Anda di halaman 1dari 4

III.3.1 Bahan-Bahan Penelitian.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan atas:


1. Bahan Sintesis :
Minyak Jarak Pagar (Curcas oil) dengan spesifikasi warna kuning
bening, densitas 0,9186 gr mol, bilangan iod 108,26, dan bilangan asam
5,28 (KOH/gr)
Asam Asetat 99 %.
Hidrogen Peroksida (H2O2) 50 %
Asam Sulfat cair .
2. Bahan Analisis :
Hidrogen Bromida (HBr) 47 %.
Asam Asetat Glasial 98%.
Kristal Violet 1 %
Indikator PP (Phenolphtalein)

III.3.2 Alat-Alat Penelitian


Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Alat sintesis
Erlenmeyer 250 ml
Thermometer
Spin Bar
Hot Plate
Gelas Ukur 100 ml
Becker Glass (Gelas Kimia) 50 ml
Pipet Volum
Pipet Ukur 10 ml
Labu kocok

Separator Furnel

2. Alat Analis, terdiri dari:


Buret
Erlenmeyer
Pipet Volum
Labu Ukur
Gelas Piala
Corong.
III.3.3 Cara Kerja
III.3.4 Pengambilan minyak Jarak Pagar
Untuk mendapatkan minyak Jarak Pagar dipergunakan Metode Pengepresan. Sejumlah
berat biji Jarak di oven untuk menghilangkan kadar airnya selama 1 jam. Kemudian
dilakukan pengepresan panas pada suhu 100 0C sampai tidak ada lagi minyak yang menetes.
Minyak yang didapat kemudian disaring.
III.3.5 Metode Sintesis
Adapun metode dan prosedur pada penelitian epoksidasi minyak Jarak Pagar (Curcas
Oil) adalah sebagai berikut:
Reaksi epoksidasi dilakukan dalam sebuah Erlenmeyer (berukuran 500 ml) yang
dilengkapi dengan pengaduk (magnetic stirrer), termometer, dan penangas air elektronik
yang dapat diatur temperaturnya.
Mula-mula minyak Jarak Pagar, Asam Asetat, Hidrogen peroksida, dan katalis
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml, dipanaskan sambil diaduk menggunakan pengaduk
magnet.
Pengadukan dilakukan agar minyak dapat terdispersi sempurna. Proses epoksidasi
dilakukan selama lima jam, dengan pengambilan cuplikan dilakukan dilakukan setiap 30
menit sekali untuk dilakukan analisa bilangan oksiran.
Adapun tahapan prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Minyak Jarak Pagar (Curcas Oil) 100 ml dan Hidrogen peroksida 50 %, dimasukkan ke
dalam labu leher tiga dengan variasi perbandingan reaktan Asam Asetat, Hidrogen Peroksida
tertentu dan variasi suhu tertentu..
2. Katalis epoksidasi (asam sulfat cair) 1% dan asam asetat dimasukkan sekaligus.
3. Kemudian diaduk dan dipanaskan pada temperatur tertentu dengan menggunakan pemanas
yang dilengkapi dengan pengaduk magnet.
4. Temperatur dibiarkan konstan pada variasi suhu yang sudah ditentukan.

5.

Setelah reaksi tercapai, maka diambil cuplikan sebagai penghentian reaksi,yaitu setiap 30
menit selama 5 jam.

6.

Produk berupa minyak jarak terepoksidasi sebanyak 15 ml diambil pada selang waktu
tertentu dan dinetralisasi. Kemudian dimasukkan ke separator funnel (labu kocok). Lapisan
air yang berada pada bagian bawah dipisahkan dan dikeluarkan.

7. Epoksi dalam labu kocok, kemudian ditambahkan larutan jenuh natrium hidrogen karbonat
(NaHCO3) untuk dinetralisir sisa asam. Dan ditambahkan beberapa mililiter (ml) air suling
sampai bebas dari asam. Lapisan air pada bagian bawah yang terbentuk kemudian
dikeluarkan.
8.

Setelah itu ditambah sedikit sodium sulfat untuk mengikat sisa air. Lalu disaring untuk
dipisahkan epoksidasi minyak Jarak Pagar dari padatan sodium sulftat dan padatan natrium
hidrogen karbonat.

9. Epoksi Minyak Jarak yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian bilangan oksiran.
III.4 Metode Analisis
Metode analisis digunakan pada eposidasi minyak Jarak Pagar (Curcas Oil) yang
meliputi bilangan oksiran, bilangan asam, dan bilangan iod. Adapun prosedur analisis pada
epoksi minyak Jarak Pagar yaitu:
Bilangan Oksiran
Penggunaaan bilangan oksiran merupakan suatu metode untuk menentukan atau
menetapkan grup oksiran oksigen yang dititrasi langsung dengan larutan hidrogen bromida
dalam asam asetat.
Pengujian bilangan oksiran cocok untuk bahan lemak yang diepoksidasi dan senyawa
epoksi secara umum. Alat dan bahan yang digunakan meliputi:
Alat:
. Buret
. Erlenmeyer 250 ml
Bahan:
. Asam asetat glacial 98 %.
. Hidrogen Bromida (HBr) 0,05 N yang dilarutkan dalam asam asetat
glacial 98 %
. Kristal violet 1 % yang dilarutkan dalam asam asetat glacial 98 %.
Prosedur Kerja:
Sebanyak 0,3-0,5 gram sampel dituangkan ke dalam erlenmetyer, lalu dilarutkan
dengan 10 ml asam asetat glacial 98 %. Kemudian diberikan 2-3 tetes indikator kristal violet.

Selanjutnya dititrasi dengan larutan Hbr 0,05 N sampai tercapai warna hijau kebiruan sebagai
titik akhir titrasi.
Persamaan bilangan oksiran:
Vol HBr (ml) x N HBr x 1,6
Berat sample

Anda mungkin juga menyukai