Pemeriksaan Fisik Sistem Respirasi
Pemeriksaan Fisik Sistem Respirasi
Pemeriksaan Fisik Sistem Respirasi
Fremitus menurun atau melemah pada keadaan penebalan pleura, efusi pleura,
pneumotoraks, emfisema paru dan obstruksi dari bronkus. Keadaan klinis yang
mengurangi penghantaran gelombang suara ini akan mengurangi fremitus taktil. Jika
ada jaringan lemak yang berlebihan di dada, udara atau cairan di dalam rongga dada,
atau paru-paru yang mengembang secara berlebihan, fremitus taktil akan melemah.
PERKUSI THORAKS
Perkusi adalah jenis pemeriksaan fisik yang berdasarkan interpretasi dari suara yang
dihasilkan oleh ketukan pada dinding thoraks. Tekniknya : Pasien dalam posisi tidur dan
bisa juga dalam posisi duduk. Pemeriksa menggunakan jari tengah tangan kiri yang
menempel pada permukaan dinding thoraks, tegak lurus dan sejajar dengan iga sebut
sebagai fleksi meter. Sementara jari tengah tangan kanan digunakan sebagai pemukul
(pengetok) disebut fleksor pada fleksi meter tadi. Jika pasien duduk, kedua tangan
pasien pada paha dengan fleksi pada sendi siku. Jika pasien tidur oleh karena tidak
dapat duduk, maka untuk perkusi daerah punggung, pasien dimiringkan ke kiri dan ke
kanan secar bergantian. Perkusi dimulai dari lapangan atas paru menuju ke lapangan
bawah sambil membandingkan bunyi perkusi anatara hemi thoraks kanan dan kiri.
Kekuatan perkusi disesuaikan, pada dinding dada yang ototnya tebal, maka perkusi
agak lebih kuat. Sedangkan pada daerah yang ototnya lebih tipis seperti daerah axilla
dan lapangan bawah paru, kekuatan perkusi tidak terlalu kuat.
Suara perkusi normal dari thoraks pada lapangan paru adalah sonor. Hiperinflasi dari
paru dimana udara tertahan lebih banyak dalam alveoli menghasilkan perkusi yang
hipersonor. Perkusi pada infiltrat paru dimana parenkim lebih solid (padat/mengandung
sedikit udara) perkusi akan menghasilkan redup (dullness). Perkusi pada efusi pleura
akan menghasilkan suara pekak (flatness), pada keadaan ini rongga pleura berisi
cairan yang merupakan struktur yang solid.
Adanya udara di dalam rongga pleura (pneumothoraks) akan menimbulkan suara
perkusi yang timpani atau hipersonor.
Bagian anterior thoraks bunyi sonor mulai dari clavikula ke arah arcus costarum, kecuali
pada daerah jantung dan hati yang memberikan perkusi redup atau pekak. Pada
daerah anterior kanan pada RIC 4-6 akan didapatkan overlap anatar parenkim paru
dengan hati (perkusi dilakukan pada linea midclavikula kanan). Dari RIC 6 sampai arcus
costarum kanan, perkusi adalah pekak (daerah hati) yang tidak ditutupi parenkim paru.
Pada bagian anterior kiri bawah, didapatkan perkusi timpani (daerah lambung). Daerah
posterior thoraks, bunyi perkusi sonor dari apeks paru sampai batas bawah.
AUSKULTASI THORAKS
Auskultasi paru dilaksanakan secara indirect yaitu dengan memakai stetoskop. Posisi
pasien sebaiknya duduk seperti melakukan perkusi, jika pasien tidak bisa duduk,
auskultasi dapat dilakukan dalam posisi tidur. Pasien dapat disuruh bernapas dengan
mulut, tidak melalui hidung. Yang diperiksa waktu auskultasi adalah :
- Suara napas/ bunyi pernapasan
- Ronchi (rales)
- Pleura Friction (bunyi gesekan pleura)
- Voice sounds (bunyi bersuara)
Untuk mendengar suara napas, maka perhatikan intensitas, durasi dan pitch (nada) dari
inspirasi dibandingkan dengan ekspirasi. Pada orang sehat, maka dapat didengar suara
napas yaitu vesikuler, trakeal, bronkial dan bronkovesikuler.
Pada pernapasan vesikuler, suara inspirasi jauh lebih panjang dibandingkan ekspirasi
yang jauh lebih lemah dan seringkali tidak terdengar. Bunyi vesikuler ini merupakan
bunyi lemah dengan tinggi nada rendah yang terdengar di atas kebanyakan lapangan
paru.
Bunyi pernapasan trakeal adalah bunyi yang sangat kasar, keras, dan dengan nada
tinggi yang terdengar pada bagian trakea ekstratoraks. Kedua komponen baik inspirasi
maupun ekspirasi sama panjangnya.
Bunyi pernapasan bronkial adalah bunyi yang keras dengan tinggi nada tinggi, seperti
udara mengalir melalui pipa. Komponen ekspirasinya lebih keras dan lebih lama
dibandingkan dengan komponen inspirasi. Bunyi ini biasanya ada bila kita
mendengarkan di atas manubrium.
Bunyi pernapasan bronkovesikuler adalah campuran bunyi bronkial dan vesikuler.
Komponen inspirasi dan ekspirasinya sama panjang. Dalam keadaan normal, bunyi ini
hanya terdengar pada sela iga pertama dan kedua di bagian depan dan diantara
skapula di bagian belakang, disekat karina dan bronkus utama.
Ronki (Rales)
Ronki adalah bunyi tambahan yang dihasilkan oleh aliran udara melalui saluran napas
yang berisi sekret/eksudat atau akibat saluran napas yang menyempit atau oleh
oedema saluran napas.
Ronki merupakan bunyi yang singkat, tidak kontinu, tidak musikal, banyak terdengar
selama inspirasi. Bunyi ronki seperti bunyi yang dibuat dengan menggosokkan rambut
di dekat telinga.