Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Museum adalah lembaga tetap yang tidak mencari untung untuk
melayani masyarakat termasuk perkembangannya dan terbuka untuk umum
dengan mengumpulkan, merawat, meneliti, mengkomunikasikan dan
memamerkan benda-benda bukti peradaban manusia beserta lingkungannya
untuk kepentingan studi, pendidikan dan rekreasi (ICOM, 2005).
Pada intinya museum harus memiliki benda koleksi untuk dipamerkan
dan dipelajari oleh masyarakat. Berbagai jenis benda koleksi di museum
sangatlah penting untuk dijaga, baik dalam hal penyelamatan dan pengkajian
koleksi di museum. Didalam hal pengkajian data koleksi di museum harus
memiliki data-data yang jelas dan harus tetap terjaga. Namun terdapat
kelemahan yang signifikan dalam hal pengkajian yaitu tidak terdapat sistem
yang mampu mengontrol.
Data-data koleksi di Museum Negeri Provinsi NTT masih dalam sistem
yang lama dengan penyimpanan masih menggunakan kertas, pemasangan
foto masih dengan cara menempelkan pada berkas dari data koleksi.
Maka penulis menyimpulkan membuat sebuah sistem informasi yang
diberi nama sistem informasi pengkajian data koleksi. Dengan tujuan agar
setiap data-data koleksi di museum daerah Provinsi NTT dapat terjaga dengan
baik.
1.2 Permasalahan
Dari uraian latar belakang dapat disimpulkan permasalahan yang di dapat
dalam pengkajian koleksi, yaitu :

1. Bagaimana membangun suatu sistem informasi pengkajian koleksi pada


Museum Daerah Provinsi NTT.
1.3 Batasan Masalah
Adapun beberapa permasalahan pada pengembangan sistem informasi
pengkajian koleksi pada museum, namun pada kerja praktek ini di batasi
hanya pada permasalahan yang lebih penting dan dapat di buatkan
penyelesaiannya yaitu :
1. Pembuatan aplikasi perangkat lunak untuk membantu pengkajian koleksi
pada museum daerah provinsi NTT
2. Sistem Informasi yang di buat adalah berbasis desktop
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dilakukannya penulisan ini :
1. Mengembangkan suatu sistem informasi untuk pengkajian benda koleksi
pada museum daerah provinsi NTT

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi UPT Museum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
2.1.1 Sejarah Museum Provinsi Nusa Tenggara Timur
Museum daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur didirikan pada
tahun 1977/1978 dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada tahun
1991 sebagai Museum Negeri Melalui Surat Keputusan Menteri
2

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 001/O/91


tanggal 9 Januari 1991.
Seiring dengan pelaksanaan Otonomi daerah status Museum
Negeri berubah menjadi Museum Daerah Nusa Tenggara Timur
dengan status Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertanggung
jawab kepada pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan
bernaung di bawah pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sejak didirikannya sampai dengan saat
ini telah dimanfaatkan oleh beberapa kalangan terutama pelajar,
mahasiswa, wisatawan, serta masyarakat sebagai tempat belajar,
rekreasi dan obyek penelitian ilmiah.

Hingga saat ini di Museum Daerah Nusa Tenggara Timur telah


menampung 7.306 buah koleksi (keadaan sampai desember 2013) yang
berasal dari kelompokkelompok etnis yang mendiami 14 kabupaten
dan kota di provinsi. Adapun 10 (sepuluh) jenis koleksi, yaitu :
arkeologika berjumlah 223 buah, geologika berjumlah 15 buah,
biologika berjumlah 135 buah , etnografika berjumlah 4.863 buah,
historika berjumlah 197 buah, keramologika berjumlah 749 buah,
numismatika-heraldika berjumlah 841 buah, seni rupa berjumlah 138
buah, filologika berjumlah 35 buah, dan teknologika atau industri
berjumlah 110 buah.

2.1.2 Struktur Organisasi Museum Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kepala UPT Museum


DRS. JUSUF BULU MALO
NIP. 19581020 198103 1 016

Kelompok Jabatan

PDE
Staf

Kepala Bagian Tata Usaha


M. J. WINI GADI, S.Sos, M.Si
Kepeg & 199003
Umum 2 003
Keuangan NIP. 19681119
Sarpras
Staf
Staf
Staf

Kepala Seksi Pengkajian &


Penyelamatan Koleksi
DRA. ROSALIA IDAM
Gambar 2.1Struktur Organisasi Museum Provinsi
Nusa Tenggara
Staf
NIP. 19611010
199203 2Timur
003
Staf

Kepala Seksi Edukasi & Publikasi


CHRISTINA M. A. GERO, SS, M.Hum
NIP. 19700725 199703 2 004

2.1.3 Visi, Misi dan Tujuan


2.1.3.1 Visi

1. Menjembatani keanekaragaman adat dan budaya menuju


persatuan dan kesatuan.
2.1.3.2 Misi
1. Sebagai pusat studi ilmiah dan kegiatan edukatif kultural
yang mendorong pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Pusat informasi

dan wahana apresiasi

budaya

yang

mendukung pembangunan sektor pariwisata.


3. Menyelamatkan, memelihara dan memanfaatkan bendabenda warisan sejarah alam dan budaya masyarakat Nusa
Tenggara Timur.
4. Melestarikan nilai-nilai luhur dan budaya daerah dalam upaya
memperkokoh kepribadian dan jati diri guna mempertebal
rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
2.1.3.3 Tujuan
Museum dapat di manfaatkan sebagai wahana pengenalan
jati diri bagi seluruh warga Nusa Tenggara Timur. Dengan
memahami museum dan koleksinya berarti kita mengenal masa
lampau untuk menata masa kini dan merencanakan masa depan.
2.2 Deskripsi Teori-Teori Pendukung Keputusan Pengembangan Sistem
Informasi Pengkajian Koleksi
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah satuan komponen yang saling
berhubungan

yang

mengumpulkan,

memproses,

menyimpan,

menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu


(Sutarman, 2009).
2.2.2 Pengkajian

Pengkajian adalah proses, cara, dan perbuatan untuk penyelidikan


yang mendalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Empat,
2008).
2.2.3 Koleksi
Koleksi merupakan Kumpulan gambar, lukisan dan benda
bersejarah (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Empat, 2008).
2.3 Deskripsi Software
2.3.1 Visual Basic.Net
Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net adalah sebuah
bahasa pemrograman tingkat tinggi untuk Microsoft.Net Framework.
Walaupun VB.Net ini memang dibuat supaya mudah dipahami dan
dipelajari, namun bahasa pemrograman ini juga cukup kuat untuk
memenuhi kebutuhan dari programmer yang berpengalaman.
Pada intinya, visual basic.Net ini adalah sebuah bahasa
pemrograman yang berorientasi pada objek, yang bisa dianggap sebagai
revolusi selanjutnya dari bahasa pemrograman visual basic standar
(Enterprise, 2014).

TABEL 2.1 PERBANDINGAN PENELITIAN


Peneliti
Rahmat Mirza
Lintang Yuniar
Banowosari, Aji
Widhi Wibowo,
Fatra Firdaus S.
Syafril
Desi Arisandi,
Tony, Lely
Hiryanto,
Sufisan
Hari Kurnia
Hantoro dan
Sudarmawan,
MT
Aris Wibowo,
Agus Nugraha
Okari, Mat
Kholifin
Januarita Dewi
Seran

Rekayasa Obyek Penelitian


Jurnal SI Koleksi Barang Museum Aceh Berbasis Web
Pembuatan Museum Virtual Budaya dan Sejarah

Fase Penelitian
Analisis Perancangan Implementasi Pengujian

Proceeding Perancangan Sistem Informasi Koleksi dan


Pengunjung berbasis Web pada Museum Fatahilah

Pengembangan dan Perancangan Sistem Informasi


Museum Kekayon Berbasis Website Berdasarkan
Pendekatan Linier Sequencial Model

Sistem Informasi Pada Museum Kailasa Berbasis Web

Sistem Informasi Pengkajian Koleksi Pada Museum


Provinsi NTT

BAB III
METODE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metodologi Penelitian
3.1.1 Observasi
Metode observasi dilakukan pada UPT Museum Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Penulis melakukan praktik kerja lapangan untuk
mengetahui sistem yang sedang berjalan. Hal ini perlu di lakukan agar
penulis dapat melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan
saat ini.
Dari hasil observasi yang ada pada sistem yang sedang berjalan
saat ini, terdapat masalah yaitu di temukan sistem pendataan pengkajian
koleksi yang masih menggunakan microsoft word, buku registrasi
koleksi dan buku inventaris koleksi. Sehingga kemungkinan terjadi
kesalahan dalam penulisan dan pengetikan data yang tidak sama.
3.1.2 Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pihakpihak yang
berhubungan dengan aplikasi yang di buat. Penulis melakukan
wawancara dengan Ibu Dra. Rosalia Idam sebagai Kepala Seksi
Pengkajian dan Penyelamatan Koleksi untuk mengetahui proses proses
secara umum dalam pengkajian koleksi mulai dari registrasi dan
inventarisasi koleksi maupun faktorfaktor yang mempengaruhi
pengkajian koleksi.
3.1.3 Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis
mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang diteliti.
Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun
secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi
8

yang

relevan,

penulis

lalu

mencari

informasi-informasi

dibutuhkan dalam penulisan. Informasi yang

yang

didapatkan digunakan

dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta


pembuatan aplikasi.
3.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Hasil dari Observasi dan wawancara terhadap Kepala Seksi Pengkajian
dan Penyelamatan Koleksi dapat dikatakan bahwa masalah yang dihadapi
dengan sistem yang sedang berjalan saat ini adalah proses pendataannya
masih menggunakan microsoft word sehingga membutuhkan waktu yang
lama, serta penulisan buku registrasi dan inventaris koleksi kemungkinan
dapat terjadi pengulangan pengisian data dan ketidakcocokan data benda
koleksi.
Dengan demikian seksi ini perlu adanya Sistem informasi pengkajian
yang memuat informasi tentang registrasi, inventarisasi dan foto benda
koleksi.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem


3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
1. Komputer
: Minimal intel core i3
2. Monitor
: LCD 14 Inch
3. Memory
: 4 GB
4. HardDisk
: 500 GB
5. Printer
: Canon MP 237, Inkjet
3.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Sistem operasi windows yang digunakan adalah microsoft windows
7/windows 8. Sistem digunakan dengan menggunakan perangkat lunak
(Software) yaitu Visual Basic.Net, software ini digunakan karena dapat

mendukung sistem yang berorientasi objek, dengan database berupa


microsoft SQL server 2008, dan crystal report untuk pembuatan laporan
data koleksi.

3.4 Perancangan Sistem


3.4.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari
perspektif para pengguna sistem. Use Case mendefenisikan apa yang
dilakukan oleh sistem dan elemen-elemennya, bukan bagaimana sistem
dan elemen-elemennya saling berinteraksi. Use Case bekerja dengan
menggunakan scenario, yaitu deskripsi urutan-urutan langkah yang
menerangkan apa yang dilakukan penggunaan terhadap sistem maupun
sebaliknya. use case Diagram mengidentifikasikan fungsionalitas yang
dipunyai oleh sistem (use case), administrator yang berinteraksi dengan
sistem (actor) dan asosiasi/keterhubungan antara user dengan
fungsionalitas sistem. Komponen notasi dasar yang dipunyai oleh
diagram use case adalah actor, use-case, dan association.
Pada use case diagram ini menjelaskan apa yang dilakukan oleh
sistem yang akan dikembangkan dan siapa saja yang akan berinteraksi
dengan sistem.
3.4.1.1 Identifikasi Aktor

10

Aktor yang terlibat dalam Sistem informasi pengkajian


koleksi yaitu Administrator yang bertugas untuk mengelola
seluruh kegiatan dari Sistem informasi pengkajian koleksi.

3.4.1.2 Identifikasi Use Case Diagram


No

Nama Use

Deskripsi

Aktor

Case
1

Login

Use case ini menggambarkan Admin


kegiatan login

ke dalam

sistem dengan memasukkan


user dan

password untuk

masuk ke halaman utama


2

Mengisi

Use case ini menggambarkan Admin

Data

kegiatan

Registrasi

registrasi benda koleksi.

memasukan

data

Koleksi
3

Mengisi

Use case ini menggambarkan Admin

data

kegiatan

Inventaris

inventaris benda Koleksi

memasukan

data

Koleksi
4

Cetak

Use case ini menggambarkan Admin

Laporan

kegiatan cetak data registrasi

Registrasi

benda koleksi

benda
Koleksi
5

Cetak

Use case ini menggambarkan Admin

11

Laporan

kegiatan

cetak

laporan

Inventaris

Inventaris benda Koleksi

benda
koleksi
6

Cetak

Use case ini menggambarkan Admin

Laporan per kegiatan cetak laporan per


jenis

jenis koleksi

koleksi
7

Cetak label Use Case ini menggambarkan Admin


registrasi

cetak label registrasi

Tabel 3.1. Identifikasi Use case Diagram


3.4.1.3 Use Case Login

Gambar 3.1 Use case login


Spesifikasi use case login
Nama

Login

Aktor

Admin

Deskripsi
Singkat

Admin memasukkan user dan password untuk masuk


ke dalam Menu Utama

Pre
Condition

Admin membuka SI Pengkajian Koleksi

Triggers

Data Admin sudah harus tersimpan dalam sistem

skenario

Admin

Sistem

12

Langkah 1 : Admin
membuka SI Pengkajian
Langkah
2
:Sistem
Koleksi
menampilkan Form login
Langkah 3 : Admin
memasukkan user dan
password
Langkah 4 : Admin klik
Langkah
5
:
Sistem
login
melakukan pengecekan user
dan password
Langkah
6
:
Sistem
menampilkan Menu utama
Alternatif
flow

Alt langkah 3 : admin pilih tombol batal Maka sistem


akan mengosongkan form login
Alt langkah 2 : admin pilih tombol tutup maka sistem
akan akan keluar dari form login

Error
Flow

Ef langkah 5 : Jika User dan password salah maka


sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali
ke halaman login

Post
Condition

Admin memasuki Menu Utama dan Sistem Informasi


Pengkajian Koleksi akan terbuka
Tabel 3.2 Spesifikasi use case login

3.4.1.4 Use Case Registrasi

Gambar 3.2 Use case registrasi


13

Spesifikasi use case registrasi


Nama
Case

Use Registrasi

Aktor

Admin

Deskripsi
Singkat

Admin mengisi data registrasi

Precondition

Admin melakukan login dan memilih Menu


registrasi

Triggers

Admin melakukan login


Admin

Sistem

Skenario

Langkah 1 : Admin
klik menu registrasi
Langkah 3 : Admin
mengisi data registrasi
Langkah 4 : Admin klik
simpan

Langkah 2 : Sistem
menampilkan
form
registrasi
Langkah 5 : Sistem
melakukan pengecekan
kelengkapan data
Langkah 6 : Simpan
data registrasi

Alternatif
Flow

1. Alt Langkah 4 : Jika klik tombol batal maka


sistem akan mengosongkan data registrasi pada
halaman registrasi
2. Alt Langkah 6 : Jika klik tombol ubah untuk
melakukan edit pada data registrasi yang sudah
ada
3. Alt Langkah 6 : tombol hapus maka sistem
akan menampilkan pesan Yakin data dihapus
4. Alt langkah 6 : Jika klik keluar maka sistem
akan kembali pada halaman menu utama

Error Flow

1. EF Langkah 6 : Jika Data registrasi belum

lengkap maka sistem akan menampilkan pesan


kesalahan dan kembali ke halaman registrasi
Extend

1. Jika admin telah mengisi data registrasi koleksi


maka admin bisa langsung melakukan cetak

14

laporan data registrasi koleksi


Postcondition Penambahan data registrasi pada tabel registrasi
Tabel 3.3 Spesifikasi Use Case Registrasi
3.4.1.5 Use Case Inventaris

Gambar 3.3 use case inventaris

Spesifikasi use case inventaris


Nama Use Case

Inventaris

Aktor

Admin

Deskripsi Singkat

Admin mengisi data inventaris

Precondition

Admin melakukan login dan memilih Menu


registrasi

Triggers

Admin melakukan login

Skenario

Admin
Langkah 1 : Admin
klik menu inventaris
Langkah 3 : Admin
mengisi
data
inventaris
Langkah 4 : Admin
klik simpan

Langkah 2 : Sistem
menampilkan halaman
inventaris
Langkah 5 : Sistem
melakukan pengecekan
kelengkapan data

Langkah 6 : Simpan
Langkah
data inventaris

15

Data

tersimpan pada tabel


inventaris

Alternatif Flow

1. Alt Langkah 4 : Jika klik tombol batal maka


sistem akan mengosongkan data inventaris
pada halaman inventaris
2. Alt Langkah 7 : Jika klik tombol ubah
untuk melakukan edit pada data inventaris
yang sudah ada
3. Alt Langkah 7 : tombol hapus maka sistem
akan menampilkan pesan Yakin data
dihapus
4. Alt langkah 7 : Jika klik keluar maka sistem
akan kembali pada halaman menu utama

Error Flow

1. EF Langkah 6 : Jika Data inventaris belum

lengkap maka sistem akan menampilkan


pesan kesalahan dan kembali ke halaman
inventaris
Extend

1. Jika admin telah mengisi data inventaris


koleksi maka admin bisa langsung
melakukan cetak laporan data inventaris
koleksi

Postcondition

Penambahan
inventaris

data

registrasi

pada

Tabel 3.4 Spesifikasi Use Case Inventaris


3.4.1.6 Use Case Petugas

Gambar 3.4 Use case petugas


Spesifikasi use case petugas
Nama Use Case

Petugas

Aktor

Admin
16

tabel

Deskripsi Singkat

Admin mengisi data petugas

Precondition

Admin melakukan login dan memilih sub


menu petugas

Triggers

Admin melakukan login

Skenario

Admin

Sistem

Langkah
1
:
Admin klik sub
menu petugas
Langkah
3
:
Admin mengisi
data petugas
Langkah
4
:
Admin
klik
simpan

Langkah 2 : Sistem
menampilkan
halaman
petugas

Langkah 5 : Sistem
melakukan pengecekan
kelengkapan data
Langkah 6 : Data petugas
tersimpan

Alternatif Flow

1. Alt Langkah 6 : Jika klik tombol ubah


untuk melakukan edit pada data inventaris
yang sudah ada
2. Alt Langkah 6 : Jika klik tombol hapus
maka sistem akan menampilkan pesan
Yakin data dihapus
3. Alt langkah 6 : Jika klik keluar maka sistem
akan kembali pada halaman menu utama

Error Flow

1. EF langkah 5 : Jika Data inventaris belum

lengkap maka sistem akan menampilkan


pesan kesalahan dan kembali ke halaman
inventaris
Postcondition

Penambahan
inventaris

data

registrasi

pada

tabel

Tabel 3.5 Spesifikasi use case petugas


3.4.1.7 Use Case Cetak Laporan per jenis koleksi
17

Gambar 3.5 Use case cetak laporan Per jenis koleksi


Spesifikasi use case cetak laporan per jenis koleksi
Nama

Cetak laporan per jenis koleksi

Fungsi

proses kegiatan cetak laporan per jenis koleksi

Aktor

Admin

Triggers

Login

Precondition Admin memilih menu per jenis koleksi


Skenario

Admin

Sistem

Langkah 1 : Admin
memilih menu per jenis
Langkah
2
:
koleksi
Sistem
menampilkan form
laporan per jenis
Langkah 3 : Admin koleksi
memilih jenis koleksi pada
combo box
Langkah
4
:
Sistem
menampilkan
format laporan per
jenis koleksi
Alternatif
Flow

Alt Langkah 2 : Jika


cancel maka sistem akan
membatalkan proses cetak
laporan per jenis koleksi

PostCondition

Admin
mendapatkan
laporan per jenis koleksi

Tabel 3.6. Spesifikasi use case cetak laporan per jenis koleksi
3.4.1.8 Use Case Cetak Laporan Registrasi

18

Gambar 3.6 Use case cetak laporan registrasi


Spesifikasi use case cetak laporan registrasi
Nama

Cetak laporan Data registrasi

Fungsi

proses kegiatan cetak laporan data registrasi

Aktor

Admin

Triggers

Login

Precondition Admin memilih menu Laporan registrasi


Skenario

Admin
Langkah 1 :
memilih menu
registrasi

Sistem
Admin
laporan

Langkah
2
:
Sistem
menampilkan form
laporan registrasi

Langkah 3 : Admin klik


tombol
cetak
laporan Langkah
4
:
registrasi
Sistem
menampilkan
format
laporan
Data registrasi
Alternatif
Flow

Alt langkah 2 : Jika cancel


maka
sistem
akan
membatalkan proses cetak

PostCondition

Admin
mendapatkan
laporan Data registrasi

Tabel 3.7 Spesifikasi use case cetak laporan data registrasi


3.4.1.9 Use Case Cetak Laporan Inventaris

19

Gambar 3.7 Use Cetak laporan Inventaris


Spesifikasi use case cetak laporan inventaris
Nama

Cetak laporan Data inventaris

Fungsi

proses kegiatan cetak laporan data inventaris

Aktor

Admin

Triggers

Login

Precondition Admin memilih menu Laporan inventaris


Skenario

Admin
Langkah 1 :
memilih menu
inventaris

Sistem
Admin
laporan

Langkah
2
:
Sistem
menampilkan form
laporan inventaris

Langkah 3 : Admin klik


tombol
cetak
laporan Langkah
4
:
inventaris
Sistem
menampilkan
format
laporan
Data inventaris
Alternatif
Flow

Alt langkah 2 : Jika cancel


maka
sistem
akan
membatalkan proses cetak

PostCondition

Admin
mendapatkan
laporan Data inventaris

Tabel 3.8 Speesifikasi use case laporan data inventaris


3.4.1.10 Use Case Cetak Label Registrasi

20

Gambar 3.8 use case cetak label registrasi


Nama

Cetak label registrasi

Fungsi

proses kegiatan cetak label registrasi

Aktor

Admin

Triggers

Login

Precondition Admin memilih menu Laporan inventaris


Skenario

Admin
Langkah
memilih
registrasi

Sistem
1 : Admin
menu
label

Langkah
2
:
Sistem
menampilkan form
label registrasi

Langkah 3 : Admin klik


tombol
cetak
label Langkah
4
:
registrasi
Sistem
menampilkan
format
label
registrasi
Alternatif
Flow

Alt langkah 2 : Jika cancel


maka
sistem
akan
membatalkan proses cetak

PostCondition

Admin mendapatkan label


registrasi

Tabel 3.9 spesifikasi use case cetak label registrasi


3.4.2 Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,

21

decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut


merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas-aktifitas
yang terjadi dalam sistem informasi pengkajian koleksi.

3.4.3.1 Activity Diagram login

Gambar 3.9 Activity Diagram Login


Gambar 3.9 Activity Diagram Login ini admin melakukan
login, kemudian sistem memvalidasi user dan password yang
dimasukan. Jika user dan password sesuai dengan data yang

22

terdapat didatabase, maka sistem akan menampilkan halaman


menu utama.

3.4.3.2 Activity Diagram Registrasi

Gambar 3.10 Activity diagram registrasi


Gambar 3.10 Activity diagram registrasi admin klik menu
registrasi dan sistem akan menampilkan form registrasi untuk

23

admin mengisi data registrasi. Kemudian sistem memvalidasi


data

ketika

data

tidak

lengkap

maka

sistem

akan

mengembalikan pada form registrasi. Setelah mengisi data


registrasi dengan lengkap maka sistem akan menyimpan data
registrasi.

3.4.3.3 Activity Diagram Inventaris

Gambar 3.11 Activity diagram inventaris


Gambar 3.10 Activity diagram inventaris admin klik menu
inventaris dan sistem akan menampilkan form inventaris untuk
admin mengisi data inventaris. Kemudian sistem memvalidasi
data

ketika

data

tidak

lengkap

maka

sistem

akan

24

mengembalikan pada form registrasi. Setelah mengisi data


registrasi dengan lengkap maka sistem akan menyimpan data
inventaris.

3.4.3.4 Activity Diagram Petugas

Gambar 3.12 Activity diagram petugas


Gambar 3.12 Activity diagram petugas, pada
activity ini klik menu file kemudian pilih menu registrasi dan
sistem akan menampilkan form petugas untuk admin mengisi
data petugas

ketika data tidak lengkap maka sistem akan

kembali pada form petugas. Setalah mengisi data dengan

25

lengkap maka admin melakukan simpan data kemudian sistem


akan menyimpan data.
3.4.3.5 Activity Diagram Cetak laporan Per Jenis Koleksi

Gambar 3.13 Activity Diagram Cetak Laporan Per Jenis Koleksi


Gambar 3.13 activity diagram cetak laporan per jenis
koleksi, pada activity ini admin memilih menu per jenis
koleksi maka sistem akan menampilkan form laporan per jenis
koleksi setelah itu aktor pilih jenis koleksi pada combo box
dan klik tombol cetak setelah itu sistem akan menampilkan
cetak laporan per jenis koleksi.

3.4.3.6 Activity Diagram Cetak Laporan Registrasi

26

Gambar 3.14 Activity Diagram Cetak Laporan Registrasi


Gambar 3.14 activity diagram cetak laporan registrasi,
pada activity ini admin memilih menu laporan registrasi maka
sistem akan menampilkan form laporan registrasi setelah itu
aktor klik tombol cetak laporan registrasi setelah itu sistem
akan menampilkan cetak laporan data registrasi.
3.4.3.7 Activity Diagram Cetak Laporan Inventaris

Gambar 3.15 Activity Diagram Cetak Laporan Inventaris


Gambar 3.15 activity diagram cetak laporan inventaris,
pada activity ini admin memilih menu laporan inventaris maka
sistem akan menampilkan form laporan inventaris setelah itu

27

admin klik tombol cetak laporan inventaris setelah itu sistem


akan menampilkan cetak laporan data inventaris.
3.4.3.8 Activity Diagram Cetak Label Registrasi

Gambar 3.16 Activity Diagram Cetak Label Registrasi


Gambar 3.16 activity diagram cetak label registrasi, pada
activity ini admin memilih menu label registrasi maka sistem
akan menampilkan form label registrasi setelah itu aktor klik
tombol cetak label registrasi setelah itu sistem akan
menampilkan cetak data label registrasi.

3.4.3 Sequence Diagram


Sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal dari
proses desain karena menjadi pedoman dalam proses pemrograman
nantinya dan berisi aliran kontrol dari program. Dalam Pengembangan
sistem ini, ada beberapa Sequence Diagram antara lain :
3.4.3.1 Sequence Diagram login

28

Gambar 3.17 Sequence diagram login

3.4.3.2 Sequence Diagram Registrasi

29

Gambar 3.18 Sequence diagram registrasi

3.4.3.3 Sequence Diagram Inventaris

30

Gambar 3.19 Sequence diagram inventaris

3.4.3.4 Sequence Diagram Petugas

31

Gambar 3.20 Sequence diagram petugas


3.4.3.5 Sequence Diagram Cetak Laporan Per Jenis Koleksi

Gambar 3.21 Sequence diagram cetak laporan per jenis koleksi


3.4.3.6 Sequence Diagram Cetak Label Registrasi

32

Gambar 3.22 Sequence Diagram Cetak Laporan Registrasi


3.4.3.7 Sequence Diagram Cetak Laporan Inventaris

Gambar 3.23 Sequence Diagram Cetak Laporan Inventaris

3.4.3.8 Sequence Diagram Cetak Label Registrasi

Gambar 3.24 Sequence Diagram Cetak Label Registrasi

33

3.4.4 Class Diagram Sistem Informasi Pengkajian Koleksi

Gambar 3.26 Class Diagram Sistem Informasi Pengkajian Koleksi

34

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi dan Pembahasan Sistem
4.1.1 Tampilan Login
Gambar 4.1 Tampilan login ini merupakan tahapan awal untuk
memasuki

halaman

menu

utama

sistem.

Pada

halaman

ini

administrator diminta untuk mengisikan user dan password yang benar


untuk dapat melakukan proses selanjutnya. Jika user atau password
tidak diisi atau salah maka administrator akan di kembalikan kembali
kepada halaman login.

Gambar 4.1 Login


4.1.2 Tampilan Menu Utama
Gambar 4.2 Tampilan menu utama merupakan Menu utama yang
terdapat menu-menu untuk melakukan pengisian data dan menu cetak
laporan

35

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Menu utama


4.1.3 Tampilan Registrasi

Gambar 4.3 Tampilan Registrasi


Gambar 4.3 Tampilan form registrasi merupakan Halaman form
registrasi, terdapat beberapa hal yang perlu di isi yaitu : no registrasi,
nama koleksi, tempat pembuatan, tempat perolehan, cara perolehan,
keterangan lain, harga benda, panjang, lebar, tinggi, tebal, diameter,

36

berat dan karat. Jika data tersebut telah sesuai dengan informasi yang
ada maka data yang di isi akan di tampilkan pada tabel data gried view
tersebut.
4.1.4 Tampilan Inventaris

Gambar 4.4. Tampilan Inventaris

Gambar 4.4 Tampilan form inventaris merupakan Halaman form


inventaris yang terdapat beberapa hal yang perlu di isi yaitu : no
registrasi, nama koleksi, tempat pembuatan, tempat perolehan, cara
perolehan, tahun masuk, keterangan lain, harga benda, panjang, lebar,
tinggi, tebal, diameter, berat dan karat.
4.1.5 Tampilan Petugas
Gambar 4.5 Tampilan petugas merupakan halaman Petugas yang
diminta untuk mengisikan Kode, nama, password dan status.

37

Gambar 4.5. Tampilan Petugas

4.1.6 Tampilan Cetak Laporan Data Registrasi


1. Cetak Registrasi
Gambar 4.6 merupakan form untuk memasuki cetak laporan
data registrasi koleksi.

Gambar 4.6 Cetak Registrasi


2. Cetak laporan Data Registrasi
Gambar 4.7 Cetak laporan Data registrasi merupakan suatu
perancangan laporan untuk mengetahui data registrasi pada Museum
Provinsi NTT.

38

Gambar 4.7 cetak laporan registrasi koleksi


4.1.7 Tampilan Cetak Laporan Data Inventaris
1. Cetak Inventaris
Gambar 4.8 merupakan form untuk memasuki cetak laporan
data inventaris koleksi.

Gambar 4.8 cetak inventaris


2. Cetak laporan Data Inventaris

39

Gambar 4.9 Cetak laporan data inventaris merupakan suatu


perancangan laporan untuk mengetahui data inventaris pada Museum
Provinsi NTT.

Gambar 4.9 Cetak laporan data inventaris

4.1.8 Tampilan Cetak Laporan Data Per Jenis Koleksi


1. Cetak Per Jenis Koleksi
Gambar 4.10 merupakan form untuk memasuki cetak laporan
per jenis koleksi.

40

Gambar 4.10 Cetak per jenis koleksi


2. Cetak laporan Data Per Jenis Koleksi
Gambar 4.11 Cetak laporan data per jenis koleksi Suatu
perancangan laporan untuk mengetahui data per jenis koleksi pada
Museum Provinsi NTT.

Gambar 4.11 Cetak laporan data per jenis koleksi


4.1.9 Tampilan Cetak Label Registrasi

41

1. Cetak Label Koleksi


Gambar 4.12 merupakan form untuk memasuki cetak label
registrasi.

Gambar 4.12. Cetak label koleksi


2. Cetak Label Registrasi
Gambar 4.13 Cetak label registrasi Suatu perancangan label
registrasi

untuk di pasang pada benda

koleksi pada Museum

Provinsi NTT.

Gambar 4.13. Cetak label registrasi


4.2. Pembahasan Sistem

42

Dalam sistem informasi pengkajian koleksi terdapat foto benda koleksi


yang akan dimasukkan pada form inventaris. Adapun perbandingan foto yang
di kompres dengan menggunakan fotosizer antara lain :
1. Kompres foto dari 4912 x 3264 px menjadi 320 x 200
Ketika foto yang di kompres menjadi 320 x 200 Maka hasil pada cetak
laporan akan mengecil. Contoh gambar sebagai berikut :

Gambar 4.14 Kompres foto 320 x 200 px


2. Kompres foto dari 4912 x 3264 px menjadi 1600 x 1200 px
Ketika foto yang di kompres menjadi 1600 x 1200 px Maka hasil
pada cetak laporan akan mengecil. Contoh gambar sebagai berikut :

43

Gambar 4.15 Kompres foto 1600 x 1200 px


3. Foto asli 4912 x 3264 px
Ketika menggunakan foto asli dengan 4912 x 3264 px maka hasil pada
cetak laporan akan sama pada ukuran foto yang diatur pada cetak laporan.

Contoh gambar sebagai berikut :

44

Gambar 4.16 foto 4912 x 3264 px

45

No Deskripsi

Prosedur pengujian

Masukan

Keluaran
harapkan

yang

di Kriteria
hasil

evaluasi Hasil yang di Kesi


dapat
mpul
an

46

Pengujian
sistem
pengkajian
koleksi
Pengujian
menu utama

Menjalankan
Login sebagai
aplikasi
sistem administrator
pengkajian koleksi

Tidak
terdapat
kesalahan
dan
sistem
dapat
berjalan dengan baik
Memilih menu file Memilih menu yang Dapat menampilkan
aktif untuk di
menu-menu yang
gunakan
ada dalam file

Pengujian form User memilih


registrasi
registrasi

Mengklik icon
registrasi

Menampilkan form
registrasi

Pengujian form User memilih


inventaris
inventaris

Mengklik icon
inventaris

Menampilkan form
inventaris

Pengujian form User mengklik file Mengklik pilihan


petugas
pada menu strip
petugas

Menampilkan form
petugas

User dapat
memahami menu
utama

Tampilan menu
utama

OK

User dapat
User membuka
mengerti tampilan form-form
menu utama
dalam menu
utama
User dapat
User mengisi
memahami form
form registrasi
registrasi
User dapat
User mengisi
memahami form
form inventaris
inventaris
User dapat
User mengisi
memahami form
form petugas
petugas

OK

OK
OK
OK

4.3. Pengujian Sistem Informasi Pengkajian


4.1 Pengujian Sistem Informasi Pengkajian Koleksi

47

4.4. Pengujian Kuisioner


Uji responden berdasarkan kuisioner yang di jawab dan ditabulasi
berdasarkan tabel yang berisi skor respon yang sudah ditetapkan pada setiap
aspek pertanyaan pada kuisioner, seperti tabel berikut ini :
No

Nama

Jawaban
1

10

Rosalia Idam

Ithoq Do Santos

Marthinus L

Antonia Oematan

Leonardo Abola

Ambrosius Seda

Godlifa Tomasui

Lily Fanggidae

Wira Mesu

10

Theresia Lazar

11

Ahmad Nafiludin

12

Agustina Bere

13

Eduardus Klau

14

Sumardin

15

Chico Pella

16

Armando Amaral

17

Yosef Rato

48

18

Ferdi Sinlaeloe

19

Eman Touselak

20

Jecki Amseke

Tabel 4.2 Penilaian Responden

Hasil dari responden untuk setiap pertanyaan kuisioner


No

Pertanyaan

Sejauh mana aplikasi ini membantu Anda dalam


proses pengkajian koleksi?

10

Apakah hasil yang ditampilkan aplikasi sesuai


dengan kebutuhan / keinginan Anda?

11

Sejauh mana Anda memahami tampilan akhir dari


aplikasi pengkajian koleksi ini?

Bagaimana pendapat Anda mengenai proses


pengkajian koleksi?

Bagaimana pendapat Anda mengenai waktu yang


dibutuhkan aplikasi ketika dijalankan?
Apakah aplikasi ini cukup mudah untuk
digunakan?
Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan
desain dan warna pada aplikasi ini?

11

14

11

6
7

49

8
9
10

Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan awal


pada aplikasi ini?
Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan
inventarisasi pada aplikasi ini?
Bagaimana pendapat anda tentang keseluruhan
aplikasi ini?

Total

10

66

100

34

Tabel 4.3 Responden untuk setiap pertanyaan kuisioner


Berdasarkan Hasil dari Tabel 4.4 responden untuk setiap pertanyaan kuisioner
maka dapat di cari presentasi dari masing-masing jawaban dengan menggunakan
rumus :
Y = P/Q * 100%

Keterangan :
P = Banyaknya jawaban responden tiap soal
Q = Jumlah responden
Y = Nilai Persentase
No

Y = P/Q *100%
Y = 10/20*100%
Y = 50%

Y = P/Q *100%
Y=9/20*100%
Y = 45%

Y = P/Q *100%
Y=1/20*100%
Y = 5%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 4/20*100%
Y = 20%

Y = P/Q *100%
Y=11/20*100%
Y = 55%

Y = P/Q *100%
Y=5/20*100%
Y = 25%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 7/20*100%
Y = 35%

Y = P/Q *100%
Y=9/20*100%
Y = 45%

Y = P/Q *100%
Y=4/20*100%
Y = 20%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 7/20*100%

Y = P/Q *100%
Y=9/20*100%

Y = P/Q *100%
Y=4/20*100%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%

50

Y = 35%

Y = 45%

Y = 20%

Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 5/20*100%
Y = 25%

Y = P/Q *100%
Y=11/20*100%
Y = 55%

Y = P/Q *100%
Y=4/20*100%
Y = 20%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 5/20*100%
Y = 25%

Y = P/Q *100%
Y=14/20*100%
Y = 70%

Y = P/Q *100%
Y=1/20*100%
Y = 5%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 5/20*100%
Y = 25%

Y = P/Q *100%
Y=11/20*100%
Y = 55%

Y = P/Q *100%
Y=4/20*100%
Y = 20%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 6/20*100%
Y = 30%

Y = P/Q *100%
Y=9/20*100%
Y = 45%

Y = P/Q *100%
Y=5/20*100%
Y = 25%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Y = P/Q *100%
Y = 7/20*100%
Y = 35%

Y = P/Q *100%
Y=9/20*100%
Y = 45%

Y = P/Q *100%
Y=4/20*100%
Y = 20%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

10

Y = P/Q *100%
Y = 10/20*100%
Y = 50%

Y = P/Q *100%
Y=8/20*100%
Y = 40%

Y = P/Q *100%
Y=2/20*100%
Y = 10%

Y = P/Q *100%
Y=0/20*100%
Y = 0%

Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Persentasi


Hasil perhitungan setiap pertanyaan dengan nilai persentasi
No

Pertanyaan

Sejauh mana aplikasi ini membantu Anda dalam


proses pengkajian koleksi?

50%

45%

5%

Apakah hasil yang ditampilkan aplikasi sesuai


dengan kebutuhan / keinginan Anda?

20%

55% 25%

Sejauh mana Anda memahami tampilan akhir


dari aplikasi pengkajian koleksi ini?

35%

45% 20%

Bagaimana pendapat Anda mengenai proses


pengkajian koleksi?

35%

45% 20%

Bagaimana pendapat Anda mengenai waktu yang


dibutuhkan aplikasi ketika dijalankan?
Apakah aplikasi ini cukup mudah untuk

25%

55% 20%

25%

70%

5%

51

7
8
9
10

digunakan?
Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan
desain dan warna pada aplikasi ini?
Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan
awal pada aplikasi ini?
Bagaimana pendapat anda mengenai tampilan
inventarisasi pada aplikasi ini?
Bagaimana pendapat anda tentang keseluruhan
aplikasi ini?

20%

55% 20%

30%

45% 25%

35%

45% 20%

50%

40% 10%

Tabel 4.5 Pertanyaan dan Jumlah Persentasi

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap analisa, perancangan dan implementasi pada
aplikasi sistem informasi pengkajian koleksi maka dapat di simpulkan
kesimpulan antara lain :
1. Sistem informasi pengkajian koleksi pada museum provinsi NTT sudah
dapat berjalan dan berfungsi dengan cukup baik
2. Sistem informasi pengkajian koleksi sudah di buat sesuai dengan
perancangan.

52

5.2 Saran
Setelah Aplikasi sistem informasi pengkajian koleksi ini sudah berjalan
dan berfungsi dengan baik, masih terdapat kekurangan dalam pembuatan
aplikasi sistem informasi pengkajian koleksi museum provinsi NTT. Adapun
saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya antara lain :
1. Aplikasi akan di tambahkan katalogisasi koleksi agar dapat di pakai untuk
mengisi dalam website museum provinsi NTT.
2. Aplikasi akan di tambahkan form untuk pencarian benda koleksi menurut
nomor registrasi koleksi

DAFTAR PUSTAKA
Enterprise, H. R. (2014). Buku Pintar VB.Net. Jakarta.
ICOM. (2005). International Council Of Museum .
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Empat. (2008). Jakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Empat. (2008). Jakarta.
Sutarman, S. M. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta.

53

LAMPIRAN

Lampiran 1

54

Lampiran 2

55

56

57

Lampiran 3

58

Lampiran 4

59

Lampiran 5

60

61

62

Lampiran 6

63

Anda mungkin juga menyukai