Anda di halaman 1dari 11

Teologi Reformed (Calvinisme)

Written by Daniel Ronda


Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

By Daniel Ronda (materi mata kuliah Sistem-Sistem Teologi)


Pendahuluan
Protestantisme Reformed atau dikenal juga dengan Calvinisme adalah aliran pokok dalam
Protestantisme yang berakar dari pengajaran seorang reformator Johanes Calvin. Banyak
teolog yang menganut sistem teologi ini tidak menyukai istilah Calvinisme dan lebih senang
dengan istilah Reformed.[1] Dalam tulisan ini dipakai istilah keduanya secara berganti-ganti
untuk menunjuk makna yang sama.

Sejarah Singkat Tradisi Reformed


Istilah Reformed menunjuk kepada suatu ungkapan bahwa gereja tidaklah dimulai pada
abad ke 16 (pada reformasi) tetapi gereja yang ada direformasikan atau diperbaharui. Seperti
yang diketahui bersama reformasi yang diproklamirkan 31 Oktober 1517 oleh Martin Luther
adalah permulaan terpisahnya gereja menjadi dua yaitu Roma Katolik dan Protestan. Martin
Luther bergumul dengan dirinya tentang bagaimanakah seorang yang berdosa diselamatkan?
Luther menyadari kekudusan Allah dan keberdosaan manusia. Luther sampai kepada suatu
keyakinan bahwa setiap upaya, entah melalui kehidupan biara ataupun pengakuan di hadapan
imam, adalah sia-sia belaka. Allah mengasihi dan mengampuni manusia bukan karena usaha
manusia tetapi pemberian Allah secara cuma-cuma. Luther sendiri mengalami bahwa Allah
mengampuni hidupnya karena iman di dalam Kristus. Ini bukanlah hal yang baru bagi gereja,
karena Augustinus sebagai Bapa gereja telah mengajarkan hal ini jauh sebelumnya. Namun
yang menggegerkan adalah dikeluarkannya 95 dalil pada tanggal 31 Oktober 1517 yang
menyerang praktek korup yang meluas yang telah dilakukan gereja Katolik waktu itu, termasuk
penjualan surat pengampunan dosa. Sebagai akibat dari dalil ini yang berlanjut dengan
debat-debat, tulisan-tulisan dan khotbah-khotbah menghasilkan suatu kebangunan dari iman
Kristen yang kemudian peristiwa ini dikenal dengan Reformasi Lutheran.

Reformasi kemudian berkembang di Swiss. Ini dimulai oleh Huldrich Zwingli yang
dikenal sebagai bapak reformasi pertama di Swiss. Zwingli yang dilahirkan pada tanngal 1
Januari 1484 adalah seorang pelayan Tuhan yang memiliki talenta besar dalam berkhotbah.
Sejak melayani di Zurich tahun 1519 dia berkhotbah secara berseri dari kitab Matius pasal per
pasal (tema per tema). Kemudian dia juga selama dua belas tahun dia berkhotbah dari PL
sampai PB. Dalam posisinya tentang Alkitab, bila Luther menghendaki penghapusan ajaran
gereja yang bertentangan dengan Firman Tuhan, maka Zwingli lebih radikal lagi bahwa ajaran
gereja harus mengikuti apa yang Alkitab katakan.[2] Pengembangan doktrin haruslah langsung
dari Firman Allah. Akibat pengajarannya ini terjadi perubahan besar dalam gereja. Sebagai
contoh, segala bentuk patung dalam gerej dihancurkan, misa dan perjamuan kudus bukan
sebagai suatu pengorbanan tetatpi sebagai peringatan akan pengorbanan itu, dan dia
menghapuskan alat musik dalam gereja yaitu dalam ibadah dan menggantinya sengan suatu
kebaktian yang diisi khotbah sederhana (padahal Zwingli adalah pemusik sebelumnya). Bagi

1 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

Zwingli perjamuan Tuhan adalah peringatan akan apa yang Yesus telah lakukan di kayu salib
dan juga suatu penegasan kembali bagi orang percaya akan panggilannya sebagai orang
Kristen. Jadi kehadiran Kristus tidaklah secara fisik tetapi secara rohani. Karena masalah ini
dia berbeda dan berdebat keras dengan Martin Luther dalam Marburg Colloquy(Debat,
Konsultasi) tahun 1929. Hidup dan kepemimpinannya sangat singkat. Dia mati dalam
peperangan melawan Kaum Katolik Oktober 1531. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh
Heinrich Bullinger di Zurich.

Di Geneva, reformasi dimulai oleh William Farel (1489-1565) dan akhirnya ada seorang
tokoh yang muncul di Geneva yaitu Johannes Calvin yang menjadi cikal bakal dari Calvinisme.
Memang ada teolog yang mempertanyakan: Apakah Calvin seorang Calvinis? Pertanyaan ini
bermaksud menggugat karena Calvinisme merupakan suatu penafsiran dari pengajaran
reformator besar, Johanes Calvin. Namun walaupun demikian adalah mendasar untuk
memahami sejarah Calvinisme dengan menelusuri secara singkat kehidupan Johannes Calvin.

Johannes Calvin dilahirkan di kota Noyon, Perancis Utara tanggal 10 Juli 1509. Nama
aslinya adalah Jean Cauvin. Namun adalah suatu kebiasaan bagi masyarakat yang
bependidikan untuk mengubah namanya dengan memakai istilah Latin. Jadi Cauvin menjadi
Calvinus. Ayahnya menghendaki dia menjadi hamba Tuhan, namun karena dia bertengkar
dengan pendeta setempat akhirnya ayahnya mengirim dia ke sekolah hukum. Di samping
belajar hukum dia juga belajar bahasa Latin, Yunani. Pertobatannya tidak terlalu diketahui
(tidak seperti Luther) namun yang jelas dia mengalami perubahan dalam hidupnya setelah
belajar Alkitab dari para tokoh reformator sebelumnya, seperti Luther. Ia menulis buku yang
kemudian terkenal di seluruh dunia yaitu Institutio. Dia menetap di Jenewa setelah seorang
bernama Farel mengatakan bahwa akan ada hukuman Allah bagi dirinya bila dia tidak tinggal
di Jenewa. Dia mereformasi musik, mengarang Mazmur. Juga banyak buku tafsirannya yang
masih dipakai rujukan sampai sekarang. Dia meninggal 27 Mei 1564 dan diganti oleh Theodore
Beza. Dan Jenewa kemudian dikenal sebagai pusat reformasi di mana banyak hamba-hamba
Tuhan dididik di sana.

Teologi Reformed

Teologi Reformasi yang dikumandangkan oleh Martin Luther dapat disimpulkan dengan tiga

2 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

ungkapan: sola gratia, sola fide dan sola Scriptura. Dari ketiga ungkapan di atas terdapat
makna teologis yang dalam, bahwa manusia hanya dapat diselamatkan oleh anugerah (
gratia
) Allah saja, dan bahwa manusia mendapat keselamatan itu dengan menyerahkan diri dalam
iman (
fides
) kepada Yesus Kristus, serta kita dapat mengenal Allah dan kehendakNya hanya di dalam
Alkitab (
Scriptura
) saja.
[3]
Perlu dipahami bahwa teologi Luther di atas merupakan teologi Reformed pada umumnya.
Namun karena perkembangannya dalam waktu dan konteks yang berbeda, ternyata Calvinism
mengembangkan teologi yang berbeda dari Luther.

Kebanyakan orang berpendapat bahwa Calvinism diidentikkan dengan kedaulatan Allah dan
dengan predestinasi. Walaupun hal ini benar, namun tanpa penjelasan tentang hal itu, maka
seringkali terjadi salah pengertian terhadap Calvinisme. Berikut ini ada beberapa intisari dari
teologi Reformed:

1. Kedaulatan Allah (The Sovereignty of God)

Pertama, teologi Reformed didasarkan atas tema utama yaitu kedaulatan Allah. Seluruh
realitas ada di bawah pengaturan Allah. Dia adalah berdaulat. Dia adalah sempurna dalam
setiap segi dan memegang seluruh kebenaran dan kuasa. Dia menciptakan segala sesuatu
dan memeliharanya oleh kehendakNya. Sebagai pencipta, Dia tidak terbatas oleh ciptaanNya.
Allah bekerja di dalam sejarah manusia untuk memenuhi maksudNya, karena tujuan akhir dari
kehidupan manusia adalah untuk memuliakan Allah. Dengan kata lain, Kemuliaan Allah (gloria
Dei
)
adalah tujuan utama dari segala-galanya, baik untuk Allah, maupun untuk manusia.
[4]

2. Pembenaran dan Pengudusan (Justification and Sanctification)

3 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

Kedua, implikasi dari konsep di atas maka Calvin juga menekankan hal kelahiran baru (r
egeneration
) dan pengudusan (
sanctification
) harus menyertai pembenaran (
justification
). Kalau Luther mengatakan bahwa pembenaran dari dosa hanya oleh iman saja, maka Calvin
menekankan bahwa anugerah Allah itu bersifat rangkap yaitu pembebasan dari hukuman atas
dosa di dalam Kristus dan pengudusan yang tampak dalam perbuatan-perbuatan yang
berkenan kepada Allah. Walaupun demikian pembenaranlah yang menjamin keselamatan dan
bukan perbuatan pengudusan itu. Kalaupun kelihatannya pembenaran dan pengudusan berdiri
sendiri, itu dikarenakan untuk menjawab kritik baik dari Roma Katolik maupun kaum
Humanisme yang mengatakan bahwa keselamatan oleh iman yang diajarkan Luther
menyebabkan mereka lalai dalam berbuat baik. Pengudusan tetap didasarkan atas
pembenaran di dalam Kristus. Manusia harus memelihara pembenaran dalam Kristus itu
melalui perbuatan yang menaati firman Allah dan menghindari dosa.

3. Alkitab sebagai dasar kehidupan orang percaya (Sola Scriptura)

Teologi Reformed percaya kepada Alkitab saja (sola scriptura) sebagai dasar dari kehidupan
orang percaya. Alkitab adalah Firman Allah and tetap tanpa kesalahan dalam setiap segi.
Alkitab menuntun seluruh kehidupan dan pengajaran gereja. Alkitab adalah memiliki otoritas
(authoritative) dalam setiap bidang kehidupan. Pengetahuan mengenai Allah hanya didapat
dari Alkitab, karena Alkitablah yang mengandung Firman Allah.
[5]

Perjanjian Lama dalam teologi Luther dan Calvin: 1) Hukum seremonial atau peraturan untuk
tata ibadah Israel dihapuskan oleh karena kematian Kristus di kayu salib; 2) Hukum Taurat
yang mengandung peraturan-peraturan untuk orang Isral dan itu hanya berlaku untuk mereka;

4 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

3) Hukum kesusilaan yaitu peraturan moral terhadap Allah dan sesama manusia. Sepuluh
Hukum menjadi inti dari hukum kesusilaan ini. Inilah hukum yang berlaku bagi semua manusia
atau dikenal dengan lex naturalis.

Namun dalam hal fungsi Luther dan Calvin berbeda pendapat. Bagi Luther hukum Taurat
mempunyai dua fungsi yaitu: 1) Hukum Taurat menyadarkan manusia dari dosa-dosanya (usus
theologicus, paedagogicus
atau
elenchticus
); 2) Hukum Taurat untuk mengatur sehingga membawa ketenteraman manusia sehingga bila
perlu diberikan ancaman hukuman (
usus politicus
atau
civilis
). 3) Calvin menambahkan fungsi ketiga yaitu Hukum Taurat sebagai peraturan atau penuntun
bagi orang percaya untuk pengudusan hidupnya (
tertius usus legis
).

Lalu timbul pertanyaan bagaimana dengan fungsi PL atau Hukum Taurat bagi kehidupan orang
percaya? Harus jelas bahwa kutuk dan hukuman yang menyertai Hukum Taurat telah
ditanggung oleh Kristus dan orang Kristen telah bebas dari hukum Taurat. Jadi, menurut
Luther Hukum Taurat dipertentangkan dengan Injil. Hukum Taurat memberikan kesadaran
tentang dosa dan hanya Injil yang menyelamatkan manusia. Sedangkan Calvin mengatakan
bahwa manusia diselamatkan oleh anugerah sesuai kitab Injil dan Taurat berguna sebagai
petunjuk kehidupan.

4. Predestinasi

Keempat, tentang keselamatan: Allah dalam kekekalanNya telah memilih orang yang sudah
jatuh ke dalam dosa untuk diperdamaikan dengan Dia. Dalam waktunya Kristus datang untuk
menyelamatkan orang yang telah dipilihNya. Doktrin ini dikenal dengan predestinasi (prae-dest
inatio
:
penentuan sebelumnya). Sebenarnya doktrin ini bukan hal yang utama dalam pengajaran

5 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

Calvin di dalam bukunya


Institutio
.
[6]
Definisi yang diberikan Calvin tentang predestinasi adalah keputusan Allah yang kekal yang
dengannya Ia menetapkan untuk diri-Nya akan terjadi atas setiap orang (Inst., III, xxi,5). Ada
juga hal yang kontroversi bagi sebagian dalam pengajaran Calvin yaitu tentang
reprobation
atau penolakan. Calvin berpendapat bahwa ada yang ditolak oleh Allah sehingga mereka tidak
dapat diselamatkan. Dalam Calvinisme pada abad ke 17 ajaran ini kemudian menjadi pusat
dari teologi Calvin. Mengapa Calvin merasa perlu mengembangkan pendangan ini: 1) Ada di
dalam Alkitab; 2) Kenyataan bahwa ada yang menerima Injil dan ada yang menolaknya.
Mengapa? Predestinasi dipakai untuk menjelaskan hal mengapa ada yang menerima dan ada
yang menolak Injil. Calvin mengikuti pengajaran Augustinus bahwa Allah bebas
menyelamatkan manusia sesuai dengan kehendakNya (Calvin banyak dipengaruhi oleh Bapa
gereja Augustinus). 3) Calvin ingin memberikan kepastian keselamatan.

Pada abad ke 17 pengajaran Calvin di atas dikembangkan oleh teolog-teolog Reformed di


Belanda menjadi sistem yang dikenal dengan TULIP yang berupa 5 prinsip tentang kedaulatan
Allah dalam menyelamatkan manusia. Ini telah diafirmasi dalam Sinode Dort. Kelima prinsip
itu adalah:

a) Total Depravity atau Kerusakan Total

Bahwa seorang yang belum lahir kembali selalu berbuat dosa dan tidak akan mungkin berbuat
baik. Dia juga telah mati terhadap segala perbuatan baik dan tidak dapat menginginkan
kebaikan. Ini untuk menunjukkan ketidakmampuan manusia dalam menyelamatkan dirinya,
dan oleh karena Allah saja kemudian dia dalat melakukannya.[7] (Roma3:10-18; Yer 17:9).

b) Unconditional Election atau Pemilihan Tak Bersyarat

Allah berdaulat dalam memilih manusia untuk menerima hidup kekal. Ini tidak didasarkan atas
kemauan manusia, apa yang dimilikinya serta pada perbuatannya tetapi atas dasar
kedaulatanNya dan pemilihan itu adalah tanpa syarat yaitu terletak pada diriNya. (Ef 1:4,11)

6 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

c) Limited Atonement (Penebusan Terbatas)

Kristus melakukan penebusan atau penyelamatan kepada orang-orang yang telah dipilih oleh
Allah Bapa. Yesus mati untuk orang yang dikasihi oleh Allah. (Yoh 6:37-40).

d) Irresistible Grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak)

Sebagaimana halnya sesuatu yang belum ada tidak dapat menolak untuk diciptakan atau
dilahirkan, sebagaimana halnya orang yang sudah mati tidak dapat menentang Allah untuk
membangkitkan dia, demikianlah juga orang yang mati secara rohani dan belum dilahirkan
secara rohani tidak dapa menolak Roh Allah yang mahakuasa dalam membangkitkan dan
melahirkan dia kembali.[8] Seseorang yang dipilih dan diselamatkan oleh karena kedaulatan
Allah melalaui anugerah yang tidak dapat ditolak.

e) Perseverance of the Saints (Ketekunan Orang-Orang Kudus)

Seseorang yang telah diselamatkan maka dia selamanya akan diselamatkan. Orang yang telah
percaya kepada Kristus tidak akan terhilang. Orang yang telah diselamatkan juga bertekun
dalam panggilanNya dan terus pecaya sampai selamanya. Ini harus diingat bahwa Allah telah
lebih dahulu bertekun kepada gerejaNya di mana Allah memmelihara orang-orang kudus. Ini
adalah perbuatan aktif Allah dalam memelihara dan melindungi orang yang percaya sehingga
tidak ada seorang pun yang dapat mengambilnya dari Allah. (Dasar Alkitab: Roma 8:29-39;
Yohanes 10:28-29).

Pertanyaannya adalah kapan Allah memutuskan untuk memilih dan menyelematkan orang
yang dipilihnya? Bagaimana urutan dari keputusan Allah dalam menyelematkan umatNya.
Apakah Allah menciptakan manusia dulu semua baik, lalu setelah jatuh, barulah Allah memilih
dan menghukum sesuai dengan kedaulatanNya. Ada beberapa pendapat di kalangan reformed
sendiri:[9]

7 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

a) Supralapsarisme (supralapsarianism); supra = sebelum, di atas; lapsus =Proponennya


adalah teolog Calvinis garis keras.

1)Keputusan untuk menyelamatkan sebagian dan menghukum yang lainnya

2)Keputusan untuk menciptakan both yang dipilih dan yang dihukum

3)Keputusan untuk mengizinkan kejatuhan keduanya

4)Keputusan untuk menyediakan keselamatan hanya untuk yang dipilih

b) Infralapsarisme (infralapsarianisme); infra = di bawah atauProponennya adalah B. B.


Warfield.

1)Keputusan untuk menciptakan umat manusia

2)Keputusan untuk menginzinkan kejatuhan umat manusia

3)Keputusan untuk menyelamatkan sebagian dan menghukum yang lainnya

4)Keputusan untuk menyediakan keselamatan kepada orang yang dipilihNya

8 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

c) Sublapsarisme (sublapsarianism)penebusan yang tidak etrbatas dengan aplikasi terbatas.


Proponennya adalah Augustus H. Strong.

1)Keputusan untuk menciptakan umat manusia

2)Keputusan untuk mengizinkan kejatuhan

3)Keputusan untuk menyediakan keselamatan yang cukup untuk semua orang

4)Keputusan untuk memilih sebagaian untuk menerima keselamatan

5. Teologi Perjanjian (Covenant Theology) atau Teologi Federal

Karakteristik terakhir teologi Reformed adalah Teologi perjanjian di mana ini mulai
dikembangkan pada awalnya oleh Heinrich Bullinger (1504-1575). Ini merupakan upaya
melihat bagaimanakah Allah berhubungan dengan manusia sepanjang sejarah. Pengaruh
teologi perjanjian ini nampak sekali dalam Konfesi Westminster. Menurut de Jonge teologi
inilah yang mempengaruhi lahirnya konsep dispensationalisme di kalangan konservatif
evangelikal di Amerika Serikat.[10] Dispensationalisme adalah suatu upaya membagikan
sejarah dalam sejumlah tahap dengan masing-masing dengan pengaturan ilahi tersendiri.
[11]

9 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

Teologi perjanjian berpusat pada satu perjanjian utama yang dikenal dengan covenant
of grace (perjanjian anugerah). Sebagian orang menyebutnya sebagai perjanjian penebusan
(covenant of redemption). Ini adalah perjanjian kekal yang dibuat oleh Allah Tritunggal: 1) Bapa
memilih suatu umat untuk diriNya; 2) Yesus ditunjuk dengan persetujuanNya untuk membayar
hukuman dosa-dosa manusia; dan 3) Roh Kudus ditunjuk atas persetujuanNya untuk
melaksanakan pekerjaan Anak kepada orang yang dipilihNya.

Perjanjian anugerah (covenant of grace) dilaksanakan di atas bumi dan dalam sejarah
melalui beberapa perjajian yang lebih rendah yang dimulai dari perjanjian perbuatan (covenant
of works) dan berpuncak pada perjanjian anugerah yang memenuhi dan melengkapi anugerah
Allah yang meliputi Adamic covenant, Abrahamic covenant, Noahic covenant, Mosaic covenant,
Davidic covenant, dan new covenant. Seluruh covenant ini adalah satu dan tidak terpisah satu
dengan yang lainnya.

Allah memiliki satu umat, yang diwakili oleh umat dalam PL dan PB dan umatNya itu
adalah gereja yang direncanakanNya sejak Adam. Allah memiliki satu rencana dalam
keselamatan.

[1] Saya mengikuti pendapat Christiaan de Jonge, Apa Itu Calvinisme? (Jakarta:BPK GM,
1998), 3.

[2] John H. Leith, Introduction to the Reformed Tradition (Atlanta: John Knox Press, 1981), 34.

[3] Jonge, Apa Itu Calvinisme?, 45.

[4] Ibid., 55.

[5] Ibid., 67. Kalau Jonge memakai istilah bahwa Alkitab mengandung Firman Allah dan
Alkitab adalah Firman Allah sebagai suatu istilah yang sama, namun tidak demikian halnya

10 / 11

Teologi Reformed (Calvinisme)


Written by Daniel Ronda
Monday, 06 May 2013 03:40 - Last Updated Monday, 06 May 2013 13:18

kaum konservatif evangelikal.

[6] Lihat: Edwin Palmer, Lima Pokok Calvinisme, terj. Elsye (Jakarta: LRII, 1996), vii-ix.

[7] Ibid., 15-27.

[8] Ibid., 132.

[9] Millard J. Erickson, Christian Theology (Grand Rapids, Mich.: Baker, 1985), 918.

[10] Jonge, Apa Itu Calvinisme, 89.

[11] Ibid.

(Penggunaan materi ini diminta untuk menghubungi Daniel Ronda. Tidak ada biaya (free) tapi
perlu meminta izin). Ingat ada catatan kaki dalam naskah aslinya.

11 / 11

Anda mungkin juga menyukai