Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh
organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari
perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu
organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada
kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga
harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Bangsa Indonesia pernah memiliki
suatu angkatan yang sangat kuat visinya yakni Angkatan 1928. Angkatan inilah yang
untuk pertama kalinya menyatakan bahwa Indonesia Merdeka adalah tujuan
perjuangan mereka. Contoh lain untuk visi yang kuat adalah visi Microsoft diawal
pendiriannya yakni A computer on every desk.
Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi
dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama
mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi
adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama
dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.
Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran
dari perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu
untuk merubah hal hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan
pada karyawan kemana kita akan menuju. Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas kemana kita akan melangkah, pernyataan visi yang efektif adalah Jika kita
ingin bersaing pada taraf internasional, perusahaan ini diharapkan untuk .
Pada area yang kosong dapat digunakan untuk menggambarkan detail detailnya.
Hendrawan Supratikno dkk dalam bukunya yang berjudul Advanced Strategic
Management mengartikan misi adalah
Misi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan
organisasi untuk mencapai visinya. Menurut Peter Drucker, untuk
merumuskan misi, organisasi harus mengajukan pertanyaan: in what
businesses are we in or should be in (dalam bisnis apa kita berada, atau
seharusnya ada). Jika bisnis adalah hasil interksi antara tiga faktor,
yaitu; pasar, produk, dan teknologi, maka pertanyaan tentang misi,
pertama-tama, berkaitan dengan ranah (domain) kgiatan yang akan
dilakukan oleh organisasi.
Misi digunakan untuk mendeskripsikan keadaan sekarang, siapakah kita,
dimanakah kita sekarang (dari perspektif waktu), apa kekuatan kita, dan lain-lain.
Dengan mengambil contoh angkatan 28, kita bisa katakan bahwa misi mereka adalah
kalimat dalam Sumpah Pemuda Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa
satu, Bangsa Indonesia. Dari dunia industri, Eastman Kodak memberikan contoh
misi yang bagus : We are in picture business.
Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group
kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih
mengerti mengenai tujuan mereka. Sebagai contoh, satu group mungkin menjual
aplikasi kepada klien. Yang lain mungkin menjual logical data modeling kepada
pengembang aplikasi.
Misi sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan, diantaranya :
1. Memberikan arah
2. Memfokuskan langkah langkah yang akan diambil
3. Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi
yang sudah dibentuk
4.
Membantu
karyawan
karyawan
pada
tingkat
apapun
dalam
Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan
memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai.
Feasible
Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi, waktu. Visi
haruslah menyertakan tujuan dan objective yang strecth bagi pegawai.
Meaningful
Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai namun tidak
boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi.
Measurable
Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan
pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi
sudah bisa dicapai atau belum. Sebagai contoh visi SCTV satu untuk
semua yang berarti acara-acara SCTV harus bisa dinikmati semua
kalangan, semua umur mulai balita sampai manula, cukup dengan melihat
SCTV kebutuhan orang terhadap informasi & hiburan dan lain-lain bisa
dipenuhi.
Dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok
suatu perusahaan. Visi yang benar merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang
dapat membuat loncatan awal ke masa depan dengan memadukan segala sumberdaya
untuk mewujudkan visi tersebut. Visi yang benar memiliki daya tarik dan
menyebabkan orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat,
mampu menciptakan makna bagi kehidupan perusahaan, mampu menciptakan standar
yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan, dapat digunakan
orang luar (pelanggan) untuk
mengukur manfaat perusahaan baginya, menjadi jembatan utama antara apa yang
dikerjakan perusahaan sekarang dengan apa yang diinginkan perusahaan di masa
depan, merupakan prasyarat utama untuk memen strategis dan merupakan landasan
untuk merumuskan misi perusahaan.
Contoh visi dari perusahaan lainnya adalah Intel mempunyai visi mendorong
secara terus-menerus batas-batas inovasi agar dapat membuat hidup orang lebih
bergairah, lebih terpenuhi dan lebih mudah untuk mengelolanya. Komitmen Intel
yang kokoh untuk menggerakkan teknologi menuju ke depan
telah membuat
tahun 2003 ini IBM terpilih sebagai Perusahaan Komputer yang paling
mengagumkan dunia versi majalah Fortune.
3. Misi perusahaan
Apakah suatu perusahaan sedang mengembangkan bisnis baru atau sedang
merumuskan ulang arahan untuk bisnis yang sedang berjalan, perusahaan tersebut
harus menentukan sasaran dan filosofi dasar yang membentuk postur strategisnya.
Maksud dasar ini yang membedakan antara suatu perusahaan dengan perusahaan
yang lain yang sejenis serta mengidentifikasikan lingkup operasinya dalam hal
produk dan pasar merupakan misi perusahaan. Misi ini mencangkup filosofi dari para
pengambil keputusan strategis perusahaan, menyatakan citera yang ingin ditunjukan
oleh perusahaan, mencerminkan konsep diri, dan mengindikasikan bidang produk
atau bidang utama peusahaan, serta kebutuhan utama konsumen yang berusaha utuk
dipenuhi oleh perusahaan. Ringkasnya, misi perusahaan menjelaskan bidang
penekanan produk, pasar, dan teknologi perusahaan serta dinyatakan sedemikian rupa
sehingga mencerminkan nilai dan pengambilan prioritas dari pengambil keputusan
strategis suatu perusahaan.
Tidak ada badan atau lembaga eksternal yang mewajibkan perusahaan utuk
mendeinisikan misinya dan proses untuk mendefinisikan misi tersebut merupakan
proses yang melelahkan dan menghabiskan waktu. Selain itu, misi tersebut
mencangkup tujuan dan strategi yang diuraikan secara luas atau dinyatakan secara
tidak langsung, dan bukanya arahan yang bersifat khusus. Dengan kata lain, misi
merupakan peryataan, bukan mengenai target yang dapat diukur, melainkan mengenai
sifat dan orientasi.
Peryataan misi merupakan pesan yang dirancang untuk mencangkup harapan
dari seluruh pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Para eksekutif serta dewan komisaris yang membuat peryataan misi berusaha
menyediakan maksud yang menyatukan perusahaan. Maksud tersebut akan menjadi
landasan bagi penetapan tujuan serta pengambil keputusan strategis. Secara umum
pernyataan misi membahas pernyataan-pernyataan berikut:
Mengapa perusahaan berada dalam bisnis ini?
Apa saja yang menjadi sasaran ekonomis perusahaan dalam hal kualitas, citra,
serta konsep diri perusahaan ?
Apakah kompetensi inti dan keunggulan kompetitif perusahaan ?
Apakah yang dilakukan pelanggan perusahaan dan apakah perusahaan dapat
melayaninya?
Bagaimana perusahaan memandang tanggung jawabnya tehadap pemegang
saham, karyawan, masyarakat, lingkungan, masalah sosial, dan pesaing?
Proses mendefinisikan misi suatu perusahaan untuk bisnis tertentu mungkin
paling baik dapat dipahami dengan memikirkan mengenai bisnis tersebut sejak
didirikan. Bisnis biasanya dimulai dengan keyakinan, keinginan, dan aspirasi seorang
pengusaha.
Robinson dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian memaparkan misi seorang pemilik sekaligus manajer
tersebut biasanya didasrkan pada keyakinan dasar sebagai berikut:
1. Produk atau jasa perusahaan yang memberikan manfaat paling tidak
sesuai dengan harganya.
2. Produk atau jas perusahaan dapat memuaskan kebutuhan konsumen
dari segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan secara
memadai.
3. Teknologi yang digunakan dalam prosuksi akan menghasilkan
produk atau jasa yang kompetitif dari segi biaya maupun kuantitas.
4. dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, perusaah tersebut tidak
hanya bertahan melainkan juga akan tumbuh dan menghasilkan laba.
5. Filosofi manajemen perusahaan akan menghasilkan citra publik yang
menguntungkan serta menyediakan manfaat keuangan dan
psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan
uangnya untuk membantu perusahaan meraih keberhasilan.
6. Konsep diri pengusaha mengenai bisnis tersebut dapat
dikomunikasikan kepada dan diadopsi oleh para karyawan dan
pemegang saham.
misi
organisasi
harus
cukup
luas
mengakomodasikan
10
sudah
menetapkan
kewajibannya,
dan
sanggup
serta
siap
11
12
didirikan?
Untuk apa perusahaan didirikan dan apa yang sekarang dilakukan oleh
perusahaan untuk pelanggan-pelanggannya sering disebut dengan misi perusahaan.
Suatu statemen misi menunjukan tentang bisnis apa yang sedang ditekuni perusahaan.
Berikut ini merupakan statemen misi dari beberapa perusahaan yang menunjukan
mengapa perusahaan didirikan dan hubungaannya dengan pelanggan.
Perusahaan tidak boleh hanya menekanakan pada misi perusahaan sekarang
saja, tetapi harus melihat jauh dan berfikir strategi tentang perubahan-perubahan
kondisi dan lingkungan masa depan. Perubahan-perubahan yang perlu diantisipasi
misalnya adalah perubahan teknologi yang sangat cepat berkembang, perubahan
permintaan dan ekspekstasi pelanggan, perubahan-perubahan perkembangan pasar
baru, pergeseran kondisi persaingan dan lain sebagainya. Ini berarti konsep
manajemen tentang keadaan bisnis di masa depan.
Pandangan kedepan dari manajemen tentang bisnis apa yang akan diciptakan
di masa depan dan juga posisi bisnis yang bagaimana yang diinginkan merupkan misi
dari perusahaan. Dengan demikian usaha untuk menjawab pertanyaan perusahaan ini
akan diarahkan dan akan menjadi apa perusahaan ini dimasa depan merupakan visi
dari suatu perusahaan.
Thompson dan stricklan III (2004) mendefinisikan visi strategik sebagai suatu
pandangan arah dan keberadaan bisnis dimasa depan dan suatu organisasi. Visi
strategik juga didefinisikan sebagai suatu konsep petunjuk tentang apa yang akan
dilakukan oleh suatu organisasi dan ingin menjadi apa. Callon mendefinisikan (1996)
mendefinisikan visi sebagai suatau gambardiri yang menjukan bentuk apa yang
diimgimkan bisnis dimasa depan. Visi dan bisnis harus realistik dapat dicapai,
bermakna, tepat, mudah dipahami, dan menarik bagi semua orang dalam organisasi
untuk mencapainya. Visi bisnis bukan suatu mimpi, tetapi sesuatu yang dapat dicapai.
13
mungkin dapat menghasilkan laba dalam jangka pendek tetapi dalam jangka panjang,
konsekuensi keuangan akan sangat mengganggu.
Dalam hal pertumbuhan, kita bisa melihat contoh pernyataan misi dari Hewlet
Packard : Tujuan : Membatasi pertumbuhan perusahaan pada laba serta kemampuan
untuk mengembangkan dan memproduksi produk teknis yang dapat memenuhi
14
kebutuhan pelanggan. Kami tidak berpendapat bahwa ukuran yang besar adalah
penting, namun untuk dua alasan mendasar, pertumbuhan yang berkesinambungan
adalah penting bagi kami untuk mencapai tujuan yang lain. Pertama, kami melayani
segmen masyarakat teknologi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Jika
perusahaan statis maka bisa kehilangan pasarnya. Kedua, pertumbuhan adalah
penting untuk menarik dan mempertahankan individu-individu yang berkualitas
2.6 Pentingnya filosofi perusahaan
Peryataan mengenai filosofi suatu perusahaan, sering kali disebut sebagai
kredo perusahaan (company creed), biasanya muncul atau menyertai dalam
pernyataan
misi.
Kredo
Perusahaan
mencerminkan
atau
menspesifikasikan
keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas filosofi dasar yang menjadi komitmen para
pengambil keputusan strategis dalam mengelola perusahaan.
Tetapi, pernyataan filosofi perusahaan seringkali sangat serupa dan terlalu
umum sehingga lebih mirip publikasi humas, bukan komitmen terhadap nilai yang
merupakan tujuan awalnya.
2.7 Peran dari dewan komisaris
Dewan komisaris adalah sekelompok perwakilan pemegang saham dan
manajer strategis yang bertanggungjawab mengawasi penciptaan dan pencapaian misi
perusahaan. Dipilih oleh para pemegang saham maka dewan komisari memiliki
tanggung jawab utama sebagai berikut :
1. menetapkan dan memperbaharui misi perusahaan
2. Memilih eksekutif puncak perusahaan yang dikepalai oleh CEO
3. Menetapkan besaran kompensasi dari eksekutif puncak, termasuk besarnya
gaji dan bonus
4. Menetapkan jumlah dan waktu pembayaran dividen kepada pemegang saham
15
16
Seiring dengan berjalannya waktu dan situasi dan kondisi maka misi dan tujuan
perusahaan bisa saja berubah, yang menyebabkan antara lain adalah :
1. Adanya tingkatan aspirasi manajer dapat mengubah orientasi tujuan dengan
adanya keinginan untuk berbuat lebih banyak lagi atau karena melihat
pencapaian yang dicapai oleh para pesaing
2. Masa krisis akan menyebabkan perubahan misi. Perubaha ini dilakukan agar
bisa tetap bertahan.
3. Adanya permintaan dari kelompok koalisi, misalnya saja karena adanya
kekuatan intern dari para pemimpin kelompok, pimpinan, buruh.
4. Perubahan daur hidup yang normal. Adanya perubah fase-fase pertumbuhan
sesuai daur hidup perusahan, maka misi dan tujuan akan menyesuaikan.
Contoh untuk hal ini seperti pada halaman 75 dari buku Manajemen Strategis
dan Kebijakan Perusahaan oleh Lawrence R. Jauch dan Willian F. Glueck.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pierce / Robinson. 2011. Manajemen Strategis : Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
Lawrence R. Jauch & William F. Glueck. 1988. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Allison, M & Jude Kaye. 2004. P.S Bagi Organisasi Nirlaba. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Amirullah & Sri Budi Cantika. 2002. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategik Konsep, Kasus & Implementasi.
Jakarta: PT Grasindo.
Grifin. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
http://amirfauzi.blogspot.com/ (online ) .
http://djajendra.blog.co.uk (online ) .
http://dosen.amikom.ac.id/ (online ) .
http://id.wikipedia.org/wiki/Visi (online ) .
http://ronawajah.wordpress.com (online ) .
http://subiwulan.blogspot.com (online ) .
http://tumoutou.net/ (online ) .
18
http://www.beranda.net/ (online ) .
http://www.deptan.go.id (online ) .
http://www.google.co.id/ (online ) .
http://www.jombangkab.go.id/ (online ) .
http://www.sangihe.go.id/ (online ) .
http://www.sidoarjokab.go.id/ (online ) .
http://www2.umy.ac.id/ (online ) .
Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif:
Memenangkan Persaingan dengan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Louis, E Boone & David L Kurte. 2002. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Miller, Michael. 2005. Alpha Teach Yourself: Business Plans dalam 14 Jam: Jakarta.
Prenada.
Porter, Michael E. 1980. Competitive Strategy. New york: Free Press.
Purwanto, Iwan. 2008. Manajemen Strategik. Bandung: CV: YRAMA WIDYA.
Santoso, Hadi. 2000. Smart Strategies Management to Cope the Future. Surabaya:
CV: Citra Media.
Siagan, P. Sondang. 1995. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukirno, Sadono. 2006. PB. Jakarta: Kencana.
Supratikno, Hendrawan dkk. 2003. Advanced Strategic Management: Back to Basic
Approach. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sutton, Garrett. 2006. The ABCs of Writing Winning Business Plan: Panduan
Menyusun Perencanaan Bisnis yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum.
19
20