Anda di halaman 1dari 7

BAB III METODOLOGI PEKERJAAN

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, konsultan dapat memilih bermacammacam metodologi. Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi
strategi, domain, dan teknik yang dipakai untuk mengembangkan teori (induksi)
atau menguji teori (deduksi).(Buckley,1976)
Metodologi yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta
desain pekerjaan yang dilakukan.
Dalam melaksanakan pekerjaan feasibility study area perumahan sei mangkei konsultan
menggunakan metodologi yang disesuaikan dengan lingkup dan kerangka kerja yang
telah ditetapkan di dalam Kerangka Acuan Kerja.

3.1. METODE SURVEY


Metode survei adalah metode yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta.
Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan
hal-hal

yang

telah

dikerjakan

orang

terhadap

dalam menangani masalah serupa

sehingga hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan


keputusan di masa datang. Pekerjaan dilakukan dalam waktu yang bersamaan
terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan
menggunakan sample. Metode Survey merupakan metode yang dikategorikan
sebagai metode umum dengan menggunakan kuesioner dan wawancara ataupun
dengan lisan maupun tulisan dalam mendapatkan data yang dibutuhkan.

3.2

PERSIAPAN

Persiapan merupakan rangkaian sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan


data. Dalam tahap persiapan disusun hal hal yang harus dilakukan dengan
tujuan untuk efektifitas waktu dan pekerjaan ini, tahap persiapan ini meliputi
kegiatan antara lain :
Survey lokasi untuk mendapat gambaran umum proyek
Menentukan kebutuhan data
17

Studi pustaka terhadap materi desain


Mendata narasumber dari instansi terkait
Pengadaan persyaratan administrasi untuk perencanaan data
3.3

METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan
penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metodologi
ilmiah,

karena

pada

umunya

data

yang

dikumpulkan

akan digunakan.

Dalam proses ini, diperlukan analisa yang teliti, semakin rumit permasalahan yang
dihadapi maka semakin kompleks pula analisis yang akan dilakukan.
dapat

melakukan

analisis

yang

baik,

diperlukan

data

Untuk

/ informasi, teori

konsep dasar dan alat bantu memadai, sehingga kebutuhan data sangat mutlak
diperlukan.
3.3.1

Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari
responden ( Supramono,1995 ). Sumber data primer dalam pekerjaan ini adalah
dengan melakukan tinjuan lokasi. Tinjauan lokasi dilakukan dengan maksut untuk
lebih memahami dan melihat secara langsung dengan lebih dekat kondisi dari
daerah yang akan dibangun perumahan tersebut. Dengan dilakukan tinjauan
langsung ini konsultan akan dapat lebih memahami kemungkinan timbulnya
masalah masalah yang akan terjadi dalam melaksanakan pekerjaan ini. Selain itu
tinjauan lokasi juga dimaksutkan untuk melihat dan menganalisa sumber sumber
daya yang ada dilapangan untuk kemudian digunakan seoptimal mungkin untuk
dijadikan sebagai factor penunjang dalam pekerjaan ini.
Konsultan juga melakukan kegiatan dokumentasi untuk melengkapi data data
primer yang dibutuhkan. Dokumentasi dilakukan secara bersamaan dengan
peninjauan lokasi dilapangan. Dokumentasi diperlukan untuk lebih memperjelas
dan memperoleh gambaran yang lebih faktual dalam memahami pekerjaan
tersebut.
3.3.2

Data Sekunder
18

Merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yaitu diolah dan
disajikan oleh pihak lain ( Supramono,1995 ). meliputi :
1. Peta Lokasi
Peta lokasi merupakan dokumen yang menunjukkan batas batas dari
wilayah yang akan dijadikan proyek perumahan Sei Mangkei tersebut
dalam peta lokasi. Dalam peta lokasi kita juga dapat melihat kondisi alam
dan juga tata letak ruang yang telah ada.
2. Daftar Rencana Industri
Memuat data tentang kemungkinan seberapa banyak perusahaan atau
industri yang dapat di tamping di kawasan Sei Mangkei tersebut. Ini
diperlukan untuk mengetahui pasar yang ada yang akan menjadi pangsa
pasar perumahan yang akan dibangun.
3. Basic Designe
Basic Design sebagai acuan tata guna lahan yang sudah menjadi program pada
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
4. Peraturan Peraturan
Peraturan merupakan dasar ataupun landasan hukum bagi konsultan dalam
melakukan pekerjaan ini yaitu :
Undang-undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Undang-undang No 26 Tahun 2007, Tentang Penataan-Ruang.
Undang-undang No 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2005 Tentang Bangunan dan Gedung
Peraturan Pemerintah No16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.
Permen Perumahan Rakyat No 1 Tahun 2009 Tentang Acuan Penyelenggaraan
Peningkatan Kualitas Perumahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/PERMEN/M/2008
tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan Dan Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34/PERMEN/M/2006
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas (PSU) Kawasan Perumahan;
19

3.4. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lingkup kegiatan untuk pekerjaan

Feasibility Study Area Perumahan Kawasan

Ekonomi Khusus Sei Mangkei dibagi menjadi 3 tahap yaitu :


1. Tahap Pendahuluan.
2. Tahap Antara
3. Tahap Laporan akhir.
3.4.1

Tahap Pendahuluan

Dalam tahap pendahuluan ini yang pertama kali harus dilakukan adalah penyamaan
teknis substansi antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Penyatuan persepsi ini
dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan beberapa personal dari
stakeholders terkait, yang menyangkut definisi/batasan dan ruang lingkup kajian dan
untuk tujuan apa kegiatan ini perlu dilaksanakan.
Sebagai fokus inti dari hasil penyamaan persepsi ini adalah mengarahkan kajian pada
2 pokok objek telaahan, yaitu : Bagaimana menjadikan Kawasan Sei Mangkei
sebagai kawasan terpadu unggulan, dengan fokus pada kawasn Perumahan yang
dapat dijadikan sebagai motor penggerak pertumbuhan Kawasan Ekonomi Khusus
Sei Mangkei dengan memanfaatkan potensi pengembangan dan pasar yang besar
dengan pengelolaan berstandar internasional yang memperhatikan aspek kualitas,
kuantitas dan

kontinyuitas.

Pada

pengembangan

Perumahan

pengembangan

Perumahan di

ini

tahapan
dapat

KAWASAN

selanjutnya

dijadikan

diharapakan

proyek

EKONOMI

program

percontohan

KHUSUS

bagi

LAINNYA di

Indonesia.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah koordinasi antara tim leader, tenaga
ahli dan tenaga pendukung lainnya. Koordinasi dilakukan dengan melakukan
pertemuan/rapat antara ketua dan seluruh anggota tim dalam menjalankan pekerjaan
ini. Koordinasi ini menjadikan tim dapat bekerja lebih efektif dan efisien karena sudah
20

terbentuknya suatu sistem komunikasi yang baik sehingga tidak terjadi salah
pengertian dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Penyusunan rencana kerja menjadi keharusan dalam tahap pendahuluan ini. Dengan
rencana kerja elaksanaan pekerjaan akan menjadi lebih terstruktur dan terencana
sehingga tujuan akhir yang akan dicapai dapat terlaksana dengan lebih optimal.
Metodologi dan pendekatan yang dilakukan dalam pekerjaan ini merupakan factor
penting dalam

mendapatkan sumber data yang lebih akurat dan efektif. Dengan

metode survey yang dilakukan oleh konsultan diharapkan data data yang diperoleh
baik itu data primer maupun sekunder adalah memang data yang dibutuhkan dan
akurat informasi yang terdapat di dalamnya.
Faktor faktor strategis yang dapat menjadi pendorong dalam pekerjaan ini juga
harus digali dalam tahap ini. Sehingga factor teersebut dapat digunakan semaksimal
mungkin dari mulai awal pekerjaan sebagai salah satu kekuatan dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
3.4.2. Tahap Antara
Dalam tahap antara ini program program kerja yang telah disusun mulai
dilaksanakan. Program kerja itu diantaranya dalah survey. Survey yang dilakukan
adalah melakukan observasi/wawancara kepada calon pengguna dari perumahan
tersebut. Dari wawancara tersebut diharapkan akan didapatkan berbagai informasi
mengenai standart design rumah yang diinginkan, tata lokasi dan berbagai prasarana
pendukung yang dibutuhkan. Sehingga partisipasi aktif dari calon penghuni
perumahan tersebut dapat terlaksana.
Survey pengumpulan data sekunder juga harus dilakukan. Data data mengenai peta
wilayah, peraturan peraturan daerah, struktur tanah dan data lainnya harus
dikumpulkan dari instansi-instansi dan perusahaan yang terkait dalam pekerjan
tersebut. Data ini diperlukan mengingat kompleksnya lingkup kerja yang akan
dilaksanakan.
Selain pekerjaan survey identifikasi/perumusan masalah juga harus dilakukan atas
berbagai bidang yang terkait dengan pekerjaan ini.
21

Identifikasi tanah meliputi

masalah penggunaan perpetakan

yang telah ada, berapa luas masing masing

petak untuk setiap jenis bangunan dan juga system perpetakan yang dilakukan dalam
pekerjaan ini. Status tanah juga harus diperhatikan baikkepemililikannya maupun hak
guna dari tanah tersebut.
Identifikasi bagunan juga perlu dilakukan (jika ada). Indentifikasi ini membahas
mengenai penggunaan bangunan, dan juga tata kelola kepadatan bangunan (massa)
dalam suatu wilayah.
Identifikasi jaringan jalan merumuskan masalah masalah mengenai system lalu
lintas jalan yang berlaku didalam area perumahan (jika ada), seperti :fungsi dari
setiap jalan yang ada baik jalan arteri maupun setapak, pengelolaan jalan baik jalan
Negara, jalan propinsi atau jalan desa, system lalu lisntas bagi kendaraan roda dua,
roda empat maupun pejalan kaki yang menggunakan fasilitan jalan tersebut.
Identifikasi status sosial ekonomi penghuninya dengan melakukan survey baik
dengan melakukan sampling maupun wawancara kepada penghuni maupun calon
penhuni. Ini dilakukan untuk bisa mendapatkan informasi mengenai jenis kelamin,
pekerjaan, sosial ekonomi yang berlaku di dalam lingkungan pekerjaan ini. Data
data ini akan disajikan dalam bentuk table, angka angka dan diangram sehingga
akan mempermudah pengguna dalam membaca dan menganalisis data tersebut.
Fasilitas fasilitas pendukung juga harus dipersiapkan seperti fasilitas pendidikan,
kesehatan, peribadatan, perdagangan, olah raga dan rekreasi, bangunan-bangunan
umum, fasilitas umum dan sosial lainnya serta ruang terbuka hijau. Kesemuanya harus
diidentifikasi mengenai jenis, intensitas dan skala pelayanannya.
Setelah seluruh proses survey dan identifikasi selesai dilaksanakan maka pada tahap
berikutnya adalah analisa data. Dalam analisa Data ada beberapa aspek yang akan
dianalisis yaitu : Aspek Pasar, Aspek Keuangan, Aspek Menejemen, Aspek Hukum
dan Aspek Ekonomi dan Sosial. Masalah ini akan dibahas lebih detail dalam bab IV
3.4.3. Tahap Laporan Akhir

22

Sebelum memasuki tahap ini konsultan telah menyelesaikan seluruh proses


pengumpulan data dan system analisa data. Hasil dari analisa data yang dilakukan
adalah suatu konsep feasibility perumahan yang didasarkan dari berbagai data yang
telah dikumpulkan dan telah diuji dengan system analisa data yang disesuaikan
dengan kondisi dan keadaan dari kawasan perumahan Sei Mangkei di lapangan.
Konsep yang dihasilkan kemudian akan dirumuskan disesuaikan dengan kesepakatan
teknis dan masukan dari diskusi diskusi yang telah dilakukan pada forum-forum
terdahulu. Dan akhirnya laporan akhir feasibility study perumahan KEK Sei Mangkei
disiapkan.

23

Anda mungkin juga menyukai