@abdi.mslm@gmail.com
setiaone.iwan@gmail.com
#3
Budisty@gmail.com
#2
Maka pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah alat berbasis
mikrokontroler yang dapat mengotrol kestabilan tetesan cairan
infus pasien dan dapat memberikan informasi kondisi cairan
infus pasien secara realtime secara terpusat kepada petugas
medik di suatu rumah sakit.
II. DASAR TEORI
Dasar teori dari makalah monitoring cairan infus secara
terpusat ini mencakup:
A. Infus
Infus cairan intravena ( intravenous fluids infusion ) adalah
pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh, melalui sebuah
jarum, kedalam sebuah pembuluh vena (pembuluh balik)
untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan
dari tubuh.
akan selalu jatuh kebawah. Pada sistem infus laju aliran infus
diatur melalui klem selang infus, jika klem digerakan untuk
mempersempit jalur aliran pada selang maka laju cairan akan
menjadi lambat ditandai dengan sedikitnya jumlah tetesan
infus/menit yang keluar dan sebaliknya bila klem digerakan
untuk memperlebar jalur aliran pada selang infus maka laju
cairan infus akan menjadi cepat ditandai dengan banyaknya
jumlah tetesan infus/menit.
F. LED Infra-Merah
Dioda infra-merah atau biasa disebut LED infra-merah
adalah sebuah komponen yang terbuat dari solid-state
Germanium Arsenide yang memancarkan sinar radiasi
(cahaya) ketika diberi tegangan bias maju (forward bias).
Gambar 2. Ilustrasi cara kerja infus pasien
G. Komparator
Komparator merupakan rangkaian elektronik yang dapat
membandingkan suatu input dengan referensi tertentu untuk
menghasilkan output berupa dua nilai yaitu high dan low.
Suatu komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari
tegangan acuan (Vreferensi) dan tegangan masukan (Vinput)
serta satu tegangan ouput (Voutput).
(1)
atau
(2)
dengan
u(t )
KP
= konstanta proporsional
Td
= waktu turunan
= konstanta turunan
d
e (t )
Gc (s) = K p + K d s
(3)
E. Sensor Photodioda
2)
Sistem
Minimum
AVR
ATMega8535
Gambar 7. Modul RF YS-1020UB
III. PERANCANGAN
Perancangan alat pada tugas akhir ini
meliputi
perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat
lunak.
A. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras pada sistem monitoring cairan
infus secara terpusat meliputi mikrokontroler ATmega8535,
sensor tetesan cairan infus, rangkaiaan komparator, rangkaian
anti-bounching, LCD, motor servo, radio frekuensi YS1020UB, komunikasi serial K125R dan rangkaian catu daya
yang digunakan berasal dari trafo sedangkan untuk bagian
radio frekuensi penerima menggunakan su mber tegangan
yang berasal dari usb yang terdapat pada laptop.
1) Desain Mekanik
Sistem monitoring cairan infus secara terpusat ini memiliki
bagian berupa pengontrol dari jumlah tetesan cairan infus,
pada bagian inilah yang terdapat mekanik yang mengantikan
fungsi dari klem infus. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian
penggerak penjepit selang infus dan bagian penjepit selang
infus.
Bagian penggerak penjepit selang infuse ini terdiri dari
motor servo posisi yang telah dimodifikasi agar dapat
melakukan gerakan menutup dan membuka.
Sedangkan bagian penjepit selang infus merupakan bagian
pengganti dari klem infus, berfungsi untuk mempersempit
dan memperlebar jalur aliran infus, dengan mempersempit
jalur aliran infus akan mengakibatkan jumlah tetesan cairan
infus akan semakin berkurang dan begitu pula sebaliknya
semakin lebar jalur aliran infus maka semakin banyak jumlah
tetesan cairan infus.
3)
1) Program utama
4) Rangkaian Komparator
Bagian utama dari rangkaian komparator ini adalah ic
LM339 ic ini memiliki empat buah komparator dengan empat
output, pada rangkaian ini yang digunakan hanya satu
komparator saja, yaitu komparator no 2.
rangkaian
komparator ini dibutuhkan karena sinyal keluaran dari sensor
tetesan tidak dapat menghasilkan tegangan yang dapat dibaca
oleh mikrokontroler yaitu logika high dan low.
5)
Rangkaian Anti-Bouncing
Rangkaian anti bouncing ini terdiri dari bagian untama yaitu
ic 74HC14, ic ini terdiri dari 6 buah inverter dengan schmitt
trigger, tapi pada rangkaian ini yang digunakan hanya 1
inverting Schmitt trigger. Tegangan Vcc yang diberikan
sebesar 5 Volt, sedangkan untuk Vin berasal dari keluaran
rangkaian komparator.
No
1
2
3
4
5
R referensi
3,6 Kohm
10,55 Kohm
20,6 Kohm
30,04 Kohm
50,6 Kohm
Tegangan keluaran
0,45 V
0,476 V
3,32 V
3,32 V
3,31 V
(4)
SP = 50 Tetes/Menit
SP = 5 Tetes/Menit
Pada pengujian 5 tetes/menit dapat dilihat pada gambar 21
tetesan infus cendrung stabil dalam waktu yang lama, hal ini
dikarenakan laju aliran infus yang sangat lambat yang yang
mengakibatkan terjadinya perubahan ketinggian dari cairan
infus tidak terjadi dalam waktu yang cepat sehingga jumlah
tetesan infus cendrung stabil dalam waktu yang lama.
TABEL II
PERBANDINGAN DATA BERAT INFUS
No
Pada Aplikasi
Berar bersih
konversi
1
2
464 ml
470 gram
460, 78 ml
378 ml
385 gram
377,45 ml
254 ml
260 gram
254,9 ml
193 ml
195 gram
191,17 ml
Konversi
Dari pengujian error yang terjadi berkisar 1-4 ml, ini
mungkin disebabkan penggunaan timbangan berat biasa yang
kurang akurat tetapi data yang tertampil pada aplikasi masih
layak untuk menginformasikan sisa infus yang sebenarnya.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan, analisis dan pengujian pada
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Kontrol proposional derivatif dapat menghasilkan
pengontrolan yang baik adalah dengan nilai KP 0,03 dan
KD 1.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
BIODATA MAHASISWA
Abdy Muslim (L2F 309 012)
Saat ini sedang melanjutkan studi
pendidikan strata I di Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Konsentrasi Kontrol.