BAB
inilah
Labuhan
ini
akan
memberi
pertumbuhan
progresif
terhadap
lebih
besar
dibandingkan
menjual
produk dalam
lingkungan;
mempercepat pertumbuhan industri di daerah;
meningkatkan daya saing industri;
meningkatkan daya saing investasi;
memberikan jaminan kepastian lokasi dalam perencanaan dan
pembangunan infrastruktur, yang terkoordinasi antar sektor terkait.
60
61
Labuhan. Secara
62
Gambar 3.3. Lokasi Kawasan Industri Sei Mati Yang Merupakan HPL
Pemerintah Kota Medan
Lokasi yang menjadi area studi adalah sebagian HPL 2 dengan luas 349.000 m 2,
kemudian HPL 3 dengan luas 84.000 m 2, kemudian HPL 4 dengan luas 500.000
m2. Sehingga luas keseluruhan menjadi 933.000 m 2 atau 93,3 ha. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 3.4.
63
64
Berdasarkan analisa lokasi industri yang distudi (lihat kembali gambar 3.4, maka
dapat diliihat kelayakan lokasi tersebut.
Tabel 3.1. Kriteria Pertimbangan Pemilihan Lokasi Kawasan Industri
N
o
1
2
3
4
Kriteria Pemilihan
Lokasi
Jarak ke pusat kota
Jarak terhadap
permukiman
Jaringan jalan yang
melayani
Sistem jaringan yang
melayani
Prasarana angkutan
Topografi/kemiringan
tanah
Jarak terhadap
sungai
Kesuburan tanah
Peruntukan lahan
1
0
1
1
Ketersediaan lahan
1
2
Orientasi lokasi
Harga lahan
Faktor
Pertimbangan
Minimal 10 km
Minimal 2 km
Arteri primer
Jaringan listrik
Jaringan
telekomunikasi
Tersedia pelabuhan
laut sebagai
outlet(eksport/impo
rt)
Maksimal 15%
Kurang dari 5 km
Relative (bukan
mrupakan lahan
dengan harga yang
tinggi di daerah
tersebut)
Aksesibilitas
tinggi
Dekat dengan
potensi tenaga
kerja
399 ha
Jenis Penggunaan
Kapling industri
Struktur Penggunaan
(%)
Maksimal 70%
Keterangan
Setiap kapling harus
65
Jalan
Luas
Kavling
Kavling
Kaveling
sarana
terbuka
kawasan
industri (%)
komersial
perumahan
penunjang
hijau
(%)
(%)
lainnya
Maks 10
Maks 10
Sesuai
industri
dan Ruang
(ha)
10-20
65-70
Min 10
kebutuhan
>20-50
65-70
Maks 10
Maks 10
Sesuai
Min 10
kebutuhan
>50-100
60-70
Maks12,5
Maks 15
Sesuai
Min 10
kebutuhan
>100-200
50-70
Maks 15
Maks 20
Sesuai
Min 10
kebutuhan
>200-500
45-70
Maks 17,5
10-25
Sesuai
Min 10
kebutuhan
>500
40-70
Maks 20
10-30
Sesuai
Min 10
66
Kaveling komersial adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri
untuk sarana penunjang seperti perkantoran, bank, pertokoan/tempat belanja, tempat
2.
3.
sarana ibadah.
Fasilitas yang termasuk sarana penunjang lainnya, antara lain pusat kesegaran jasmani
(fitness centre), pos pelayanan telekomunikasi, saluran pembuangan air hujan,instalasi
pengolahan air limbah industri, instalasi penyediaan air bersih, instalasi penyediaan
4.
5.
Jenis Penggunaan
1
2
Kapling industri
Jalan dan saluran
Struktur Penggunaan
(%)
58% atau 541.140 m2
12% atau 111.960 m2
Fasilitas
penunjang/kavling
Keterangan
BCR 70%
- Untuk tercapainya
aksesibilitas di mana
ada jalan primer dan
jalan sekunder
(pelayanan)
- Tekanan gandarprimer
sebaiknya minimal 8
ton dan sekunder
minimal 5 ton
- Perkerasan jalan
minimal 7 m
Dapat berupa jalur hijau
(green belt), taman dan
perimeter
Dapat berupa kantin, guest
house, tempat
67
komersial
5
Kavling perumahan
Sarana
dan
prasarana
10%atau 93.300 m2
untuk
kawasan
industri
harus
disiapkan
sesuai
standarnya. Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang harus disiapkan oleh
pengelola kawasan industri.
Tabel 3.5. Standar Teknis Pelayanan Umum
N
Teknis
Kapasitas
Pelayanan
Pelayanan
Luas lahan
0,3-5 Ha
per unit
Keterangan
Mati
- Rerata industri
manufaktur butuh
usaha
Kebutuhan di Sei
lahan 1,34 ha
- Perbandingan
lebar:panjang 2:3
atau 1;2 dengan lebar
minimum 18 m di luar
GSB
- Ketentuan KDB, KLB,
GSJ dan GSB
disesuaikan dengan
Perda yang
bersangkutan
2
Jaringan
-jalan utama
jalan
Lebar perkerasan
7 mdan 8 m
perkerasan 2x7 m
atau 1 jalur 2 arah
dengan lebar
perkerasan minimum
8m
- 2 arah dengan lebar
3
Saluran
Jalan
perkerasan
lingkungan
minimum7 m
Sesuai debit
Ditempatkan di kiri
Buangan Air
Hujan
jalan lingkungan
68
(Drainase)
4
Saluran
Sesuai debit
buangan air
kotor
drainase
(sewerage)
5
Air bersih
0,55-0,75
Kebutuhan air
l/dtk/ha
bersih adalah
51,315 l/detik
Listrik
Telekomunika
0,15-0,2
Kebutuhan listrik
MVA/Ha
sebanyak 13,995
swasta
MVA
20-40 SST/Ha
si
-
Termasuk
faximile/telex
Telepon umum 1
SST/10 Ha
Kebutuhan
telekomunikasi
1866 SST dan
9 SST telepon
umum
Kapasitas
Standar
Kualitas parameter
kelola IPAL
influent:
BOD: 400-600
mg/l
COD: 600-800
mg/l
TSS : 400-600
mg/l
PH : 4-10
9
Tenaga kerja
90-110 TK/Ha
Kebutuhan
tenaga kerja
sekitar 10.340
jiwa
10
Kebutuhan
1,5 TK/unit
hunian
hunian
Kebutuhan hunian
sebanyak 5598
69
unit hunian.
Hunian akan
karyawan
berupa
mess/dormitory
karyawan
12
Prasarana
dan sarana
sampah/kapli
sampah
(padat)
1 bak
ng
-
Perkiraan limbah
padat yang
4 m3/Ha/hari
dihasilkan
armada
sampah / 20
Ha
1 unit
TPS/20 Ha
13
Kebutuhan
Sesuai
fasilitas
kebutuhan
komersial
dengan
diperlukan adanya
maksimum
-Dalam fasilitas
komersial ini
161,950,140,000.00
Pembuatan jalan
Pondasi
41,294,251,584.00
70
Instalasi listrik
1,602,707,400.00
Instalasi air
955,703,000.00
JUMLAH
1,731,329,978,864.00
Tinggi
timbunan (m)
Volume tanah
(m3)
Harga per m3
(rp)
Biaya yang
dibutuhkan
(Rp)
933000
1.5
1399500
115720
161.950.140.0
00
71
Dengan membagi tiap kavling industri menjadi 0,5 Ha, maka jumlah bangunan
industri akan mencapai 108 unit. Luas kawasan untuk kavling industri adalah
541.140 m2 (58% dari luas lahan keseluruhan).
Luas Kawasan komersial adalah 93.300 m 2 (10% dari luas seluruh kawasan).
Dengan membagi tiap kavling kawasan komersial sebesar 0,5 ha,maka didapat
19 unit bangunan di kawasan komersial.
Luas kawasan perumahan adalah 93.300 m2 (10% dari luas seluruh kawasan).
Dengan membagi tiap kavling sebesar 300m 2, maka didapat sebanyak 311unit
bangunan perumahan yang akan dibangun.
5.Instalasi air
Untuk tiap bangunan industri, diberi 2 meteran air dengan biaya pemasangan
masing-masing Rp 1.750.000. Untuk kawasan komersial diberi 1meteran air tiap
bangunan dengan biaya pemasangan Rp 1.750.000. Begitu juga untuk
perumahan, 1 rumah diberi 1 meteran dengan biaya yang sama.
3.2 Analisa Daya Dukung Lingkungan
Analisa daya dukung lingkungan dilakukan dengan melalui tahap-tahap yang
dapat dilihat pada gambar berikut.
72
lahan.
Dalam
analisis
pembobotan
yang
akan
dilakukan
Intensitas
(mm/th)
0-1500
1500-2000
2000-2500
2500-3000
3000
2
3
4
5
Hujan Deskripsi
Skor
Tafsiran
Sangat
Sangat baik
rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat
4
3
2
1
Baik
Sedang
Buruk
Sangat
tinggi
buruk
Curah hujan di KIB Medan adalah 1501-2000 mm/tahun. Oleh sebab itu, daerah
ini dinilai baik untuk dijadikan kawasan industri berdasarkan curah hujan. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.7.
73
60
Jenis tanah di KIB Medan Labuhan ada dua jenis yaitu di sebelah utara adalah
alluvial regosol organosol dan di sebelah selatan hidromorfik kelabu guel humus
regosol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8.
Untuk digunakan sebagai kawasan industri, ada kelas jenis tanah yang dinilai
sangat baik sampai sangat buruk. Dalam analisis pembobotan yang akan
dilakukan
menggunakan
kriteria
jenis
tanah
dan
aspek
geomorfologi
Jenis Tanah
Aluvial,
Gley,
2
3
Hidromorf Kelabu
Latosol
Tanah hutan coklat, Coklat tak
4
3
Baik
Sedang
bergamping, Mediteran
Andosol, Laterit, Grumosol,
Buruk
Podsol, Podsolik
Regosol, Litosol,
Sangat
Planosol,
Organosol,
Renzina
Skor
5
Tafsiran
Sangat baik
buruk
Dengan kriteria tersebut, maka tanah di KIB Medan Labuhan terbagi-bagi, ada
yang dinilai sangat baik yaitu alluvial dan hidromorf kelabu namun ada yang
dinilai sangat buruk untuk dijadikan kawasan industri karena mayoritas jenis
tanahnya adalah regosol,organosol, dan humus.
60
60
Kemiringan lahan adalah perbedaan ketinggian tertentu pada relief yang ada
pada suatu bentuk lahan. Penentuan kemiringan lahan rata-rata pada tiap
kelompok pemetaan dapat dilakukan dengan membuat hubungan antara titiktitik. Panjang satu garis menunjukkan kelerengan yang sama. Kemiringan lahan
ini akan menunjukkan karakter daerah yang dipertimbangkan dalam arahan
penggunaan lahan. Penggunaan lahan tiap daerah berbeda, tetapi secara umum
digoloingkan menjadi beberapakarakter. Kemiringan lahan dipengaruhi oleh
ketinggian lahan terhadap laut karena semakin dekat dengan laut semakin
rendah kemiringannya dan cenderung rata. Dalam analisis pembobotan yang
akan dilakukan menggunakan kriteria kelas lereng sesuai dengan SK Menteri
Pertanian No.683/KPTS/UM/8/1981 sebagai berikut :
Tabel Pembagian skor Penilaian Kelerengan Lahan
No
1
Interval (%)
0-8
Deskripsi
Datar
Skor
5
Tafsiran
Sangat
2
3
8-15
15-25
Landai
Agak
4
3
baik
Baik
Sedang
4
5
25-45
45
curam
Curam
Sangat
2
1
Buruk
Sangat
curam
buruk
Kemiringan lereng KIB Medan Labuhan adalan 0-2%, artinya dapat ditafsirkan
sebagai kawasan yang sangat baik untuk dijadikan kawasan industri.
60
60
Lokasi industri KIB dekat dengan jalan tol, dapat diakses melalui jalan lingkar
tengah dan jalan lingkar luar. Jalan yang persis tepat di kawasan industri baru
yang diteliti oleh konsultan adalah jalan kerikil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 3.10.
Deskripsi
Skor
Tafsiran
Sangat baik
Baik
Sedang
60
Buruk
Sangat buruk
Kondisi Eksisting
Skor
Tafsiran
Baik
Sangat buruk
Kemiringan 0-2%
Sangat baik
Sangat buruk
Sangat buruk
JUMLAH
Buruk
61
62
Pembuatan IPAL
3. Tahap Operasi
a. Rekrutmen tenaga kerja
b. Pengangkutan dan penyimpanan bahan baku
c. Proses produksi
d. Distribusi
4. Tahap pasca operasi
a. Pemeliharaan dan monitoring
Dari kegiatan di atas, diturunkan matriks identifikasi dampak yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Kegiatan
Komponen Lingkungan
A. Komponen Geofisik
Kimia
1. Kualitas udara
2. Kualitas air
3. Kebisingan
4. Ruang tanah dan
lahan
B. Komponen Biotis
1. Flora
2. Fauna
C.
KomponenSosekbudmas
1. Kesempatan kerja
2. Perekonomian
3. Sosial budaya
Tahap pra
konstruksi
b c
d
Tahap
konstru
ksi
a
b
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Tahap Operasi
a
b
c d
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
63
Taha
p
pasc
a
oper
asi
a
4. Kesehatan masyarakat
Sumber: Analisis, 2014
Untuk melihat besar dari dampak pembangunan tiap tahap di atas, digunakan
kriteria besar (magnitude) dan pentingnya (importance) dampak dengan skala 15. Kriteria yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel..Kriteria Evaluasi Dampak
Magnitude
Skal
a
1
2
3
4
5
Keterangan
Sangat Kecil
Kecil
Sedang
Besar
Sangat Besar
Importance
Skal
a
1
2
3
4
5
Keterangan
Kurang penting
Cukup penting
Penting
Lebih penting
Sangat penting
Menggunakan kriteria di atas, maka dapat dilihat matriks evaluasi dampak pada
tiap dampak di atas.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan
Material Terhadap Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
2.67
3
(S)
Kesimpulan
I
3
3
2
3
3
2
3
3
2
16
3
3
2
16
2.6
7
3
(P)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat
berat dan material terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kualitas Udara
64
I
4
3
4
3
3
3
3
3
2
19
3.17
3 (S)
3
3
2
17
2.83
3 (P)
I
4
3
4
3
3
3
2
20
3.33
Sedan
g
3
3
2
20
3.33
Pentin
g
I
4
3
4
3
65
3
3
2
20
3.33
Sedan
g
3
3
2
20
3.33
Pentin
g
I
2
2
2
2
3
2
1
13
2.17
3
2
1
13
2.17
Cukup
Penting
Kecil
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
penyimpanan bahan baku terhadap kualitas udara bernilai Kecil dan Cukup
Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Kualitas
Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
I
4
4
4
4
4
4
66
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
3
3
2
20
3.33
Sedan
g
Kesimpulan
3
3
2
20
3.33
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
2
2
2
2
2
2
1
11
1.83
Kecil
2
2
1
11
1.83
Cukup Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
kualitas udara bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kualitas Air
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
I
3
4
3
4
4
3
2
4
3
2
67
Total
Rata-rata
19
3.17
Seda
ng
Kesimpulan
19
3.17
Pentin
g
I
2
2
2
2
3
2
1
12
2.0
0
Kec
il
3
2
1
12
2.00
Cukup
Penting
I
2
2
2
2
3
2
1
12
2.0
0
Kec
3
2
1
12
2.00
Cukup
68
Penting
I
2
2
2
2
2
2
1
11
1.8
3
Kec
il
2
2
1
11
1.83
Cukup
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kualitas air bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan
Material Terhadap Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
3
3
3
3
3
3
2
2
1
14
2.3
3
Kec
il
2
2
1
14
2.33
Cukup
Penting
69
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat
berat dan material terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
3
2
2
3
2
2
3
2
1
13
2.1
7
Kec
il
3
2
1
13
2.17
Cukup
Penting
I
3
3
4
3
3
4
3
3
2
18
3.00
Seda
ng
3
3
2
18
3.00
Pentin
g
70
I
3
3
4
3
3
4
3
3
2
18
3.00
Seda
ng
3
3
2
18
3.00
Pentin
g
I
3
2
3
3
2
3
2
2
1
13
2.1
7
Kec
il
2
2
1
13
2.17
Cukup
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
peyimpanan bahan baku terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap
Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
I
3
2
3
3
3
3
71
3
3
1
14
2.50
Seda
ng
Kesimpulan
3
2
1
15
2.50
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kebisingan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
2
2
3
2
2
3
2
2
1
12
2.0
0
Kec
il
2
2
1
12
2.00
Cukup
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan
Material Terhadap Ruang Tanah Dan Lahan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
I
3
3
3
3
2
2
1
14
2
2
1
14
72
Rata-rata
Kesimpulan
2.33
Cukup
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat
berat dan material terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Ruang Tanah Dan Lahan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
3
4
3
4
4
3
2
18
3.17
Sedan
g
4
3
2
18
3.17
Pentin
g
I
4
4
4
4
4
4
1
21
3.50
Bes
ar
4
4
1
21
3.50
Lebih
Penting
73
I
4
4
4
4
4
4
1
21
3.50
Bes
ar
4
4
1
21
3.50
Lebih
Penting
I
3
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
74
Kesimpulan
I
2
2
2
2
3
3
2
15
2.50
Seda
ng
3
3
2
15
2.50
Pentin
g
Kesimpulan
I
2
3
2
3
3
2
2
15
2.50
Seda
ng
3
2
2
15
2.50
Pentin
g
75
2
1
2
1
2
2
1
10
1.6
7
Kec
il
2
2
1
10
1.67
Cukup
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembuatan IPAL
terhadap flora bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Fauna
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
4
3
4
3
3
3
2
18
3.00
Seda
ng
3
3
2
18
3.00
Pentin
g
I
2
2
2
2
76
3
3
2
15
2.50
Seda
ng
Kesimpulan
3
3
2
15
2.50
Pentin
g
Kesimpulan
I
2
3
2
3
3
2
2
15
2.50
Seda
ng
3
2
2
15
2.50
Pentin
g
I
2
1
2
1
2
2
1
10
2
2
1
10
77
Rata-rata
Kesimpulan
1.67
Cukup
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembuatan IPAL
terhadap fauna bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
2
2
2
2
2
2
1
11
1.8
3
Kec
il
2
2
1
11
1.83
Cukup
Penting
I
4
3
4
3
4
4
2
18
3.50
Bes
ar
3
3
2
18
3.00
Pentin
g
78
I
4
3
4
3
4
4
2
18
3.50
Bes
ar
3
3
2
18
3.00
penti
ng
I
3
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
penyimpanan bahan baku terhadap kesempatan kerja bernilai Sedang dan
Penting.
79
I
4
3
4
3
4
4
3
22
3.67
Bes
ar
4
4
3
22
3.67
Lebih
Penting
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kesempatan kerja bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
3
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
kesempatan kerja bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
80
4
4
4
4
3
3
3
21
3.50
Bes
ar
3
3
3
21
3.50
Lebih
penting
I
4
4
4
4
4
4
2
22
3.67
Bes
ar
4
4
2
22
3.67
Lebih
Penting
Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan
Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
I
3
3
3
3
3
81
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
penyimpanan bahan baku terhadap perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap
Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
4
3
4
3
3
3
2
18
3.00
Seda
ng
3
3
2
18
3.00
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
I
4
3
4
3
3
3
2
18
3
3
2
18
82
Rata-rata
3.00
Seda
ng
Kesimpulan
3.00
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Sosial Budaya
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
3
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
I
3
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
83
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap Sosial
Budaya
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
I
3
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kesehatan Masyarakat
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan
M
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
I
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
84
M
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
I
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
M
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng
I
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Pentin
g
85
Tahapan
Importance
Dampak)
(Pentingnya Dampak)
Tahap konstruksi
2.8
2.8
Tahap operasi
1.5
1.5
Tahap pemeliharaan
86