BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang wanita dituntut untuk untuk serba cepat diantaranya
dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun informasi. Maka dari itu banyak banyak
wanita yang memiluh menjadi wanita karier. Dan karena tuntutan tersebut
banyak wanita yang lupa terhdap kesehatanya terutama kesehatan organ
reproduksinya. Dan salah satu penyakit yang sering mengenai organ reproduksi
wanita adalah kista ovarium.
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak
menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa
dikatatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas
atau kanker. Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam-diam
menyebabkan banyak wania yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah
terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat
teraba dari luar atau membesar. Kista ovarium juga dapat berubah menjadi
ganas dan berubah menjadi kanker ovarium. Untuk mengetahui dan mencegah
agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya pendeteksian dini kanker
ovarium
dengan
pemeriksaan
yang
lebih
lengkap
sehingga
dengan
ini
2.
3.
dasar asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien dengan kista ovarium.
Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien
dengan kasus kista ovarium.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori Kista Ovarium
1.
a)
Pengertian
Kista ovarium adalah katub tertutup yang normal / abnormal, berlais jaringan
eitel dan mengandung cairan/bahan setengah padat pada ovarium (Kapita
b)
c)
d)
Cystoma ovarri adalah katub tertutup yang normal / abnormal, berlais jaringan
eitel dan mengandung cairan/bahan setengah padat pada ovarium (Kapita
e)
3.
a)
b)
4.
1.
2.
3.
4.
dan
d)
sehari hari.
Robekan dinding kista
Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi tumpah ke
h)
7.
a)
1)
2)
lokasi kanker.
Pemeriksaan PA Pasca Operasi
Untuk melihat adanya keganasan.
Penatalaksanaan
Keperawatan
Mengurangi Nyeri
Kolaborasi dalam pemberian analgetik, mencegah syok dan sinkope akibat
nyeri yang luar biasa. Tindakan mandiri perawat yang bisa mengurangi nyeri
3)
4)
5)
6)
rumah
Mencegah kekurangan volume Cairan
Mempertahankan integritas kulit
Memberikan nutrisi yang adekuat
7)
b)
1)
a)
Mengurangi ansietas
Medis
Operatif
Kistektomi
Adalah tindakan
pembedahan
untuk
mengangakat
kista
tanpa
Histerektomi
Histerektomi
adalah
pengangkatan
uterus
melalui
pembedahan,
sistokel/rektokel,
karsinoma insitu, dan risiko kegemukan. Ini dikontraindikasikan bila diagnosis tak
jelas.
(2) Histerektomi Tipe Abdominal
(3) Sub Total (Parsial) : Badan uterus diangkat, puntung servik dipisahkan Total :
Pengangkatan uterus dan serviks.
Total dengan Salpingo-ooforektomi bilateral : pengangkatan uterus, serviks, tuba
palopii dan ovarium adalah pengobatan untuk kanker invasif, tumor fibroid yang
cepat tumbuh dan menghasilkan perdarahan abnormal berat, dan endometriosis
yang melibatkan organ pelviks lain.
2)
3)
sel
kanker
dengan
menghambat
perkembangannya,
indikasi
kemoterapi biasanya lebih efektif saat inti tumor masih kecil. Jenis sitostatika
yang biasa diberikan adalah :
a) CAP (Cyclophosphamide, Adriameycine dan Cisplatinum)
b) PBV (Platamin, Bleosyn dan Vincristin)
c) VAC (Vincristin. Actinomycin dan Cyclophosphamide)
B.
1.
a)
Data Obyektif
Pasien
tidak
menghabiskan
perut
disediakan.
Berat badan pasien
terasa
kembung.
Pasien mengatakan
mual.
Pasien mengatakan
tidak
ada
Gangguan
pemenuhan
makanan
Masalah
yang
kurang
nutrisi
dari
kebutuhan tubuh.
nafsu
makan.
Pasien mengatakan
nyeri
pada
perut
Terdapat Acites.
Terdapat massa pada
bagian bawah.
Pasien mengatakan
abdomen.
Pasien
teraba
meringis.
massa
pada
terlihat
Nyeri
dan
Gangguan istirahat
tidur.
perutnya.
Pasien mengatakan
perutnya bengkak.
Pasien mengatakan
riwayat
Pasien
bertanya-
kanker
pengobatannya.
Ansietas
cairan
Pengeluaran
pervaginam.
cairan
yang
1)
2)
3)
4)
(mual, muntah).
Ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tidak dikenal,
ketidak pastian pengobatan, perasaan putus asa dan tidak berdaya, serta
5)
6)
b.
1)
a)
pasien :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan saraf
b)
c)
d)
(mual, muntah).
Ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tidak dikenal,
ketidak pastian pengobatan, perasaan putus asa dan tidak berdaya, serta
e)
f)
2)
a)
teria Hasil
tidak tampak
meringis
Intervensi
1.
Rasional
Membantu membedakan penyebab
karakter nyeri
2.
3.
4.
b)
teria Hasil
Intervensi
1.
Rasional
1.
2.
3.
3.
mengenakkan dapat
mengenakkan
c)
teria Hasil
Rasional
1.
2.
2.
nyaman
3.
3.
d)
teria Hasil
Rasional
1.
2.
2.
mengungkapkan perasaannya
3.
3.
keputusan
berdaya/putus asa
4.
4.
Gangguan konsep diri (citra diri) berhubungan dengan perubahan gaya hidup,
peran dan penampilan.
Tujuan
: Gangguan konsep diri dapat diatasi
Kriteria Hasil
: pasien tidak malu terhadap penyakitnya
Intervensi
1.
Rasional
1.
orang normal
2.
Meningkatkan pernyataan
masalah seksualitasnya
3.
3.
pasien
4.
f)
Rasional
1.
2.
3.
3.
pasti
4.
4.
c.
Pelaksanaan
Pelaksanaan keperawatan merupakan implementasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya, berdasarkan prioritas yang telah
dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi. (Tarwoto, 2003).
d.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Evaluasi
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rasa nyeri berkurang
Istirahat dan tidur terpenuhi
Ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
Gangguan konsep diri dapat diatasi
Pasien dapat mengekspresikan proses berduka
2.
a.
Pengkajian
Pada pengkajian post operasi pasien dengan kista ovarium biasanya
didapatkan data subyektif dan data obyektif yaitu:
Data Subyektif
Nyeri diarea bekas
Data Obyektif
Nyeri tekan pada area
operasi
Merasa tidak
bekas operasi
Ekspresi wajah
nyaman diperut
Ketidaknyamanan
meringis
abdomen
Masalah
Gangguan rasa
nyaman nyeri.
Merasa penuh
Distensi kandung
dikandung kemih
Tidak ada haluaran
kemih
Inkontinensia urine
Perubahan
eleminasi urinarius.
urine.
Pasien mengatakan
lemas
Perubahan perfusi
jaringan.
Pasien mengatakan
ada luka
operasi
integritas kulit
Pasien mengatakan
takut
Pasien mengatakan
Pasien selalu
mengeluh
Pasien tampak takut
tidak berguna
b.
a.
b.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan otot
Kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan interupsi mekanis pada
c.
kulit/jaringan
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pembedahan, trauma jaringan dan
d.
e.
f.
c.
1)
urinarius
berhubungan
dengan
trauma
mekanis,
Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan prioritas kebutuhan menurut hirarki Abraham
Maslow, adapun urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :
a). Perubahan perfusi jaringan
b). Nyeri akut
c). Perubahan eliminasi urinarius
d). Kerusakan integritas kulit/jaringan
e). Resiko tinggi infeksi
an
ria hasil
an
ria hasil
Rasional
1.
derajat/keadekuatan perfusi
mukosa
2.
2.
palpitasi
3.
3.
4.
Memaksimalkan transfer
oksigen ke jaringan
(b) Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan otot
: Rasa nyeri pasien berkurang
: pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang, pasien tidak meringis
Intervensi
1.
Rasional
Membantu membedakan penyebab
karakter nyeri
2.
3.
teria hasil
jam
4.
(c)
Perubahan
eliminasi
urinarius
berhubungan
dengan
trauma
mekanis,
Rasional
2.
3.
dapat mengindikasikan
secara tiba-tiba
obstruksi/disfungsi
4.
adekuat
1.
Rasional
1.
2.
sirkulasi luka
3.
yang kering
4.
Gunakan
pakaian
lembut
4.
dan longgar
(e) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pembedahan, trauma jaringan dan
statis jaringan tubuh
Tujuan
: Infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil
: tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi
1.
Rasional
1.
suhu
2.
Tingkatkan prosedur
2.
4.
Hindari/batasi prosedur
4.
5.
Intervensi
1.
Rasional
2.
3.
2.
terdekat untuk
memperlakukan pasien
senormal mungkin
3.
4.
4.
seksual pasien
d.
Pelaksanaan
Pelaksanaan keperawatan merupakan implementasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya, berdasarkan prioritas yang telah
dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan
e.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kista ovarium paling sering berupa kista folikel atau kista korpus luteum
yang dapat menyebabkan amonorea yaitu kondisi ketiadaan menstruasi atau
periode loncatan menstruasi ( Reeder Martin, buku Kedokteran Keperawatan
Maternitas vol : 1,hal : 262-263). Kista ovarium merupakan perbesaran
sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium
dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare.
2002 : 1556 ). Penyebab terjadinya kista ovarium secara pasti belum bisa
diketahui, namun ada beberapa faktor predisposisi yang dapat meningkatkan
resiko terrjadinya kista ovarium, antara lain adanya riwayat kanker ovarium
dalam keluarga, khususnya ibu atau saudara perempuan, menopause yang
lambat, kehamilan pertama setelah berusia lebih dari 30 tahun, riwayat kanker
payudara, kanker kolon yang juga dapat meningkatkan resiko kista ovarium.
Beberapa faktor lain yang juga berpengaruh adalah infertilitas terutama
penggunaan obat-obatan infertilitas untuk menstimulasi ovulasi. Gejala secara
umum sangat berpariasi dan tidak spesifik sebagian adalah akibat dari
pertumbuhan , aktifitas endokrin atau komplikasi tumor tersebut. Adapun
masing-
B. Saran
Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca
disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila
terdapat tanda dan gejala penyakit kista ovarium, maka kita dapat melakukan
tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke arah yang lebih
buruk
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang wanita dituntut untuk untuk serba cepat diantaranya
dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun informasi. Maka dari itu banyak banyak
wanita yang memiluh menjadi wanita karier. Dan karena tuntutan tersebut
banyak wanita yang lupa terhdap kesehatanya terutama kesehatan organ
reproduksinya. Dan salah satu penyakit yang sering mengenai organ reproduksi
wanita adalah kista ovarium.
Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak
menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa
dikatatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak.
Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas
atau kanker. Perjalanan penyakit yang sillint killer atau secara diam-diam
menyebabkan banyak wania yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah
terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat
teraba dari luar atau membesar. Kista ovarium juga dapat berubah menjadi
ganas dan berubah menjadi kanker ovarium. Untuk mengetahui dan mencegah
agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya pendeteksian dini kanker
ovarium
dengan
pemeriksaan
yang
lebih
lengkap
sehingga
dengan
ini
3.
dasar asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien dengan kista ovarium.
Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap pasien
dengan kasus kista ovarium.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori Kista Ovarium
1.
a)
Pengertian
Kista ovarium adalah katub tertutup yang normal / abnormal, berlais jaringan
eitel dan mengandung cairan/bahan setengah padat pada ovarium (Kapita
Selekta Kedokteran, 2000).
b)
Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar,
c)
d)
e)
3.
a)
yang dapat dilihat bermetatase dengan invasi langsung ke organ terdekat pada
abdomen dan panggul selain itu cairan yang mengandung sel ganas dapat
masuk ke limfe menuju pleura sehingga akhirnya menyebabkan efusi pleura.
b)
4.
1.
2.
3.
4.
dan
d)
sehari hari.
Robekan dinding kista
Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi tumpah ke
h)
7.
a)
1)
2)
lokasi kanker.
Pemeriksaan PA Pasca Operasi
Untuk melihat adanya keganasan.
Penatalaksanaan
Keperawatan
Mengurangi Nyeri
Kolaborasi dalam pemberian analgetik, mencegah syok dan sinkope akibat
nyeri yang luar biasa. Tindakan mandiri perawat yang bisa mengurangi nyeri
3)
4)
5)
6)
rumah
Mencegah kekurangan volume Cairan
Mempertahankan integritas kulit
Memberikan nutrisi yang adekuat
7)
b)
1)
a)
Mengurangi ansietas
Medis
Operatif
Kistektomi
Adalah tindakan
pembedahan
untuk
mengangakat
kista
tanpa
Histerektomi
Histerektomi
adalah
pengangkatan
uterus
melalui
pembedahan,
sistokel/rektokel,
karsinoma insitu, dan risiko kegemukan. Ini dikontraindikasikan bila diagnosis tak
jelas.
(2) Histerektomi Tipe Abdominal
(3) Sub Total (Parsial) : Badan uterus diangkat, puntung servik dipisahkan Total :
Pengangkatan uterus dan serviks.
Total dengan Salpingo-ooforektomi bilateral : pengangkatan uterus, serviks, tuba
palopii dan ovarium adalah pengobatan untuk kanker invasif, tumor fibroid yang
cepat tumbuh dan menghasilkan perdarahan abnormal berat, dan endometriosis
yang melibatkan organ pelviks lain.
2)
3)
sel
kanker
dengan
menghambat
perkembangannya,
indikasi
kemoterapi biasanya lebih efektif saat inti tumor masih kecil. Jenis sitostatika
yang biasa diberikan adalah :
a) CAP (Cyclophosphamide, Adriameycine dan Cisplatinum)
b) PBV (Platamin, Bleosyn dan Vincristin)
c) VAC (Vincristin. Actinomycin dan Cyclophosphamide)
B.
1.
a)
Data Obyektif
Pasien
tidak
menghabiskan
perut
disediakan.
Berat badan pasien
terasa
kembung.
Pasien mengatakan
mual.
Pasien mengatakan
tidak
ada
Gangguan
pemenuhan
makanan
Masalah
yang
kurang
nutrisi
dari
kebutuhan tubuh.
nafsu
makan.
Pasien mengatakan
nyeri
pada
perut
Terdapat Acites.
Terdapat massa pada
bagian bawah.
Pasien mengatakan
abdomen.
Pasien
teraba
meringis.
massa
pada
terlihat
Nyeri
dan
Gangguan istirahat
tidur.
perutnya.
Pasien mengatakan
perutnya bengkak.
Pasien mengatakan
riwayat
Pasien
bertanya-
kanker
pengobatannya.
Ansietas
cairan
Pengeluaran
pervaginam.
cairan
yang
1)
2)
3)
4)
(mual, muntah).
Ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tidak dikenal,
ketidak pastian pengobatan, perasaan putus asa dan tidak berdaya, serta
5)
6)
b.
1)
a)
pasien :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan destruksi jaringan saraf
b)
c)
d)
(mual, muntah).
Ansietas berhubungan dengan lingkungan rumah sakit yang tidak dikenal,
ketidak pastian pengobatan, perasaan putus asa dan tidak berdaya, serta
e)
f)
2)
a)
teria Hasil
tidak tampak
meringis
Intervensi
1.
Rasional
Membantu membedakan penyebab
karakter nyeri
2.
3.
4.
b)
teria Hasil
Intervensi
1.
Rasional
1.
2.
3.
3.
mengenakkan dapat
mengenakkan
c)
teria Hasil
Rasional
1.
2.
2.
nyaman
3.
3.
d)
teria Hasil
Rasional
1.
2.
2.
mengungkapkan perasaannya
3.
3.
keputusan
berdaya/putus asa
4.
4.
Gangguan konsep diri (citra diri) berhubungan dengan perubahan gaya hidup,
peran dan penampilan.
Tujuan
: Gangguan konsep diri dapat diatasi
Kriteria Hasil
: pasien tidak malu terhadap penyakitnya
Intervensi
1.
Rasional
1.
orang normal
2.
Meningkatkan pernyataan
masalah seksualitasnya
3.
3.
pasien
4.
f)
Rasional
1.
2.
3.
3.
pasti
4.
4.
c.
Pelaksanaan
Pelaksanaan keperawatan merupakan implementasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya, berdasarkan prioritas yang telah
dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi. (Tarwoto, 2003).
d.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Evaluasi
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rasa nyeri berkurang
Istirahat dan tidur terpenuhi
Ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
Gangguan konsep diri dapat diatasi
Pasien dapat mengekspresikan proses berduka
2.
a.
Pengkajian
Pada pengkajian post operasi pasien dengan kista ovarium biasanya
didapatkan data subyektif dan data obyektif yaitu:
Data Subyektif
Nyeri diarea bekas
Data Obyektif
Nyeri tekan pada area
operasi
Merasa tidak
bekas operasi
Ekspresi wajah
nyaman diperut
Ketidaknyamanan
meringis
abdomen
Masalah
Gangguan rasa
nyaman nyeri.
Merasa penuh
Distensi kandung
dikandung kemih
Tidak ada haluaran
kemih
Inkontinensia urine
Perubahan
eleminasi urinarius.
urine.
Pasien mengatakan
lemas
Perubahan perfusi
jaringan.
Pasien mengatakan
ada luka
operasi
integritas kulit
Pasien mengatakan
takut
Pasien mengatakan
Pasien selalu
mengeluh
Pasien tampak takut
tidak berguna
b.
a.
b.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan otot
Kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan interupsi mekanis pada
c.
kulit/jaringan
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pembedahan, trauma jaringan dan
d.
e.
f.
c.
1)
urinarius
berhubungan
dengan
trauma
mekanis,
Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan prioritas kebutuhan menurut hirarki Abraham
Maslow, adapun urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :
a). Perubahan perfusi jaringan
b). Nyeri akut
c). Perubahan eliminasi urinarius
d). Kerusakan integritas kulit/jaringan
e). Resiko tinggi infeksi
an
ria hasil
an
ria hasil
Rasional
1.
derajat/keadekuatan perfusi
mukosa
2.
2.
palpitasi
3.
3.
4.
Memaksimalkan transfer
oksigen ke jaringan
(b) Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan otot
: Rasa nyeri pasien berkurang
: pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang, pasien tidak meringis
Intervensi
1.
Rasional
Membantu membedakan penyebab
karakter nyeri
2.
3.
teria hasil
jam
4.
(c)
Perubahan
eliminasi
urinarius
berhubungan
dengan
trauma
mekanis,
Rasional
2.
3.
dapat mengindikasikan
secara tiba-tiba
obstruksi/disfungsi
4.
adekuat
1.
Rasional
1.
2.
sirkulasi luka
3.
yang kering
4.
Gunakan
pakaian
lembut
4.
dan longgar
(e) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pembedahan, trauma jaringan dan
statis jaringan tubuh
Tujuan
: Infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil
: tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi
1.
Rasional
1.
suhu
2.
Tingkatkan prosedur
2.
4.
Hindari/batasi prosedur
4.
5.
Intervensi
1.
Rasional
2.
3.
2.
terdekat untuk
memperlakukan pasien
senormal mungkin
3.
4.
4.
seksual pasien
d.
Pelaksanaan
Pelaksanaan keperawatan merupakan implementasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya, berdasarkan prioritas yang telah
dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan
e.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kista ovarium paling sering berupa kista folikel atau kista korpus luteum
yang dapat menyebabkan amonorea yaitu kondisi ketiadaan menstruasi atau
periode loncatan menstruasi ( Reeder Martin, buku Kedokteran Keperawatan
Maternitas vol : 1,hal : 262-263). Kista ovarium merupakan perbesaran
sederhana ovarium normal, folikel de graf atau korpus luteum atau kista ovarium
dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare.
2002 : 1556 ). Penyebab terjadinya kista ovarium secara pasti belum bisa
diketahui, namun ada beberapa faktor predisposisi yang dapat meningkatkan
resiko terrjadinya kista ovarium, antara lain adanya riwayat kanker ovarium
dalam keluarga, khususnya ibu atau saudara perempuan, menopause yang
lambat, kehamilan pertama setelah berusia lebih dari 30 tahun, riwayat kanker
payudara, kanker kolon yang juga dapat meningkatkan resiko kista ovarium.
Beberapa faktor lain yang juga berpengaruh adalah infertilitas terutama
penggunaan obat-obatan infertilitas untuk menstimulasi ovulasi. Gejala secara
umum sangat berpariasi dan tidak spesifik sebagian adalah akibat dari
pertumbuhan , aktifitas endokrin atau komplikasi tumor tersebut. Adapun
pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan salah satunya adalah USG,
laparoskopi dan biopsy.
Asuhan keperawatan pada kista ovarium didahului dengan melakukan
pengkajian, untuk mendapatkan data dan merumuskan diagnosa yang muncul.
Diagnose yang muncul pada kista ovarium yaitu : Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, Gangguan rasa nyaman nyeri, Ganguan istirahat
tidur, Ansietas, Gangguan konsep diri (citra diri), Berduka, Perubahan perfusi
jaringan, Nyeri akut, Perubahan eliminasi urinarius, Kerusakan integritas
kulit/jaringan, Resiko tinggi infeksi, Harga diri rendah. Perencanaan
masing-
B. Saran
Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca
disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila
terdapat tanda dan gejala penyakit kista ovarium, maka kita dapat melakukan
tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke arah yang lebih
buruk