Lapkas Apendisitis Koas 6 Mei 2013
Lapkas Apendisitis Koas 6 Mei 2013
Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Apendisitis
Tanda dan
Keluhan
Utama
Gejala
Tanda dan
Keluhan
Utama
Gejala
Bab 2
Tinjauan Pustaka
ANATOMI
Apendiks
Apendisitis
Apendisitis
Etiologi
Hiperplasia Limfoid
Patofisiologi
Staging
Early Stage
Phlegmonous
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemfis (Perkusi)
DIAGNOSA
BANDING
Gastroenteritis
Demam Dengue
Kelainan Ovulasi
Infeksi Panggul
Kehamilan diluar kandungan
Endometriosis
Urolitiasis
PENATALAKSANA
Penatalaksanaan
Operasi
Pemberian
Penggantian
Tatalaksana
Diet
Defekasi
Appendektomi
Tinggi
yang
Antibiotik
Serat
Elektrolit
Cairan
teratur
AN
Konservat
if
KOMPLIKASI
Komplikasi 93% terjadi pada anak-anak
dan 40-75% pada orang tua.
Komplikasi lebih sering terjadi pada anak
dikarenakan
anak
memiliki
dinding
appendiks yang masih tipis, omentum
lebih pendek dan belum berkembang
sempurna. Sedangkan pada orang tua
akibat gangguan pembuluh darah.
Jenis Komplikasi:
Abses
Perforasi
Tujuan
Sarana perkenalan,
edukasi, informed
consent
Mengurangi
morbiditas dan
mortalitas
Cepat mengembalikan
pasien paska operasi
Mengurangi biaya
pengobaran
Meningkatkan
pelayanan kesehatan
Anamnesis
Kelas Mallampati
Pemeriksaan Penunjang
nduksi
tesi Umum
S: cope
T: ube
A: irway
tubes
T: ape
I: ntroducer
C: onnector
S: uction
Bab 3
Laporan Kasus
Anamnesis
DAH, 6 tahun, 20 kg
TIME
SEQUENCE
Kesimpulan
Penanganan
Hasil
A (airway)
Snoring (-)
Gargling (-)
Crowing (-)
B (breathing)
Napas spontan
SP/ST: vesikuler/ (-)
SaO2: 97%
RR: 36x/i
Takipnea
C (circulation )
CRT <2"
Akral hangat
t/v cukup
TD: 100/60 mmHg
HR = 114 x/i, reg
Takikardia
D (dissability)
Sens: compos mentis
Kesadaran: A (Awake)
E (exposure)
Selimuti pasien,
supaya mencegah
hiportermi
SECONDARY SURVEY
B1 : Airway : clear, snoring / gurgling /crowing: -/-/-, RR: 30x/mnt ,
SP: vesikuler/ronkhi (-), wheezing (-), Mallampati : I, GL bebas,
Riwayat asma (-) alergi (-), batuk (-), sesak (-).
B2 : Akral : H/M/K, TD : 100/70 mmHg, HR : 100 x/mnt, reguler,
T/V kuat/cukup. Temp : 38C
B3 : Sens : kompos mentis, Pupil: isokor 2 mm/2 mm, RC +/+,
kejang (-)
B4 : UOP : BAK 110 cc kateter terpasang, warna : kuning pekat
B5 : Inspeksi: simetris, distensi (+); palpasi: nyeri tekan seluruh perut
(+) defens muskular (+); perkusi: hipertimpani; auskultasi: peristaltik
(+) melemah. Mual (+) Muntah (+).
B6 : Oedem (-), Fraktur : (-)
Penanganan di IGD
O2 dengan
NPO
Nilai
Pantau
Pasang
Beri
antibiotik
sejak
derajat
urine
IV line
dan
pasien
nasal
fiksasi
dehidrasi:
output
dengan
spektrum
kanul
direncanakan
NGTbor
2-4
Dehidrasi
untuk
luas
besar
L/i dekompresi
operasi
(iv
Ringan
cath no
(3-5%)
20 G)
Sedang
Berat
CNS
Normal
haus
Mengantuk,
apatis, respon
lambat, anoreksia,
aktivitas
Refleks tendon
anestesi, akral
distal, stupor-coma
CV
Takikardia
Takikardia,
hipotensi
ortotastik, nadi
lemah, vena
kolaps
Sianosis,
hipotensis, akral
dingin, nadi tidak
teraba, detak
jantung jauh
Jaringa
n
Mukosa lidah
mengering,
turgor turun
Mukosa lidah
kering, IIdah kecil,
lunak dan keriput,
turgor
Atonia, mata
cowong, turgor
Urine
Pekat
Pekat, Sedikit
Oliguria
Defisit
3-5 % BB
6-8 % BB
10% BB
Pemeriksaan Laboratorium
(17 April 2015)
Jenis pemeriksaan
Hasil
Rujukan
11,9 g%
11,7-16,1
26,57.103/mm3
4,5-11,0.103
34,2%
38-44%
480.000
150-450.103
HEMATOLOGI
Hemoglobin (HGB)
Leukosit (WBC)
Hematokrit
Trombosit (PLT)
FAAL HEMOSTASIS
PT
APTT
TT
INR
0,86
GINJAL
Ureum
Kreatinin
20,70 mg/dL
<71 mg/dL
0,38 mg/dL
0,50-0,90 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium (Na)
Kalium (K)
Klorida (Cl)
FUNGSI HATI
Albumin
URINALISIS
Warna
Glukosa
Bilirubin
Keton
Berat Jenis
pH
Protein
Urobilinogen
Nitrit
Leukosit
Darah
Sedimen Urin
Epitel
Eritrosit
Leukosit
Cast
Kristal
131 mEq/L
3,3 mEq/L
95 mEq/L
135-155 mEq/L
3,6-5,5 mEq/L
96-106 mEq/L
3,6 g/dl
3,8-5,4g/dl
kuning jernih
1,010
6,5
+
-
kuning
+/1,005-1,030
5-8
-
0-1/ lpb
0-1/ lpb
1-3/lpb
-
<3/ lpb
<6/ lpb
-
DIAGNOSIS DAN
Diagnosis: Diffuse peritonitis ec. Appendisitis Perforasi
RENCANA ANESTESI
Teknik Anestesia
Inj.Atracurium
15ETT
mg
Maintenance
Persiapan
Pre
Premedikasi:
Intubasi
oksigenasi
dengan
RSIdengan
(Rapid
O2
100%
no.5,5
,O2,
Sequence
2 air,
L/menit
Cuff
Isofluran
Intubation)
dikembangkan,
via
fiksasi
Posisi:
Suction
head
aktif
up
dengan
30
spuit
5cc
Inj.
Propofol (2-10
40 mgmcg/kgBB): 3 mcgx20= 60 mcg
Inj Fentanyl
Induksi:
Durante Operasi
Post Operasi
Bila mual/muntah:
Antibiotik:
Cairan:
Diet:
nyeri:
Minum
IVFD
Metronidazole
Inj.
sedikit-sedikit,
RLNovalgin
20gtt/i makro
400
500
Makan
mg/
mg/12
24
Biasa
jam
jam bila
dan peristaltik
Ceftriaxone
(+)
500m
Bab 4
Masalah dan
Pembahasan
Pre-operasi
Masalah
Pembahasan
Pre-operasi
Masalah
Pembahasan
2. Pasien
emergensi
tidak puasa
(lambung
dianggap penuh
risiko aspirasi
meningkat
Pre-operasi
Masalah
3. Pasien emergensi
semua tahapan
dilakukan secepat
mungkin
4. Anak sulit diintubasi
(mulut kecil, lidah
besar, epiglotis tinggi)
Pembahasan
Teknik intubasi dengan RSI
(Rapid Sequence
Intubation)
Diintubasi dengan posisi
sniffing position,
mengganjal bahu
menggunakan gulungan
handuk dan menaikkan
meja. Dipersiapkan juga
ETT dan sungkup dengan
berbagai ukuran dipilih
yang paling sesuai dengan
ukuran pasien.
Pre-operasi
Masalah
5. Pasien peritonitis
distensi abdomen
peningkatan tekanan
intragastrik risiko
regurgitasi dan
aspirasi meningkat
6. Pasien mengalami
leukositosis akibat
reaksi infeksi/inflamasi
Pembahasan
Dekompresi lambung
dengan pemasangan NGT
Suction aktif dengan
spuit 3cc sebelum induksi
Antibiotik adekuat
berspektrum luas:
Metronidazole 250 mg/ 8
jam
Ceftriaxone 400mg/ 8jam
Pre-operasi
Masalah
7. Pasien peritonitis
dehidrasi
Pembahasan
Tentukan status hidrasi
pasien menurut kriteria
Pierce
Dehidrasi
Ringan
Tentukan defisit cairan
3-5% BB (600-1.000 cc)
Rehidrasi dengan RL
Rehidrasi
cepat
dan
rehidrasi lambat
Pantau urine output (12cc/kgBB/jam)
dan
hemodinamik
Durante Operasi
Masalah
Pembahasan
1. Nyeri durante
operasi
takikardi
Diberikan
analgetik
adekuat:
Pra-medikasi: Inj
Fentanyl (2-10
mcg/kgBB): 3 mcg
x 20= 60 mcg
Rumatan: Inj
Fentanyl 20mcg /
setengah jam
Durante Operasi
Masalah
Pembahasan
2. Operasi laparotomy
operasi besar yang
pendarahan banyak
Pantau pendarahan
durante operasi dengan
menghitung:
Estimation Blood Volume
(EBV) :80 cc x 20 kg = 1600
cc
Estimation Blood Loss (EBL):
10%= 160cc
20%= 320 cc
30%= 480 cc
Menentukan derajat
pendarahan dan cairan
pengganti derajat
pendarahan kelas I dan
diberikan cairan kristaloid
(dan koloid bila perlu)
sesuai volume darah yang
Durante Operasi
Masalah
Pembahasan
3. Operasi
laparotomy + anak
(luas permukaan
tubuh dan kulit
tipis) penguapan
jumlah besar
Balans cairan:
Penguapan: 46cc/kgBB/jam
Rumatan: 2cc/kgBB/jam
360cc
Durante Operasi
Masalah
Pembahasan
Cegah hipotermi
dengan
Selimuti dengan
warmer blanket
Matikan atau
naikkan suhu
pendingin ruangan
Beri cairan yang
telah dihangatkan
Post Operasi
Masalah
Pembahasan
1. Nyeri paska
operasi
Memberikan
analgetik adekuat
sesuai dengan VAS
pasien
VAS 3: Inj. Novalgin
400mg /8jam
Post Operasi
Masalah
Pembahasan
2. Infeksi paska
operasi
Antibiotik empirik
sebelum hasil kultur
keluar:
Metronidazole 500 mg/
24 jam
Ceftriaxone 500mg/
8jam
Post Operasi
Pembahasan
Masalah
2. Infeksi paska
operasi
Antibiotik empirik
sebelum
hasil
kultur keluar:
Metronidazole
500 mg/ 24 jam
Ceftriaxone
500mg/ 8jam
Setelah hasil kultur
keluar,
ganti
antibiotik
sesuai
dengan hasil uji
Bab 5
Kesimpulan
KESIMPULAN
Apendisitis: suatu reaksi inflamasi akut
dan infeksi dari apendiks yang menjadi
kondisi gawat darurat yang memerlukan
pembedahan segera khususnya pada
anak-anak
THANK YOU