TUGAS RESUME
LULUT ALFARIS
S2 TEKNIK MANAJEMEN PANTAI
PASCASARJANA TEKNOLOGI KELAUTAN
1.5
1.0
3.0
0.5
3.9
3.9
9.0
1.0
2.3
2.0
4.7
0.5
dimana
D = massa per m2 (disebut Deffective atau Daverage)
= massa volumetric relative dari mattress (-) = ( s w ) / w
s = massa volumetric concrete (kg/m3
F = faktor stabilitas
Penggunaan nilai F dalaim desain perhitungan adalah sebagai berikut :
F = 2.5, untuk low-permeable matresses pada granular filter
F = 3.5, untuk low-permeable mattresss pada compacted sand
F = 4.0, untuk permeable mattress pada sand (Df15 < 2 mm)
19.5.
Bronjong dibuat dari keranjang besi persegi yang terbuat, yang diisi dengan batu.
Panjang bronjong 3-4 m, lebar 1-3 m, dan tebal 0.3-1 m. Masalah penting dari sistem
perlindungan ini adalah tentang daya tahan. Gelombang sering terjadi dapat
menyebabkan kerusakan, serta masalah lain adalah adanya korosi pada besi.
19.5.1. Beban Hidrolik dan mekanisme kerusakan.
Serangan gelombang pada bronjong akan menyebabkan aliran kompleks pada bronjong.
Selama gelombang run-up yang dihasilkan oleh kekuatan gelombang akan diarahkan
berlawanan dengan gaya gravitasi.
Kekuatan hidrodinamika, yakni hantaman elombang dan arus, dapat menyebabkan
berbagai mekanisme kerusakan.
Mekanisme kerusakan terbagi dalam tiga kategori:
1. Ketidakstabilan bronjong
a) bronjong dapat meluncur ke bawah, menekan mattress
b) bronjong dapat meluncur ke bawah, mengarah ke buckling mattress
c) Semua bronjong yang meluncur ke bawah
2. Ketidakstabilan subsoil
a) slip circle yang terjadi pada bronjong, maka dapat menghasilkan S-profil.
b) subsoil dapat merusak bronjong.
3. Masalah durabilitas
a) gerakan batu dapat memotong mesh
b) korosi pada mesh
c) pecahnya mesh oleh kekuatan mekanik (vandalisme, hantaman dari kapal, dll).
19.5.3.
dimana
Hs = tinggi gelombang signifikan dari gelombang yang masuk pada kaki
struktur (m)
= kepadatan relatif dari bronjong ( = 1)
D = ketebalan bronjong (m)
F = faktor stabilitas
op = breaker parameter = tan / (Hs / (1.56Tp2)
Tp = periode gelombang pada puncak spektrum (s)
untuk aplikasi praktis, direkomendasikan F < atau F = 6 dan b = 0.5.
19.5.4. Gerakan filling material
Penting untuk mengetahui apakah bahan pengisi (filling material) akan mulai bergerak
selama kondisi lingkungan yang sering, karena dapat menyebabkan pecahnya wire
mesh.
Selama serangan gelombang gerakan bahan pengisi biasanya hanya terjadi jika
op <3 (plunging waves).
Berdasarkan formula Van der Meer untuk stabilitas batuan lepas dan asumsi bahwa
pengisian bronjong akan lebih stabil, kriteria berikut berasal (Van der rumus Meer
dengan faktor permeabilitas : 0,1 <P <0,2, jumlah gelombang: N <5000, dan tingkat
kerusakan: 3 <S<6):
dimana
hs = Tinggi gelombang signifikan yang gelombang masuk pada kaki struktur (m)
f = Kerapatan relatif dari grains ( 1,65)
Df = diameter butir dalam bronjong (m)
F = faktor stabilitas
op = breaker parameter = tan / (Hs / (1.56Tp2)
Tp = periode gelombang pada puncak spektrum (s)