidah dan bibir pada posisi tertentu. Kedelapan bunyi vokal itu
ialah empat vokal depan (front vowel) dan empat vokal belakang (back vowel).
Peta II : Diagram Vokal Kardinal
Depan
Tengah
i
Setengah
tertutup
Setengah
tertutup
Belakang
u
Setengah
o tertutup
Setengah
terbuka
E
a
Depan
Titik-titik menunjukkan secara dasar
a
Belakang
USU Repository2006
Misalnya :
[ p n I ] pening
[ b u a ] bunga
Vokal-vokal yang sengau/ nasal dalam contoh di atas adalah vokal kedua.
Vokal-vokal inilah yang dipengaruhi oleh bunyi-bunyi konsonan sengau yang
mendahuluinya.
2. BUNYI-BUNYI VOKAL
Dalam bahasa Indonesia dikenal 8 (delapan) bunyi vokal yakni, [i, a, u, o, e,
E]. Bunyi-bunyi vokal ini dapat dideskripsikan lebih lanjut.
2.1. Pengertian Bunyi-Bunyi Vokal
a. Bunyi Vokal [ i ]
i adalah alofon dari fonem yang dipakai kalau bunyi vokal itu relatif pendek.
Dalam mengucapkan bunyi ini, posisi umum dari lidah dan bibir adalah mengambil
posisi lebih rendah dan ditarik ke dalam.
Misalnya :
[ini]
[ubi]
[bini]
b. Bunyi Vokal [ e ]
Posisi lidah dalam pembentukan [ e ] yang paling utama ditunjukkan oleh titik
[ ] pada diagram dan di bawah ini ada pemerian tentang pembentukannya :
1. Tinggi lidah : pertengahan antara setengah tertutup dengan setengah terbuka.
2. Bagian lidah : diangkat ke depan.
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
[p te]
[cabe]
[sate]
c. Bunyi Vokal [ a ]
Posisi lidah pembentukan bunyi [ a ] adalah sebagai berikut :
1. Posisi lidah : pertengahan antara setengah tertutup dengan setengah terbuka dan
posisi bundar.
2. Bagian lidah depan lidah turun : depan.
3. Posisi bibir : bulat (bundar)
4. Celah antara rahang : sedang.
Misalnya :
[kami]
[mana]
[bisa]
d. Bunyi Vokal [ u ]
Posisi lidah pada pembentukan vokal ini adalah lebih tinggi dan maju. Bibir
bulat dan cukup dekat dan sedikit tertutup.
Deskripsi pembentukannya:
1. Bagian lidah yang lebih tinggi : bagian depan dan belakang.
2. Posisi bibir : bulat agak tertutup.
3. Celah di antara rahang : pertengahan.
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Ujung lidah umumnya agak ditarik dari gigi depan, bawah : langit-langit
lembut diangkat dan pita suara bergetar.
Misalnya :
[buku]
[ibu]
[ s u a]
e. Bunyi Vokal [ o ]
Posisi alat artikulator pada pembentukan bunyi [ o ] dapat dilihat :
1. Tinggi lidah pertengahan antara setengah tertutup dan setengah terbuka.
2. Bagian lidah diangkat : belakang
3. Posisi bibir : bulat.
4. Celah antara rahang : pertengahan
f. Bunyi Vokal [ o ]
Posisi pembentukan vokal hampir sama dengan vokal [
] (alofon) dapat
dideskripsikan :
1. Rendah : pertengahan setengah tertutup dan terbuka.
2. Bagian lidah yang diangkat : belakang.
3. Posisi bibir : bulat, menengah sampau lebar.
Misalnya :
[bt l]
[t tal]
[n da]
g. Bunyi Vokal [
USU Repository2006
[n n ]
[t rata ]
[n nas]
h. Bunyi Vokal [ E ]
[ E ] adalah alofon dari fonem yang dipakai pada [ e ] dan [ ]. Pembentukan
vokal ini dapat dideskripsikan :
1. Agak rendah : setengah tertutup.
2. Bagian lidah diturunkan : depan.
3. Posisi bibir : tidak bundar.
4. Celah antara rahang : setengah.
Misalnya :
[mErah]
[pEra?]
[bEla]
Gambar 6 : Pembentukan Bunyi Vokal
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Tinggi
[i]
Sungai
Belakang
[u]
Pulau
[a]
Belakang
Depan
Rendah
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
[y]
[w]
[ti
[ku
u p ] tiup
a h ] kuah
[watu]
waktu
[wali]
wali
[waba]
wabak
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
, E ]. Sedangkan dalam bahasa Arab yang dikatakan vokal itu adalah harakat
atau dikenal dengan tanda bunyi. Karena bentuk huruf yang ada pada bahasa
Indonesia jauh berbeda sekali dengan huruf-huruf yang ada pada bahasa Arab. Akan
tetapi kalalu tinjau dari segi bunyi-bunyi huruf Arab atau bisa juga dikatakan aksara
Arab itu bisa menjadi lebih dari satu huruf bahasa Indonesia, ini dapat kita lihat pada
tabel berikut.
Huruf-
Bunyi
Huruf-
Bunyi
Huruf-
Bunyi
Huruf Arab
Huruf
Huruf Arab
Huruf
Huruf Arab
Huruf
Alif (a)
Zai (z)
Khaf (kh)
Ba (b)
Sin (s)
Kaf (k)
Ta (t)
Syin (s)
Lam (l)
Tsa (ts)
Shad (sh)
Mim (m)
Jim (j)
Dhod (dh)
Nun (n)
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Ha (h)
Tho (th)
Wawu (w)
Kho (ka)
Zho (zh)
Ha (h)
Dal (d)
Ain (a)
Lam Alif
Dzal (dz)
Ghin (gh)
Hamzah ()
Ro (r)
Fa (f)
Ya (y)
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Baris dhammah (
), selalu di atas huruf, yang menandakan bunyi [
u ], seperti [ u b u t u ]
Ada lagi harakat (tanda baca) yang mempunyai baris kembar, dan baris ini
biasa disebut dengan tanwin.
1. Tanwin fathah ( ), dan biasanya selalu berada di akhir kata, dan
menandakan bunyi : an, seperti [ a b a t a n ]
fathah ini, pada akhir suatu kata, harus ditambah dengan huruf alif, misalnya :
[abata]
menjadi [ a b a t a n ] .
Semua harakat (tanda baris) yang dapat mempengaruhi bunyi vokal bahasa
Indonesia ini dan pemakaiannya dalam bahasa Arab ini dinamakan tanwin semua
bunyi akan ditambah dengan nun [ n ]
Dapat kita lihat beberapa contoh yang berkaitan dengan harakat tanwin
sebagai berikut :
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Ibilun (onta)
Syajarotun (pohon)
Samakun (ikan)
Hadapun (gawang)
Qolamun (pinsil)
Jabalin (gunung)
Hajaron (batu)
Mathorin (gunung)
Qamarun (bulan)
Jarosin (bel)
Baqoron (lembu)
Waroqon (daun)
Dho
Kho
Qo
Sho
Tho
zho
Gho
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
),
maka harus
BAA :
TAA :
), maka ia juga
TII :
JII :
) , maka
HUU :
DUU :
Untuk dapat lebih mengetahui lagi, dapat kita lihat dari beberapa contoh
sebagai berikut :
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Jidaarun (tembok)
Baabun (pintu)
Madiinatun (kota)
Diiwaanun (kantor)
Jariidatun
Kitaabun (buku)
Haadzaa (ini)
Safiinatun (kota)
(surat
kabar)
Jaamuusun (kerbau)
Shoobuunun (sabun)
Tilmiidzatun (murid)
Qooruurotun (botol)
Suuqun (pasar)
Ustaadzun (guru)
Thobaasyiirun (kapur)
Shunduuqun (kotak)
2. Tanda Syiddah ( ), yang menandakan bahwa huruf itu rangkap, yang satu
mati dan yang satunya hidup, seperti :
Kurroosatun (buku tulis)
Sabbuuratun (penghapus)
Thollaasatun (penghapus)
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Alif laam, jika masuk ke dalam suatu kata, boleh dibaca terang, dan bisa
dibaca samar. Alif laam biasanya selalu berada di depan kata. Ia dibaca terang,
apabila masuk ke dalam kata yang huruf awalnya terdiri dari huruf-huruf sebagai
berikut :
Seperti :
Al Fashlu (kelas)
Al Baitu (rumah)
Al Jidar (tembok)
Dan sebagainya.
Alif laam, jika dibaca samar atau dimasukkan kepada huruf awal dan biasanya
diberi tanda syiddah, dan kemudian bila ia bertemu dengan huruf-huruf sebagai
berikut :
Seperti :
At Tilmiidzu (murid)
As Saahatu (halaman)
Ad Diiwanu (kantor)
Dan sebagainya.
4. Tanda Hamzah (
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Biasanya tanda hamzah yang kita temui pada bacaan bahasa Arab tanda
hamzah ditaruh dekat tanda alif (
),
mempunyai arti bunyi, bila tugasnya adalah mengiringi salah satu bunyi vokal yang
telah disebutkan di atas. Dalam hal ini tanda hamzah menyatakan peranan
penghembusan nafas, gerak dada, yang diperlukan untuk dapat menghasilkan bunyi
vokal tersebut. Hamzah adalah pelemahan ain, sebagaimana bentuk huruf ain
terpotong. Hamzah dapat diletakkan antara huruf alif (
bersangkutan, jadi pada baris fathah dan baris dhommah tempatnya di atas alif, dan
pada baris kasrah tempatnya di bawah alif.
Jadi, bunyi-bunyi vokal terjadi pada tanda hamzah, dia harus diikuti dengan
bunyi-bunyi vokal yang bernama garis di atas, garis di bawah, serta garis di depan
menurut tempat vokal itu dibentuk dalam mulut, bukan menurut tempat yang
didudukinya terhadap konsonan.
Contohnya dapat kita lihat sebagai berikut ;
Akramu (lebih mulia)
Uskut (diam)
Imamun (pemimpin)
, dan lain-lainnya
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
bunyi harakat (tanda bunyi) dan dapat juga kita kaitkan dengan bagaimana keadaan
baris huruf-huruf Arab tersebut.
4. KESIMPULAN
Setelah mengadakan penelitian pustaka tentang pengaruh-pengaruh bunyi
vokal bahasa Indonesia dan pemakaiannya dalam bahasa Arab, maka berdasarkan
data-data yang ada dan yang sudah terkumpul dapatlah disimpulkan bahwa pengaruh
bunyi-bunyi vokal bahasa Indonesia dan pemakaiannya dalam bahasa Arab dapat kita
kaitkan erat dengan penggunaan harakat atau tanda baris (tanda bunyi). Lihatlah
sebagai berikut :
1. Di dalam bahasa Indonesia kita mengenal ada delapan bunyi vokal, yakni [ i, a, u,
o, e, , , E ]
2. Ada tiga harakat atau baris (tanda bunyi) yang dapat menghidupkan huruf-huruf
Arab dengan bunyi (a, i, dan u), dan ini dapat dikatakan dengan harakat asal
( , , ).
3. Ada lagi harakat atau baris (tanda bunyi) yang mempunyai baris kembar, dan
baris ini biasa disebut dengan tanwin. Tanwin ini kalau dia berbaris di atas
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
berbunyi an, dan apabila ia berbaris di bawah berbunyi in, dan kalau berbaris
dhommah berbunyi un. Semua tanda baris tanwin yang berbunyi akan
ditambah dengan nun [ n ]
4. Di dalam ilmu fonetik dikenal lima bunyi vokal yang terdiri dari :
Bunyi vokal [ i ]
Bunyi vokal [ a ]
Bunyi vokal [ u ]
Bunyi vokal [ e ]
Bunyi vokal [ o ]
Sedangkan [
], [
6. Tanda bunyi atau tanda baris yang bisa mempengaruhi bunyi vokal adalah tanda
syiddah ( ), yang menandakan bahwa huruf itu rangkap, yang satu mati dan
satunya hidup.
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
dan bisa dibaca samar. Alif laam bisa dibaca terang apabila huruf awalnya terdiri
dari huruf-huruf sebagai berikut
Dan alif laam bisa dibaca samar-samar atau dimasukkan kepada huruf awal dan
biasanya diberi tanda syiddah, ia akan bertemu dengan huruf-huruf sebagai
berikut :
8. Bunyi-bunyi vokal yang terjadi pada tanda baca atau tanda baris hamzah, dia
harus diikuti dengan bunyi-bunyi vokal yang bernama garis di atas, garis di
bawah, serta garis di depan (dhommah) menurut tempat vokal itu dibentuk dalam
mulut, bukan menurut tempat yang didudukinya terhadap konsonan.
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
DAFTAR PUSTAKA
C. Israr. 1985. Sejarah Kesenian Islam. Jakarta : Bulan Bintang
Gorys Keraf, 1980. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Gramedia
Ismail Hamid, DR. 1989. Kesusastraan Indonesia Lama Bercorak Islam. Jakarta :
Penerbit Pustaka Al- Husna
Jones, Daniel. 1973. The Pronounciation og English. London : Cambrigde The
University Printing House
Mackey, William Francis. 1983 M/ 1984 M 1403 H/ 1404 H. Analisis. Jakarta ;
Erlangga
Nurcholis Majid, DR. 1988. Bahasa Arab dan Perkembangan Indonesia Modern.
Jakarta
Samsuri, 1983. Analisis Bahasa. Jakarta : Erlangga
Sabaruddin Ahmad, Drs. 1990. Pengaruh Bahasa Arab Terhadap Perkembangan
Bahasa dan Kesusastraan Indonesia. Medan : Makalah Seminar Jurusan
Bahasa Arab
Transliterasi Huruf Arab ke Bahasa Indonesia, SK. Dua Menteri 22 Januari 1988
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006
Fauziah,M.A: Pengaruh Bunyi-Bunyi Vokal Bahasa Indonesia Dan Pemakaian Dalam Bahasa Arab, 2006
USU Repository2006