KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari studi ini adalah:
1. Berdasarkan analisa kelayakan fisik, lokasi ini dinilai tepat untuk dijadikan
kawasan
industri
karena
hampir
memenuhi
semua
kriteria
yang
Kriteria
Pemilihan
Lokasi
Jarak ke pusat kota
Jarak
terhadap
permukiman
Jaringan jalan yang
melayani
Sistem jaringan yang
melayani
Faktor
Pertimbangan
Minimal 10 km
Minimal 2 km
Jaringan listrik
Jaringan
telekomunikasi
Tersedia pelabuhan
laut
sebagai
outlet(eksport/impo
rt)
Maksimal 15%
Prasarana angkutan
Topografi/kemiringan
tanah
Jarak
terhadap Maks
5km
dan
sungai
terlayani
sungai
tipe C dan D atau
kelas III dan IV.
Kesuburan tanah
Relative tidak subur
(non irigasi teknis)
Peruntukan lahan
Non pertanian
Non
permukiman
Non konservasi
Ketersediaan lahan
Minimal 50 ha
8
9
1
0
Lebih dari 10 km
Kurang dari 2 km
Arteri primer
399 ha
1
1
Harga lahan
1
2
Orientasi lokasi
Relative
(bukan
mrupakan
lahan
dengan harga yang
tinggi di daerah
tersebut)
Aksesibilitas
tinggi
Dekat
dengan
potensi
tenaga
kerja
keuntungan
sebesar
Rp
231,053,436,123.63,
yang
artinya
kegiatan ini layak untuk dilaksanakan. IRR sebesar 19,46% yang artinya
keuntungan sama dengan nol bila discount rate sebesar 19,46%. Temuan
ini menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan. Komponen biaya
yang dimasukkan adalah komponen biaya dari penimbunan, pembuatan
jalan, penyambungan sarana prasarana sampai pembuatan pondasi.
6. Berdasarkan analisa ekonomi, sumber investasi bisa berasal dari 3 pihak
yaitu hanya pemerintah, hanya swasta dan kerjasama antara pemerintah
dan swasta.
7. Berdasarkan analisa manajemen, pengelolaan kawasan industri dapat
dilakukan oleh BUMN, BUMD, koperasi dan badan usaha swasta.
5.2. Saran
Saran dari studi ini adalah:
1. Untuk penelitian lebih lanjut, perlu dianalisa keuntungan dan kerugian apabila
investasi dilakukan oleh pemerintah saja, atau swasta saja atau kerjasama
pemerintah dan swasta. Untuk melakukan studi ini, perlu diperkirakan
kemampuan pemerintah daerah berinvestasi, syarat-syarat bekerjasama
dengan swasta, perkiraan pendapatan tiap perusahaan yang berada di
kawasan industri tersebut, dll.
2. Perlu dianalisa lebih lanjut juga, keuntungan dan kerugian bagi pemerintah
daerah
apabila
pengelolaannya
diberikan
kepada
pihak
BUMN/BUMD,
koperasi atau badan usaha swasta. Untuk menganalisa hal ini perlu diketahui
syarat suatu BUMN/BUMD, koperasi atau badan usaha swasta bisa menjadi
pengelola suatu kawasan industri. Misalnya besar asset yang dimiliki, lama
berdiri, pengalaman mengelola suatu kawasan industri, jumlah tenaga kerja,
dan kesehatan kondisi keuangan, dll.