Melalui proses elektrolisis, kita dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas
hidrogen, dan gas oksigen.
Contohnya, air minum direaksikan dengan klor (produk elektrolisis) yang maksudnya
untuk membunuh bakteri. Disamping itu klor juga digunakan untuk menghasilkan
berbagai macam zat kimia mulai dari pestisida sampai plastic seperti PVC. Karena sifatnya
yang reaktif, unsur ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, maka untuk
memperolehnya klor harus dipisahkan dari senyawanya dan hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan proses elektrolisis. Reaksinya adalah:
2NaCl (aq)
(l) + 2e
2
(aq)
2NaCl (aq) +
(aq) + 2
(aq) +
( (g) + 2e
(l)
Gas
terbentuk di katode, gas
peroleh NaOH.
(aq)
(g)
2NaOH (aq) +
(g) +
(g)
Melalui proses elektrolisis, kita dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu
larutan. Ion logam diendapkan sebagai logamnya pada katode. Dengan menghitung
pertambahan berat katode, kita dapat menentukan konsentrasi ion logam dalam larutan
semula.
Salah satu proses elektrolisis yang populer adalah penyepuhan (electroplating), yaitu
melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain. Contoh: proses penyepuhan sendok
alumunium oleh perak.
Proses elektolisis juga dipakai pada pemurnian suatu logam, misalnya tembaga. Untuk
membuat kabel-kabel listrik diperlukan logam tembaga yang betul-betul murni, sebab
pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas kabel tersebut.
(s)
Seperti pada aki, hasil-hasil reaksi pada baterai nikel kadmium merupakan zat padat yang
menempel pada kedua elektrodenya. Dengan membalik arah aliran elektron, zat-zat tersebut dapat
diubah kembali seperti semula.
4) Baterai Perak oksida
Baterai perak oksida banyak digunakan sebagai baterai kecil yang banyak digunakan pada
arloji, kalkulator, dan berbagai jenis alat elektronik lainnya.
Reaksi elektrodenya:
Anode: Zn(s) +
(aq)
Zn
(s) + 2e
Katode:
(s) +
(l) + 2e 2Ag(s) +
(aq)
Zn(s) +
(s) +
(l) 2Ag(s) + Zn
(s)