Rokhmad Subagiyo
Muhammad Nizar
Raden Haryo
Editor
: Rokhmad Subagiyo
Muhammad Nizar
Raden Haryo
: Kusumo
Pewajah
: Makruf Made
Penyusun
Sampul
Cetakan
Penerbit
: Kurnia Advertising
Jalan PB. Sudirman 06 Karangploso
Malang 65152
: nizaryudharta@gmail.com
http
: Kurniakarangploso.wordpress.com
A. Pendahuluan
Makalah ini akan membahas secara khusus tentang
akuntansi untuk penghimpunan dana. Pembahasan diawali
dengan bahasan detail tentang ketentuan syariah terkait
skema transaksi yang dibolehkan untuk menghimpun dana.
Kemudian, akan dibahas tentang aplikasi ketentuan syariah
tersebut untuk giro, tabungan, dan deposito, serta
dilanjutkan paktik pengakuan dan pengukuran pada masingmasing transaksi serta variasi penerapan dilapangan.
Relevansi makalah ini adalah sebagai dasar pengetahuan
dalam menguasai praktik akuntansi terkait pengakuan dan
pengukuran berbagai transaksi yang terjadi dalam aktifitas
penghimpunan dana oleh bank syariah. Penguasaan teori
dan praktik terkait pengakuan dan pengukuran transaksi
B. Ketentuan Syariah
Penghimpunan dana masyarakat di perbankan
syariah menggunakan instrument yang sama dengan
penghimpunan dana pada bank konvensional, yaitu
instrument giro, tabungan dan deposito. Ketiga jenis
instrument ini biasa disebut dengan istilah Dana Pihak
Ketiga (DPK). Kendati menggunakan instrument yang
sama, mekanisme kerja masing-masing instrument pada
penghimpunan bank syariah berbeda
1 dengan instrument
penghimpunan bank konvensional. Perbedaan mendasar
mekanisme kerja instrument penghimpunan dana syariah
terletak pada tidak adanya bunga yang lazim digunakan
pada bank konvensional dalam memberikan keuntungan
C. Tabungan
Tabungan menurut undang-undang nomor 10 tahun
1998
tentang
perbankan
adalah
simpanan
yang
transaksi
terkait
tabungan
02 Jun 20xa
08 Jun 20xa
17 Jun 20xa
31 Jun 20xa
08 Jun
20xa
17 Jun
20xa
Rekening
Db. Kas
Kr Tab.
Mudharabah Nizar
Db Rak Cabang Malang*
Kr Tab.
Mudharabah Nizar
Db Giro pada bank
Indonesia
Debit
(Rp)
3.500.000
Kridit
(Rp)
3.500.000
500.000
500.000
1.500.000
31 Jun
20xa
Kr Tab.
1.500.000
Mudharabah Nizar
Db hak pihak ketiga atas
20.000
bagi hasil
Kr Tab.
20.000
Mudharabah Nizar
* RAK juga dicatat di cabang yang mengirim
Untuk transaksi yang bersifat transfer antar
kantor,
dalam
digunakan
praktik
rekening
perbankan
sementara
biasanya
dengan
nama
berbeda,
biasanya
diselesaikan
dalam
transaksi
berkurangnya
yang
saldo
dapat
tabungan
berkurangnya
saldo
rekening
cabang Surabaya.
Nizar mentransfer sebesar Rp. 250.000 dari
14 Jun 20xa rekeningnya ke rekening giro nasabah Bank
Syariah Sampang.
Potongan tabungan mudharabah Nizar untuk
administrasi tabungan sebesar Rp. 2.000 dan
31 Jun 20xa pajak sebesar Rp. 4.000 (20% dari bagi hasil
yang diterima sebesar Rp. 20.000 pada
transaksi di atas).
Jurnal untuk tansaksi di atas sebagai berikut
Tanggal
02 Jun
20xa
08 Jun
20xa
17 Jun
20xa
31 Jun
20xa
Rekening
Db Tab mudharabah Nizar
Kr Kas
Db Tab mudharabah Nizar
Kr RAK cabang
Surabaya
Db Tab mudharabah Nizar
Kr giro pada bank
Indonesia
Db Tab mudharabah Nizar
Pendapatan
administrasi tab.
Mudharabah
Db Tab mudharabah -
Debit
(Rp)
1.500.000
Kridit
(Rp)
1.500.000
500.000
500.000
1.500.000
1.500.000
2.000
2.000
4.000
Nizar
Titipan kas Negara4.000
pajak tabungan*
* Pajak PPH 4(2) atas bunga atau pendapatan yang
dapat disamakan dengan itu (bagi hasil atau bonus
dalam transaksi perbankan syariah) adalah sebesar
20% dan dimasukkan dalam rekening titipan kas
Negara.
2. Akuntansi Tabungan Wadiah
Akuntansi tabungan wadiah pada prinsipnya
sama
dengan
akuntansi
tabungan
mudharabah.10
10
Rekening
05-0320xa
Debit
(Rp)
20.000
Kridit
(Rp)
20.000
D. Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakuka setiap saat dengan menggunakan cek, bilyed, giro,
sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah
bukuan. Dalam perbankan syariah, mekanisme giro yang
11
dana
dengan
ketentuan
penitip
dana
sewaktu-waktu
penitip
mengambil
dana
13
01-03-20xa
05-03-20xa
10-03-20xa
31-03-20xa
05-0320xa
Rekening
Db kas
Kr Giro
wadiah-Haryo
Db RAK cabang
Surabaya
Kr Giro
Debit (Rp)
35.000.000
Kridit (Rp)
35.000.000
5.000.000
5.000.000
10-0320xa
31-0320xa
wadiah-Haryo
Db gio pada bank
Indonesia
Kr Giro
wadiah-Haryo
Db beban bonus
wadiaIh
Kr Giro
wadiah-Haryo
15.000.000
15.000.000
50.000
50.000
03-03-20xa
07-03-20xa
12-03-20xa
31-03-20xa
12-0320xa
Rekening
Db Giro wadiahHaryo
Kr Kas
Db Giro wadiahHaryo
Kr RAK
Cabang Madura
Db Giro wadiahHaryo
Kr Giro pada
Debit (Rp)
12.000.000
Kridit (Rp)
12.000.000
5.000.000
5.000.000
10.000.000
10.000.000
31-0320xa
bank Indonesia
Db Giro wadiahHaryo
Kr pendapatan
administrasi
giro wadiah
Db Giro wadiahHaryo
Kr titipan kas
Negara-pajak
giro
15.000
15.000
10.000
10.000
2. Giro Mudharabah
Giro
mudharabah
penghimpunan
dana
merupakan
melalui
produk
instrument
giro
yang
keuntungan
antara
keduabelah
pihak
14
Tanggal
05-0320xa
Rekening
Db hak pihak ketiga
atas bagi hasil
Kr.
Giro
mudharabah-Rudi
Debit (Rp)
45.000
Kridit (Rp)
45.000
E. Deposito Mudharabah
Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008
tentang pebankan syariah, deposito adalah investasi dana
bedasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan pinsip syariah yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah atau Unit
Usaha Syariah (UUS). Fatwa DSN nomor 3 tahun 2000
menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah
adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.
Dalam transaksi deposito mudharabah, nasabah bertindak
sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan bank bertindak
sebagai pengelola dana (mudharib). Dalam kapasitasnya
01-09-20xa
30-09-20xa
04-10-20xa
16
17
Debit (Rp)
5.000.000
Kridit (Rp)
5.000.000
15.000.000
15.000.000
dibagikandeposito
04-10- Db. Bagi hasil belum
40.000
20xa
dibagikan-deposito
Kr tabungan
32.000
mudharabahGayus
Tambunan**
Kr titipan kas
8.000
Negara-pajak
deposito
Db deposito
5.000.000
05-10mudharabah-Gayus
20xa
Tambunan
Kr. Kas
5.000.000
* Hak pihak ketiga atas bagi hasil dicadangkan sebagai
beban yang masih harus dibayar setiap bulan besar
pencadangan ini mempunyai dua alternativ. Pertama,
dicadangkan sebesar total bagi hasil yang akan
dibayarkan selama satu bulan penuh pada bulan jatuh
tempo. Kedua, dicadangkan sebesar porsi bagi hasil
yang hanya menjadi beban pada akhir bulan
pencatatan. Kemudiaan saat pembayaran bagi hasil
pada saat jatuh tempo mengakui adanya tambahan hak
pihak ke tiga (biayaa bagi hasil).
**Terdapat sedikit perbedaan dalam mekanisme
penyaluran bagi hasil tabungan dengan bagi hasil
deposito. Pada tabungan, bank memasukkan semua
bagi hasil untuk tabungan terlebih dahulu sebelum
memotor pajak PPh pasal 4(2) agar nasabah bisa
melihat besar macam-macam bagi hasil dan pajak.
Adapun bagi hasil deposito yang disalurkan kepada
nasabah bersifat
langsung.18
18
neto
karena
sudah
dipotong
Daftar Pustaka
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori ke
Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001.
DSAK IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
101 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Keuangan
Syariah, Jakata: IAI dan Penerbit Salemba, 2007.
DSAK IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
105 Tentang Akuntansi Mudharabah, Jakata: IAI dan
Penerbit Salemba, 2007.
DSAK IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor
59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah, Jakata: IAI
dan Penerbit Salemba, 2002.
DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Edisi 2,
Jakarta: DSN-MUI dan Bank Indonesia, 2003.
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta:
Ekonisia, 2005.
Taswan, Akuntansi Perbankan: Transaksi dalam Valuta Rupiah
Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003.