Penerapan Model Pembelajaran Contextual and Learning Dalam Pencapaian Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Memelihara
Penerapan Model Pembelajaran Contextual and Learning Dalam Pencapaian Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Memelihara
Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atu ketrampilan yang secara refleksi dapat
diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya.
2.
Model pembelajaran ini bertujuan agar dalam belajar itu tidak hanya sekedar menghafal tetapi
perlu dengan adanya pemahaman
3.
4.
Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan
terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain
5.
Model pembelajaran CTL ini bertujun agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna
6.
Model pembelajaran model CTL ini bertujuan untuk mengajak anak pada suatu aktivitas yang
mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari
7.
Tujuan pembelajaran model CTL ini bertujuan agar siswa secara individu dapat menemukan dan
mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya
sendiri.
Penerapan Cooperative Learning Strategis (CLS) tipe Group Investigation dalam meningkatkan hasil
belajar siswa menggunakan alat ukur (measuring tools) kelas X SMK Utama Bakti Palembang
Paradigma lama dalam proses pembelajaran masih sangat kental menghiasi praktek pembelajaran di
kelas. Pada umumnya guru mempersiapkan materi ajar yang akan disampaikan esok harinya, sehingga
guru kurang memperhatikan bagaimana siswa merespon pelajaran. Berkaitan dengan permasalahan
tersebut, Suharsimi Arikunto (2003 : 4 ) menyebutkan beberapa karakteristik siswa dalam proses belajar
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang menekankan perilaku bersama
diantara siswa dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok kecil. Kerjasama kelompok dalam
kelompok kecil sangat dipentingkan untuk mengatasi masalah bersama, sehingga beberapa unsur
pembelajaran kooperatif ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
Adanya saling evaluasi dalam proses kelompok (Anita Lie 2005 : 31) dapat diaplikasikan dalam
proses pembelajaran.
Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan
pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari
melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat
melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat
terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Model pembelajaran Group-Investigation memiliki enam langkah pembelajaran (Slavin, 1995), yaitu: a.
Grouping: menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber, memilih topik, merumuskan
permasalahan) b. Planning: menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa
melakukan apa, apa tujuannya), c. Investigation: saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi), d. Organizing : anggota kelompok
menulis laporan, merencanakan presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis), e.
Presenting: salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi,
mengajukan pertanyaan atau tanggapan),
Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran
kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh metode ini 37 memadukan
beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik,
democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model GI
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara
langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara
mempelajari suatu topik melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses
pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap
kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan
memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7).
Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa
dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan
yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok
(group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap
anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah kemampuan
intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.
Beberapa kelebihan dari pembelajaran GI menurut Setiawan (2006:9), yaitu
sebagai berikut:
a) Secara Pribadi
1. dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
2. memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
3. rasa percaya diri dapat lebih meningkat
4. dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah
b) Secara Sosial / Kelompok
1. meningkatkan belajar bekerja sama
2. belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
3. belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis