Anda di halaman 1dari 24

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

BAB

ANALISA KELAYAKAN PASAR, KELAYAKAN EKONOMI DAN


FINANSIAL DAN KELAYAKAN MANAJEMEN
4.1. Analisa Kelayakan Pasar
Analisa kelayakan pasar ini diperlukan untuk mengetahui jenis industri apa yang
perlu dikembangkan di Kota Medan, khususnya di Kawasan Industri Baru,
Kecamatan Medan Labuhan ini. Untuk mengetahui hal ini, maka dapat dilihat
tabel-tabel berikut ini.
Ekspor Sumatera Utara pada tahun 2012 mencapai berat 8.695.942 ton dengan
nilai 10.393.936.000 US$. Sementara impor Sumatera Utara pada tahun 2012
mencapai 6.813.898 ton dengan nilai 5.164.751.000 US$. Data ini menunjukkan
bahwa nilai eksport Sumatera Utara lebih besar daripada nilai impornya.
Tabel 4.1. Perdagangan Luar Negeri Sumatra Utara, 2008-2012
Ekspor/Eksport

Impor/Import

Berat
Bersih

Nilai FOB

Berat
Bersih

Nilai CIF

Neraca/Bala
nce

Net Weight

FOB Value

Net Weight

CIF Value

(000 US$)

(Ton)

(000 US$)

(Ton)

(000 US$)

2008

8 520 892

9 261 977

5 880 759

3 696 065

5 565 912

2009

8 058 927

6 460 117

5 236 553

2 724 236

3 735 881

2010

7 992 103

9 147 778

6 171 734

3 576 248

5 571 530

2011

8 161 003

11 883
268

6 718 063

4 953 462

6 929 806

2012

8 695 942

10 393
936

6 813 898

5 164 751

5 229 185

Tahun/Year

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Komoditi dari sektor apa saja yang diekspor Sumatera Utara? Sektor yang
menyumbang terbesar dalam berat ekspor pada tahun 2012 adalah sektor
industri yaitu sebesar 7.541.185 ton. Dalam hal besar nilai, sektor industri juga
penyumbang terbesar pada tahun 2012 yaitu sebesar 7.644.594.000 US$.
Tabel 4.2. Ekspor Sumatra Utara Menurut Sektor, 2008-2012
Berat Bersih/Net Weight (ton)

Tahun/Year

Minyak
dan Gas
Bumi
Natural
Oil and
Gas

Agricultur
e

Pertambang
an &
Penggalian
Mining &
Quarrying

Pertanian

Industi
Industry

Jumlah
Lainnya

Total

Others

2008

1 042 467

113 811

7 364
544

71

71 8 520
892

2009

976 542

101 180

6 981
150

55

55 8 058
927

2010

1 077 691

69 662

6 844
631

119

119 7 992
103

2011

1 050 217

262 987

6 847
717

83

88 8 161
003

2012

1 020 007

134 625

7 541
185

125

125 8 695
942

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.3. Ekspor Sumatra Utara Menurut Sektor, 2008-2012 (2)


Nilai FOB/FOB Value (000 US$)

Tahun/Year

Minyak
dan Gas
Bumi
Natural
Oil and
Gas

2008

Agricultur
e

Pertambang
an &
Penggalian
Mining &
Quarrying

2 187 776

5 437

Pertanian

Industi
Industry

Jumlah
Lainnya

Total

Others

7 068
651

114

9 261 997

61

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

2009

1 444 088

3 067

5 012
880

82

6 460 117

2010

2 677 304

2 638

6 46 7
625

212

9 147 778

2011

3 951 428

9 122

7 992
544

175

11 883 268

2012

2 740 148

8 993

7 644
594

200

10 393 936

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara


Menurut kelompok barang ekonomi, ekspor Sumatera Utara pada tahun 2012
umumnya berupa barang konsumsi seberat 2.155.546 ton. Sedangkan dilihat
dari nilai harganya, pada tahun 2012, ekspor Sumatera Utara paling besar
berbentuk barang material yang mencapai nilai 7.504.912.000 US$.

Lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4. dan tabel 4.5.


Tabel 4.4. Ekspor Sumatera Utara Menurut Kelompok Barang Ekonomi,
2008-2012
Berat Bersih/Net Weight (ton)
Tahun/Year

Barang
Modal
Capital
Goods

Bahan Baku/
Penolong Raw
MaterialsGoods

Barang
Konsumsi
Consumer
Goods

Jumlah
Total

2008

48 261

6 372 850

2 099 781

8 520 892

2009

31 127

6 063 017

1 964 783

8 058 927

2010

35 535

6 042 717

1913 848

7 992 103

2011

35 878

6 066 793

2 058 333

8 161 003

2012

34 641

6 505 755

2 155 546

8 695 942

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara


Tabel 4.5. Ekspor Sumatra Utara Menurut Kelompok Barang Ekonomi,
2008-2012 (2)
Tahun/Year

Nilai FOB/FOB Value (000 US$)


Barang

Bahan Baku/

Barang
62

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Modal
Capital
Goods

Penolong Raw
MaterialsGoods

Konsumsi
Consumer
Goods

Jumlah
Total

2008

116 681

6 767 146

2 378 150

9 261 977

2009

83 006

4 441 568

1 935 543

6 460 117

2010

101 038

6 700 846

2 345 898

9 147 778

2011

100 318

8 814 355

2 968 594

11 883 268

2012

100 228

7 504 912

2 788 794

10 393 936

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara


Bila dilihat dari berat, maka negara tujuan ekspor dengan berat terbesar adalah
India yang mencapai 1.414.701 ton, kemudian Belanda dengan berat 983.796
ton. Namun bila dilihat dari besar nilainya, maka tujuan ekspor utama terbesar
adalah

India,

Jepang

dan

Cina

dengan

masing-masing

nilai

sebesar

1.365.273.000 US$, 1.069.830.000 US$ dan 1.069.830.000 US$. Lebih jelasnya


dapat dilihat pada tabel 4.6 sampai tabel 4.9.
Tabel 4.6. Ekspor Sumatra Utara Menurut Negara Tujuan Utama, 20082012
Berat Bersih/Net Weight (ton)
Tahun/Year

India
India

Jepang
Japan

Cina

Amerika
Serikat

Singapura

China

United
States

Singapore

Malaysia
Malaysia

2008

1 780
186

441 976

656 230

200 114

306 194

479 457

2009

1 676
102

395 822

794 065

223 549

391 680

378 715

2010

1 719
004

449 535

712 912

205 053

354 671

332 688

2011

1 312
912

446 450

698 724

201 604

422 304

582 900

2012

1414
701

460 309

974 220

230 760

247 031

463 756

63

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.7. Ekspor Sumatra Utara Menurut Negara Tujuan Utama, 20082012 (lanjutan)
Berat Bersih/Net Weight (ton)

Tahun/Year

Belanda
Netherlan
ds

Mesir

Italia

Egypt

Italy

Ukraina
Ukraina

Jumlah
Lainnya

Total

Other
2008

736 054

292 287

213 726

126 951

3 287
717

8 520 892

2009

653 371

324 886

227 633

243 579

2 749
525

8 058 927

2010

692 845

226 544

191 932

282 941

2 823
977

7 992 103

2011

770 241

259 890

122 114

96 210

3 247
652

8 161 003

2012

983 796

151 856

120 606

160 211

3 488
691

8 695 942

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara


Negara tujuan lainnya yang menjadi tujuan ekspor Sumatera Utara adalah
Negara-negara ASEAN, negara Timur Tengah, negara Uni Eropa, negara Asia dan
Afrika.
Tabel 4.8. Nilai Ekspor Sumatra Utara Menurut Negara Tujuan Utama,
2008-2012
Nilai FOB/FOB Value (000 US$)
Tahun/Year

2008

India

Cina

Amerika
Serikat

Singapur
a

Malaysia

India

Jepang
Japan

China

United
States

Singapor
e

Malaysia

1 540 773

1 053

718 975

612 452

300 892

318 426

64

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
721

2009

1 087 285

623 059

527 512

516 318

317 744

262 279

2010

1 528 616

1 038
553

811 678

661 003

363 172

316 621

2011

1 455 473

1 359
988

1 021 167

911 798

512 194

415 337

2012

1 365 273

1 069
830

1 069 830

828 975

303 461

379 141

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara


Tabel 4.9. Nilai Ekspor Sumatra Utara Menurut Negara Tujuan Utama,
2008-2012 (2)
Nilai FOB/FOB Value (000 US$)

Tahun/Year

Belanda
Netherlan
ds

Mesir

Italia

Egypt

Italy

Ukraina
Ukraina

Lainnya
Jumlah

Other

Total
2008

427 877

253 475

243 897

129 660

3 598 829

9 261 977

2009

249 564

210 336

174 600

168 831

2 322 588

6 460 117

2010

435 009

210 535

210 883

250 192

3 321 510

9 147 778

2011

540 401

290 505

217 962

121 625

5 036 815

11 883
268

2012

491 259

140 366

174 826

153 370

4 424 492

10 393
936

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara


Menurut pelabuhan, pada tahun 2012, ekspor Sumatera Utara terberat
menggunakan pelabuhan Belawan yaitu sebesar 7.023.327 ton,kemudian Kuala
Tanjung dengan berat 1.509.592 ton. Bila dilihat dari nilai ekspornya, maka
Pelabuhan Belawan mencapai 8.871.943.000 US$ dan Pelabuhan Kuala Tanjung
mencapai 1.458.359.000 US$.
Tabel 4.10. Ekspor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012

65

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Berat Bersih/Net Weight (ton)


Tahun/Year
Belawan

Kuala
Tanjung

Medan/
Polonia

Tanjung
Balai

Rantau
panjang

Sibolga

2008

7 008
711

1 369
435

4 436

30 744

107 438

29

2009

6 322
503

1 609
251

4 179

24 068

98 446

2010

6 052
794

1 844
280

5 410

18 887

70 689

2011

6 316
126

1 555
845

6 418

117 141

165 394

2012

7 023
327

1 509
592

7 399

20 981

132 888

1 628

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.11. Ekspor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012


(lanjutan)
Berat Bersih/Net Weight (ton)
Tahun/Year

Pulau
Tello

Tanjung
Pura

Medan
(ptt)

Kota
Pinang

Lainnya
Other

2008

95

8 520 892

2009

181

42

246

8 058 927

2010

30

7 992 103

2011

72

8 161 004

2012

126

8 695 942

Jumlah
Total

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara


66

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Tabel 4.12. Nilai Ekspor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012


Nilai FOB/FOB Value (000 US$)
Tahun/Year
Belawan

Kuala
Tanjung

Medan/
Polonia
(u)

Tanjung
Balai
Aasahan

Rantau
Panjang

Pulau Tello

2008

7 873
255

1 336
013

28 915

18 499

4 445

118

2009

5 368
997

1 043
463

28 508

15 492

2 863

36

2010

7 429
585

1 660
713

40 740

14 206

2 399

53

2011

10 057
713

1 759
552

41 900

15 797

7 973

63

2012

8 871
943

1 458
359

38 344

15 038

8 722

1 214

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.12. Nilai Ekspor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012


(lanjutan)
Nilai FOB/FOB Value (000 US$)
Tahun/Year

Kota
Pinang

Tanjung
Pura

Sibolga

Medan
(ptt)

Lainnya
Other

2008

34

695

9 261 977

2009

523

58

178

6 460 117

2010

62

20

9 147 778

2011

270

11 883 269

2012

311

10 393 936

Jumlah
Total

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

67

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Pelabuhan yang digunakan untuk impor,pada tahun 2012, juga adalah pelabuhan
Belawan dengan berat mencapai 6.061.187 ton, kemudian pelabuhan Kuala
Tanjung dengan berat 711.500 ton. Bila dilihat dari besar nilai impor, maka
Pelabuhan Belawan mencapai 4.775.625.000 US$ dan Pelabuhan Kuala Tanjung
mencapai 275.681 US$.
Tabel 4.13. Impor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012
Berat Bersih/Net Weight (ton)
Tahun/Year
Belawan

Kuala
Tanjung

Tanjung
Balai
Asahan

Medan
Polonia
(u)

Sibolga

Tanjung
Pura

2008

5 181
926

597 749

316

64 291

79

2009

4 575
343

618 982

518

39 413

512

2010

5 504
753

589 834

1 927

69 794

2011

6 084
663

578 315

1 362

52 166

119

2012

6 061
187

711 500

1 094

39 829

124

135

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.13. Impor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012


(lanjutan)
Berat Bersih/Net Weight (ton)
Tahun/Year

Pulau
Tello

Medan
(ptt)

Pangkalan
Susu

Pangkala
n
Brandan

Lainnya
Other

Jumlah
Total

2008

965

32 939

2 494

5 880 759

2009

296

1 488

5 236 553

2010

33

5 393

6 171 735

68

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

2011

41

484

911

6 718 062

2012

25

6 813 898

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.14. Nilai Impor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012


Nilai CIF/CIF Value (000 US$)
Tahun/Year
Belawan

Kuala
Tanjung

Medan
Polonia
(u)

Tanjung
Balai
Asahan

Rantau
Panjang

Sibolga

2008

3 250
449

281 101

12 534

38 668

123

2009

2 484
155

211 009

10 237

18 153

60

2010

3 284
554

228 412

33 165

27 082

2011

4 606
471

254 480

29 879

33 722

1 338

2012

4 775
625

275 681

89 421

22 410

976

395

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara

Tabel 4.15. Nilai Impor Sumatra Utara Menurut Pelabuhan, 2008-2012


(lanjutan)
Nilai CIF/CIF Value (000 US$)
Tahun/Year

2008

Pulau
Tello

Tanjung
Pura

Medan
(ptt)

Kota
Pinang

Lainnya
Other

1 946

110 721

522

Jumlah
Total
3 696 065

69

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

2009

141

479

2 724 236

2010

133

2 902

3 576 248

2011

60

7 562

19 947

4 953 462

2012

220

19

5 164 751

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara


Data ini menunjukkan bahwa sampai tahun 2012, pelabuhan Belawan masih
menjadi

pelabuhan

utama

di

Kota

Medan.

Namun

dengan

adanya

pengembangan skala besar pada pelabuhan Kuala Tanjung dan pengembangan


Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke, yang akan memanfaatkan pelabuhan
Kuala Tanjung, maka Pelabuhan Belawan tidak lagi menjadi pelabuhan utama di
Propinsi Sumatera Utara.
3.1.1.

Posisi

Pelabuhan

Belawan

Terhadap

Alur

Laut

Kepulauan

Indonesia (ALKI)
Pengembangan kawasan Industri Sei Mati menjadi salah satu usaha oleh
Pemerintah Kota Medan untuk tetap meningkatkan produk industri Kota Medan
sekaligus mempertahankan fungsi Pelabuhan Belawan. Oleh sebab

itu perlu

dilihat kembali posisi strategi Pelabuhan Belawan relatif terhadap Pelabuhan


Kuala Tanjung dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
ALKI ditetapkan sebagai konsekuensi dari diratifikasinya UNCLOS'82 dengan
kewajiban Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang diatur oleh Pasal 47-53
Konvensi Hukum Laut 1982. Pasal 47 menyatakan bahwa Negara kepulauan
dapat menarik garis pangkal lurus kepulauan (arhipelagic baselines) dan aturan
ini sudah ditransformasikan kedalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
6/1996 tentang Perairan Indonesia dan PP Nomor 37/2002 tentang Hak dan
Kewajiban Kapal dan Pesawat Udara Asing dalam Melaksanakan Hak Lintas Alur
Laut Kepulauan melalui Alur Laut Kepulauan yang Ditetapkan, dan PP Nomor
38/2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan
Indonesia. Alur laut ini merupakan jalur kapal dan pesawat dari luar negeri
masuk ke Indonesia (lihat Gambar 4.1.).
Pelabuhan Belawan dan pelabuhan Kuala Tanjung berada pada alur laut Selat
Malaka dengan jarak 140 km. Bila barang-barang impor dari Timur Tengah dan
Eropa masuk ke Indonesia, maka pelabuhan yang ditemukan terlebih dahulu
70

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

adalah pelabuhan Belawan (lihat gambar 3.4). Sehingga apabila impor Kota
Medan dan Propinsi Aceh berjumlah besar dari Timur Tengah dan Eropa, maka
barang akan berhenti di Pelabuhan Belawan. Begitu juga dengan ekspor. Untuk
mempertahankan fungsi Pelabuhan Belawan, maka Kota Medan dan Propinsi
Aceh harus meningkatkan ekspor ke negara India, Timur Tengah dan Eropa.

Gambar 4.1. Alur Laut Kepulauan Indonesia

Gambar 4.2. Posisi Pelabuhan Belawan, Kota Medan dan Pelabuhan


Kuala Tanjung, Kab.Batubara
71

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Tentu saja hal ini harus diikuti dengan peningkatan kapasitas Pelabuhan Belawan
agar dapat disinggahi oleh kapal-kapal berat.
Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa setelah pengembangan Pelabuhan Kuala
Tanjung, Pelabuhan Belawan bisa bertahan dengan cara:
1. Tingkatkan ekspor dan impor ke Myanmar, Thailand, Bangkok, India,
Eropa, Pakistan , Afganistan, dan Malaysia. Komoditas yang diekspor
adalah barang jadi berupa bahan kimia dan barang hasil industri (industri
kimia adalah industri terbanyak di Kota Medan). Barang ekspor lainnya
adalah bahan makanan dan minuman (hasil dari beberapa kabupaten di
Sumut). Untuk meningkatkan industri Kota Medan, maka penambahan
industri kemasan dan turunan bidang bahan makanan dan minuman
diperlukan karena ekspor bahan makanan selama ini tinggi (bukan
makanan jadi). Komoditas seperti CPO akan dipusatkan di Pelabuhan Kuala
Tanjung.
2. Tingkatkan Ekspor impor bahan baku dan barang jadi dari Kota Medan,
Binjai, Deli serdang, sampai Aceh.
4.2. Analisa Kelayakan Finansial
Biaya

pengembangan

kawasan

industri

Baru

Medan

terdiri

atas

biaya

penimbunan, pembangunan fasilitas jalan, instalasi listrik, air dan pembuatan


pondasi tiap kavling. Dalam penyiapan kawasan industri baru Medan ini,
pemerintah hanya bertanggung jawab sampai pada tersedianya kavling matang.
Pembangunan bangunan pabrik, perumahan dan komersil merupakan tanggung
jawab pihak lain misalnya investor atau pengelola kawasan.
Tabel..Biaya Investasi Kawasan Industri Baru (KIB) Medan
Penimbunan

161,950,140,000.00

Pembuatan jalan

41,294,251,584.00

Pondasi

1,525,527,176,880.00

Instalasi listrik

1,602,707,400.00

Instalasi air

955,703,000.00

JUMLAH

1,731,329,978,864.00

72

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Tabel..Rencana Investasi KIB Medan


Tahun
ke

Tahap investasi

Harga sekarang

Tahun

Investasi tahap 1 (40%)

692,531,991,545
.60

2015

Investasi tahap 2 (30%)

519,398,993,659
.20

2019

Investasi tahap 3 (30%)

519,398,993,659
.20

2022

JUMLAH

1,731,329,978,8
64.00

Komponen biaya terdiri dari biaya investasi dan biaya pemeliharaan. Komponen
manfaat terdiri dari manfaat penyerapan tenaga kerja dan kontirbusi kawasan
industri terhadap PDRB Kota Medan.
Penyerapan tenaga kerja dihitung dari besar tenaga kerja yang dapat masuk
kedalam kawasan industri tersebut. Menggunakan standar Permen Perindustrian
No 35 tahun 2010, disebutkan bahwa penyerapan tenaga kerja di kawasan
industri adalah 90-110 TK/ha. Itu artinya pada kawasan 93 ha, maka penyerapan
tenaga kerja mencapai 10.340 jiwa. Keuntungan penyerapan tenaga kerja dapat
dihitung dari berapa besar penghasilan mereka setelah bekerja di kawasan
industri.

Dengan

penghasilan

ini,

mereka

dianggap

dapat

memperbaiki

perekonomian rumah tangga termasuk perekonomian Kota Medan. Lebih


jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

TabelManfaat Penyerapan Tenaga Kerja di KIB Medan


kompos
isi
tenaga
kerja
5%
10%
20%

gaji dan
tunjangan (Rp)
15000000
10000000
6000000

gaji setahun
(Rp)
180000000
120000000
72000000

jumlah TK
(jiwa)

Keuntungan
penyerapan TK
(Rp)

93,060,000,000.
517 00
124,080,000,000
1034 .00
2068
148,896,000,000

73

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
.00

25%
40%

4000000
2000000

JUMLA
H

48000000

124,080,000,000
2585 .00

24000000

99,264,000,000.
4136 00
496,320,000,000
10340 .00

Penyerapan tenaga kerja mencapai 100% pada tahun ke 10. Selanjutnya setelah
100%, maka tiap 5 tahun jumlah pendapatan tenaga kerja bertambah 10%
karena dikaitkan dengan inflasi.
Industri pengolahan memberi manfaat besar bagi PDRB Kota Medan. Pada tahun
2012, kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 14567460,19 (dalam
jutaan rupiah). Pertambahan konstribusi sektor industri ini mencapai 7% tiap
tahunnya. Untuk kawasan industri ini, diasumsikan pada 10 tahun pertama
pembangunannya, kontribusinya mencapai 2%, selanjutnya pada tahun-tahun
berikutnya kontribusinya meningkat 0.5% tiap tahunnya. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel..Tambahan PDRB oleh KIB Medan
Tahun persen
Besar tambahan PDRB
0
0
0
1

0.50% 72,837,300,950.00

0.50% 72,837,300,950.00

0.50% 72,837,300,950.00

4
5

0.50% 72,837,300,950.00
0.50% 72,837,300,950.00

0.50% 72,837,300,950.00

1% 145,674,601,900.00

1% 145,674,601,900.00

1% 145,674,601,900.00

10

2% 291,349,203,800.00

11

0.5% 292,805,949,819.00

74

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
12

0.5% 294,269,979,568.10

13

0.5% 295,741,329,465.94

14

0.5% 297,220,036,113.27

15

0.5% 298,706,136,293.83

16

0.5% 300,199,666,975.30

17

0.5% 301,700,665,310.18

18

0.5% 303,209,168,636.73

19

0.5% 304,725,214,479.91

20

0.5% 306,248,840,552.31

Dari data-data di atas dapat dihitung NPV untuk KIB dengan discount rate
sebesar 16%. Tabel..menunjukkan bahwa besar NPV pada tingkat discount rate
16%

adalah Rp

231,053.44 (dalam jutaan rupiah), yang artinya positif

sehingga proyek ini dapat dilaksanakan.


Untuk menghitung IRR, diperlukan perhitungan NPV pada tingkat discount rate
yang lebih tinggi. Pada studi ini dicoba discount rate 24%, yang menghasilkan
NPV sebesar -303146.89 (dalam jutaan rupiah).

Menggunakan rumus berikut:

NPVrr
IRR = rr +
x (rt rr)
TPVrr - TPVrt
Dimana:
rr
= tingkat discount rate(r) lebih rendah
rt
= tingkat discount rate(r) lebih tinggi
TPV = Total Present Value
NPV = Net Present Value

IRR = 0.16 + 231053436123.63/(231053436123.63+303146882076.91)(0.240.16)

75

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

=0.1946 atau 19.46%

Karena IRR lebih besar dari discount rate, maka proyek layak dilaksanakan. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

76

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
TabelPerhitungan NPV Pada Discount Rate 16%

Tahu
n

Biaya

Manfaat

Present Value

Investasi

OM

Total cost

Penyerapan TK

Tambahan PDRB

Total Manfaat

Cost

Benefit

Benefit-Cost

692,531,991,545.
60

692,531,991,545.6
0

99,264,000,000.00

99,264,000,000
.00

692,531,991,54
5.60

99,264,000,000
.00

(593,267,991,54
5.60)

34,626,599,577.
28

34,626,599,577.28

99,264,000,000.00

72,837,300,950.
00

172,101,300,95
0.00

0.86206
9

29,850,516,876
.97

148,363,190,47
4.14

118,512,673,597
.17

34,626,599,577.
28

34,626,599,577.28

99,264,000,000.00

72,837,300,950.
00

172,101,300,95
0.00

0.74316
3

25,733,204,204
.28

127,899,302,13
2.88

102,166,097,928
.60

34,626,599,577.
28

34,626,599,577.28

99,264,000,000.00

72,837,300,950.
00

172,101,300,95
0.00

0.64065
8

22,183,796,727
.83

110,258,019,08
0.07

88,074,222,352.
24

60,596,549,260.
24

579,995,542,919.4
4

138,969,600,000.0
0

72,837,300,950.
00

211,806,900,95
0.00

0.55229
1

320,326,375,16
4.76

116,979,065,86
4.34

(203,347,309,30
0.42)

60,596,549,260.
24

60,596,549,260.24

138,969,600,000.0
0

72,837,300,950.
00

211,806,900,95
0.00

0.47611
3

28,850,805,791
.99

100,844,022,29
6.84

71,993,216,504.
85

60,596,549,260.
24

60,596,549,260.24

138,969,600,000.0
0

72,837,300,950.
00

211,806,900,95
0.00

0.41044
2

24,871,384,303
.44

86,934,501,980
.04

62,063,117,676.
60

86,566,498,943.
20

605,965,492,602.4
0

194,557,440,000.0
0

145,674,601,900
.00

340,232,041,90
0.00

0.35383

214,408,485,37
4.47

120,384,143,43
7.53

(94,024,341,936.
94)

86,566,498,943.
20

86,566,498,943.20

194,557,440,000.0
0

145,674,601,900
.00

340,232,041,90
0.00

0.30502
5

26,404,985,883
.55

103,779,433,99
7.87

77,374,448,114.
32

86,566,498,943.
20

86,566,498,943.20

194,557,440,000.0
0

145,674,601,900
.00

340,232,041,90
0.00

0.26295
3

22,762,918,865
.13

89,465,029,308
.51

66,702,110,443.
38

10

86,566,498,943.
20

86,566,498,943.20

194,557,440,000.0
0

291,349,203,800
.00

485,906,643,80
0.00

0.22668
4

19,623,205,918
.22

110,147,068,95
5.33

90,523,863,037.
11

11

90,894,823,890.
36

90,894,823,890.36

194,557,440,000.0
0

292,805,949,819
.00

487,363,389,81
9.00

0.19541
7

17,762,384,667
.35

95,239,042,579
.50

77,476,657,912.
15

95,439,565,084.
88

95,439,565,084.88

214,013,184,000.0
0

294,269,979,568
.10

508,283,163,56
8.10

16,078,020,604
.07

85,626,827,503
.68

69,548,806,899.
61

100,211,543,339

100,211,543,339.1

214,013,184,000.0

295,741,329,465

509,754,513,46

0.16846
3
0.14522
7

14,553,380,719

74,029,909,735

59,476,529,015.

12
13

519,398,993,659.
20

519,398,993,659.
20

df 16%

60

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

.12

.94

5.94

.20

.01

80

14

105,222,120,506
.08

105,222,120,506.0
8

214,013,184,000.0
0

297,220,036,113
.27

511,233,220,11
3.27

0.12519
5

13,173,318,754
.45

64,004,014,878
.47

50,830,696,124.
02

15

110,483,226,531
.38

110,483,226,531.3
8

214,013,184,000.0
0

298,706,136,293
.83

512,719,320,29
3.83

0.10792
7

11,924,124,734
.63

55,336,265,250
.20

43,412,140,515.
57

16

116,007,387,857
.95

116,007,387,857.9
5

214,013,184,000.0
0

300,199,666,975
.30

514,212,850,97
5.30

0.09304
1

10,793,388,768
.42

47,842,635,824
.95

37,049,247,056.
54

17

121,807,757,250
.85

121,807,757,250.8
5

235,414,502,400.0
0

301,700,665,310
.18

537,115,167,71
0.18

0.08020
7

9,769,877,764.
51

43,080,585,772
.45

33,310,708,007.
94

18

127,898,145,113
.39

127,898,145,113.3
9

235,414,502,400.0
0

303,209,168,636
.73

538,623,671,03
6.73

0.06914
4

8,843,423,838.
57

37,242,740,371
.57

28,399,316,533.
00

19

134,293,052,369
.06

134,293,052,369.0
6

235,414,502,400.0
0

304,725,214,479
.91

540,139,716,87
9.91

0.05960
7

8,004,823,302.
15

32,196,177,805
.36

24,191,354,503.
21

20

141,007,704,987
.51

141,007,704,987.5
1

235,414,502,400.0
0

306,248,840,552
.31

541,663,342,95
2.31

0.05138
5

7,245,745,230.
40

27,833,617,914
.89

20,587,872,684.
49

NPV

231,053,436,123
.63

Sumber: Analisis, 2014

Catatan:
inflasi kota medan tahun 2013 sampai 10,09 %
UMR Sumut 1.625.000
TabelPerhitungan NPV Pada Discount Rate 24%

61

Draft Laporan Akhir

Tahu
n

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

Biaya

df
24
%

Investasi

OM

Total cost

Manfaat
Penyerapan
TK

692,531,991,5
45.60

692,531,991,
545.60

99,264,000,0
00.00

99,264,000,0
00.00

34,626,599,57
7.28

34,626,599,5
77.28

99,264,000,0
00.00

72,837,300,950.
00

34,626,599,57
7.28

34,626,599,5
77.28

99,264,000,0
00.00

34,626,599,57
7.28

34,626,599,5
77.28

60,596,549,26
0.24

5
6

Cost

Benefit

Benefit-Cost

1.0
0

692,531,991,
545.60

99,264,000,0
00.00

(593,267,991,5
45.60)

172,101,300,
950.00

0.8
1

27,924,677,0
78.45

138,791,371,
733.87

89,408,624,72
2.11

72,837,300,950.
00

172,101,300,
950.00

0.6
5

22,519,900,8
69.72

111,928,525,
591.83

89,408,624,72
2.11

99,264,000,0
00.00

72,837,300,950.
00

172,101,300,
950.00

0.5
2

18,161,210,3
78.81

90,264,939,9
93.41

(155,734,074,5
57.39)

579,995,542,
919.44

138,969,600,
000.00

72,837,300,950.
00

211,806,900,
950.00

0.4
2

245,322,801,
487.90

89,588,726,9
30.51

(155,734,074,5
57.39)

60,596,549,26
0.24

60,596,549,2
60.24

138,969,600,
000.00

72,837,300,950.
00

211,806,900,
950.00

0.3
4

20,669,951,9
79.00

72,248,973,3
31.06

41,595,984,96
1.34

60,596,549,26
0.24

60,596,549,2
60.24

138,969,600,
000.00

72,837,300,950.
00

211,806,900,
950.00

0.2
8

16,669,316,1
12.10

58,265,301,0
73.43

41,595,984,96
1.34

86,566,498,94
3.20

605,965,492,
602.40

194,557,440,
000.00

145,674,601,90
0.00

340,232,041,
900.00

0.2
2

134,429,968,
645.94

75,478,526,8
85.31

45,382,456,16
9.50

86,566,498,94
3.20

86,566,498,9
43.20

194,557,440,
000.00

145,674,601,90
0.00

340,232,041,
900.00

0.1
8

15,487,323,5
76.72

60,869,779,7
46.22

45,382,456,16
9.50

86,566,498,94
3.20

86,566,498,9
43.20

194,557,440,
000.00

145,674,601,90
0.00

340,232,041,
900.00

0.1
4

12,489,777,0
78.00

49,088,532,0
53.40

46,465,019,04
6.96

10

86,566,498,94
3.20

86,566,498,9
43.20

194,557,440,
000.00

291,349,203,80
0.00

485,906,643,
800.00

0.1
2

10,072,400,8
69.36

56,537,419,9
16.31

46,465,019,04
6.96

11

90,894,823,89
0.36

90,894,823,8
90.36

194,557,440,
000.00

292,805,949,81
9.00

487,363,389,
819.00

0.0
9

8,529,049,12
3.24

45,731,386,1
74.98

31,241,029,20
9.26

12

95,439,565,08
4.88

95,439,565,0
84.88

214,013,184,
000.00

294,269,979,56
8.10

508,283,163,
568.10

0.0
8

7,222,178,69
3.07

38,463,207,9
02.33

31,241,029,20
9.26

519,398,993,6
59.20

519,398,993,6
59.20

Tambahan PDRB

Total Manfaat

Present Value

62

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

13

100,211,543,3
39.12

100,211,543,
339.12

214,013,184,
000.00

295,741,329,46
5.94

509,754,513,
465.94

0.0
6

6,115,554,53
8.49

31,108,507,3
08.30

19,981,786,49
7.75

14

105,222,120,5
06.08

105,222,120,
506.08

214,013,184,
000.00

297,220,036,11
3.27

511,233,220,
113.27

0.0
5

5,178,493,76
2.43

25,160,280,2
60.17

19,981,786,49
7.75

15

110,483,226,5
31.38

110,483,226,
531.38

214,013,184,
000.00

298,706,136,29
3.83

512,719,320,
293.83

0.0
4

4,385,014,87
9.48

20,349,531,0
47.09

12,745,599,02
1.02

16

116,007,387,8
57.95

116,007,387,
857.95

214,013,184,
000.00

300,199,666,97
5.30

514,212,850,
975.30

0.0
3

3,713,117,43
8.27

16,458,716,4
59.29

12,745,599,02
1.02

17

121,807,757,2
50.85

121,807,757,
250.85

235,414,502,
400.00

301,700,665,31
0.18

537,115,167,
710.18

0.0
3

3,144,172,02
4.34

13,864,326,2
32.39

8,549,906,422.
59

18

127,898,145,1
13.39

127,898,145,
113.39

235,414,502,
400.00

303,209,168,63
6.73

538,623,671,
036.73

0.0
2

2,662,403,73
0.29

11,212,310,1
52.87

8,549,906,422.
59

19

134,293,052,3
69.06

134,293,052,
369.06

235,414,502,
400.00

304,725,214,47
9.91

540,139,716,
879.91

0.0
2

2,254,454,77
1.61

9,067,636,34
1.39

5,424,223,241.
21

20

141,007,704,9
87.51

141,007,704,
987.51

235,414,502,
400.00

306,248,840,55
2.31

541,663,342,
952.31

0.0
1

1,909,014,12
1.12

7,333,237,36
2.33

5,424,223,241.
21

NPV

(303,146,882,0
76.91)

63

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

4.3. Analisa Kelayakan Ekonomi


Pembangunan kawasan industri membutuhkan investasi yang begitu besar. Oleh
sebab itu, dalam perwujudan pembangunannya, seringkali pemerintah tidak bisa
menanggung biaya sendiri. Ada beberapa cara pembiayaan untuk pembangunan
kawasan industri, yaitu dibiayai oleh pemerintah sendiri, diserahkan seluruhnya
pembiayaan kepada swasta atau alternative ketiga, yaitu kerjasama pembiayaan
antara pemerintah dan swasta (Public Private Partnership).
Pada tabel berikut akan dijelaskan mengenai apa saja biaya yang harus
ditanggung penanggung biaya dan apa saja manfaat yang didapat pada tiga
alternative tersebut.
TabelTiga Alternatif Pola Investasi (Pembiayaan) Kawasan Industri
Penanggung biaya

Biaya

Swasta

Biaya investasi
dan sarana
prasarana
Biaya investasi
dan biaya sarana
prasarana
Share biaya
investasi dan
sarana prasarana

Pemerintah
PPP

Manfaat bagi
pemerintah
PPN,PPh,
PPN, PPh, biaya
sewa prasarana,
sewa kavling
PPN, PPh,sewa
sarana prasarana,
sewa kavling,
share keuntungan
saham

Keterangan
Pemerintah tetap
menyediakan
prasarana
Swasta tidak ikut
berinvestasi

Yang termasuk ke dalam biaya investasi dan sarana prasarana adalah:


1. Penimbunan
2. Pembuatan jalan
3. Pembuatan pondasi
4. Instalasi Listrik
5. Instalasi air
6. Pembangunan gedung pabrik, perumahan dan gedung komersial.

Apabila pembiayaan seluruhnya ditanggung oleh pihak swasta, maka yang harus
dibiayai oleh mereka adalah biaya investasi dan sarana prasarana. Keuntungan

60

Draft Laporan Akhir


yang

didapat

oleh

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan
pemerintah

hanya

berupa

pajak

berupa

PPn

(Pajak

Pertambahan Nilai) dan PPh (Pajak penghasilan).


Apabila pembiayaan seluruhnya ditanggung oleh pemerintah, maka yang harus
dibiayai

oleh

pemeritah

adalah

biaya

investasi

dan

sarana

prasarana.

Keuntungan yang didapat oleh pemerintah adalah PPn,PPh, biaya sewa sarana
prasarana dan biaya sewa kavling (bangunan).
Alternative ketiga adalah kerjasama pemerintah dan swasta. Maka pemerintah
dan swasta menanggung biaya investasi dan sarana prasarana bersama. Pada
alternative ini, manfaat bagi pemerintah adalah PPn, PPh, sewa sebagian sarana
prasarana (atau sewa setelah penggunaan pada tahun tertentu), sewa sebagian
kavling dan bangunan (atau sewa setelah penggunaan pada tahun tertentu) dan
berupa share keuntungan saham.
Pola investasi kerjasama pemerintah-swasta sebagaimana yang diatur pada
Peraturan Presiden No 67 tahun 2005, merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk menarik minat investor mengembangkan infrastruktur. Jenis infrastruktur
yang dapat dikerjasamakan dengan Badan Usaha mencakup:
a. Infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai atau danau,
bandar udara,jaringan rel dan stasiun kereta api;
b. Infrastruktur jalan, meliputi jalan told an jembatan tol;
c. Infrastruktur pengairan, meliputi saluran pembawa air baku;
d. Infrastruktur air minum yang meliputi bangunan pengambilan air baku,
jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum;
e. Infrastruktur air limbah yang meliputi instalasi pengolah air limbah,
jaringan pengumpul dan jaringan utama,dan sarana persampahan yang
meliptui pengangkut dan tempat pembuangan;
f.

Infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan telekomunikasi;

g. Infrastruktur ketenagalistrikan,meliputi pembangkit, transmisi atau


distribusi tenaga listrik; dan
h. Infrastruktur minyak dan gas bumi meliputi pengolahan, penyimpanan,
pengangkutan, transmisi atau distribusi minyak dan gas bumi.

61

Draft Laporan Akhir

Studi Kelayakan Pembangunan


Kawasan Industri Baru Kota Medan

3.4. Analisa Kelayakan Manajemen


Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2009 tentang Kawasan
Industri, bahwa pengelolaan Kawasan Industri dapat dilakukan oleh suatu
lembaga berbadan hukum yaitu Perusahaan Kawasan Industri yang dapat
berbentuk:

BUMN, BUMD
Koperasi
Badan Usaha Swasta

Dalam implementasinya, perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki izin


usaha kawasan industri, karena alasan tertentu, dapat menunjuk pihak lain
untuk melakukan pengelolaan Kawasan Industri. Namun demikian, apabila
dilakukan penunjukkan kepada pihak lain, maka wajib memberitahukan kepada
pemberi izin usaha Kawasan Industri. Pada prinsipnya penunjukkan pengelolaan
Kawasan Industri kepada pihak lain, tidak mengurangi tanggung jawann
perusahaan Kawasan Industri yang bersangkutan.
Kewajiban Perusahaan Kawasan Industri:
1. Perusahaan Kawasan Industri wajib menyediakan lahan bagi kegiatan
usaha mikro, kecil dan menengah.
2. Kawasan industri wajib memiliki tata tertik kawasan industri.
3. Tata tertib Kawasan Industri yang dimaksud paling sedikit memuat
informasi mengenai:
a. Hak dan kewajiban masing-masing pihak
b. Ketentuan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup sesuai hasil studi AMDAL, RKL dan RPL;
c. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait; dan
d. Ketentuan lain yang ditetapkan oleh pengelola kawasan industri
4. Perusahaan Kawasan Industri wajib memfasilitasi perizinan dan hubungan
industrial bagi perusahaan industri yang berada di kawasan industri
5. Perusahaan Kawasan Industri wajib memenuhi Pedoman Teknis Kawasan
Industri

62

Anda mungkin juga menyukai