Anda di halaman 1dari 30

Pengaruh Perilaku Individu, Lingkungan Kerja, dan Persepsi Kepemimpinan

terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ.

Widya Parimita, MPA


Santi Susanti, M.Ak
Agung D. Buchdadi, MM
Universitas Negeri Jakarta

Abstract
Objective of this research is to find how personal behavior, working environment and
leadership influencing on job performance of faculty of economics of State University of
Jakarta. Questioners are delivered to 90 respondents of lecturer and administration staff
of the faculty. The results show that personal behavior, working environment and
leadership variables significantly influence on the performance.

Key word: personal behavior, working environment and leadership

LATAR BELAKANG
Belakangan ini, tekanan terhadap suatu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya
amatlah tinggi. Kualitas produk dan layanan, kreativitas, efisiensi, dan aspek lain dalam
memenangi persaingan merupakan hal yang terus dituntut untuk ditingkatkan.
Lingkungan kerja sangat mempengaruhi sumber daya manusia dalam organisasi
untuk bekerja, dimana lingkungan kerja yang nyaman, aman dan tenang akan
memungkinkan pegawai dapat lebih berkonsentrasi dalam pekerjaan. Dengan kondisi ini
pegawai dan pimpinan akan mampu bekerja dengan optimal sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang tinggi
Banyak penelitian mendalam telah dilakukan untuk mengetahui kondisi yang dapat
mendukung kinerja dari sebuah organisasi dan keterlibatan individu di tempat kerja. Di
sisi lain gaya kepemimpinan diharapkan bisa menstimulasi antusiasme pegawai terhadap
pekerjaannya dan mengarahkannya pada kesuksesan organisasi.
Fakultas Ekonomi UNJ yang usianya masih tergolong muda diharapkan mampu
meningkatkan kinerja organisasinya melalui keterlibatan pegawai maupun tenaga
pengajar dalam mencapai visi dan misinya. Sejak tahun 2005 terus diupayakan oleh
kepemimpinan FE untuk menyediakan lingkungan kerja

kondusif,

memberikan

pelayanan terbaik bagi sivitas akademika sehingga diharapkan akan meningkatkan


kinerja Fakultas Ekonomi.
Bagaimana menilai kinerja Fakultas Ekonomi sudah baik dan dipandang mampu
mengakomodasi kepentingan dari sivitas akademika maka perlu adanya penelitian
tentang

Pengaruh

Perilaku

Individu,

Lingkungan

Kerja,

dan

Persepsi

Kepemimpinan terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ.

Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh antara perilaku individu,
lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi-UNJ?

DESKRIPSI TEORITIS

Konsep Kinerja dalam Organisasi


Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja menurut (Anwar Prabu Mangkunegara,2000)
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kemudian dipertegas oleh

(Ambar Teguh Sulistiyani,2003 ) Kinerja seseorang

merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya. Pendapat diatas di perkuat oleh (Malayu S.P. Hasibuan,2001)
mengemukakan kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada
pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi dihubungkan
dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif
dari suatu kebijakan operasional. Menurut (Mink,1993) mengemukakan pendapatnya
bahwa: individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu
diantaranya:

(a)

berorientasi

pada

prestasi,

(b)

memiliki

percaya

diri,

(c)

berperngendalian diri, (d) kompetensi.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut (Robert L. Mathis dan John H. Jackson,2001) faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
a. Kemampuan mereka
b.Motivasi
c. Dukungan yang diterima
d.Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
e.Hubungan mereka dengan organisasi.
Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun
3

kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau
kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi
sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut (Bernardin dan Russel,1993)
A way of measuring the contribution of individuals to their organization . Dalam arti
Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu (pegawai) kepada organisasi
tempat mereka bekerja.
Menurut (Cascio,1992) penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi
yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu
kelompok.

Konsep Perilaku Individu


Ketika berbicara tentang kepemimpinan dan kinerja dari suatu organisasi, kita tidak
dapat mengingkari peran dari individu-individu anggota tim terhadap kesuksesan
organisasi. Perilaku dari individu di dalam organisasi mempengaruhi bagaimana mereka
bersikap dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
Untuk mengetahui kecenderungan perilaku dari masing-masing individu dalam
organisasi, dapat menggunakan Myers-Briggs Type Indikator (MBTI). (MBTI) sudah
sering di gunakan di berbagai penelitian di seluruh dunia sebagai alat untuk
mendefinisikan kepribadian seseorang. (Myers et al, 1998). Pendekatan (MBTI) sangat
komprehensif dan bermanfaat, sehingga sering digunakan sebagai salah satu metode
ketika meneliti tentang kepemimpinan (Gallen,1997)
MBTI adalah pengembangan dari hasil penelitian (Jung,1921) yang dilakukan oleh
Briggs dan Myers tentang sisi psikologis dari individu dalam bekerja. Berdasarkan
penelitian Jung, ada tiga dimensi untuk mengetahui tipe-tipe psikologis dari individu,
yaitu orientasi terhadap energi, proses pembentukan persepsi, dan proses pengambilan
4

keputusan. Myers dan Briggs dalam penelitiannya menambahkan dimensi keempat, yaitu
perilaku individu terhadap dunia luar.

Konsep Kepemimpinan
Memimpin dapat didefinisikan sebagai membimbing atau mengarahkan seseorang
atau sesuatu agar mengikuti keinginannya (Websters Ninth Collegiate Dictionary). Lebih
lanjut dalam Websters, kepemimpinan didefinisikan sebagai kapasitas untuk memimpin.
Menurut Jeff Madura dalam buku Pengantar Bisnis(2007), fungsi kepemimpinan
((leading) adalah proses mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan orang lain demi mencapai
tujuan bersama. Proses ini dapat meliputi komunikasi mengenai pekerjaan yang diberikan
kepada pegawai dan kemungkinan metode-metode yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan penugasan-penugasan tersebut. Kepemimpinan juga dapat meliputi
bertindak selaku tokoh panutan dengan cara yang konsisten dengan rencana strategis
perusahaan.

Konsep Lingkungan Kerja


Perilaku organisasional ditelaah dalam tiga tingkatan analisis, yaitu individu
kelompok dan organisasi sebagi suatu system. Berikut ini disajikan gambar tiga tingkatan
analisis dalam mempelajari perilaku organisasional.
Faktor lingkungan

Organisasi
Kelompok
Individu

Gambar 1 tingkatan analisis dalam mempelajari perilaku organisasi

Kerangka Berpikir
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi baik
buruknya kinerja sebuah organisasi. Baik buruknya kinerja sebuah organisasi, masih
menjadi hal yang diabaikan oleh jajaran pimpinan sebuah organisasi.
Kesadaran akan pentingnya mengevaluasi kinerja sebuah organisasi terkadang baru
terjadi setelah adanya tujuan organisasi yang terhambat dalam pencapaiannya atau
tidak terlaksana karena ada hambatan baik dari individu yang berada dalam suatu
organisasi atau lingkungan organisasi kurang kondusif.
Faktor-faktor yang bisa menunjang keberhasilan kinerja organisasi selain unsur
kepemimpinan yang cukup dominan, faktor individu yang berada dalam suatu
organisasi juga bisa mempengaruhi kinerja tersebut. Bagaimana pengaruh dari faktor
individu yang diukur dengan perilaku individu, kepemimpinan serta lingkungan kerja
terhadap kinerja organisasi.
Perumusan Hipotesis
Mengacu pada deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang menjdai landasan
dari penelitian ini, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : Perilaku
individu, lingkungan kerja, dan persepsi kepemimpinan mempengaruhi kinerja
Fakultas Ekonomi UNJ.

METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berdasarkan data dan fakta
yang valid serta dapat dipercaya, untuk mengetahui pengaruh perilaku individu,
lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi
UNJ.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi UNJ. Adapun penelitian ini
berlangsung dalam waktu 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan Oktober 2008.
6

Teknik Pengambilan Sampel


Populasi penelitian ini meliputi seluruh tenaga pengajar dan tenaga administrasi
di Fakultas Ekonomi UNJ, yang berjumlah 90 orang.
Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, dengan 21 kuesioner
tidak kembali. Sehingga jumlah data yang diperoleh adalah sebanyak 69 responden.

Konstelasi Antar Variabel


Konstelasi hubungan antar variabel merupakan suatu bentuk yang memberikan
gambaran atau arah dalam suatu penelitian. Dalam penelitian digunakan bentuk
desain yang umum dipakai dalam studi korelasi sebagai berikut :

VARIABEL X

VARIABEL Y

Perilaku Individu

Kinerja Fakultas Ekonomi

Lingkungan Kerja

UNJ

Persepsi Kepemimpinan

Keterangan :
X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat
: Arah Hubungan

Instrumen Penelitian
Penelitian ini meneliti empat variable, yaitu perilaku individu, lingkungan kerja,
dan persepsi kepemimpinan (variabel X) dengan kinerja (variabel Y).
Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :
1.

Kinerja (Variabel Dependen)


a. Definisi Konseptual
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para pimpinan sering tidak
7

memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.
Terlalu sering pimpinan tidak menyadari kinerja telah merosot sehingga
organisasi menghadapi krisis yang serius. Kesan buruk organisasi dengan
mengabaikan peringatan berakibat merosotnya kinerja. Menurut Holmes dan
Joyce (1993), ada tiga pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja suatu organisasi yaitu berdasarkan konteks peran dari masing-masing
pekerjaan: 1). job-focused, 2). person-focused, dan 3). role-focused criteria.
b. Definisi Operasional
Kinerja suatu organisasi diukur dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner sebanyak 22 butir pertanyaan yang mencerminkan indikator kinerja
organisasi yaitu meliputi job-focused, person-focused, dan role-focused
criteria. Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model skala likert,
seperti tampak dalam table berikut :
Tabel 1
Skala Penilaian Terhadap Kinerja
No

2.

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak setuju (TS)

Sangat tidak setuju (STS)

Perilaku Individu (Variabel Independen)


a. Definisi Konseptual
MBTI (Myers-Briggs Type Indikator) adalah pengembangan dari hasil
penelitian Jung (1921) yang dilakukan oleh Briggs dan Myers tentang sisi
psikologis dari individu dalam bekerja. Berdasarkan penelitian Jung, ada tiga
dimensi untuk mengetahui tipe-tipe psikologis dari individu, yaitu orientasi
terhadap energi, proses pembentukan persepsi, dan proses pengambilan
keputusan. Myers dan Briggs dalam penelitiannya menambahkan dimensi
keempat, yaitu perilaku individu terhadap dunia luar.
8

Untuk masing-masing dimensi, MBTI membaginya lagi ke dalam 8 tipe


kepribadian, yaitu :
1.

Berdasarkan orientasi terhadap energi


a. Extraversion (E)
b. Introversion (I)

2.

Berdasarkan proses pembentukan persepsi


a. Sensing (S)
b. Intuition (N)

3.

Berdasarkan proses pengambilan keputusan


a. Thinking (T)
b. Feeling (F)

4.

Berdasarakan perilaku individu terhadap dunia luar


a. Judging (J)
b. Perceiving (P)

b. Definisi Operasional
Variabel perilaku individu diukur dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner sebanyak 20 butir pertanyaan yang mencerminkan indikator
perilaku individu, yaitu meliputi: 1). Berdasarkan orientasi terhadap energi,
2). Berdasarkan proses pembentukan persepsi, 3). Berdasarkan proses
pengambilan keputusan, dan 4). Berdasarakan perilaku individu terhadap
dunia luar. Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model skala
likert, seperti tampak dalam table berikut :
Tabel 2
Skala Penilaian Terhadap Perilaku Individu
No

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Ya

Tidak

3.

Lingkungan Kerja (Variabel Independen)


a. Definisi Konseptual
Faktor lingkungan eksternal berpengaruh besar terhadap kemajuan atau
kegagalan organisasi upayanya mencapai tujuan. Faktor ekonomi, politik,
hukum, budaya, demografi, penduduk, pesaing, alam, teknologi, dll adalah
contoh faktor lingkungan eksternal yang secara signifikan berpengaruh
terhadap kinerja suatu organisasi. Indikator-indikator kinerja individu yang
rendah misalnya tingkat absensi yang tinggi, tingkat perputaran karyawan
yang tinggi, target tidak tercapai ataupun produktivitas karyawan yang rendah,
tidak bisa hanya dianalisis di tingkat individu , atau kelompok dari dua atau
tiga tingkatan analisis tersebut.
b. Definisi Operasional
Lingkungan kerja suatu organisasi diukur dengan menggunakan
instrumen berupa kuesioner sebanyak 7 butir pertanyaan yang mencerminkan
indikator lingkungan kerja yaitu meliputi : Gaya manajer, teknologi,
kebisingan,

rekan

kerja,

sistem

penghargaan,

rencana

kompensasi,

kesempatan karir. Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model
skala likert, seperti tampak dalam table berikut :
Tabel 3
Skala Penilaian Terhadap Lingkungan Kerja
No

4.

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak setuju (TS)

Sangat tidak setuju (STS)

Persepsi Kepemimpinan (Variabel Moderating)


a. Definisi Konseptual
Ada beberapa indikator dari kepemimpinan (John Kumle, Nancy J Kelly,
SuperVision, Vol.67), antara lain :
10

1.

Kepemimpinan dilakukan dengan menganut paham kepercayaan

kepada sekitar bahwa karyawan mampu diberikan tanggung jawab dan


kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan
2.

Individu adalah penting. Lebih penting dari visi dan tujuan

organisasi. Dalam konteks ini, organisasi melihat karyawan sebagai


investasi bukan biaya, yaitu dengan memberikan pelatihan, dukungan, dan
fasilitas
3.

Keterbukaan dan kejujuran dalam komunikasi sebagai fondasi.

Kepemimpinan harus dapat dikomunikasikan pada berbagai level


organisasi. Semua informasi, baik yang sifatnya positif dan negatif harus
di sampaikan tanpa tendensi tertentu.
4.

Tidak boleh ada rahasia atau agenda tersembunyi dalam organisasi.

Kepemimpinan yang baik memberikan stabilitas dalam organisasi.


Kepemimpinan yang baik dapat menghilangkan kekhawatiran dan
mengurangi tekanan dalam organisasi. Kepemimpinan juga berfokus pada
hasil akhir dan tidak dilatar belakangi hal-hal yang sifatnya materil
5.

Visi terhadap hasil akhir adalah keharusan, bukan peraturan atau

hambatan yang menghambat. Seorang pemimpin memiliki hasrat terhadap


visi organisasi dan sangat loyal terhadap kelompok.
b. Definisi Operasional
Persepsi kepemimpinan diukur dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner sebanyak 17 butir pertanyaan yang mencerminkan indikator kinerja
persepsi kepemimpinan, yaitu meliputi : kepercayaan, penghargaan kepada
karyawan, keterbukaan dan kejujuran, integritas, loyalitas terhadap kelompok.
Setiap butir pernyataan diberi nilai sesuai dengan model skala likert, seperti
tampak dalam table berikut :

11

Tabel 4
Skala Penilaian Terhadap Persepsi Kepemimpinan
No

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak setuju (TS)

Sangat tidak setuju (STS)

G. Kisi-kisi instrumen
Kisi-kisi instrumen untuk mengukur perilaku individu, lingkungan kerja, dan
persepsi kepemimpinan memberikan gambaran seberapa besar instrumen ini
mencerminkan indikator-indikator variable perilaku individu, lingkungan kerja, dan
persepsi kepemimpinan seperti tertera dalam Table 3.5. Penyusunan kuesioner
berdasarkan indikator dari variable perilaku individu, lingkungan kerja, dan persepsi
kepemimpinan dijabarkan dalam 44 butir pernyataan yang terdapat dalam variable X.
Sebagai berikut :

12

Tabel 5
Indikator Variabel X
(Perilaku Individu, Lingkungan Kerja, dan Persepsi Kepemimpinan)
Variabel

Indikator

Butir Pernyataan
Uji Coba
Positif

Perilaku Individu

orientasi

terhadap

energi
Proses

3, 4, 6, 13,

Penelitian
Negatif

1, 11,16, 17

14,
pembentukan

Positif

Negatif

3, 4, 6, 13,

1, 11,16,

14,

17

10, 12,

2, 18

10, 12,

2, 18

7, 15

19

7, 15

19

8, 9, 20

8, 9, 20

teknologi,

40

41

40

41

kebisingan,

42

sistem penghargaan,

43

rencana kompensasi,

45

45

kesempatan karir

46

46

kepercayaan,

23, 29, 39

26

23, 29, 39

26

24, 33, 34,

27

24, 33, 34,

27

persepsi
perilaku

individu

terhadap dunia luar


proses

pengambilan

keputusan
Lingkungan kerja

Persepsi

42
44

43

44

kepemimpinan
penghargaan

kepada

karyawan,
keterbukaan

dan

38

38

25, 28, 36

25, 28, 36

kejujuran,
integritas,
loyalitas

30
terhadap

37

31, 32, 35

30

31, 32, 35

37

kelompok

Dan untuk mengisi skala likert dalam instrumen penelitian ini telah, disediakan
alternatif jawaban dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Dan
13

setiap item jawaban bernilai 1-4 sesuai dengan tingkat jawabannya untuk variabel
lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan dan bernilai 1-2 untuk variabel perilaku
individu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 6
Skala Penilaian Terhadap Lingkungan Kerja dan
Persepsi Kepemimpinan
No

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak setuju (TS)

Sangat tidak setuju (STS)

Tabel 7
Skala Penilaian Terhadap Perilaku Individu
No

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Ya

Tidak

Kisi-kisi instrumen untuk megukur kinerja yang memberikan gambaran seberapa


besar instrumen ini mencerminkan indikator-indikator variable kinerja seperti tertera
dalam Table 3.8 Penyusunan kuesioner berdasarkan indikator dari variable kinerja
dijabarkan dalam 22 butir pernyataan yang terdapat dalam variable Y.
Sebagai berikut :

14

Tabel 8
Indikator Variabel Y
(Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ)
Butir Pernyataan
Indikator

Uji Coba
Positif

Penelitian
Negatif

Positif

Negatif

Job-

1, 3, 4, 5, 6, 7,

12, , 14, 15,

1, 3, 4, 5, 6, 7,

12, , 14, 15,

focused

10, 20

17, 18, 21

10, 20

17, 18, 21

Person-

2, 8

13, 19

2, 8

13, 19

9, 11

16, 22

9, 11

16, 22

focused
Rolefocused
criteria
Dan untuk mengisi skala likert dalam instrumen penelitian ini telah, disediakan
alternatif jawaban dan responden dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai. Dan
setiap item jawaban bernilai 1-4 sesuai dengan tingkat jawabannya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam table barikut :

Tabel 9
Skala Penilaian Terhadap Kinerja
No

Kategori Jawaban

Bobot Nilai
Positif

Negatif

Sangat setuju (SS)

Setuju (S)

Tidak setuju (TS)

Sangat tidak setuju (STS)

15

HASIL PENELITIAN

1. Data Perilaku Individu


Data Perilaku Individu (variabel X1) diperoleh melalui pengisian instrumen
penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar
pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).
Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 7 dan skor tertinggi 19, skor
rata-rata () sebesar 200,92. Distribusi frekuensi data perilaku individu dapat dilihat
dibawah ini, rentang skor adalah 12, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas
adalah 2
Tabel 10
Distribusi Frekuensi Perilaku Individu

NO

Kelas

Batas

Batas

Frek.

Frek.

Interval

Bawah

Atas

Absolut

Relatif

7-8

7,5

8,5

4%

9 - 10

9,5

10,5

12%

11 - 12

11,5

12,5

13%

13 - 14

13,5

14,5

18

26%

15 - 16

15,5

16,5

18

26%

17 - 18

17,5

18,5

11

16%

19 - 20

19,5

20,5

3%

69

100%

Jumlah
Sumber : Data Diolah

Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan
batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.
Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 13 14 sebesar
26% dan kelas ke 5 (lima) yaitu skor 15 16 sebesar 26%. Sedangkan frekuensi relatif
terendah berada pada kelas ke 7 (tujuh) yaitu skor 19 - 20 sebesar 3%.
16

Dari tabel distribusi variabel X1 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram perilaku
Individu sebagai berikut:

Gambar 2
Grafik Histogram Perilaku Individu
80
70
60
Series1

50

Series2

40

Series3

30

Series4

20
10
0
7-8

9 - 10 11 - 12 13 - 14 15 - 16 17 - 18 19 - 20 Jumlah

Sumber : Data Diolah


2.Data Lingkungan Kerja
Data Lingkungan Kerja (variabel X2) diperoleh melalui pengisian instrumen
penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar
pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).
Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 12 dan skor tertinggi 26,
skor rata-rata () sebesar 19,73. Distribusi frekuensi data lingkungan kerja dapat dilihat
dibawah ini, rentang skor adalah 14, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas
adalah 2

17

Tabel 11
Distribusi Frekuensi Lingkungan Kerja

Kelas

Batas

Batas

Frek.

Frek.

NO

Interval

Bawah

Atas

Absolut

Relatif

12 - 13

12,5

13,5

4%

14 - 15

14,5

15,5

1%

16 - 17

16,5

16,5

9%

18 - 19

18,5

19,5

20

29%

20 - 21

20,5

21,5

20

29%

22 - 23

22,5

23,5

17

25%

24 - 26

24,5

26,5

3%

69

100%

Jumlah
Sumber : Data Diolah

Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan
batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.
Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 18 19 sebesar
29% dan kelas ke 5 (lima) yaitu skor 20 21 sebesar 29%. Sedangkan frekuensi relatif
terendah berada pada kelas ke 2 (dua) yaitu skor 14 - 15 sebesar 1%.
Dari tabel distribusi variabel X2 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram
lingkungan kerja sebagai berikut:

18

Gambar 3
Grafik Histogram Lingkungan Kerja

80
70
60

Batas Bawah

50

Batas Atas

40

Frek. Absolut

30

Frek. Relatif

20
10
16 - 17

18 - 19

20 - 21

22 - 23

Jumlah

14 - 15

24 - 26

12 - 13

Sumber : Data Diolah


3.Data Kepemimpinan
Data kepemimpinan (variabel X3) diperoleh melalui pengisian instrument penelitian
berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar pada
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).
Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 33 dan skor tertinggi 58,
skor rata-rata () sebesar 47,98. Distribusi frekuensi data kepemimpinan dapat dilihat
dibawah ini, rentang skor adalah 25, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas
adalah

19

Tabel 12
Distribusi Frekuensi Kepemimpinan

Kelas

Batas

Batas

Frek.

Frek.

NO

Interval

Bawah

Atas

Absolut

Relatif

33 - 36

33,5

36,5

3%

37 - 40

37,5

40,5

6%

41 - 44

41,5

44,5

11

16%

45 - 48

45,5

48,5

23

33%

49 - 52

49,5

52,5

14

20%

53 - 56

53,5

56,5

13

19%

57 - 60

57,5

60,5

3%

69

100%

Jumlah
Sumber : Data Diolah

Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan
batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.
Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 45 48 sebesar
33%. Sedangkan frekuensi relatif terendah berada pada kelas ke 1 yaitu skor 33 - 36
sebesar 3% dan kelas ke 7 yaitu skor 57 60 sebesar 3%.
Dari tabel distribusi variabel X1 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram
kepemimpinan sebagai berikut:

20

Gambar 4
Grafik Histogram Kepemimpinan

80
70
60

Batas Bawah

50

Batas Atas

40

Frek. Absolut

30

Frek. Relatif

20
10
41 - 44

45 - 48

49 - 52

53 - 56

Jumlah

37 - 40

57 - 60

33 - 36

Sumber : Data Diolah


4.Data Kinerja
Data Kinerja (variabel Y) diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian berupa
kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar pada Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta).
Data yang dikumpulkan menghasilkan skor terendah 36 dan skor tertinggi 83,
skor rata-rata () sebesar 61,04. Distribusi frekuensi data kinerja dapat dilihat dibawah
ini, rentang skor adalah 47, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas adalah 7

21

Tabel 13
Distribusi Frekuensi Kinerja

Kelas
Batas Bawah Batas Atas

Frek.

Frek.

Absolut

Relatif

NO

Interval

36 - 42

35,5

42,5

1%

43 - 49

42,5

49,5

6%

50 - 56

49,5

56,5

12

17%

57 - 63

56,5

63,5

28

41%

64 - 70

63,5

70,5

15

22%

71 - 77

70,5

77,5

12%

78 - 84

77,5

84,5

1%

69

100%

Jumlah
Sumber : Data Diolah

Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan
batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5.
Frekuensi relatif terbesar berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 57 63 sebesar
41% . Sedangkan frekuensi relatif terendah berada pada kelas ke 7 (tujuh) yaitu skor 78 84 sebesar 3%.
Dari tabel distribusi variabel Y diatas, maka dapat dibuat grafik histogram kinerja
sebagai berikut:

22

Gambar 5
Grafik Histogram Kinerja

90
80
70
60

Series1

50

Series2

40

Series3

30

Series4

20
10
0
36 - 42 43 - 49 50 - 56 57 - 63 64 - 70 71 - 77 78 - 84 Jumlah

Sumber : Data Diolah

Model Regresi
Dari perhitungan regresi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS
dengan memasukkan variabel X1, X2, X3 sebagai variabel independen dan variabel
Y sebagai variabel bebas, maka model regresi adalah sebagai berikut:
Y = 7.352 + 0.075X1 + 0.266X2 + 0.492X3
Dari model tersebut dapat disimpulkan bahwa Kinerja Fakultas Ekonomi dipengaruhi
oleh Perilaku Individu sebesar 7,5%, Kepemimpinan 26,6%, dan Lingkungan Kerja
sebesar 48,2%. Dari data tersebut terlihat masih ada faktor lain yang bisa
mempengaruhi kinerja Fakultas Ekonomi, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut
untuk mencari faktor lain yang mempengaruhi kinerja sebuah organisasi.
Bentuk model regresi tersebut juga dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

23

Gambar 6
Grafik Regresi Pengaruh Perilaku Individu, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ

Normal P-P Plot of Regression Standardized Re


Dependent Variable: KINERJA
1.00

Expected Cum Prob

.75

.50

.25

0.00
0.00

.25

.50

.75

1.00

Observed Cum Prob

A. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan yaitu:
Ho = Perilaku Individu, lingkungan kerja, dan persepsi Kepemimpinan tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ
Ha = Perilaku Individu, lingkungan kerja, persepsi Kepemimpinan berpengaruh
terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi UNJ
Uji terhadap hipotesis tersebut dilakukan dengan uji F sehingga diperoleh nilai
Fhitung sebesar 19.608 yang lebih besar dari 1.96 (Ftabel). Karena F hitung > F tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini Perilaku Individu, lingkungan kerja, dan
persepsi kepemimpinan akan berpengaruh terhadap Kinerja Fakultas Ekonomi
UNJ.
Dalam menghitung seberapa besar pengaruh dari tiga variabel bebas terhadap
variabel terikat, maka dicari nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan
nilai adjusted R square sebesar 0.451 atau sebesar 45,1%. Ini menunjukkan bahwa
24

perilaku individu, lingkungan kerja, dan persepsi kepemimpinan berpengaruh


signifikan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi UNJ, yaitu sebesar 45,1%.

B. Interpretasi Hasil Penelitian


Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada penelitian ini yang
menunjukkan bahwa model persamaan regresi Y = 7.352 + 0.075X1 + 0.266X2 +
0.492X3 adalah berarti (signifikan) dan linier. Diketahui pula bahwa rxy>0, maka
terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku individu, ingkungan kerja, dan
persepsi kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi UNJ. Besarnya
pengaruh tersebut adalah sebesar 45,1% yang merupakan nilai dari koefisien
determinasi yang ditunjukkan oleh nilai adjusted R square.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah terbukti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara perilaku individu, lingkungan kerja, dan persepsi
kepemimpinan terhadap kinerja Fakultas Ekonomi UNJ.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari ada keterbatasan-keterbatasan yang
dialami dan tidak sepenuhnya hasil penelitian ini mencapai tingkat kebenaran yang
mutlak, adapun keterbatasan-keterbatasan yang peneliti alami adalah:
1.

Keterbatasan variabel penelitian, karena peneliti menyadari bahwa kinerja

FE UNJ tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku individu, lingkungan kerja, dan
persepsi kepemimpinan saja. Ada banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi
kinerja FE UNJ sebagai sebuah organisasi.
2.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dirasa masih kurang karena

banyak responden yang tidak mengembalikan kuesioner karena kesibukan


pekerjaan atau lupa, sedangkan untuk menunggu kuesioner, peneliti butuh
waktu yang lebih lama yang tidak bisa terwujud karena batas waktu
pengumpulan yang terbatas.
3.

Sampel penelitian yang lokasinya hanya di Fakultas Ekonomi UNJ

menunjukkan bahwa penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan secara mutlak


berlaku untuk semua bentuk organisasi.

25

SIMPULAN
Simpulan penelitian ini berhasil menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku
individu, lingkungan dan persepsi kepemimpinan terhadap kinerja FE UNJ.
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional,
dengan uji statistik regresi berganda. Data penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap pegawai dan dosen Fakultas Ekonomi.
Besaran masing-masing kontribusi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel
terikat adalah 7,5% untuk perilaku individu, 26,6% untuk kepemimpinan, dan 49,2%
untuk lingkungan kerja.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara perilaku individu, lingkungan kerja dan persepsi kepemimpinan, secara bersamasama terhadap kinerja Fakultas Ekonomi sebesar 45,1%.

A.

IMPLIKASI
Perpaduan

pengaruh

Perilaku

individu,

lingkungan

kerja

dan

persepsi

kepemimpinan terhadap kinerja FE UNJ sangat signifikan, walaupun bila masing-masing


variabel bebas tersebut mempengaruhi kinerja FE UNJ ada yang pengaruhnya signifikan
ada yang tidak signifikan. Untuk variabel yang pengaruhnya signifikan seperti
lingkungan kerja, maka FE UNJ diharapkan lebih meningkatkan lingkungan kerja agar
menjadi lebih kondusif untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
Sedangkan faktor lain seperti perilaku individu walau pengaruhnya tidak signifikan,
peningkatan perilaku individu harus disadari tidak dapat berubah secara cepat karena
banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku individu.
Sedangkan untuk variabel

kepemimpinan pengaruhnya terhadap kinerja cukup

signifikan, hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberi keteladanan bisa
membawa pengaruh yang positif pegawai dibawahnya. Sehingga baik secar langsung
maupun tidak langsung dapat meningkatkan kinerja individu sekaligus kinerja FE UNJ.

26

B.

SARAN
Berdasarkan implikasi dari penelitian, maka peneliti menyampaikan saran-saran

sebagai berikut:
a.

Peneliti menyadari bahwa perilaku individu, lingkunbgan kerja dan

persepsi kepemimpinan bukan faktor utama yang dapat mempengaruhi kinerja


sebuah organisasi. Masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti
sistem renumerasi, manajemen organisasi, dan lain sebagainya.
b.

Bagi peneliti selanjutnya cakupan wilayah penelitian bisa lebih luas,

dengan berbagai jenis organisasi yang ada dan berkembang di masyarakat.


c.

Waktu penelitian yang terbatas bisa berpengaruh terhadap hasil penelitian,

maka disarankan untuk penelitian selanjutnya, waktu pengamatan lebih


diperpanjang.

27

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Amit. Mengupas Kepribadian Anda. Jakarta: PT Buana Ilmu


Populer.Kelompok Gramedia. 2007
Arifin, H.M. Teori-Teori Konseling Agama dan Umum. Jakarta. PT Golden
Terayon Press. 2003
Boerce, George C. Persobality Theories. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. 2007
Cheng, Mei-I, Andrew R J Dainty, David R Moore. Towards a multidimensional

competency-based managerial performance framework: A hybrid


approach. Bradford: Journal of Managerial Psychology.Vol.20, Iss.5/6.
2005. (diakses 24 Sept 2008)

Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan


Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia. 2002
Depdiknas. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Bagian Proyek
Peningkatan Tenaga Akdemik Dirjen Dikti. 2004
-, dkk. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling, Jakarta :
Rineka Cipta. 2004
Gendler, Margaret E. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York :
McMillan Publishing. 1992
Hall, Calvin S & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya). Teori-Teori Psiko Dinamik
(Klinis) : Jakarta : Kanisius. 2005
Hautala, Tiina M. The relationship between personality and transformational
leadership. Bradford: The Journal of Management Development. Vol.25,
Iss.8. 2006. (diakses 24 sept 2008)
Hurlock, Elizabeth B.. Developmental Phsychology. New York : McGraw-Hill Book
Company. 1980
. Implementasi Kurikulum 2004; Panduan Pembelajaran KBK. Bandung :
P.T. Remaja Rosdakarya. 2004
Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Michael T.Matteson. Perilaku dan
Manajemen Organisasi (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga. 2006
28

Kartadinata, Sunaryo. Inventori Tugas Perkembangan. Bandung : Lab. PPB-UPI


Bandung. 2003
Kumle, John. Nancy J Kelly. Leadership vs. Management. Vol.67, Iss.8.
Burlington: 2006. (diakses 24 Sept 2008)
Littauer, Florence. Editor : Lyndon Saputra. Personality Plus (terjemahan).
Jakarta: Binarupa Aksara. 1996
E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep,Karakteristik
Implementasi.Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. 2003

Mulyasa,

dan

National Board for Professional Teaching Standards. Five Core Propositions.


NBPTS Home <nhttp://nbpts.org/ standards/fivecore.html>. 2002 (diakses,
31 Maret 2008).
. Pedoman Penyelenggaraaan Program Percepatan Belajar SD, SMP dan
SMA. Jakarta : Dirjen Dikdasmen. 2003
Prayitno, dkk. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas.
2004
Sopiah. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2008
Sukmadinat, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung< : P.T. Remaja Rosdakarya.
Sugiharto. Pendekatan dalam Konseling (Makalah). Jakarta : PPPG. 2005
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali. 1984
Surya, Moh.. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB - IKIP
Bandung. 1997
Suyanto dan Djihad Hisyam. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia
Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita. 2006
Syah, Muhibin. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo. 2003
Syamsuddin, Abin Makmun. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya
Remaja. 2003
Tyson, Shaun & Tony Jackson. The Essence of Organizational Behaviour
(Terjemahan). Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2000
29

Willis, Sofyan S. Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta.


2004
Yusuf, Syamsu LN. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.. Bandung: PT
Rosda Karya Remaja. 2003

30

Anda mungkin juga menyukai