Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar isi.2
PENDAHULUAN 3
Konsep Medis 5
a. Definisi 5
b. Etiologi 5
c. Patofisiologi dan Penyimpangan KDM ...7
d. Penatalaksanaan Medis..11
A. Konsep Dasar Keperawatan
a. Riwayat Keperawatan12
b. Pemeriksaan Fisik 12
c. Diagnosa Keperawatan..13
d. Intervensi dan Rasioanal13
B. Penatalaksanaan
a. Pengkajian
-
Data umum.. 16
Data Fokus 23
Analisa Data25
b. Diagnosa Keperawatan
29
c. Intervensi Keperawatan... 30
d. Implementasi 30
e. Evaluasi
30
f. Catatan Perkembangan
g.
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
tulang
panjang
adalah
emboli
lemak,
sindrom
kompratemen,
dan
tulng lutut rerata RLP tanpa komlikasi 3,9, dan 7,7 hari dengan komplikasi. Sedang
untuk tulang bahu, siku, dan ekstremitas atas lainnya adalah 2,5 hari tanpa
komplikasi, dan 3,3 hari dengan komplikasi. Untuk telapak kaki, rerata LWP 3,3 hari.
Untuk fraktur femur rerata 7,4 hari. Untuk mengangkat alat fiksasi internal re LWP
4,0 hari.
Sudut patah
Fraktur transversal adlah fraktur yang garis patahnya tegak lurus
terhadap sumbuh panjang tulang. Pada fraktur semacam ini, segmen-segmen
tulang yang patah direposisi atau direduksi kembali ke tempat semula, maka
segmen-segmen ini akan stabil dan biasanya muda dikontrol dengan bidai
gips. Fraktur oblik adalah fraktur yang garis patahnya membentuk sudut
terhadap tulang, fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki. Fraktur spiral
timbul akibat torsi pada ekstremitas. Yang menarik adalah bahwa jenis fraktur
rendah energi ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak dan
cepat sembuh dengan imobilisasi luar.
Fraktur Patologik
Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah menjadi
lemah oleh karena tumor atau proses patologik lainya. Penyebab paling sering
dari fraktur-fraktur semacam ini adalah tumor baik primer atau tumor
metastasi.
Frakrur Greenstick
Frakrur Greenstick fraktur tidak sempurna dan sering terjadi pada
anak-anak, korteks tulangnya sebagian masih utuh, demikian pula periosteum.
Fraktur Avulasi
Fraktur Avulasi memisahkan suatu fragmen tulang pada tempat insersi
tendon ataupun ligamen.
Fraktur Sendi
Cedera semacam ini akan menyebabkan osteoarthritis pasca trauma
yang progesit pada sendi yang cedera tersebut.
kontraksi
otot yang kuat
Faktor lain-lain :
Neuroblastoma
metastatik, sarcoma
ewing, sarcoma
oteogenetik,
rakhitis,
defisiensi tembaga,
osteomielitis,
cederaoveruse,
Imobilisasi.
Fraktur
Trauma jaringan tubuh
Krisis situasi
Ggn. Psikologis
Kurang
Informasi
Kurang
pengetahuan
Adanya luka
Cemas
Ansietas
Ansietas
Rangsangan mengeluarkan
zat-zat bradikinin,
histamin, prostaglandin,
serotin, menuju thalamus
dan korteks serebri.
Kerusakan
Integritas Kulit
Kontaminasi
dengan lingkungan
luar.
Resiko tinggi
infeksi
Resiko
tinggi infek
Nyeri
Pembatasan gerakan tubuh
Aktivitas yang dilakukan
minimal
Gangguan
mobilitas
fisik
Gangguan
mobilitas
fisik
Kurang perawatan diri
Gangguan Personal hygene
d. Manifestasi Klinis
Banyak faktor yang mempengaruhi manifestasi klinik fraktur mungkin
sebagai akibat misalnya lokasinya, beratnya, jenis fraktur, jumlah kerusakan
dari struktur yang ada. Tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan
fraktur :
1. Nyeri yang hilang dengan beristirahat
2. Nyeri tekan
3. Bengkak
4. Kerusakan fx, pincang
5. Gerakan terbatas
6. Ekimosis disekitar lokasi
7. Krepitus disisi fraktur
8. Status neurovaskuler pada daerah distal dari tempat fraktur mengalami
penurunan
9. Atrofi distal
10. Deformitas
11. Perdarahan/hematoma.
12. Spasme otot
e. Penatalaksanaan Medik
1. Atasi syok dan pendarahan, serta dijaga lapangnya jalan nafas
2. Sebelum penderita diangkut, pasang bidai untuk mengurangi nyeri,
mencegah (bertambahnya ) kerusakan jaringan lunak dan makin buruknya
kedudukan fraktur. Bila tidak terdapat bahan untuk bidai, maka bila lesi
dianggota gerak bagian atas untuk sementara anggota yang sakit
dibebatkan ke badan penderita; pada lesi dianggota gerak yang sakit
dibebatkan ke anggota gerak yang sehat. Terhadap lesi di daerah vetebra,
penderita dibaringkan dialas yang keras.
3. Fraktur Tertutup.
a. Reposisi
Pada reposisi diperlukan anastesi. Tergantung pada persiapan penderita
dan fasilitas yang tersedia, maka anastesi dapat dilakukan secara umum,
regional maupun lokal. Kedudukan fragmen distal dikembalikan pada
alignment dengan menggunakan traksi.Traksi dapat dikerjakan dengan
suatu penarikan tangan yang dikerjakan secara perlahan, cermat dan hatihati. Pada beberapa fraktur tertentu tidak cukup hanya dengan
menggunakan tangan, diperlukan traksi kulit (misalnya pada anakanakdan dewasa) atau traksi skeletal (misalnya pada dewasa).
b. Fiksasi atau imobilisasi
Sendi-sendi diatas dan dibawah garis frakur biasanya diimobilisasi. Pada
fraktur yang sudah direposisi dan stabil maka gips berbantal cukup untuk
imobilisasi. Bila reposisi dan imobilisasi tidak mncukupi, maka dilakukan
traksi kulit atau traksiskeletal. Traksi dapat dipasang secara fixes atau
secara balanced.
c. Restordasi (pengembalian fungsi)
Sedapat mungkin pembidaian dilakukan dalam posisi fungsinal sendi yang
bersangkutan. Sesudah periode imobilisasi akan terjadi kelemahan otot
dan kekuatan sendi; hal ini diatasi dengan fisioterapi atau aktifitas yang
sesuai dengan fungsi sendi tersebut.
4. Fraktur Terbuka
a. Tindakan pada saat pembinaan diikuti dengan menutupi daerah fraktur
dengan kain streril (jangan dibalut).
b. Dalam anastesi, dilakukan pembersihan luka dengan mnggunakan
akuadessteril atau larutan garam fisiologi cara irigasi. Pemakaian
antiseptic (terutama konsentrasi tinggi) tidak dianjurkan karena dapat
menimbulkan kerusakan-kerusakan jaringan.
c. Eksisi jaringan mati (debridement)
10
11
gerak menyatakan :
12
RASIONAL
terjadi edema
mengevaluasi
dopler.
Bandingkan
dengan
-
medik
segera
RASIONAL
Mamberikan
pemasangan
gips/bebat
atau
pembentukan
edema
yang
bantalan lain
dibawah siku/tumit -
informasi
tentang
sesuai indikasi.
kulit
Dorong
penggunaan
trapesia
bila -
13
mungkin
INTERVENSI
-
Pertahankan
tira
RASIONAL
baring/ekstremitas -
sesuaiindikasi.Berikan
sokongangan
kemungkinan
posisi/penyembuhan.
-
Tempat
tidur
lembut
atau
dapat
ortopedik.
14
1. Data umum
1.Identitas klien
Nama
Status Perkawinan
: M
Pendidikan terakhir
: SD
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jl. D. T
Tanggal masuk RS
: 15 oktober 2005
Umur
: 29 Thn
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Lama bekerja
: 10 Thn
Tanggal pengkajian
: 17 Oktober 2005
2.Penanggung jawab/pengantar
Ny. " H "
Nama
Umur
; 18 Tahun
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Jl. D. T
: Suami
b. Alasan masuk RS
: Ingin sembuh
c. Riwayat penyakit
15
- Provocative/palliative
- Quality
: nyeri berat
- Region
45 Thn
29 Thn
28 Thn
335 Thn
20 Thn
45 Thn
10 Thn
35 Thn
18 Thn
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
---- : Tinggal serumah
Kesimpulan :
1. Tidak ditemukan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
2. Tidak ada kecenderungan munculnya penyakit dalam tiap generasi.
16
V. Riwayat psiko-sosio-spiritual
a. Pola koping
lain/keluarganya.
b. Harapan klien tentang penyakitnya
Klien berharap penyakitnya tidak kambuh lagi dan kalaupun kambuh jangan
sampai dirawat di RS
c. Faktor stressor
Merasa cemas dengan penyakitnya karena kurang mengetahui prosedur yang
akan dilakukan akibat trauma yang dideritanya.
d. Konsep diri
Klien tidak merasa rendah diri dengan penyakitnya.
e. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Sedikit mengetahui tentang penyakitnya
f. Hubungan dengan anggota keluarga
Baik
g. Hubungan dengan masyarakat
Baik
h. Aktivitas sosial
Tidak ada
i. Kegiatan keagamaan
VI. Kebetuhan dasar/pola biasaan sehari-hari
1. Makan
Sebelum masuk RS
Setelah masuk RS
17
Setelah masuk RS
3. Tidur
Sebelum masuk RS
Sesudah masuk RS
4. Eliminasi :
- BAB
Sebelum masuk RS
Setelah masuk RS
- BAK
Sebelum masuk RS
Setelah masuk RS
Setelah masuk RS
6. Personal Hygene
Sebelum masuk RS
18
.
VII. Pemeriksaan fisik
Hari senin tanggal 17 oktober 2005 jam 11.36
1. Keadaan Umum :
Kehilangan BB
: sulit dikaji
Kelemahan
Perubahan
lnood. : -
Vital sign
: TD : 120/60,
S : 36,6,
P : 24x/'
N : 100x/'
2. Head to toe
Kulit/integument
Kepala/rambut
Mata
Telinga/Pendengaran
19
Leher
Dada
Abdomen
: Baik
Penciuman
: Baik
bronchi
Sistem Kardiovaskuler : TD 120/60, frekuensi 24x/',
Sistem Gastrointestinal : Tidak ada kelainan, mual (-), nafsu makan
Konstipasi (-).
Sistem Urinaria
Sistem Reproduksi
: -
Sistem Endokrin
20
Sistem Penglihatan
Sistem baik
4. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggal
Hasil pemeriksaan :
CDS
: 105 mg/Ah
CT
: 6'
BT
: 2
HB
: 12/dl
21
DATA FOKUS
Nama Klien
Ruang Rawat
: VIP A
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
perawatan.
diberikan.
aktivitas sehari
: 36,6 c
: 24x/i
- Kulit kering
22
: 6'
BT
:2
HB : 13g/dl
- Mandi 1x seminggu
- Cuci rambut 1x seminggu
- Penampilan kurang baik
- Kuku panjang dan kotor.
- Badan berbau.
23
ANALISA DATA
No.
01 DS
Data
Etiologi
Trauma jaringan
Masalah
Nyeri
Adanya luka, perdarahan
DO :
- Terdapat luka pada tungkai
Rangsangan pengeluaraan
zat-zat bradikinin,
serotonin, prostaglandin
menuji thalamus dan
korteks serebri
bawah.
- Klien tampak meringis.
- Tungkai bawah bengkak
-Terjadi kerusakan tulang pada
area jaringan.
Nyeri
02
DS :
-
Fraktur
Klien
membatasi
untuk
mengurangi
Imobilitas
Fisik
gerak
rasa
Nyeri
nyeri.
Pembatasan gerakan tubuh
DO :
-
Terjadi kerusakan
tulang
dalam
Pemenuhanya ADLnya.
-
Pergerakan pasif.
24
03
DS :
- Klien
Fraktur
sering
Ansietas
bertanya
tentang penyakitnya.
-
Kien
berharap
agar
penyakitnya
tidak
kambuhlagi
setelah
mendapat perawatan.
Krisis situasi
Cemas
DO :
-
Ekspresi
wajah
nampak
Ansietas
Cemas.
-
04
DS :
-
Klien
Fraktur
sering
bertanya
tentang penyakitnya.
Krisis situasi
DO :
-
Ekspresi
wajah
nampak
Kurang
pengetahuan
(kebutuhan).
Gangguan fisiologi
cemas.
Koping inefektif
Kurang informasi
Kurang pengetahuan
25
05
DS :
-
klien
Luka, perdarahan
mengatakan
nyeri
Edema/bengkak
Kontaminasi lingkungan
luar
DS :
- Klien
mengatakan
Kerusakan
integritas
kulit
membatasi bergerak.
DO :
-
Resiko
tinggi
infeksi.
pada
tungkai bawah.
06
Trauma jaringan
Kulit kering.
Terdapat edema.
Sianosis
pada
Luka, perdarahan
bagian
tungkai bawah.
07
DS :
Nyeri
- Klien
mengatakan
membatasi gerak untuk
mengurangi rasa nyeri.
Pembatasan gerakan tubuh
- Klien mengatakan tidak
mampu melakukan ektivitas
sehari-hari.
Aktivitas yang
DO :
dilakukan terbatas/minimal
-
Mandi 1x seminggu
Gangguan
personal
hygene
26
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien
: 102490324
Masalah / Diagnosa
Tgl. ditemukan
1.
17 Oktober 2005
2.
17 Oktober 2005
3.
17 Oktober 2005
4.
17 Oktober 2005
5.
17 Oktober 2005
6.
17 Oktober 2005
7.
17 Oktober 2005
27