REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2015
TENTANG
PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN
PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat
-2-
Menetapkan :
PERATURAN
BADAN
PENGAWAS
PEMILIHAN
UMUM
TENTANG PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN DAN
PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI
DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan adalah
pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah provinsi dan kabupaten/kota
untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Walikota dan Wakil Walikota secara langsung dan demokratis.
2. Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur adalah peserta Pemilihan yang
diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan
yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Provinsi.
3. Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Calon Walikota dan Calon Wakil
Walikota adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik,
gabungan partai politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau
mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
4. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas)
tahun atau sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam Pemilihan.
5. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disingkat KPU adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam undangundang yang mengatur mengenai penyelenggara pemilihan umum yang
-3-
-4-
(3)
(4)
Pasal 2
Pengawasan perencanaan, pengadaan dan pendistribusian perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan menjadi tanggung jawab bersama Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota.
Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya;
dan
b. bahan sosialisasi dan kampanye.
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tahapan:
a. perencanaan;
b. pengadaan; dan
c. pendistribusian.
Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota dibantu oleh
Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS.
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN PERENCANAAN
(1)
Pasal 3
Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
perencanaan perlengkapan penyelengaraan Pemilihan yang dilakukan
oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
-5-
(2)
(1)
(2)
(1)
(2)
-6-
(3)
Pasal 6
Prosedur teknis pengawasan perencanaan perlengkapan penyelenggaraan
pemilihan termuat dalam cek list sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum ini.
BAB III
PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGADAAN
(1)
(2)
(1)
(2)
Pasal 7
Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
pengadaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan yang dilakukan oleh
KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
Pengawasan pengadaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk memastikan:
a. kepatuhan perusahaan pemenang lelang dalam pengadaan
perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan sesuai dengan standar
spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara;
b. ketepatan waktu pengadaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilhan
oleh perusahaan pemenang lelang;
c. kesesuaian jumlah perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan yang
diproduksi dengan jumlah yang seharusnya diproduksi oleh
perusahaan pemenang lelang jika terdapat kelebihan atau kekurangan
jumlah suara;
d. terjaminnya pengamanan pada saat proses pengadaan perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan;
e. perusahaan pemenang lelang tidak melakukan sub kontrak kepada
perusahaan lain;
f. kelebihan pengadaan surat suara yang diproduksi langsung
dimusnahkan oleh perusahaan pemenang lelang dengan disaksikan
oleh petugas KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota; dan
g. perusahaan pengadaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan
tidak terafiliasi dengan pasangan calon tertentu.
Pasal 8
Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
pengadaan bahan sosialisasi dan kampanye penyelenggaraan Pemilihan
yang dilakukan oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
Pengawasan pengadaan bahan sosialisasi dan kampanye penyelenggaraan
Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk memastikan:
a. bahan sosialisasi dan kampanye harus mendapatkan persetujuan dari
masing-masing pasangan calon terkait desain dan materi sebelum
dicetak;
b. partai politik dan/atau gabungan partai politik, pasangan calon dan
calon perseorangan dilarang berkomunikasi dengan pemilik
perusahaan pemenang lelang dan/atau pabrik yang melakukan
pencetakan bahan sosialisasi dan kampanye;
-7-
(2)
Pasal 9
Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8
dilaksanakan dengan cara:
a. mendapatkan dan memeriksa dokumen; dan
b. melakukan pengawasan secara langsung.
Pengawasan secara langsung terhadap pengadaan perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
dilaksanakan sebagai berikut:
a. berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu untuk mendapatkan data
dan informasi, yang meliputi:
a. dokumen kontrak pencetakan perlengkapan penyelengaraan
Pemilihan;
b. jadwal produksi perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan dari
seluruh perusahaan pemenang lelang;
c. nama dan alamat perusahaan pemenang lelang yang akan
memproduksi perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan;
d. nama dan alamat pabrik tempat produksi perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan;
e. jenis perlengkapan pemilihan yang akan diproduksi;
f. jumlah DPT, TPS, PPS, dan PPK pada Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
g. jumlah kebutuhan perlengkapan penyelenggaraan pemilihan;
h. jumlah perlengkapan penyelenggaraan pemilihan yang akan
diproduksi; dan
i. jumlah perlengkapan penyelenggaraan pemilihan sebelumnya/sisa
pakai yang masih dapat digunakan.
b. menelusuri kelengkapan, kebenaran, keakuratan serta keabsahan
data dan informasi sebagaimana pada ayat (1) huruf a melalui
verifikasi faktual dengan melakukan konfirmasi kepada para pihak
terkait dalam hal terdapat indikasi awal terjadinya pelanggaran dalam
proses pengadaan perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan; dan
c. membentuk tim, dan menempatkannya di pabrik pemenang lelang
pencetakan
perlengkapan
penyelenggaraan
Pemilihan
untuk
memastikan:
a. proses pencetakan hari demi hari sesuai dengan perkiraan
produksi paket untuk mencegah pelanggaran;
b. pengecekan jumlah paket pekerjaan, dibandingkan dengan alat
percetakan apakah memadai atau sebaliknya, guna memastikan
pengerjaan tepat waktu;
c. tidak ada surat suara sisa dipabrik;
d. surat suara rusak atau gagal cetak dimusnakan hari itu juga;
e. pengepakan sesuai jumlah, jenis dan dibungkus dengan standar
keamanan dari ganguan cuaca;
f. pabrik dan gudang pabrik memperoleh pengamanan yang
memadai dari pihak keamanan dalam dan kepolisian;
-8-
g.
(3)
Pasal 10
Selain melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf b, Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota dapat melakukan
kegiatan lain sesuai kebutuhan serta tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 11
Prosedur teknis pengawasan pengadaan perlengkapan penyelenggaraan
pemilihan termuat dalam cek list sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum ini.
BAB IV
PELAKSANAAN PENGAWASAN PENDISTRIBUSIAN
(1)
(2)
(3)
Pasal 12
Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota melakukan pengawasan
pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan yang dilakukan
oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
Pengawasan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk memastikan:
a. kepatuhan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota serta
perusahaan pemenang lelang untuk mengirimkan perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan tepat waktu;
b. kepatuhan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota serta
perusahaan
pemenang
lelang
pendistribusian
perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan tepat tujuan;
c. kepatuhan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota serta
perusahaan pemenang lelang untuk memenuhi prosedur pengiriman
perlengkapan penyelenggaraan pemilihan sesuai ketentuan, seperti
pengepakan, dan penggunaan moda tranportasi;
d. adanya pengawalan dan pengamanan pendistribusian perlengkapan
penyelenggaraan pemungutan suara;
e. kesesuaian jenis, jumlah, dan spesifikasi teknis perlengkapan
penyelenggaraan pemilihan yang didistribusikan; dan
f. kepatuhan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota terhadap
prosedur penerimaan perlengkapan penyelenggaraan pemilihan.
Selain pengawasan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan
Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengawas Pemilu juga
harus memastikan:
a. tidak terjadi kesalahan pelipatan surat suara oleh KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota yang berakibat pada tidak sahnya suara
pemilih karena tembus coblos ke nomor urut atau nama atau gambar
pasangan calon lainnya;
-9-
-10-
(2)
(3)
(4)
Pasal 17
Dalam hal saran perbaikan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu
sesuai tingkatanya tidak ditindaklanjuti oleh KPU Provinsi dan/atau KPU
Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS sesuai tingkatannya, Pengawas Pemilu
menindaklanjuti sebagai temuan dugaan pelanggaran.
Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam formulir laporan hasil pengawasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengawasan
pemilihan umum.
Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mengandung temuan dugaan pelanggaran dan/atau tindak pidana
pemilihan, Pengawas Pemilu menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mengandung unsur sengketa pemilihan atau berdasarkan
permohonan penyelesaian sengketa pemilihan, Pengawas Pemilu
menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Bagian Kedua
Laporan Hasil Pengawasan
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 18
Pengawas Pemilu menyampaikan laporan pengawasan tahapan
perencanaan,
pengadaan
dan
pendistribusian
perlengkapan
penyelenggaraan Pemilihan kepada Bawaslu secara berjenjang.
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. laporan periodik atau sewaktu-waktu; dan
b. laporan akhir tahapan,
pelaksanaan kegiatan pencalonan.
Laporan periodik atau sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a memuat:
a. laporan hasil kegiatan pengawasan; dan
b. permasalahan dan analisa hasil pengawasan.
Laporan akhir tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
memuat:
a. hasil kegiatan pengawasan tahapan perencanaan, pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan;
b. permasalahan
atau
kendala
kegiatan
pengawasan
tahapan
perencanaan,
pengadaan
dan
pendistribusian
perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan;
c. penilaian kegiatan pengawasan tahapan perencanaan, pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan; dan
d. rekomendasi kegiatan pengawasan tahapan perencanaan, pengadaan
dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan.
-11-
BAB VI
SUPERVISI DAN PEMBINAAN
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 19
Bawaslu melakukan supervisi dan pembinaan kepada Bawaslu Provinsi
dan Panwas Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan pengawasan
Perencanaan,
Pengadaan
dan
Pendistribusian
Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan.
Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan kepada Panwas
Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan pengawasan Perencanaan,
Pengadaan
dan
Pendistribusian
Perlengkapan
Penyelenggaraan
Pemilihan.
Panwas Kabupaten/Kota melakukan supervisi dan pembinaan kepada
Panwas Kecamatan terhadap pelaksanaan pengawasan Perencanaan,
Pengadaan
dan
Pendistribusian
Perlengkapan
Penyelenggaraan
Pemilihan.
Panwas Kecamatan melakukan supervisi dan pembinaan kepada PPL dan
Pengawas TPS terhadap pelaksanaan pengawasan Perencanaan,
Pengadaan
dan
Pendistribusian
Perlengkapan
Penyelenggaraan
Pemilihan.
BAB VII
KERJA SAMA PENGAWASAN
(1)
(2)
Pasal 20
Dalam rangka optimalisasi pengawasan Perencanaan, Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan, Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota dapat melakukan kerja
sama dengan instansi/lembaga terkait.
Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
prinsip kemandirian, keterbukaan, keadilan, kepastian hukum,
profesionalitas, akuntabilitas, efesiensi, dan efektivitas sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bawaslu tentang Pedoman Kerjasama Pengawasan
Pemilihan Umum.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Pada saat Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini mulai berlaku,
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 29 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pengawasan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 22
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-12-
-13-
LAMPIRAN I
PERATURAN
BADAN
PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2015
TENTANG
PENGAWASAN
PERENCANAAN,
PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN
PERLENGKAPAN
PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI,
SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Provinsi/Kabupaten/Kota
Jumlah Pemilih (DPT)
Jumlah TPS
:
:
:
No
:
:
:
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-14-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-15-
No
Pertanyaan
sosialisasi dan kampanye?
Kesiapan sosialisasi
1
Apakah KPU
sudah melakukan
sosialisasi/diseminasi
terkait
pengadaan
dan
pendistribusian
perlengkapan
penyelenggaraan
Pemilihan kepada KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten /Kota?
Apakah KPU sudah melakukan
sosialisasi
atau
mengumumkan
kepada
masyarakat
tentang
prosedur
dan
mekanisme
pengadaan
dan
pendistribusian
perlengkapan
penyelenggaraan
Pemilihan?
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-16-
No
Jawaban
Pertanyaan
Ya
Tidak
Keterangan
2
3
4
5
Apakah
KPU
memperbolehkan
Pengawas Pemilu, pemantau Pemilu
atau masyarakat datang meminta
data atau informasi kepada KPU
terkait pengadaan perlengkapan
penyelenggaraan Pemilihan?
2 Apakah KPU memberikan data atau
informasi
yang
diminta
oleh
Pengawas Pemilu, pemantau Pemilu
atau masyarakat, terkait pengadaan
perlengkapan
penyelenggaraan
Pemilihan?
Catatan:
Kolom KETERANGAN, diisi apabila ada kejadian khusus yang tidak sesuai
dengan prosedur.
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
MUHAMMAD
-17-
LAMPIRAN II
PERATURAN
BADAN
PENGAWAS
PEMILIHAN
UMUM
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2015
TENTANG
PENGAWASAN
PERENCANAAN,
PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN
PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR,
BUPATI
DAN
WAKIL
BUPATI, SERTA WALIKOTA DAN WAKIL
WALIKOTA
CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN
PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Provinsi/Kabupaten/Kota
Jumlah Pemilih (DPT)
Jumlah TPS
:
:
:
No
:
:
:
Pertanyaan
KOTAK SUARA
1
2
3
4
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-18-
No
Pertanyaan
menerima
kotak
suara
yang
diproduksi
oleh
perusahaan
pengadaan kotak suara dalam
keadaan baik?
6 Apakah KPU Kabupaten/Kota telah
menerima
kotak
suara
sesuai
dengan jumlah yang ditetapkan?
SURAT SUARA
1 Apakah surat suara sudah tersedia?
2 Apakah surat suara yang dicetak
adalah surat suara untuk Pasangan
Calon
Gubernur
dan
Wakil
Gubenur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Walikota dan Wakil Walikota?
3 Apakah surat suara memuat foto,
nama dan nomor urut pasangan
calon?
4 Apakah jumlah surat suara yang
diserahkan
kepada
KPU
Kabupaten/Kota
sama
dengan
jumlah
pemilih
dalam
DPT
ditambah 2,5% (dua setengah
persen) dari jumlah DPT tersebut
sebagai cadangan?
5 a. Apakah mekanisme pengamanan
surat suara yang ditetapkan oleh
KPU diterapkan selama proses
pencetakan surat suara sampai
penyerahannya
kepada
KPU
Kabupaten / Kota?
b. Apakah ada petugas dari KPU
yang
mengawasi
di
tempat
percetakan surat suara?
c. Apakah ada aparat kepolisian
yang
bertugas
mengamankan
surat
suara
selama
proses
pencetakan?
d. Apakah ada pengawalan dari
aparat keamanan terhadap surat
suara yang selesai dicetak yang
dikirim oleh pihak percetakan
kepada KPU Kabupaten/Kota?
e. Apakah
KPU
melakukan
pengawalan
terhadap
proses
pengiriman surat suara oleh pihak
percetakan
kepada
KPU
Kabupaten/Kota?
6 a. Apakah
KPU
dan
pihak
percetakan membuat berita acara
tentang surat suara yang telah
selesai dicetak?
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-19-
No
Pertanyaan
b. Apakah KPU
dan pihak
percetakan membuat berita acara
tentang surat suara yang telah
selesai diverifikasi?
c. Apakah
KPU
dan
pihak
percetakan membuat berita acara
tentang surat suara yang telah
selesai
dikirim
ke
KPU
Kabupaten/Kota?
d. Apakah
KPU
dan
pihak
percetakan
secara
periodik
membuat berita acara tentang
surat suara yang sudah dikirim ke
KPU Kabupaten/Kota?
e. Apakah
KPU
dan
pihak
percetakan membuat berita acara
tentang surat suara
yang telah
dicetak yang masih tersimpan di
percetakan/gudang?
f. Apakah
KPU
dan
pihak
percetakan membuat berita acara
tentang surat suara yang telah
diverifikasi yang masih tersimpan
di percetakan/gudang?
g. Apakah
KPU
dan
pihak
percetakan membuat berita acara
tentang surat suara yang dikirim
ke KPU Kabupaten/Kota, tetapi
masih
tersimpan
di
percetakan/gudang?
7 Apakah ada kemungkinan surat
suara yang dicetak tercampur
dengan barang cetakan lain di
tempat percetakan tersebut?
8 Apakah ada surat suara yang keluar
dari percetakan tanpa persetujuan
KPU?
9 Apakah KPU mengamankan desain,
film separasi, dan plat cetak surat
suara?
10 Apakah surat suara yang dicetak
oleh
pihak
percetakan
telah
diverifikasi
dan
mendapatkan
persetujuan sebelumnya dari partai
politik terkait gambar, nomor urut,
dan nama Gubernur dan Wakil
Gubenur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Walikota dan Wakil Walikota?
11 a. Apakah pihak percetakan juga
mencetak surat suara dengan
diberikan tanda khusus sebanyak
1.000
(seribu)
surat
suara
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-20-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-21-
No
Pertanyaan
Kalau sudah:
a. Apakah tinta tersebut dikemas
dalam botol plastik berisi 30
cc/30 ml?
b. Apakah tinta tersebut tahan
tumpah (leakproof)?
c. Apakah tinta mendapat sertifikat
dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan?
d. Apakah tinta yang diproduksi
memiliki
kualitas
daya
tahan/lekat selama 24 (dua
puluh empat) jam, dan memiliki
daya tahan terhadap proses
pencucian baik menggunakan
sabun,
detergen,
alkohol,
maupun pembersih lainnya?
e. Apakah tinta yang diproduksi
telah
mendapatkan
sertifikat
halal dari MUI?
3 Apakah
KPU
menempatkan
petugasnya
dalam
pengamanan
terhadap proses pengadaan tinta?
4 Apakah
perusahaan
pengadaan
tinta menjaga kualitas tinta yang
diproduksi?
5 Apakah KPU melakukan monitoring
terhadap perkembangan pengadaan
tinta secara periodik?
6 Apakah
tinta
diproduksi
oleh
perusahaan pengadaan tinta sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan oleh
KPU?
7 Apakah KPU Kabupaten/Kota telah
menerima tinta dari perusahaan
dalam keadaan baik?
8 Apakah KPU Kabupaten/Kota telah
menerima tinta sesuai dengan
jumlah yang ditetapkan?
BILIK PEMUNGUTAN SUARA
1
2
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-22-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-23-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-24-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-25-
No
7
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-26-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-27-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-28-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-29-
LAMPIRAN III
PERATURAN BADAN PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2015
TENTANG
PENGAWASAN
PERENCANAAN,
PENGADAAN,
DAN
PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN
PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA.
CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN
PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL
BUPATI, SERTA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Provinsi/Kabupaten/Kota
Jumlah Pemilih (DPT)
Jumlah TPS
:
:
:
:
:
:
Pertanyaan
KOTAK SUARA
SORTIR SURAT SUARA
1 Apakah
KPU
Kabupaten/Kota
melakukan pengamanan terhadap
proses sortir terhadap surat suara
yang telah diterima dari perusahaan
dengan
menempatkan
aparat
keamanan ?
2 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
menempatkan petugasnya dalam
proses sortir surat suara?
3 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan sortir surat suara di
kantor
sekretariat
KPU
Kabupaten/Kota?
4 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan sortir surat suara di
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-30-
No
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
Pertanyaan
ruangan khusus?
Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan
pengawasan
secara
ketat terhadap proses sortir surat
suara?
Apakah pada saat sortir surat suara
KPU
Kabupaten/Kota
masih
menemukan surat suara yang rusak
Apakah
KPU
Kabupaten/Kota
membuat berita acara terkait surat
suara rusak pada saat sortir?
Dalam hal ditemukan surat suara
rusak, apakah KPU Kabupaten/Kota
sudah
meminta
perusahaan
pencetak surat suara untuk segera
mengirimkan surat suara yang baru
sebagai pengganti dengan jumlah
yang sama dengan surat suara yang
rusak?
Apakah KPU Kabupaten/Kota sudah
menerima kembali surat suara yang
baru sebagai pengganti surat suara
yang rusak dalam jumlah yang
sama?
Apakah KPU Kabupaten/ Kota
membuat berita acara penerimaan
surat suara baru sebagai pengganti
surat suara yang rusak dari
perusahaan pencetak surat suara?
Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan pemusnahan terhadap
surat suara rusak yang ditemukan
pada saat sortir?
Apakah
KPU
Kabupaten/Kota
membuat berita acara pemusnahan
surat suara yang rusak?
Apakah berita acara pemusnahan
surat suara yang rusak juga
ditandatangani
olehPengawas
Pemilu?
Apakah terhadap surat suara baru
sebagai pengganti surat suara yang
rusak
KPU
Kabupaten/Kota
melakukan
sortir
untuk
memastikan tidak ada lagi surat
suara rusak?
Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan monitoring terhadap
perkembangan sortir surat suara
secara periodik?
Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan sortir surat suara sesuai
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-31-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-32-
No
Pertanyaan
8) Segel
9) Sampul kertas
10) 1
(satu)
set
formulir
pemungutan dan penghitungan
suara
11) Lem/perekat
12) Tali pengikat
13) Kantong plastic
14) spidol
15) pulpen
2 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan monitoring terhadap
perkembangan penyusunan alokasi
perlengkapan pemungutan suara
secara periodik?
DISTRIBUSI KE PPK
1 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan distribusi perlengkapan
pemungutan
suara
dengan
memberikan
prioritas
kepada
wilayah terjauh atau yang memiliki
medan, geografis tersulit?
2 Apakah PPK sudah menerima kotak
suara
dan
perlengkapan
pemungutan
suara
dari
KPU
Kabupaten/Kota dalam keadaan
baik?
3 Apakah PPK paling lambat 4 (empat)
hari sebelum hari pemungutan
suara sudah menerima kotak suara
dan
perlengkapan
pemungutan
suara dari KPU Kabupaten/Kota?
4 Apakah PPK menerima kotak suara
dan
perlengkapan
pemungutan
suara dari KPU Kabupaten/Kota
sesuai
dengan
jumlah
yang
ditetapkan?
5 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
membuat berita acara penerimaan
kotak suara dan perlengkapan
pemungutan suara kepada PPK?
6 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan pengawalan terhadap
pendistribusian kotak suara dan
perlengkapan pemungutan suara
hingga ke PPK?
7 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan monitoring terhadap
perkembangan
pendistribusian
kotak suara secara periodik?
8 Apakah KPU Kabupaten/ Kota
melakukan pendistribusian kotak
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-33-
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
Keterangan
-34-
No
Jawaban
Pertanyaan
Ya
Tidak
Keterangan
Catatan : Kolom KETERANGAN, diisi apabila ada kejadian khusus yang tidak
sesuai dengan prosedur.
KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
MUHAMMAD