Langkah Dan Strategi Pengelolaan Hutan Kota
Langkah Dan Strategi Pengelolaan Hutan Kota
OLEH :
Ahmad Riyadi*) dan M. Asep Maksum**)
Abstract
PENDAHULUAN
Pembangunan sebuah kota, sering dikaitkan dengan peningkatan aktivitas ekonomi
yang biasanya ditandai dengan perkembangan fisik kota khususnya sarana dan
prasarana. Kebutuhan penambahan sarana dan prasarana fisik demi menunjang
kegiatan ekonomi menimbulkan konsekuensi kebutuhan lahan bagi kawasan
perdagangan, kawasan pemukiman, kawasan industry, jaringan transportasi serta
sarana dan prasaran kota lainnya.
Tanpa pengelolaan lingkungan yang baik, suatu kota akan berkembang secara
ekonomi, namun menurun secara ekologi. Padahal sejatinya, peran lingkungan
tidaklah kalah penting dibanding dengan aktifitas ekonomi riil. Lingkungan yang baik
pada hakikatnya akan dapat menyangga kehidupan kota itu sendiri, misalnya
lingkungan yang terkelola dengan baik dapat menjaga iklim mikro seperti suhu
setempat, penetralisir pencemaran, penyedia sumber air dan lain-lain.
Pembangunan Hutan Kota merupakan salah satu upaya dalam rangka menjaga
keseimbangan lingkungan pada suatu daerah perkotaan. Atas dasar kondisi
tersebut,
maka
sudah
saatnya
kita
terus
berupaya
mendorong
HUTAN KOTA?
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002, Hutan Kota
didefinisikan sebagai suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang
kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah Negara maupun
tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.
Hutan Kota memiliki fungsi untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai
estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan
fisik kota, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
Keberadaan Hutan Kota diharapkan dapat berperan dalam: