Anda di halaman 1dari 46

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

BAB

ANALISA KELAYAKAN FISIK, DAYA DUKUNG LINGKUNGAN


DAN DAMPAK LINGKUNGAN DARI PEMBANGUNAN
KAWASAN INDUSTRI BARU
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berpotensi menciptakan
pertumbuhan progresif di sebuah kawasan. Sektor ini layak dikembangkan
menjadi tulang punggung perekonomian. Hal

inilah

yang mendorong Kota

Medan untuk menambah pembangunan kawasan industri di Kota Medan.


Selanjutnya, diharapkan pembangunan kawasan industri baru di Kecamatan
Medan

Labuhan

ini

akan

memberi

pertumbuhan

progresif

terhadap

perekonomian Kota Medan, dengan adanya penciptaan nilai tambah produk


melalui aktivitas industri. Penciptaan nilai tambah ini tentunya akan memberi
keuntungan yang jauh

lebih

besar

dibandingkan

menjual

produk dalam

bentuk bahan mentah.


Pembangunan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 24 tahun 2009 tentang Kawasan Industri, bertujuan untuk:
a. mengendalikan pemanfaatan ruang;
b. meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan
c.
d.
e.
f.

lingkungan;
mempercepat pertumbuhan industri di daerah;
meningkatkan daya saing industri;
meningkatkan daya saing investasi;
memberikan jaminan kepastian lokasi dalam perencanaan dan
pembangunan infrastruktur, yang terkoordinasi antar sektor terkait.

Alur berpikir dari studi kelayakan ini adalah:

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.1 Alur Berpikir Dari Studi Kelayakan

Sedangkan tahapan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut:

61

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Studi Kelayakan


Pembangunan Kawasan Industri Baru Kota Medan

3.1. Lokasi Kawasan Industri


Kawasan industri yang dimasukkan ke dalam studi kelayakan ini adalah kawasan
industri yang merupakan HPL (Hak Pengelolaan) dari Pemerintah Kota Medan.
Lokasinya terletak

dekat dengan rumah susun Medan

Labuhan. Secara

administrative, lokasi ini masuk ke dalam Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan


Nelayan Indah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

62

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.3. Lokasi Kawasan Industri Sei Mati Yang Merupakan HPL
Pemerintah Kota Medan
Lokasi yang menjadi area studi adalah sebagian HPL 2 dengan luas 349.000 m 2,
kemudian HPL 3 dengan luas 84.000 m 2, kemudian HPL 4 dengan luas 500.000
m2. Sehingga luas keseluruhan menjadi 933.000 m 2 atau 93,3 ha. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 3.4.

63

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.4. Deliniasi Kawasan Industri yang Dihitung Kelayakannya


3.1. Analisa Kelayakan Fisik
Langkah melakukan analisa kelayakan fisik dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.5. Analisa Kelayakan Fisik

64

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Berdasarkan analisa lokasi industri yang distudi (lihat kembali gambar 3.4, maka
dapat diliihat kelayakan lokasi tersebut.
Tabel 3.1. Kriteria Pertimbangan Pemilihan Lokasi Kawasan Industri
N
o
1
2
3
4

Kriteria Pemilihan
Lokasi
Jarak ke pusat kota
Jarak terhadap
permukiman
Jaringan jalan yang
melayani
Sistem jaringan yang
melayani

Prasarana angkutan

Topografi/kemiringan
tanah
Jarak terhadap
sungai

Kesuburan tanah

Peruntukan lahan

1
0
1
1

Ketersediaan lahan

1
2

Orientasi lokasi

Harga lahan

Faktor
Pertimbangan
Minimal 10 km
Minimal 2 km

Kawasan Industri Sei Mati


Lebih dari 10 km
Kurang dari 2 km

Arteri primer
Jaringan listrik
Jaringan
telekomunikasi
Tersedia pelabuhan
laut sebagai
outlet(eksport/impo
rt)
Maksimal 15%

Sudah terlayani. Di dekat


kawasan industri ini sudah
ada gardu induk.
Dekat dengan Pelabuhan
Belawan.

Maks 5km dan


terlayani sungai
tipe C dan D atau
kelas III dan IV.
Relative tidak subur
(non irigasi teknis)
Non pertanian
Non
permukiman
Non konservasi
Minimal 50 ha

Kurang dari 5 km

Relative (bukan
mrupakan lahan
dengan harga yang
tinggi di daerah
tersebut)
Aksesibilitas
tinggi
Dekat dengan
potensi tenaga
kerja

Bukan merupakan lahan


dengan harga yang tinggi

Tidak sampai 15%

Non irigasi teknis


Untuk industri

399 ha

Aksesibilitas tinggi dan


dekat dengan potensi
tenaga kerja

Sumber: Analisis, 2014

Tabel 3.2. Pola Penggunaan Lahan Kawasan Industri


No

Jenis Penggunaan

Kapling industri

Struktur Penggunaan
(%)
Maksimal 70%

Keterangan
Setiap kapling harus

65

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

mengikuti ketentuan BCR


sesuai dengan Perda
setempat (60:40)
2
Jalan dan saluran
8-12%
- Untuk tercapainya
aksesibilitas di mana
ada jalan primer dan
jalan sekunder
(pelayanan)
- Tekanan gandarprimer
sebaiknya minimal 8
ton dan sekunder
minimal 5 ton
- Perkerasan jalan
minimal 7 m
3
Ruang terbuka
Minimal 10%
Dapat berupa jalur hijau
hijau
(green belt), taman dan
perimeter
4
Fasilitas penunjang 6-12%
Dapat berupa kantin, guest
house, tempat
ibadah,fasilitas olah raga,
gardu induk, rumah Telkom,
dll
Sumber: Permen Perindustrian No 35 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis
Kawasan Industri

Tabel 3.3. Alokasi Peruntukan Lahan Kawasan Industri


Luas lahan dapat dijual (maksimum 70%)

Jalan

Luas

Kavling

Kavling

Kaveling

sarana

terbuka

kawasan

industri (%)

komersial

perumahan

penunjang

hijau

(%)

(%)

lainnya

Maks 10

Maks 10

Sesuai

industri

dan Ruang

(ha)
10-20

65-70

Min 10

kebutuhan
>20-50

65-70

Maks 10

Maks 10

Sesuai

Min 10

kebutuhan
>50-100

60-70

Maks12,5

Maks 15

Sesuai

Min 10

kebutuhan
>100-200

50-70

Maks 15

Maks 20

Sesuai

Min 10

kebutuhan
>200-500

45-70

Maks 17,5

10-25

Sesuai

Min 10

kebutuhan
>500

40-70

Maks 20

10-30

Sesuai

Min 10

66

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
kebutuhan

Sumber: Permen Perindustrian No 35 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis


Kawasan Industri
Keterangan:
1.

Kaveling komersial adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri
untuk sarana penunjang seperti perkantoran, bank, pertokoan/tempat belanja, tempat

2.

tinggal sementara, kantin, dsb.


Kaveling perumahan adalah kaveling yang disediakan oleh perusahaan kawasan industri
untuk perumahan pekerja termasuk fasilitas penunjangnya, seperti tempat olahrga dan

3.

sarana ibadah.
Fasilitas yang termasuk sarana penunjang lainnya, antara lain pusat kesegaran jasmani
(fitness centre), pos pelayanan telekomunikasi, saluran pembuangan air hujan,instalasi
pengolahan air limbah industri, instalasi penyediaan air bersih, instalasi penyediaan

4.

tenaga listrik, instalasi telekomunikasi, unit pemadam kebarakan.


Persentase mengenai penggunaan tanah untuk jalan dan sarana penunjang lainnya
disesuaikan menurut kebutuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah

5.

Kabupaten/Kota yang bersangkutan.


Presentasi ruang terbuka hijau ditetapkan minimal 10% sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota bersangkutan.

Menggunakan pola penggunaan lahan di atas, maka dibuat pola penggunaan


lahan di kawasan industri Sei Mati yang seluas 93,3 ha yaitu dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 3.4. Pola Penggunaan Lahan di Kawasan Industri Sei Mati


No

Jenis Penggunaan

1
2

Kapling industri
Jalan dan saluran

Struktur Penggunaan
(%)
58% atau 541.140 m2
12% atau 111.960 m2

Ruang terbuka hijau

10% atau 93.300 m2

Fasilitas
penunjang/kavling

10% atau 93.300 m2

Keterangan
BCR 70%
- Untuk tercapainya
aksesibilitas di mana
ada jalan primer dan
jalan sekunder
(pelayanan)
- Tekanan gandarprimer
sebaiknya minimal 8
ton dan sekunder
minimal 5 ton
- Perkerasan jalan
minimal 7 m
Dapat berupa jalur hijau
(green belt), taman dan
perimeter
Dapat berupa kantin, guest
house, tempat

67

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

komersial
5

Kavling perumahan

Sarana

dan

prasarana

10%atau 93.300 m2
untuk

kawasan

ibadah,fasilitas olah raga,


gardu induk, rumah Telkom,
dll
BCR 70%

industri

harus

disiapkan

sesuai

standarnya. Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang harus disiapkan oleh
pengelola kawasan industri.
Tabel 3.5. Standar Teknis Pelayanan Umum
N

Teknis

Kapasitas

Pelayanan

Pelayanan

Luas lahan

0,3-5 Ha

per unit

Keterangan

Mati
- Rerata industri
manufaktur butuh

usaha

Kebutuhan di Sei

lahan 1,34 ha
- Perbandingan
lebar:panjang 2:3
atau 1;2 dengan lebar
minimum 18 m di luar

Lahan per unit


usaha disiapkan
0,5 ha. Bila ada
yang mau lebih,
maka bisa
membeli/menye
wa 2 kapling.

GSB
- Ketentuan KDB, KLB,
GSJ dan GSB
disesuaikan dengan
Perda yang
bersangkutan
2

Jaringan

-jalan utama

jalan

- 2 jalur satu arah


dengan lebar

Lebar perkerasan
7 mdan 8 m

perkerasan 2x7 m
atau 1 jalur 2 arah
dengan lebar
perkerasan minimum
8m
- 2 arah dengan lebar
3

Saluran

Jalan

perkerasan

lingkungan

minimum7 m

Sesuai debit

Ditempatkan di kiri

Buangan Air

kanan jalan utama dan

Hujan

jalan lingkungan

68

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

(Drainase)
4

Saluran

Sesuai debit

Saluran tertutup yang

buangan air

terpisah dari saluran

kotor

drainase

(sewerage)
5

Air bersih

0,55-0,75

Air bersih dapat

Kebutuhan air

l/dtk/ha

bersumber dari PDAM

bersih adalah

maupun air tanah yang

51,315 l/detik

dikelola sendiri oleh


pengelola KI, sesuai
dengan peraturan yang
berlaku.
6

Listrik

Telekomunika

0,15-0,2

Bersumber dari listrik

Kebutuhan listrik

MVA/Ha

PLN maupun listrik

sebanyak 13,995

swasta

MVA

20-40 SST/Ha

si
-

Termasuk

faximile/telex
Telepon umum 1
SST/10 Ha

Kebutuhan
telekomunikasi
1866 SST dan
9 SST telepon
umum

Kapasitas

Standar

Kualitas parameter

kelola IPAL

influent:

limbah cair yang

BOD: 400-600
mg/l
COD: 600-800
mg/l

berada di atas standar


influent yang
ditetapkan,wajib
dikelola terlebih dahulu
oleh pabrik ybs.

TSS : 400-600
mg/l
PH : 4-10
9

Tenaga kerja

90-110 TK/Ha

Kebutuhan
tenaga kerja
sekitar 10.340
jiwa

10

Kebutuhan

1,5 TK/unit

hunian

hunian

Hunian dapat berupa:

Kebutuhan hunian
sebanyak 5598

69

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
Rumah hunian
Mess/dormitory

unit hunian.
Hunian akan

karyawan

berupa
mess/dormitory
karyawan

12

Prasarana

dan sarana

sampah/kapli

sampah
(padat)

1 bak

ng
-

Perkiraan limbah padat

Perkiraan limbah

yang dihasilkan adalah:

padat yang

4 m3/Ha/hari

dihasilkan

armada
sampah / 20
Ha
1 unit
TPS/20 Ha
13

Kebutuhan

Sesuai

fasilitas

kebutuhan

komersial

dengan

diperlukan adanya

maksimum

suatu trade center

20% luas lahan

-Dalam fasilitas

komersial ini

sebagai tempat untuk


promosi dan
pemasaran kawasan
serta produk-produk
yang dihasilkan di
dalam kawasan
-Kantor perijinan satu
atap

3.1.1. Perkiraan biaya pembangunan


Perkiraan biaya pembangunan adalah sebanyak Rp 1.731.329, 98 (dalam jutaan
rupiah). Rinciannya dapat dilihat pada tabel
Tabel..Biaya Investasi Kawasan Industri Baru (KIB) Medan
Penimbunan

161,950,140,000.00

Pembuatan jalan
Pondasi

41,294,251,584.00

70

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
1,525,527,176,880.00

Instalasi listrik

1,602,707,400.00

Instalasi air

955,703,000.00

JUMLAH

1,731,329,978,864.00

Penjelasan tiap biaya adalah sebagai berikut:


1.Timbunan
Menimbun tanah diperlukan karena jenis tanah yang sangat tidak baik (regosol,
dll) dan penggunaan sekarang sebagai tambak. Luas site adalah 933000 m 2 dan
tinggi timbunan 1,5 m sehingga dibutuhkan tanah sebanyak 1399500 m 3. Biaya
untuk penimbunan adalah Rp 161.950.140.000. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
TabelBiaya Timbunan Lahan
Luas site (m2)

Tinggi
timbunan (m)

Volume tanah
(m3)

Harga per m3
(rp)

Biaya yang
dibutuhkan
(Rp)

933000

1.5

1399500

115720

161.950.140.0
00

Sumber: Analisis, 2014


2. Jalan
Luas jalan adalah 12% dari seluruh luas site sehingga luas jalan mencapai
111960 m2. Material untuk jalan adalah hotmix dengan ketebalan 0, 1 m,
pondasi (batu kerikil) dengan ketebalan 0,2 m dan pondasi bawah (batu pecah
ukuran 5-7cm) dengan ketebalan 0,32 m.
3. Pondasi untuk bangunan
Untuk bangunan industri digunakan pondasi beton k225 75 kg dengan
kedalaman pondasi 1m. Untuk bangunan komersial digunakan pondasi beton k
225 75 kg dengan kedalaman 1 m, begitu juga dengan bangunan perumahan.
4. Instalasi Listrik
Untuk bangunan industri, dipasang 13900 VA dan biaya pemasangan 1 VA
adalah Rp 750. Untuk bangunan komersial, disediakan 13900 VA dengan biaya
pemasangan 1 VA rp 750. Untuk bangunan perumahan dipasang 1200 VA
dengan biaya pemasangan 1 VA rp 750.

71

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Dengan membagi tiap kavling industri menjadi 0,5 Ha, maka jumlah bangunan
industri akan mencapai 108 unit. Luas kawasan untuk kavling industri adalah
541.140 m2 (58% dari luas lahan keseluruhan).
Luas Kawasan komersial adalah 93.300 m 2 (10% dari luas seluruh kawasan).
Dengan membagi tiap kavling kawasan komersial sebesar 0,5 ha,maka didapat
19 unit bangunan di kawasan komersial.
Luas kawasan perumahan adalah 93.300 m2 (10% dari luas seluruh kawasan).
Dengan membagi tiap kavling sebesar 300m 2, maka didapat sebanyak 311unit
bangunan perumahan yang akan dibangun.
5.Instalasi air
Untuk tiap bangunan industri, diberi 2 meteran air dengan biaya pemasangan
masing-masing Rp 1.750.000. Untuk kawasan komersial diberi 1meteran air tiap
bangunan dengan biaya pemasangan Rp 1.750.000. Begitu juga untuk
perumahan, 1 rumah diberi 1 meteran dengan biaya yang sama.
3.2 Analisa Daya Dukung Lingkungan
Analisa daya dukung lingkungan dilakukan dengan melalui tahap-tahap yang
dapat dilihat pada gambar berikut.

72

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.6. Analisa Daya Dukung Lingkungan


Curah hujan juga mempengaruhi daya dukung lahan, karena hal ini terkait
dengan kondisi tanah dan erosi yang akan berpengaruh terhadap aktivitas
penggunaan

lahan.

Dalam

analisis

pembobotan

yang

akan

dilakukan

menggunakan kriteria curah hujan sesuai dengan standar klasifikasi SK Menteri


Pertanian No.683/KPTS/UM/8/1981 sebagai berikut :
Tabel Penilaian Intensitas Curah Hujan
No

Intensitas

(mm/th)
0-1500
1500-2000
2000-2500
2500-3000
3000

2
3
4
5

Hujan Deskripsi

Skor

Tafsiran

Sangat

Sangat baik

rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat

4
3
2
1

Baik
Sedang
Buruk
Sangat

tinggi

buruk

Sumber: SK Menteri PertanianNo 683/KPTS/UM/1981

Curah hujan di KIB Medan adalah 1501-2000 mm/tahun. Oleh sebab itu, daerah
ini dinilai baik untuk dijadikan kawasan industri berdasarkan curah hujan. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.7.

73

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.7 Curah Hujan KIB Medan Labuhan

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Jenis tanah di KIB Medan Labuhan ada dua jenis yaitu di sebelah utara adalah
alluvial regosol organosol dan di sebelah selatan hidromorfik kelabu guel humus
regosol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8.
Untuk digunakan sebagai kawasan industri, ada kelas jenis tanah yang dinilai
sangat baik sampai sangat buruk. Dalam analisis pembobotan yang akan
dilakukan

menggunakan

kriteria

jenis

tanah

dan

aspek

geomorfologi

(Khadiyanto, 2005) digunakan kriteria sebagai berikut.


Tabel Pembagian Skor Penilaian Jenis Tanah
No
1

Jenis Tanah
Aluvial,
Gley,

2
3

Hidromorf Kelabu
Latosol
Tanah hutan coklat, Coklat tak

4
3

Baik
Sedang

bergamping, Mediteran
Andosol, Laterit, Grumosol,

Buruk

Podsol, Podsolik
Regosol, Litosol,

Sangat

Planosol,

Organosol,

Renzina

Skor
5

Tafsiran
Sangat baik

buruk

Dengan kriteria tersebut, maka tanah di KIB Medan Labuhan terbagi-bagi, ada
yang dinilai sangat baik yaitu alluvial dan hidromorf kelabu namun ada yang
dinilai sangat buruk untuk dijadikan kawasan industri karena mayoritas jenis
tanahnya adalah regosol,organosol, dan humus.

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.8. Jenis Tanah KIB Medan Labuhan

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Kemiringan lahan adalah perbedaan ketinggian tertentu pada relief yang ada
pada suatu bentuk lahan. Penentuan kemiringan lahan rata-rata pada tiap
kelompok pemetaan dapat dilakukan dengan membuat hubungan antara titiktitik. Panjang satu garis menunjukkan kelerengan yang sama. Kemiringan lahan
ini akan menunjukkan karakter daerah yang dipertimbangkan dalam arahan
penggunaan lahan. Penggunaan lahan tiap daerah berbeda, tetapi secara umum
digoloingkan menjadi beberapakarakter. Kemiringan lahan dipengaruhi oleh
ketinggian lahan terhadap laut karena semakin dekat dengan laut semakin
rendah kemiringannya dan cenderung rata. Dalam analisis pembobotan yang
akan dilakukan menggunakan kriteria kelas lereng sesuai dengan SK Menteri
Pertanian No.683/KPTS/UM/8/1981 sebagai berikut :
Tabel Pembagian skor Penilaian Kelerengan Lahan
No
1

Interval (%)
0-8

Deskripsi
Datar

Skor
5

Tafsiran
Sangat

2
3

8-15
15-25

Landai
Agak

4
3

baik
Baik
Sedang

4
5

25-45
45

curam
Curam
Sangat

2
1

Buruk
Sangat

curam

buruk

Kemiringan lereng KIB Medan Labuhan adalan 0-2%, artinya dapat ditafsirkan
sebagai kawasan yang sangat baik untuk dijadikan kawasan industri.

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar 3.9. Kemiringan Lereng KIB Medan Labuhan

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Lokasi industri KIB dekat dengan jalan tol, dapat diakses melalui jalan lingkar
tengah dan jalan lingkar luar. Jalan yang persis tepat di kawasan industri baru
yang diteliti oleh konsultan adalah jalan kerikil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 3.10.

Gambar 3.10. Jalan Utama Yang Berdekatan Dengan Lokasi Industri


(Aksesibilitas)
Untuk menentukan skor daya dukung lingkungan,maka digunakan kriteria yang
dapat dilihat pada tabel.
Tabel..Kriteria Pembagian Skor Penilaian Jenis dan Kualitas Konstruksi
Jalan
NO

Deskripsi

Skor

Tafsiran

Material aspal dan kondisi baik


(tidak berlubang), lebar lebih atau
sama dengan 7 m. sudah ada
saluran drainase jalan.

Sangat baik

Material aspal, kondisi baik, lebar


kurang dari 7 m. Sudah ada
saluran drainase jalan.

Baik

Material aspal, kondisi berlubang,

Sedang
60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

lebar kurang dari 7 m, belum ada


saluran drainase jalan
4

Material kerikil, belum ada saluran


drainase jalan.

Buruk

Material tanah, belum ada saluran


drainase jalan.

Sangat buruk

Dengan melihat tabel .ditentukan bahwa jalan di dalam kawasan masih


material tanah yang artinya sangat buruk.
Begitu juga dengan kondisi drainase, KIB Medan yang diteliti dalam studi
kelayakan ini masih dalam skor 1 atau sangat buruk.
Dengan melihat kondisi eksisting, dapat dilihat bahwa umumnya skor sangat
buruk sehingga disimpulkan bahwa daya dukung KIB masih buruk artinya masih
banyak yang harus ditingkatkan terutama masalah kondisi jalan dan drainase di
dalam kawasan industri.
Tabel..Skor Daya Dukung Lingkungan
No

Kondisi Eksisting

Skor

Tafsiran

Curah hujan 1501-2000


mm/tahun

Baik

Jenis tanah mayoritas regosol,


organosol, humus

Sangat buruk

Kemiringan 0-2%

Sangat baik

Kondisi jalan di dalam kawasan


industri: Material tanah,

Sangat buruk

belum ada saluran drainase


jalan.

Sangat buruk

JUMLAH

Buruk

Sumber: Analisis, 2014

3.3. Analisa Kelayakan Lingkungan


Analisa Kelayakan Lingkungan menggunakan langkah-langkah yang terdapat
pada gambar berikut.

61

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Gambar.Analisa Kelayakan Lingkungan


Tahap pelaksanaan pembangunan kawasan industri ada 4 yaitu:
1. Tahap prakonstruksi
2. Tahap konstruksi
3. Tahap operasi
4. Tahap pemeliharaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tiap tahap adalah:
1. Tahap prakonstruksi:
a. Survey, perijinan dan pengukuran
b. Persetujuan kontrak
c. Perencanaan tata letak kavling industri
d. Perencanaan tata letak fasilitas
2. Tahap konstruksi
a. Rekrutmen tenaga kerja
b. Mobilisasi alat berat dan material
c. Penimbunan (pematangan kavling)
d. Pembangunan sarana dan prasarana yaitu jalan, jaringan
telekomunikasi, jaringan drainase

62

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

e. Pembangunan bangunan pabrik, rumah dan fasilitas lainnya


f.

Pembuatan IPAL

3. Tahap Operasi
a. Rekrutmen tenaga kerja
b. Pengangkutan dan penyimpanan bahan baku
c. Proses produksi
d. Distribusi
4. Tahap pasca operasi
a. Pemeliharaan dan monitoring

Dari kegiatan di atas, diturunkan matriks identifikasi dampak yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel..Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Kawasan Industri


Baru Sei Mati

Kegiatan
Komponen Lingkungan
A. Komponen Geofisik
Kimia
1. Kualitas udara
2. Kualitas air
3. Kebisingan
4. Ruang tanah dan
lahan
B. Komponen Biotis
1. Flora
2. Fauna
C.
KomponenSosekbudmas
1. Kesempatan kerja
2. Perekonomian
3. Sosial budaya

Tahap pra
konstruksi
b c
d

Tahap
konstru
ksi
a
b

x
x
x

x
x
x

x
x
x

x
x

x
x

x
x

x
x
x

x
x

Tahap Operasi
a
b
c d

x
x
x

x
x
x

x
x
x

x
x
x

x
x

x
x

63

Taha
p
pasc
a
oper
asi
a

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

4. Kesehatan masyarakat
Sumber: Analisis, 2014

Untuk melihat besar dari dampak pembangunan tiap tahap di atas, digunakan
kriteria besar (magnitude) dan pentingnya (importance) dampak dengan skala 15. Kriteria yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel..Kriteria Evaluasi Dampak
Magnitude
Skal
a
1
2
3
4
5

Keterangan
Sangat Kecil
Kecil
Sedang
Besar
Sangat Besar

Importance
Skal
a
1
2
3
4
5

Keterangan
Kurang penting
Cukup penting
Penting
Lebih penting
Sangat penting

Menggunakan kriteria di atas, maka dapat dilihat matriks evaluasi dampak pada
tiap dampak di atas.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan
Material Terhadap Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total

Rata-rata

2.67
3
(S)

Kesimpulan

I
3
3
2

3
3
2

3
3
2
16

3
3
2
16
2.6
7
3
(P)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat
berat dan material terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kualitas Udara

64

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Kriteria Dampak Besar dan Penting


a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
3
4

3
3
3

3
3
2
19
3.17
3 (S)

3
3
2
17
2.83
3 (P)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Yaitu Jalan, Jaringan Telekomunikasi, Listrik, Jaringan
Drainase Terhadap Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
3

4
3

3
3
2
20
3.33
Sedan
g

3
3
2
20
3.33
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana prasarana terhadap kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak

I
4
3

4
3

65

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

c. Intensitas dan lamanya dampak


berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

3
3
2
20
3.33
Sedan
g

3
3
2
20
3.33
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


bangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kualitas udara bernilai
Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan
Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2

2
2

3
2
1
13
2.17

3
2
1
13
2.17
Cukup
Penting

Kecil

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
penyimpanan bahan baku terhadap kualitas udara bernilai Kecil dan Cukup
Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Kualitas
Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak

I
4
4
4

4
4
4
66

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

3
3
2
20
3.33
Sedan
g

Kesimpulan

3
3
2
20
3.33
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kualitas udara bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Kualitas Udara
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2

2
2

2
2
1
11
1.83
Kecil

2
2
1
11
1.83
Cukup Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
kualitas udara bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kualitas Air
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak

I
3
4

3
4

4
3
2

4
3
2

67

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Total
Rata-rata

19
3.17
Seda
ng

Kesimpulan

19
3.17
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap kualitas air bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Dan
Prasarana Terhadap Kualitas Air
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2

2
2

3
2
1
12
2.0
0
Kec
il

3
2
1
12
2.00
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap kualitas air bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kualitas Air
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2

2
2

3
2
1
12
2.0
0
Kec

3
2
1
12
2.00
Cukup

68

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
il

Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


bangunan pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kualitas air bernilai Kecil dan
Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Kualitas
Air
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2

2
2

2
2
1
11
1.8
3
Kec
il

2
2
1
11
1.83
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kualitas air bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan
Material Terhadap Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3
3

3
3
3

2
2
1
14
2.3
3
Kec
il

2
2
1
14
2.33
Cukup
Penting

69

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat
berat dan material terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
2
2

3
2
2

3
2
1
13
2.1
7
Kec
il

3
2
1
13
2.17
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Dan
Prasarana Terhadap Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3
4

3
3
4

3
3
2
18
3.00
Seda
ng

3
3
2
18
3.00
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap kebisingan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kebisingan

70

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Kriteria Dampak Besar dan Penting


a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3
4

3
3
4

3
3
2
18
3.00
Seda
ng

3
3
2
18
3.00
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kebisingan bernilai Sedang dan
Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan
Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
2
3

3
2
3

2
2
1
13
2.1
7
Kec
il

2
2
1
13
2.17
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
peyimpanan bahan baku terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap
Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

I
3
2
3

3
3
3

71

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

d. Banyaknya komponen lain yang terkena


dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

3
3
1
14
2.50
Seda
ng

Kesimpulan

3
2
1
15
2.50
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kebisingan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Kebisingan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total

Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2
3

2
2
3

2
2
1
12
2.0
0
Kec
il

2
2
1
12
2.00
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Mobilisasi Alat Berat Dan
Material Terhadap Ruang Tanah Dan Lahan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total

I
3
3

3
3

2
2
1
14

2
2
1
14

72

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
2.3
3
Kec
il

Rata-rata
Kesimpulan

2.33
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan mobilisasi alat
berat dan material terhadap kebisingan bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Ruang Tanah Dan Lahan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena
dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
4

3
4

4
3
2
18
3.17
Sedan
g

4
3
2
18
3.17
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap ruang tanah dan lahan bernilai Sedang dan Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana Dan
Prasarana Terhadap Ruang Tanah Dan Lahan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
4

4
4

4
4
1
21
3.50
Bes
ar

4
4
1
21
3.50
Lebih
Penting

73

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap ruang tanah dan lahan bernilai Besar dan Lebih
Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Ruang Tanah Dan Lahan
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
4

4
4

4
4
1
21
3.50
Bes
ar

4
4
1
21
3.50
Lebih
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap ruang tanah dan lahan bernilai Besar
dan Lebih Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap Flora
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3

3
3

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap flora bernilai Sedang dan Penting.

74

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana


Prasarana Terhadap Flora
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

Kesimpulan

I
2
2

2
2

3
3
2
15
2.50
Seda
ng

3
3
2
15
2.50
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap flora bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Flora
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

Kesimpulan

I
2
3

2
3

3
2
2
15
2.50
Seda
ng

3
2
2
15
2.50
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap flora bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembuatan IPAL Terhadap
Flora
Kriteria Dampak Besar dan Penting

75

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

a. Jumlah manusia yang terkena dampak


b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

2
1

2
1

2
2
1
10
1.6
7
Kec
il

2
2
1
10
1.67
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembuatan IPAL
terhadap flora bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Fauna
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
3

4
3

3
3
2
18
3.00
Seda
ng

3
3
2
18
3.00
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap fauna bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Fauna
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung

I
2
2

2
2

76

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

d. Banyaknya komponen lain yang terkena


dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

3
3
2
15
2.50
Seda
ng

Kesimpulan

3
3
2
15
2.50
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana prasarana terhadap fauna bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Fauna
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

Kesimpulan

I
2
3

2
3

3
2
2
15
2.50
Seda
ng

3
2
2
15
2.50
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap fauna bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembuatan IPAL Terhadap
Fauna
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total

I
2
1

2
1

2
2
1
10

2
2
1
10

77

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
1.6
7
Kec
il

Rata-rata
Kesimpulan

1.67
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembuatan IPAL
terhadap fauna bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
2
2

2
2

2
2
1
11
1.8
3
Kec
il

2
2
1
11
1.83
Cukup
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap kesempatan kerja bernilai Kecil dan Cukup Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
kesimpulan

I
4
3

4
3

4
4
2
18
3.50
Bes
ar

3
3
2
18
3.00
Pentin
g

78

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana prasarana terhadap kesempatan kerja bernilai Besar dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Pabrik,
Rumah Dan Fasilitas Terhadap Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
3

4
3

4
4
2
18
3.50
Bes
ar

3
3
2
18
3.00
penti
ng

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kesempatan kerja bernilai Besar dan
Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan
Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
kesimpulan

I
3
3

3
3

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
penyimpanan bahan baku terhadap kesempatan kerja bernilai Sedang dan
Penting.

79

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap


Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
3

4
3

4
4
3
22
3.67
Bes
ar

4
4
3
22
3.67
Lebih
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
kesempatan kerja bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Kesempatan Kerja
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata

Kesimpulan

I
3
3

3
3

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
kesempatan kerja bernilai Sedang dan Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting

80

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

a. Jumlah manusia yang terkena dampak


b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

4
4

4
4

3
3
3
21
3.50
Bes
ar

3
3
3
21
3.50
Lebih
penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap perekonomian bernilai Besar dan Lebih Penting.
Tabel Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Pabrik,
Rumah Dan Fasilitas Terhadap Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
4

4
4

4
4
2
22
3.67
Bes
ar

4
4
2
22
3.67
Lebih
Penting

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, rumah dan fasilitas

terhadap perekonomian bernilai Besar dan Lebih

Penting.
Tabel. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pengangkutan Dan
Penyimpanan Bahan Baku Terhadap Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung

I
3
3

3
3

3
81

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

d. Banyaknya komponen lain yang terkena


dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pengangkutan dan
penyimpanan bahan baku terhadap perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap
Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
4
3

4
3

3
3
2
18
3.00
Seda
ng

3
3
2
18
3.00
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap
Perekonomian
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena
dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total

I
4
3

4
3

3
3
2
18

3
3
2
18

82

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Rata-rata

3.00
Seda
ng

Kesimpulan

3.00
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
perekonomian bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Sosial Budaya
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3

3
3

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Produksi Terhadap Sosial
Budaya
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3

3
3

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

83

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan produksi terhadap
sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Distribusi Terhadap Sosial
Budaya
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang
terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

I
3
3

3
3

3
3
2
17
2.83
Seda
ng

3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan distribusi terhadap
sosial budaya bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Penimbunan Terhadap
Kesehatan Masyarakat
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

M
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng

I
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan penimbunan


terhadap kesehatan masyarakat bernilai Sedang dan Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Terhadap Kesehatan Masyarakat

84

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Kriteria Dampak Besar dan Penting


a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

M
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng

I
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana terhadap kesehatan masyarakat bernilai Sedang dan
Penting.
Tabel.. Matriks Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Bangunan
Pabrik, Perumahan Dan Fasilitas Terhadap Kesehatan Masyarakat
Kriteria Dampak Besar dan Penting
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah pesebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak
e. Sifat kumulatif
f. Berbalik atau tidaknya dampak
Total
Rata-rata
Kesimpulan

M
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Seda
ng

I
3
3
3
3
3
2
17
2.83
Pentin
g

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dampak kegiatan pembangunan


pabrik, perumahan dan fasilitas terhadap kesehatan masyarakat bernilai Sedang
dan Penting.
Dari seluruh analisis dampak lingkungan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada
tahap pra konstruksi tidak berdampak pada lingkungan. Pada tahap konstruksi,
dampak lingkungan tergolong besar dan penting. Pada tahap operasi, dampak
lingkungan tergolong kecil dan cukup penting. Pada tahap pemeliharaan, tidak
ada dampak lingkungan.
TabelSkor Dampak Lingkugan KIB

85

Draft Laporan Akhir


No

Tahapan

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
Magnitude (Besar

Importance

Dampak)

(Pentingnya Dampak)

Tahap pra konstruksi

Tahap konstruksi

2.8

2.8

Tahap operasi

1.5

1.5

Tahap pemeliharaan

Sumber: analisis, 2014

86

Anda mungkin juga menyukai