Step 7
1. what are three component of demographic?
a. Natalitas
FERTILITAS
definisi
Adalah sama dgn kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi
dr rahim seorang perempuan dgn tanda2 kehidupan, misalnya
berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dsb. Apabila pd waktu lahir
tdk ada tanda2 kehidupan disebut dgn lahir mati (still birth) yg di
dlm demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.
(Prof.Ida
Bagus
Mantra,
Ph.D.2008.Demografi
Umum.Yogyakarta:Pustaka Pelajar)
faktor yang
fertilitas
mempengaruhi
tinggi
rendahnya
Pengukuran fertilitas kumulatif mengukur jumlah ratarata anak yang telah dilahirkan oleh seorang perempuan
hingga mengakhiri batas usia subur.
Pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) mengukur
jumlah
kelahian
pada
tahun
tertentu
dihubungkan
xk
Pm
a. CBR
kasar
b. B
c. Pm
d. K
keterangan
tentang
jumlah
anak
yang
Dasar-Dasar
Demografi,
Lembaga
Demografi FE UI
B. Tingkat fertilitas umum / GFR (General Fertility Rate)
GFR =
xk
Pf (15-49)
a. GFR
b. B
: jumlah kelahiran
c. Pf (15- 49)
Ukuran
ini
tidak
membedakan
risiko
berumur
40
tahun
dianggap
memiliki
risiko
Dasar-Dasar
Demografi,
Lembaga
Demografi FE UI
C. Tingkat fertilitas menurut umur/ ASFR (Age Spesific Fertility
Rate)
(i)
dengan
jumlah
perempuan
kelompok
umur
Bi
x k
pfi
a. ASFR
b. Bi
i
c. Pfi
jumlah
perempuan
kelompok
pada
pertengahan tahun
d. K
wanita.
Dengan
ASFR
dimungkinkan
Dasar-Dasar
Demografi,
Lembaga
Demografi FE UI
D. Tingkat
fertilitas
menurut
urutan kelahiran
(Birth
Order
xk
Pf (15- 49)
a. BOSFR
kelahiran
b. BOi
c. Pf (15-49)
jumlah
perempuan
yang
Demografi
Umum,
Prof.
Ida
Bagoes
Mantra, Ph.D
Macam macam pengukuran fertilitas kumulatif
1. Tingkat fertilitas total / TFR (Total Fertility Rate)
Jumlah kelahiran hidup laki- laki dan perempuan tiap
1000
penduduk
yang
hidup
hingga
akhir
masa
ada
seorang
perempuan
yang
meninggal
sebelum
dari
memperhitungkan
1000
perempuan
kemungkinan
dengan
meninggalkan
meninggal
kemungkinan
sebelum
mencapai
bayi
masa
b. Mortalitas
Peristiwa
hilangnya
semua
tanda-tanda
kehidupan
secara
Kesehatan
suatu
Dunia
peristiwa
(WHO)
mendefinisikan
menghilangnya
semua
kematian
tanda-tanda
Dimana:
AKB
= Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)
D 0-<1th = Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada satu tahun
tertentu di daerah tertentu.
lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu (lihat modul fertilitas untuk definisi kelahiran hidup).
K = 1000
Sumber Data
Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang tersedia dari pencatatan atau
registrasi kependudukan, sehingga sering dibuat perhitungan/estimasi tidak
langsung dengan program "Mortpak 4". Program ini menghitung AKB
berdasarkan data mengenai jumlah Anak yang Lahirkan Hidup (ALH) atau
Children Ever Born (CEB) dan Jumlah Anak Yang Masih Hidup (AMH) atau Children
Still Living (CSL) (catatan: lihat definisi di modul fertilitas).
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/420/420/
Keterangan :
lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu
K = 1000
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/420/420/
d. Angka Kematian Postneonatal (AKP)
Definisi
Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalah kematian
yang terjadi pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Rumus
Keterangan :
Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang
berusia satu sampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4
tahun 11 bulan 29 hari.
Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang
langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak
akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri
dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada
anak, atau kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi
Utomo, 1985)
Definisi
Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama
satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu.
Jadi Angka Kematian Anak tidak termasuk kematian bayi.
Rumus
Dimana:
Jumlah kematian Anak (1-4)th =Banyaknya kematian anak berusia 14 th (yang belum tepat berusia 5 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu.
Jumlah Penduduk (1-4) th =jumlah penduduk berusia 1-4 th
pada pertengahan tahun tertentu didaerah tertentu
K = Konstanta, umumnya 1000.
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/430/430/
f.
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir,
yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari).
Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun.
Definisi
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama
satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu
(termasuk kematian bayi)
Cara Menghitung
Dimana :
Jumlah Kematian Balita (0-4)th = Banyaknya kematian anak berusia 04 th pada satu tahun tertentu di daerah tertentu
Definisi
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian
per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.
Kegunaan
Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan
pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain
angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan
kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila
dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan
pertumbuhan penduduk alamiah.
Rumus
Keterangan :
c. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang
lain.
Migrasi ada 2:
1. Migrasi internasional@perpindahan penduduk dari satu negara
ke negara lainya.
a. imigrasi@masukya penduduk dari suatu negara ke negara lain
a.
b.
c.
d.
2. why we have learn about demographics and what is the goal dan
benefit?
* tujuan:
Faktor Ibu
Pencemaran Lingkungan
Kekurangan gizi
Kesehatan
Luka
Sakit
Pencegahan
Pengobatan
Gangguan pertumbuhanMati
Keterangan :
Faktor sosial ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan anak.
Namun faktor sosial ekonomi bersifat tidak langsung yaitu harus melalui
mekanisme biologi tertentu (Variabel antara) yang kemudian baru menimbulkan
resiko morbiditas dan selanjutnya bayi dan anak sakit dan apabila tidak sembuh
akhirnya akan cacat atau meninggal.
Dalam mekanisme ini penyakit dan kurang gizi bukan merupakan variabel
independent tetapi lebih merupakan indikator yang merefleksikan mekanisme
kerja variabel antara.
Dengan demikian dalam merencanakan dan melaksanakan programprogram kesehatan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas perlu dibekali
dengan peningkatan pengetahuan yang lebih luas dan lebih mendalam
mengenai mekanisme diatas, dan tidak hanya dibatasi pada penyebab kematian.
Causes
As stated by the WHO in its 2005 World Health Report "Make Every Mother and
Child Count", the major causes of maternal deaths are: severe
bleeding/hemorrhage (25%), infections (13%),unsafe
abortions (13%), eclampsia (12%), obstructed labour (8%), other direct causes
(8%), and indirect causes (20%). Indirect causes are malaria, anaemia,
[3]
HIV/AIDS, and cardiovascular disease, all of which may complicate pregnancy
or be aggravated by it.
Forty-five percent of postpartum deaths occur within 24 hours. [4] Over 90% of
maternal deaths occur in developing countries. In comparison, pregnancyassociated homicide accounts for 2 to 10 deaths per 100,000 live births, possibly
substantially higher due to underreporting. [5]
In developing countries, the most common cause of maternal death is obstetrical
hemorrhage, followed by deep vein thrombosis, in contrast to developed
countries, for which the most common cause is thromboembolism. [6]
Unintended pregnancy is a major cause of maternal death. Globally, preventable
deaths from improperly performed procedures constitute 13% of maternal
mortality, and 25% or more in some countries where maternal mortality from
other causes is relatively low, making unsafe abortion the leading single cause of
maternal mortality worldwide.[7]
2.
3.
4.
5.
DAN
PROGRAM
PEMERINTAH
DALAM
RANGKA
PENURUNAN MORTALITAS
Merosotnya kesehatan masyarakat terjadi baik di daerah perkotaan
maupun pedesaan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
kekurangan obat dan peralatan serta tenaga medis. Kemudian
pemerintah mulai melaksanakan PELITA, pada tahunpertama terjadi
perbaikan
perbaikan
dalam
bidang
kesehatan
masyarakat.
pemberdayaan keluarga,
pemberdayan masyarakat,
meningkatkan kerja sama dan kordinasi lintas sektor, dan
meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan anak
komprehensif dan berkualitas
http://www.bappenas.go.id/index.php?
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
yang
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-sri%20rahayu.pdf
Faktor yang menyebabkan turunnya rate kematian :
Industrialisasi
Pertanian yg maju
Reformasi social
Perbaikan sanitasi
Imunologi
Peraturan Perundangan
Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, kesempatan anak Indonesia untuk hidup sehat, tumbuh, dan
berkembang secara optimal menjadi semakin terbuka. Dalam undangundang itu dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh
pelayanan kesehatan dan jaminan social sesuai dengan kebutuhan fisik,
mental spiritual, dan social.
o Pendapatan
Ciri khas sensus penduduk, Pertama : bersifat individu yang
berarti informasi demografi dan sosial ekonomi yang
dikumpulkan bersumber dari individu baik sebagai anggota
rumah tangga maupun sebagai anggota masyrakat. Kedua,
bersifat universal yg berarti pencacahan bersifat menyeluruh.
Ketiga, pencacahan diselenggarakan serentak diseluruh
negara. Keempat, sensus penduduk dilaksanakan secara
periodik yaitu pada tiap2 tahun yg berakhiran angka kosong.
Berdasarkan tempat tinggal
i. Sensus De Facto
Pada metode ini, pencatatan dilakukan oleh petugas pada
setiap orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus
diadakan, tidak membedakan antara penduduk asli
ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.
ii. Sensus De Jure
pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas hanya untuk
penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai
penduduk
b. Registrasi penduduk
Mencatat kejadian2 kependudukan yg terjadi setiap saat, spt
kelahiran, kematian, mobilitas penduduk keluar dan
mobilitas penduduk masuk, baik itu permanent maupun
non permanent. Catatan mobilitas penduduk permanent lebih
lengkap dibanding dengan mobilitas penduduk non permanent.
Orang2 yg pindah domisili harus mempunyai surat pindah dari
daerah
asal,
selanjutnya
disampaikan
pada
kantor
kelurahan/desa dimana mereka akan menetap.
Contoh :KTP, KK, akte kelahiran, akta nikah
c. Survey penduduk
adalah proses pencacatan informasi tentang penduduk
berdasarkan kekhususan bidang kajian secara lebih luas dan
mendalam.
Di
tempat
tersebut
ditugaskan
sejumlah
petugas/pewawancara yang sudah dilatih untuk menghimpun
informasi.
Contoh :
SKRT ( survey kesehatan rumah tangga)
Susenas (survey sosial ekonomi nasional)
Buku TEKNIK DEMOGRAFI FKUI (MUNIR dan BUDIARTO)