Anda di halaman 1dari 13

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN TIMUR


RESOR KOTA BALIKPAPAN

PROGRAM KEGIATAN
SATUAN LALU LINTAS POLRESTA BALIKPAPAN
TAHUN 2010
PENDAHULUAN
1.

2.

Umum
a.

Dalam rangka menciptakan situasi Kamseltibcar Lantas yang kondusif, mantap dan
terkendali di wilayah Hukum Polresta Balikpapan, Sat Lantas dengan segenap unit-unitnya
melaksanakan berbagai upaya kegiatan dalam bentuk penggunaaan kekuatan maupun
pembinaan kekuatan.

b.

Rencana Kegiatan Sat Lantas disusun dengan menghubungkan hakekat ancaman terutama
yang dampak sosialnya akan menimbulkan keresahan masyarakat secara luas yang
diperkirakan akan timbul dan terjadi dalam tahun 2010.

c.

Rencana Kegiatan Satuan Lalu Lintas ini merupakan penjabaran dari Rencana Kerja
Polresta Balikpapan tahun 2010 yang berisikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan
selama tahun 2010 dengan arah sasaran mencegah timbulnya permasalahan lalu lintas,
kegiatan tersebut baik yang menyangkut penggunaan kekuatan maupun pembinaan
kekuatan.

d.

Bentuk-bentuk yang dilakukan diprioritaskan pada pelaksanaan tugas yang dampaknya


dapat mengarah kepada tercapainya situasi Kamseltibcar Lantas dan Program 100 hari
Kabinet Indonesia Bersatu II yang berkaitan dengan peningkatan tugas dari semua fungsi
termasuk bidang Lalu Lintas, dengan memperhatikan program Polri sebagai unsur
penegak hukum yang disegani dan dicintai masyarakat untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan diwilayah hukum Polresta Balikpapan.

Maksud dan tujuan


a.

Maksud
Program Kegiatan Sat Lantas Polresta Balikpapan tahun 2010 ini disusun untuk
dijadikan petunjuk dan arah dalam pelaksanaan kegiatan serta merupakan pedoman
dalam mencapai sasaran yang ditargetkan secara effektif dan effisien, dengan
mengacu pada perubahan kultur dimana Polri mampu untuk melaksanakan tugas
secara mandiri.

b.

Tujuan
Adapun tujuan dari rencana kerja ini guna dijadikan tolak ukur dalam menilai
keberhasilan pelaksanaan tugas selama tahun 2010 yang dilaksanakan secara giat
rutin maupun giat khusus agar benar-benar dapat terlaksana sesuai dengan tahapantahapan yang telah disesuaikan dengan situasi karakteristik kerawanan di Kota
Balikpapan.

3.

Dasar
a.

Surat Keputusan Kepala Kepolisian Resor Kota Balikpapan No. Pol. : Skep/
/ I /2010,
tanggal, 01 Januari 2010, tentang Rencana Kerja Kepolisian Resor Kota Balikpapan tahun
2010.
/ b.
Analisa . . . . . .

2
b.

4.

Analisa dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan Sat Lantas Polresta Balikpapan tahun
2009.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Program Kegiatan Sat Lantas Polresta Balikpapan tahun 2010 meliputi
antara lain :

5.

a.

Gambaran hakekat ancaman yang diperkirakan timbul yang dikaitkan dengan


Faktor Korelatif Kriminogen.

b.

Rumusan tugas pokok Satuan Lalu Lintas Polreta Balikpapan

c.

Pokok-Pokok kebijaksanaan dan prioritas rencana.

Pra Anggapan
a.

Balikpapan sebagai kota yang terus menerus berkembang dan sebagai pintu
gerbang Propinsi Kalimantan Timur dimana berbagai fasilitas telah dimiliki,
diantaranya Bandara yang bertaraf Internasional yang dipergunakan sebagai
embarkasi Haji maupun penerbangan kenegara tetangga lainnya, demikian juga
dengan pelabuhan laut yang secara rutin disinggahi oleh kapal penumpang maupun
kapal barang baik yang dikelola oleh pihak Pelni atau pihak Swasta selalu
meningkat aktifitasnya dalam hal datang dan perginya masyarakat ke Kalimantan
timur, khususnya kota Balikpapan.

b.

Pesatnya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan, pertokoan, hotel-hotel dan


perumahan-perumahan juga menambah banyaknya pencari kerja berdatangan ke
Kota Balikpapan, demikian juga jalan-jalan yang sebelumnya merupakan jalan
alternaif berubah menjadi jalan Protokol yang selalu dilewati oleh Pejabat / tamu
negara apabila berkunjung ke Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan,
sehingga pada gilirannya akan berakibat timbul dan bertambahnya Police Hazard
dibidang Lalu Lintas.

c.

Tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi undang-undang dibidang Lalu


Lintas masih dirasakan perlu untuk ditingkatkan, mengingat makin banyaknya para
pendatang dari luar daerah yang memiliki latar belakang pendidikan formal
beraneka ragam, baik dari yang berpendidikan tinggi sampai dengan yang tidak
memiliki pendidikaan, sehingga untuk bisa menumbuhkan rasa kesadaran yang
benar-benar keluar dari hati sanubari dituntut peran seorang anggota Polantas yang
bisa memberikan penyuluhan dan himbauan sesuai dengan tingkat pemikiran
masyarakat dimaksud, serta adat istiadat daerah yang masih kental melekat pada
individu masih terlihat menonjol dan terbawa dalam aktifitas keseharian dijalan,
khususnya para pendatang yang kebetulan berprofesi
sebagai pengemudi
kendaraan umum angkutan kota (angkot) yang pada umumnya berasal dari daerah
pulau Sulawesi dan Jawa.

d.

Pada tahun 2010, Kota Balikpapan mewujudkan diri sebagai kota Clean, Green &
Healty (CGH) dimana hal tersebut pasti berdampak keseluruh sektor kegiatan yang
juga tidak terlepas dengan masalah Kamtibmas pada umumnya dan khususnya
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas, maka untuk
kedepan Sat Lantas Polresta Balikpapan berupaya mewujudkan sosok Polisi yang
profesional dalam bidang tugasnya, mampu sebagai aparat penegak hukum yang
bermoral dan modern.
/ PERKEMBANGAN . . . . .

3
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN HAKEKAT ANCAMAN
6.

Faktor Korelatif Kriminogen


Berbagai kerawanan aspek Faktor Korelatif Kriminogen yang berpengaruh terhadap
hakekat ancaman yang peru diwaspadi adalah sebagai berikut. :
a.

b.

Demografi
1)

Jumlah penduduk berdasarkan informasi dari kantor Statistik Kota


Balikpapan per 31 Desember 2009 adalah sebanyak 617.765 jiwa dengan
rincian Laki-Laki 323.844 jiwa, perempuan 293.921 jiwa.

2)

Kecenderungan datangnya penduduk dari luar daerah Kaltim, khususnya


Kota Balikpapan yang memiliki tingkat pendidikan terbatas, merupakan
kendala tersendiri dalam upaya menumbuh kembangkan kesadaran
masyarakat untuk berlalu lintas sesuai yang diharapkan, apalagi kedatangan
mereka untuk mencari nafkah dengan profesi sebagai pengemudi.

3)

Karakteristik masyakat Balikpapan yang Heterrogen,


berpengaruh terhadap situasi Kamseltibcar Lantas.

sangatlah

Jalan
1)

Panjang jalan
a)
b)
c)

2)

Jalan Negara
Jalan Propinsi
Jalan Kota

=
=
=

24.960 Km
34.501 Km
32.843 Km

Situasi dan Kondisi jalan


Walaupun saat ini jalan-jalan pada pusat pertokoan dan pusat perbelanjaan
menggunakan sistem jalan satu arah, namun pada beberapa lokasi kondisi
jalannya masih sempit serta masih belum tertibnya perparkiran,
mengakibatkan kepadatan arus sering terjadi, sedangkan jalan alternatif
yang ada masih belum cukup untuk pengalihan arus sebagai upaya
mengatasi kepadatan yang menjurus pada kemacetan.

c.

Kendaraan bermotor ( dikelola Dit Lantas Polda Kaltim )


1)
2)
3)
4)

Mobil Penumpang
Mobil Bus
Mobil Beban
Sepeda Motor

=
=
=
=

Unit
Unit
Unit
Unit

Jumlah

Unit

/ d.

Bidang . . . . . . . .

d.

7.

Bidang Sosial Ekonomi


1)

Menjadi pengemudi merupakan lapangan kerja non formal yang banyak


peminatnya, hal ini mengakibakan banyak masyarakat berupaya menjadi
Pengemudi, walaupun dengan kemampuan yang terbatas baik penguasaan
tehnik mengemudikan kendaraan bermotor maupun pengetahuan tentang
peraturan perundang-undangan belum ditekuni secara baik, sehingga dalam
pelaksanaannya yang kita dapati adalah sosok Pengemudi yang tidak
disiplin, tidak memiliki rasa sopan santun, ugal-ugalan dijalan yang pada
akhirnya sering menimbulkan kerawanan dalam kecelakaan Lalu Lintas.

2)

Setoran yang ditargetkan oleh pengusaha / pemilik kendaraan angkot cukup


tinggi, sehingga pengemudi tersebut menggunakan berbagai cara dalam
upaya mendapatkan konsumen / penumpang bahkan tidak segan-segan
harus melanggar peraturan untuk mengejar setoran.

Police Hazard
a.

Lingkungan Pelabuhan Udara


Pada lingkungan pelabuhan udara, diseputar Bandara parkirnya sudah cukup
memadai mampu untuk menampung seluruh kendaraan yang melaksanakan
aktifitas dilokasi tersebut, hanya apabila tiba waktunya musim haji dimana
Embarkasinya melewati Bandara Sepinggan maka kepadatan arus volumenya
meningkat, baik pada saat keberangkatan jemaah Haji maupun kepulangan dari
Tanah suci, karena para keluarga yang mengantar dan menjemput berdatangan dari
berbagai pelosok / daerah pulau Kalimantan, khususnya yang bisa dilalui dengan
menggunakan transportasi darat, terutama dari Kalsel, Kalteng dan kota-kota di
Kaltim sendiri.

b.

Lingkungan Pelabuhan Laut


Pada lingkungan pelabuhan laut lokasi parkir sudah ada dan cukup memadai
namun banyak para pengantar / penjemput enggan untuk masuk ketempat parkir,
padahal konsentrasi massa cukup tinggi pada saat kedatangan / keberangkatan
kapal penumpang, pada saat yang sama moment ini dimanfaatkan oleh para
pengemudi angkot dengan trayek jalur tersebut untuk mencari penumpang
menunggu dipingir jalan/badan jalan, bahkan ada beberapa oknum masyarakat
yang mengoperasikan taxi gelap untuk mengambil penumpang dengan cara
mendatangi / menawarkan jasa langsung kepada konsumen untuk mengantar
sampai kealamat yang dituju, khususnya penumpang diluar kota atau antar kota,
selanjutnya akhir-akhir ini banyak sekali kita temui kontainer-kontainer besar yang
diparkir dipinggir/badan jalan sehingga pada lokasi tersebut jalan kian menyempit

/c.

Lingkungan . .. .

5
c.

Lingkungan keramaian
Pusat perkantoran, hiburan, pertokoan dan perbelanjaan yang terletak dipinggir
jalan raya memungkinkan terjadinya kepadatan arus bahkan menjurus terjadinya
kemacetan dan kesemrawutan yang pada akhirnya dapat menimbulkan pelanggaran
dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas karena aktifitas
masyarakat pada waktu-waktu tertentu cukup tinggi, ditunjang dengaan
peningkatan jumlah kendaraan yang cukup pesat terutama kendaraan roda dua
( sepeda motor ) sedangkan panjang jalan masih belum ada penambahan demikian
juga jalur-jalur alternatif yang ada belum dapat berfungsi secara maksimal.

d.

Daerah pemukiman
Daerah jalan Soekarno-Hatta dari Km.1 s/d Km. 25 dan jalan Mulawarman
Balikpapan sebagai jalan menuju kearah luar kota banyak terdapat pemukiman
penduduk pada sisi kanan dan kiri jalan yang sangat memungkinkan terjadi
pelnggaran kecepatan, karena pada malam hari jalan tersebut sepi, mulus dan
banyak tikungan tapi masih kurang sarana penerangan lampu jalanan, oleh
karenanyaa sangat mungkin terjadi kecelakaan lalulintas dengan korban yang
berakibat vatal.

e.

Persimpangan jalan
Persimpangan jalan baik simpang tiga, simpang empat maupun simpang lima, yang
lalulintasnya padat ditambah dengan belum seluruhnya alat bantu pengaturan lalu
lintas berfungsi dengan sempurna juga sangat mendukung terjadinya pelanggaran
dan kecelakaan lalulintas.

Perkiraan ancaman faktual


a.

Bahan pertimbangan dalam memperkirakan ancaman faktual yang akan timbul


ditahun 2010 disamping dengan memperhatikan FKK dan PH diatas juga
mempelajari data kecelakaan lalulintas lima tahun terakhir yang terlihat sebagai
berikut :
1)

Kecelakaan Lalu Lintas

TAHUN

JUMLAH
LAKA

MD

LB

LR

RUMAT ( Rp )

SELRA

2005

113

97

27

33

319.250.000,-

113

2006

199

76

47

168

722.150.000,-

199

2007

233

80

69

163

775.150.000,-

233

2008

202

80

54

149

657.150.000,-

202

2009

209

62

32

181

876.350.000,-

209

6
2)

b.

Pelanggaran Lalu Lintas

TAHUN

JUMLAH
GAR

RODA 2

RODA 4

DENDA ( Rp )

2005

20.932

19.281

1.651

202.442.500,-

2006

17.994

16.119

1.875

250.420.000,-

2007

18.013

14.685

3.328

721.022.500,-

2008

12.567

11.395

1.172

482.082.000,-

2009

10.380

9.444

936

412.092.500,-

Dengan mempelajari data Lalu Lintas diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecelakaan Lalu Lintas dari tahun ke tahun mengalami grafik pasang surut, tidak
dapat diprediksi dengan secara pasti hanya dapat digambarkan trend perkembangan
kwaliatas dan kwantiitas dari bobot kecelakaan itu sendiri, namaun demikian selalu
diuapayakan secara terus menerus dan kesinambaungan penekanan angka
kecelakaan lantas, begitu pula dengan di berlakukannya Undang-undang no.14
tahun 1992 secara serempak diseluruh wilayah Republik Indonesia dan daya nalar
masyarakat semakin tanggap dalam membaca peraturan dan situasi lalu lintas oleh
karenanya lalu lintas sendiri baik yang bertugas di lapangan maupun di staf
dituntut banyak inovasi dalam menyerap temuan-temuan serta informasi yang
didapat secara dini untuk tercapainya perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan
tugas kedepan.
Melihat trend perkembangan yang turun naik hal ini mengisyaratkan bahwa masih
sangat diperlukan terobosan-terobosan yang lebih inovatif guna menemukan
metode yang tepat untuk menselaraskan dan menyeimbangkan antara
keprofesional-an Polisi Lalu Lintas dalam menetralisir daerah rawan yang di
barengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat secara menyeluruh dalam
menciptakan kamtibcar Lantas sebagaimana yang di harapkan.
Adaapun kecelakaan lalu lintas yang diperkirakan timbul pada tahun 2010 banyak
yang disebabkan oleh adanya situasi dan kondisi sebagai berikut :
1)

Pelanggaran kecepatan..

2)

Penyeberang jalan tidak pada tempatnya.

3)

Ketentuan berlalulintas yang mengatur jarak dengan


kendaraan lain saat beriringan, berhenti pada tempat-tempat tertentu dan
lain-lain belum sepenuhnya dipatuhi.

4)

Pengemudi mendahului sewaktu pandangan tidak bebas (ditikungan dan


lokasi padat arus).

5)

Pengemudi mabuk.

6)

Pengemudi kurang bertanggung jawab / ngantuk / kelelahan.


/ 7)

Para . . . . . . . .

7
7)

Para remaja pelajar sering melakukakan kebut-kebutan pada saat malam


hari, dengan lokasi berpindah-pindah.

8) Membudayakan pemakaian Helm pengaman yang memenuhi syarat / standard


bagi pengendara kendaraan roda dua dan yang dibonceng, dan penggunaan
Lampu pada siang hari serta pemakaian sabuk pengaman bagi pengemudi
kendaraan roda empat.
c.

III.

Meperhatikan data pelanggaran lalu lintas dalam periode lima tahun terakhir maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa trend perkembangan pelanggaran nampak naik
dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, memperhatikan trend pelangaran
dimaksud semuanya terkait denan keberadaan masyarakat yang masih kurang
disiplin dalam berlalu-lintas.
kecuali itu frekwensi kegiatan Polantas juga diarahkan untuk melakukan Binluh
dibidang Lalu Lintas dengan methode yang disesuaikan
dengan tingkat
pengetahuan masing-masing masyarakat dalam setiap kesempatan, agar dapat
menangkal lebih banyaknya pelanggaran yang diperkirakan akan timbul pada
tahun 2010, sehingga perlu diadakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1)

Meningkatkan rencana Ketertiban dan Keselamatan berlalu lintas dijalan.

2)

Menindak tegas setiap bentuk pelanggaran.

3)

Meningkatkan giat Dikyasa Lantas dalam setiap kesempatan sekecil apapun


yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

4)

Koordinasi dengan instansi teerkait dalam upaya menciptakan sarana jalan


yang mendukung untuk terciptanya Kamtibcar Lantas.

TUGAS POKOK SATUAN LALU LINTAS


Tugas Pokok Satuan Lalu Lintas Polresta Balikpapan pada hakekatnya merupakan
penjabaran dan bagian dari tugas pokok Polresta Balikpapan serta sebagai lanjutan
Program Kegiatan tahun 2009, maka Sat Lantas bersama dengan Satfung lainnya serta
instansi terkait melaksanakan segala upaya kegiatan dan pekerjaan dibidang pengendalian
lalu lintas untuk mewujudkan Kamseltibcar lantas yang kondusif, mantap dan terkendali
dengan kegiatan antara lain sebagai berikut :

9.

Bidang pembinaan
a.

Meningkatkan kemampuan profesional fungsi Lantas secara perorangan maupun


satuan dan operasional sebagai wujud penampilan Polri kembali kepada Kultur
Polri yang Profesional, Bermoral dan Modern.

b.

Meningkatkan upaya pemeliharaan peralatan yang ada, sehingga dapat


memperpanjang usia pakai, guna mendukung pelaksanaan tugas.

c.

Meningkatkan kemampuan pengetahuan non fungsi Lantas yang diharapkan dapat


mendukung pelaksanaan tugas dilapangan.
/d.

Meningkatkan . . . . . .

10.

d.

Meningkatkan Waskat terhadap unit-unit sampai pada personil paling bawah.

e.

Memanfaatkan sumber dana dan sumber daya yang ada secara effektif dan effisien.

Bidang operasional
Dengan tetap berpedoman pada juklak dan Juknis bidang Lalu Lintas, maka Satuan lalu
lintas Polresta Balikpapan melaksanakan rencana-rencana kerja sebagai berikut :
a.

Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dilaksanakan secara rutin.

b.

Pembinaaan dan penyuluhan terhadap seluruh lapisan masyarakat dibidang lalu


lintas.

c.

Program penegakan hukum / tertib hukum lalu lintas.

d.

Rencana Rekayasa Lalu Lintas.

e.

Registrasi dan Identifikasi Lalu lintas.

IV.

POKOK-POKOK KEBIJAKSANAAN

11.

Arah Strategi
Berdasarkan pokok-pokok kebijaksanaan Kapolresta Balikppapan yangg tertuang dalam
Rencana Kerja Polresta Balikpapan tahun 2010, maka sebagai penjabarannya
dikemukakan pokok-pokok kebijaksanaan Kasat Lantas Polresta Balikpapan sebagai
berikut :

12.

a.

Dengan bertitik tolak pada prinsif kepentingan umum atau masyarakat, maka
prioritas pembangunan di fokuskan pada unit-unit yang dalam pelaksanaannya
secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat pemakai jalan.

b.

Dihadapkan pada keterbatasan sumber dana dan daya, maka pada tahun 2010
penggunaan sumber dana dan daya yang terseda dilaksanakan secara effisien dan
selektif.

c.

Pelaksanaan Waskat secara berkesinambungan yang diarahkan pada disiplin


personil, dan demi tercapainya pelaksanaan tugas yang lebih optimal, maka
seluruh kegiatan berpedoman pada kebijaksanaan Polri yang kembali pada Kultur
sebagai Pelindung,Pengayom dan Pelayan masyarakat namun Profesional,
Bermoral dan Modern.

Bidang operasional
a.

Penggunaan kekuatan secara optimal ditujukan agar mampu meengembangkan


tugas pokok satuan Lalu Lintas terutama dalam memantapkan stabilitas Kamtibcar
Lantas, yang antara lain dengan menurunkan personil staf setiap pagi mulai pukul
06.30 s/d 08.30 wita, ukul 13.00 s/d 14.00 wita untuk membantu pengaturan, serta
pada setiap malam minggu dan malam hari libur lainnya, mulai pukul 19.00 s/d
22.00 wita.
/b.

Memberikan . . . . . . . . .

9
b.
13.

V.
14

Memberikan bobot peranan yang lebih besar kepada unit-unit yang pelaksanaan
tugasnya secara langsung dapat dirasakan masyarakat.

Bidang pembinaan
a.

Peningkatan kemampuan anggota dalam menunjang pelaksanaan tugas sat lantas


polresta Balikpapan.

b.

Peningkatan koordinasi antar Satuan fungsi dengan instantasi terkait lainnya


dibidang lalu lintas.

c.

Peningkatan infolahjianta guna lebih mengarah pencapaian tarrget-target kegiatan.

PRIORITAS SASARAN
Bidang Pembinaan
a.

Meningkatkan kemampuan anggota dalam melaksanakan tugas baik secara fisik


maupun akademi serta mental dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :
1)

Meningkatkan kesamaptaan jasmani anggota melalui latihan oraum,senam


kesegaran jasmani dan senam lalu lintas serta olah raga bela diri.

2)

Dalam upaya pembinaan mental dan akademik disamping mengikuti


program yang dilaksanaan oleh Polda Kaltim dan Poresta Balikpapan juga
dilasanakan metode antara lain :
a)

Acara pimpinan pasukan (APP) dilaksanakan setiap hari pada saat


Personil akan melaksanakan penjaaan bikpai maupun siang hari
dan pada saat-saat isidentil.

b)

Pelaksanaan apel pagi khusus bagi personil, staf dan lapangan mulai
Senin s/d Jumat mulai pukul 06.00 wita kecuali hari libur/hari
besar, sedangkan bagi yang bertugas siang hari diwajibkan
mengikuti apel pukul 14.00 wita sebagai pendahulu pelaksanaan
tugas.

c)

Rapat staf sebagai langkah untuk menganalisa dan mncari pola


penanggulangan dalam menghadapi ancaman faktual yang sedang
/akan menigkat (rapat staf dilaksanakan satu minggu sekali),
dilaksanakan pada setiap hari Selasa.

d)

Pelaksanaan gelar perkara kecelakaan dan pelaggaran maupun


kepadatan / keserawutan lalu lintas .

b.

Penigkatan pemeliharaan alut maupun alsus yang dipertanggug jawabkan pada Sat
Lantas Polresta Balikpapan.

c.

Pelatihan.
Pada tahun 2010 latihan fungsi Lalu lintas dengan sasaran sebagai berikut :
/ 1)
10

Triwulan . . . . . . . . .

15

1).

Triwulan I melaksanakan pelatihan tentang Pengaturan, Panjagaan,


Pengawalan dan Patroli.

2).

Triwulan II melaksanakan pelatihan terhadap pelaku pelanggaran dan


lidik/sidik laka lantas.

3).

Triwulan III melaksanakan pelatihan pelayanan masyarakat (Yanmas).

4)

Triwulan IV melaksanakan pelatihan Reg Ident (pelayanan Prima).

Bidang Operasional
Prioritas sasaran rencana dalam penggunaan kekuatan diarahkan pada kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a.

Rencana Gakkum Lantas


Dalam melaksanakan penegakkan hukum Lantas diperioritaskan pada unit-unit
yang melaksanakan fungsi ini antara lain :
1)

Peningkatan pengaturan, penjagaan dan patroli pada daerah rawan


pelanggaran dan kecelakaan Lantas maupun peningkatan sistem dan
strategi pengawalan terhadap tamu VIP maupun pengawasan terhadap
kendaraan alat berat yang mengangkut/ perpindahan dari satu tempat
ketempat lain .

2)

Unit penindakan pelanggaran

3)

a)

Peningkatan penyelesaian administrasi pengriman ke Pengadilan


Negeri Balikpapan berkas tilang hasil penindakan anggota
dilapangan, sehingga akan dicapai kecepatan dan ketepatan rmasuk
degan menghadirkan personilnya pada pelaksaaan sidang guna
memonitor jalannya sidang sehinngga dapat mengetahui
kelemahan-kelemahan
penerapan
Undang-Undang,
yang
selanjutnya merupakan bahan masukan bagi pelaksana dilapangan
dalam melaksaakan tugas.

b)

Meningkatkan kooordinasi dengan pihak Kejaksaan dan


Pengadilan
Negeri utamanya dalam menghadapi adaya kebijakaanaan baru dari
segi Yuridis yang berkaitan dengan UU no.22 tahun 2009, yang
diberlakukan pada tahun 2010, khususnya dalam era reformasi
dimana profesionalisme Polri dituntut sebagai ujung tombak untuk
menegakkan supremasi hukum.

Unit Laka
a)

Peningkatan penanganan sampai tuntas terhadap kasus-kasus


kecelakaan lalu lintas, serta upaya menurunkan Dark Number
dengan pembentukan unit reaksi cepat dan terakhir telah dibentuk
Posko Pelayanan Terpadu Penganan Kecelakaan Lalu Lintas, yang
berkoordinasi dengan Semua Rumah Sakit baik Pemeruintah
maupun Swasta di Kota Balikpapan serta PT. (Persero) Asuransi
Jasa Raharja Cabang Baluikpapan.
/ b) Peningkatan ..

11

b.

b)

Peningkatan koordinasi dengan pihak terkait yaitu Pengadilan dan


Kejaksaan Negeri Balikpapan, mupun pihak Asuransi yang dapat
menyantuni para korban, sedangkan untuk masyarakat yang
mengalami musibah kecelakaan selalu dilaksanakan gelar perkara..

c)

Membuat anatomi kecelakaan lalu lintas dan mencari solusi yang


tepat, guna mengantisipasi meningkatnya kasus kecelakaan dengan
membuat rencana kegiatan cara bertindak yang akurat kemudian
melaksanakan penerbitan SP2HP sebagai upaya untuk transparansi
kepada masyarakat, khususnya yang mengalami musibah
kecelakaan Lalu Lintas.

Program Dikyasa (Dikmas lantas).


Peningkatan kegiatan dalam upaya menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat
dalam berlalu lintas dengan prioritas sebagai berikut :

1).

Penyuluhan dengan menggunakan media cetak dan electronic.

2).

Penyuluhan terhadap masyarakat terorganisir dengan methode memberikan


ceramah.

3).

Pembinaan terhadap para pelajar dalam forum kegiatan Patroli Keamanan


Sekolah (PKS), dimana selalu mengikut sertakan mereka dalam
kesempatan acara perlombaan baik tingkat Daerah maupun Nasional.

4).

Penerangan keliling pada jam-jam padat arus maupun saat-saat insidentil.

5).

Penyuluhan terhadap para pemohon SIM pada saat melaksanakan ujian


teori dan khususnya untuk para pemohon SIM golongan C diberikan
arahan pada saat yang bersangkutan mengikuti kirab/konvoi sebagai
lanjutan dari pelaksanaan ujian praktek.

6)

Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait lainnya baik pemerintah


maupun swasta serta tokoh-tokoh masyarakat, pemuda dan agama juga
masyarakat yang potensial dalam kegiatan pembinaan dengan penyampaian
pesan-pesan yang berkaitan dengan lalu lintas.

Program Dikyasa (Rekayasa Lantas).


Peningkatan kegiatan dalam memantau daerah-daerah rawan (kondisi jalan rawan)
untuk kemudian mengadakan koordinasi dengan instansi terkait untuk
mengupayakan terwujudnya kondisi jalan yang dapat mendukung terciptanya
situasi kamtibcar lantas yang kondusif, mantap dan stabil, untuk itu prioritas tahun
anggaran 2010 di arahkan pada kegiatan antara lain :
1).

Koordinasi dengan instansi terkait yang berwenang dalam upaya


mengantisipasi permasalahan-permasalahan lalu lintas sehubungan dengan
pemasangan dan perbaikan beberapa sarana bantu/pendukung jalan (Traffic
light) terutama pada jalan-jalan protokol yang ada di kota Balikpapan.
/2.Penyempurnaan..

12

d.

VI.

2).

Penyempurnaan rambu-rambu, marka dan median jalan pada daerah rawan


arus padat serta mempertegas marka sebagai pembagi jalur dan lajur jalan.

3).

Berperan aktif dalam mengupayakan dan merekayasa kota khususnya


perencanaan jalan-jalan baru dilokasi yang di butuhkan, untuk mengurangi
kesemrawutan lalu lintas yang ada.

4).

Mempersiapkan rambu-rambu portaibel yang memadai, sebagai kesiap


siagaan apabila menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang mendadak.

Program Registrasi dan Identifikasi Lantas.


1)

Peningkatan pelayanan terhadap masyarakat pemohon SIM secara


transparansi cepat dan akurat, menempatkan BRI sebagai mitra kerja yang
menerima pembayaran administrasi sesuai dengan PP 33 tahun 2002 yang
selanjutnya akan dilimpahkan ke Kas Negara.

2)

Kepada para pemohon pemula dan peningkatan diharuskan untuk


mengikuti ujian teori dengan sistem Digital Test Managemen Sim (DTMS)
dilanjutkan dengan mengikuti Praktek, sedangkan bagi pemohon Sim
golongan A Umum sampai dengan B.II Umum harus mengikuti test
Psycologi dan Ujian Klinik Pengemudi (Klipeng) sehingga benar-benar
terseleksi setiap pemilik surat izin mengemudi (SIM). Sehingga para
pemegangnya dapat mempertanggung jawabkan kemahirannya dalam
mengemudikan kendaraan bermotor maupun ketaataannya dalam mematuhi
peraturan dan perundang-undangan lalu lintas yang diberlakukan.

PENUTUP
Demikian program kegiatan satuan lalu lintas Polresta Balikpapan tahun 2010 ini disusun,
agar dapat dipergunakan sebagai dasar dan pedoman pelaksanaan kegiatan dibidang
Binkuat dan Operasional bagi seluruh personil satuan fungsi lalu lintas Polresta
Balikpapan.
Balikpapan,
Januari 2010
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BALIKPAPAN
KASAT LANTAS

DIDIK HARIYANTO, SIK


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 74080912

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH KALIMANTAN TIMUR
RESOR KOTA BALIKPAPAN
Jalan Jenderal Sudirman 69, Balikpapan, 76112
Nomor
Klasifikasi
Lammpiran
Perihal

Balikpapan,

: B/
/ I / 2010 / Sat.LL
: BIASA
: Satu berkas
: Pengiriman Program Kegiatan
Sat. Lantas Resta Bpp Th.2010

Januari

2010

Kepada
Yth.

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH


KALIMANTAN TIMUR
di
Balikpapan

u.p. Dir Lantas


1.

Rujukan telegram Dir Lantas Polda Kaltim No. Pol.TR/ 33 / I / 2002, tanggal 17 Januari 2002,
tentang pembuatan Program Kegiatan Satuan Lalu Lintas.

2.

Sehubungan dengan rujukan tersebut diatas, bersama ini dikirimkan kepada Dir Lantas Polda
Kaltim, Program Kegiatan Satuan Lalu Lintas Polresta Balikpapan untuk periode tahun 2010,
sebagaimana data terlampir.

3.

Demikian untuk menjadikan maklum.

KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BALIKPAPAN

Tembusan :
1. Kapolda Kaltim
2. Irwasda Polda Kaltim
3. Karo Ops Polda Kaltim

A. RAFIK, SE, MH
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65060653

Anda mungkin juga menyukai