Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

AIDS (Acquired Immunodeficiency syndrome) merupakan masalah global


yang penting dan merupakan masalah yang sangat kompleks. Dewasa ini dunia
telah mengalami suatu pandemi virus HIV ( Human immunodeficiency virus) sebagai
penyebab AIDS. Penyakit HIV/AIDS sampai sekarang masih ditakuti karena sangat
mematikan.

HIV/AIDS

menyebabkan

berbagai

krisis

secara

bersamaan,

menyebabkan krisis kesehatan, krisis pembangunan negara, krisis ekonomi,


pendidikan dan kemanusiaan.
Menurut data UNAIDS ( United programmes on HIV AIDS) yaitu badan WHO
yang menanggungulangi permasalahan AIDS memperkirakan bahwa AIDS telah
membunuh lebih dari 24 juta orang di dunia sejak tahun 1981 dan menjadikannya
sebagai suatu destruksi pandemik yang terbesar dalam sejarah manusia.
Di Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia, yang memiliki
sekitar 17.000 pulau dengan populasi 220 juta penduduk, menjadikan Indonesia
sebagai negara ke empat tertinggi di dunia untuk penyebaran HIV. Indonesia
termasuk wilayah endemik HIV/AIDS, dimana tahun ke tahun meningkat dengan
cepat dan tidak memperlihatkan adanya penurunan.
Penyakit Tuberkulosis (TB) sejak lama merupakan penyakit menular yang
endemis di Indonesia. Tahun 1940 sampai 1970 an ditemukan berbagai obat TB
sehingga angka TB diberbagai negara Eropa dan Amerika menurun dengan amat
tajam dari waktu ke waktu, tetapi belakangan tampak fenomena baru dan penurunan
yang tajam ini tidak terjadi. Beberapa faktor jelas berperan dalam perlambatan

penurunan TB ini seperti perpindahan penduduk, pengungsi akibat perang,


kemiskinan dan infeksi HIV.
Antara TB dan HIV mempunyai hubungan yang kuat karena dengan infeksi
HIV maka angka penyakit TB mengalami peningkatan lagi. Tuberkulosis paru
merupakan oppurtunistik yang paling sering terjadi pada penderita HIV. Infeksi HIV
merupakan faktor resiko untuk berkembangnya TB melalui mekanisme berupa
reaktivasi infeksi laten, progresiviti yang cepat pada infeksi primer atau reinfeksi
dengan Mycobacterium tuberculosis.
Sebanyak 24%-45% kasus TB pada infeksi HIV asimptomatik menjadi 70%
pada pasien dengan AIDS, bentuk terbanyak adalah TB ekstrapulmoner termasuk
limfadenitis,bakteremia, penyakit sistem saraf pusat (tuberkuloma, meningitis TB).
Tingginya angka kejadian TB pada penderita HIV dengan uji tuberkulin positif dan
berpotensi menjadi TB aktif maka perlu diadakan strategi terapi pencegahan TB
yang optimal dan sebaiknya mendapat prioriti tinggi pada pasien HIV.
Menurut data dari WHO tahun 2008, TB merupakan penyebab utama
kematian terkait HIV di seluruh dunia. Di beberapa negara dengan prevalensi HIV
yang lebih tinggi, hingga 80% dari orang uji TB positif HIV. Sekitar 30% dari orang
yang terinfeksi HIV diperkirakan memiliki infeksi laten TB. Pada tahun 2008, ada
sebuah perkiraan 1,4 juta kasus baru TB di antara orang dengan infeksi HIV dan TB
menyumbang 23% dari kematian terkait AIDS.

BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama

: Tn. Hendrik

Jenis Kelamin: Laki-laki


Umur

: 40 tahun

Alamat

: Malang

Pekerjaan

: Swasta (pelatih senam)

Status

: Kawin

Etnis/Suku

: Jawa

Agama

: Islam

MRS

: 4 April 2011

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama: Batuk darah
Anamnesis:
Pasien mengeluh batuk berdahak hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu.
Batuk semakin parah sejak 2 hari yang lalu. Dan sejak 2 hari yang lalu pasien
mengalami batuk berdahak bercampur darah sejak 2 hari lalu sekitar 100 cc.
Didapatkan rasa nyeri saat menelan.
Pasien mengeluh sesak sejak 2 tahun yang lalu. Sesak tidak berkaitan
dengan aktivitas. Sesak semakin berat sejak 2 hari yang lalu. Di rumah pasien
biasa tidur dengan 1 bantal. Tidak ada riwayat kaki bengkak. Tidak ada keluhan
nyeri dada.
Pasien juga mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu, disertai berkeringat
saat malam hari. Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan
berat badan dalam 2 tahun terakhir (BB sebelum sakit 63 kg). Mual (-), muntah
(-), riwayat diare lama(-).

Riwayat penyakit DM (-), HT (-), asthma (-), riwayat kontak dengan


penderita TB (-).
Riwayat pengobatan: pada tahun 2009, pasien dirawat di r.29 RSSA
selama 2 minggu. Pasien mengalami hematothorax karena kecelakaan, dan
dilakukan pemasangan thorax drain dan dilakukan pemeriksaan BTA serta tes
determinan. BTA (+), tes determinan (+). Kemudian pada pasien ini
direncanakan dilakukan terapi dengan ARV, tetapi pasien menolak. Pasien juga
mendapat terapi OAT untuk 2 minggu. Setelah pasien keluar dari rumah sakit,
pasien tidak pernah kontrol poli. Pasien telah mengikuti program metadon
sejak 1 bulan lalu di Puskesmas Kendalsari. 2 hari yang lalu, pasien datang ke
UGD RS Lavalette karena batuk darah. Kemudian dilakukan foto thorax, dan
menyarankan agar pasien dirawat di rumah sakit, tetapi pasien menolak.
Riwayat merokok 6 batang per hari selama 20 tahun hingga sekarang.
Pekerjaan: sopir taksi. Faktor risiko: tattoo (+), konsumsi alkohol (+), IVDU (+),
seks bebas (-), pasien memiliki 3 orang isteri.

2.3 Pemeriksaan Fisik


Deskripsi Umum
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Berat badan

: 40 Kg

: 15,6 Kg/m2

Tinggi badan : 160 cm

BMI

Nadi: 84 x/menit

RR: 22 x/menit

Tanda Vital:
Kesadaran: GCS 456, CM
Tensi: 120/90 mmHg
Tax: 36.60C

Review of Systems
Umum

Kulit

Lelah
Penurunan BB
Demam
Menggigil
Berkeringat
Rash

Kepala/ Leher

Gatal
Luka
Tumor
Sakit

Telinga

Mulut
&
Tenggorokan

Pernafasan

Payudara

Jantung

+
+
+
+
+
+
(kaki)
-

Nyeri
Kaku Leher
Trauma
Pendengaran
Infeksi
Nyeri
Benjolan

dbN
-

Nyeri
Kering
Suara serak
Sulit menelan
Nyeri menelan
Gusi
Infeksi
Batuk
Riak

+
+
+
dahak
+
darah
+
+
+
+
--

Nyeri
Mengi
Sesak nafas
Hemoptisis
Pneumonia
Nyeri Pleuritik
Tuberkulosis
Sekret
Nyeri
Benjolan
Perdarahan
Infeksi
Angina
Sesak nafas
Orthopnea
PND
Edema

Abdomen

Ginekologi

Ginjal
dan
saluran kencing

Hematologi
Endokrin

Muskuloskeletal

Nafsu makan
Anoreksia
Mual
Muntah
Perdarahan
Melena

Tetap
-

Nyeri
Diare
Konstipasi
BAB

Normal

Hemoroid
Hernia
Perdarahan
Spotting
Sekret
Gatal
Penyakit
Kelamin
Kontrasepsi
Menarche
Siklus Haid
Menopause
Kehamilan
Prematur
Abortus
Pap Smear
Disuria

Hematuria
Inkontinensia
Nokturia
Frekuensi
Anemia
Perdarahan
Diabetes
Penurunan BB
Goiter
Toleransi
terhadap suhu
Asupan cairan
Trauma
Nyeri
Kaku
Bengkak
Merah
Nyeri
punggung

Vaskuler

Murmur
Palpitasi
Infark
Hipertensi
Klaudikasio
Flebitis
Ulkus
Arteritis
Vena Varikose

Sistem Syaraf

Emosi

KULIT
Inspeksi: pigmentasi, tekstur, turgor, rash,
luka, infeksi, ptechiae, hematom, ekskoriasi,
ikterus, kuku, rambut.
Palpasi: nodul, atrofi, sklerosis
KEPALA DAN LEHER
Inspeksi:
bentuk
kepala,
sikatrik,
pembengkakan.
Palpasi: kelenjar limfe, pembengkakakan,
nyeri tekan, tiroid, trakea, pulsasi vena.
Auskultasi: bruit
Pemeriksaan: JVP, kaku kuduk
TELINGA
Inspeksi: serumen, infeksi, membrane
timpani, tophi
Palpasi: mastoid, massa
HIDUNG
Inspeksi:
septum,
mukosa,
sekret,
perdarahan, polip
Palpasi: nyeri
RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN
Inspeksi: pigmentasi, leukoplakia, ulkus,
tumor, gusi, gigi, infeksi, lidah, faring, tonsil
Palpasi: nyeri, tumor, kelenjar ludah
MATA
Inspeksi: ptosis, sclera, ikterus, pucat,
kornea, arkus, merah, infeksi, air mata, tumor,
perdarahan, pupil (kanan/kiri), lapangan
pandang
Palpasi: tonometri (kanan/kiri)
Funduskopi: (kanan/kiri)
TORAKS (PULMO)
Inspeksi: simetri, gerakan, respirasi, irama,
payudara, tumor
Palpasi: gerakan, fremitus fokal
Perkusi: resonansi

Kram
Sinkop
Kejang
Tremor
Nyeri
Sensorik
Tenaga
Daya ingat
Kecemasan
Tidur
Depresi

dbN
dbN
dbN
+
-

Dalam batas normal


Tatto + (lengar kiri atas, tungkai bawah kiri)
Jaringan sikatrik di regio antebrachii sinistra
(bekas luka sayatan, multipel)
Normocephali
Pembesaran KGB

JVP R+2cmH2O
Dalam batas normal

Dalam batas normal

Leukoplakia + dorsum lingua, mukosa buccal,


mukosa palatum durum, palatum molle
Tonsil T2/T2
Dalam batas normal

Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Simetris
SF D=S

S/S
S/S
S/S

Auskultasi: suara nafas, rales,


wheezing, bronkofoni, pectoriloquy

ronkhi,

JANTUNG
Inspeksi: iktus
Palpasi: iktus, thrill
Perkusi: batas kiri, batas kanan, pinggang
jantung
Auskultasi: denyut jantung (frekuensi, irama)
S1, S2, S3, S4, gallop, murmur, ejection click,
friction rub
ABDOMEN
Inspeksi: kontur, striae, sikatrik, vena caput
medusa, hernia
Auskultasi: peristaltic usus, bruit, rub
Palpasi: nyeri, defans/rigiditas, massa, hernia,
hati, limpa, ginjal
Perkusi: resonansi, shifting dullness, undulasi
PUNGGUNG
Inspeksi: postur, mobilitas, skoliosis, kifosis,
lordosis
Palpasi: nyeri, gybus, tumor
EKSTREMITAS
Inspeksi: gerak sendi, pembengkakan,
merah, deformitas, simetri, edema, sianosis,
pucat, ulkus, varises, kuku
Palpasi: panas, nyeri, massa, edema, denyut
nadi perifer
ALAT KELAMIN
Perempuan: introitus, vagina, serviks, uterus,
adneksa, nyeri, tumor
Laki-laki: penis, scrotum, nyeri, tumor
REKTUM
Hemoroid, fisura, kondiloma, darah, sfingter
ani, massa, prostat
NEUROLOGI
Berdiri, gaya jalan, tremor, koordinasi,
kelemahan, flaksid, paralitik, fasikulasi, syaraf
kranial, refleks fisiologis, refleks patologis
BICARA
Disartria, apraxia, afasia

Rh
V/V
V/V
V/V

-/+/+
+/+

Ictus cordis invisible,


Ictus cordis palpable MCL S ICS V
RHM SL D ; LHM Ictus
S1S2 Single Murmur (-)

Flat, supple,
BU (+) N,
H/L unpalpable,
liver span 7cm, traube space timpani
Dalam batas normal

Tatto + (lengar kiri atas, tungkai bawah kiri)


Jaringan sikatrik di regio antebrachii sinistra
(bekas luka sayatan, multipel)

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

Dalam batas normal

Tidak didapatkan adanya kelainan

2.4 Pemeriksaan Penunjang


Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Wh
-/-/-/-

Angka Normal

Leukosit

6,100

/l

3.500 10,000

Hb

10.0

gr/dl

11.0 16.5

HCV

30.5

35 - 50

Thrombosit

202,000

/L

150,000 390,000

GDA

77

mg/dl

< 200

Ureum

60.9

mg/dL

10-50

Kreatinin

0.36

mg/dL

0.7 1.5

SGOT

37

U/L

11 41

SGPT

24

U/L

10 41

Bil Total

0.48

Mg/dl

<1.10

Bil Direk

0.18

Mg/dl

<0.25

Bil Indirek

0.30

Mg/dl

<0.75

Albumin

2.48

g/dl

3.5 5.5

Na+

135

Mmol / L

136 145

K+

3.5

Mmol / L

3.5 5.0

Cl-

109

Mmol / L

98 106

PTT

10.3

K: 12.3

APTT

26.6

K: 26.7

ECG
Sinus rhythm, HR 86 x/menit
Axis Frontal : normal
Axis Horizontal : normal
Kesimpulan: Sinus rhythm, HR 86 x/menit.

CXR
Posisi: PA, asimetris
Soft tissue: thin
Bones : costae : normal, ICS D/S :normal
Trachea in the middle
Hillus D: thickening, S: thickening
Cor: Site:N; Size: CTR < 50% Shape: normal
Hemidiaphragma D : tenting
S: flattening
Costophrenicocostalis : D : Sharp
S : Sharp
Pulmo :

D: fibroinfiltrat pada parahiller & lower area, air bronchogram (+), multiple
cavities in lower area

S: fibroinfiltrat pada parahiller area, air bronchogram (+)

Kesimpulan:
Lung TB far advanced lesion, pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai