Anda di halaman 1dari 9

Jaminan berusaha masyarakat dan pengentasan kemiskinan

Perkembangan Tingkat Kemiksinan (Po) Kabupaten Bengkalis (sumber: BPS)

Jaminan ini merupakan fokus kebijakan terhadap Misi I yaitu:


Menanggulangi Kemiskinan Dan Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan,
Perekonomian

Perdesaan

Serta

Kelompok

Masyarakat

Minoritas

Dan

Terpinggirkan . Pada pelaksanaan jaminan dari misi tersebut, indikator


penting yang menjadi acuan adalah tingkat kemiskinan. Dimana hingga
tahun 2013, pencapaian penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten
Bengkalis

berdasarkan

menunjukkan

perhitungan

keberhasilan

yang

BPS

nyata,

Kabupaten
hal

ini

Bengkalis

dapat

dilihat

telah
dari

perbandingan antara upaya pencapaian dan target RPJMD 2010-2015. Begitu


juga, jika dibandingkan dengan pencapaian secara nasional dan Provinsi Riau
pada rentang tahun tersebut.
Keberhasilan pencapaian ini tak lepas dari dukungan beberapa program
strategis pemberdayaan yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten
Bengkalis semenjak tahun 2011. Diantaranya Program Usaha Ekonomi
Desa/Kelurahan-Simpan

Pinjam

(UED/K-SP)

yang

telah

dianggarkan

semenjak tahun 2011 yang hingga tahun 2014 telah menggelontorkan sebesar
Rp. 403.000.000.000,- kepada pengelola usaha ekonomi di perdesaan dan

kelurahan dengan maksud memberikan peluang permodalan kepada sektor


mikro dan kecil di perdesaan dan kelurahan. Selanjutnya, Program Penguatan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang mulai dicanangkan pada tahun 2012
telah

menggelontorkan

anggaran

kepada

OMS

(Organisasi

Masyarakat

Swadaya) Rp. 249.000.000.000,- sedengan tahun 2014.


Program

UED/K-SP

telah

berhasil

menggulirkan

dana

melalui

pengelolaannya hingga tahun 2014 sebesar Rp. 476.406.434.000,- dengan


total pemanfaat sebanyak 39.634 orang dari berbagai sektor usaha mikro dan
kecil yang didominasi oleh sektor perkebunan rakyat dengan lahan dibawah >
1 Ha. Sementara PPIP sedengan tahun 2014 telah dapat meningkatkan
keswadayaan masyarakat dalam membangun desanya dengan berbagai
kegiatan infrastruktur antara lain semenisasi jalan lingkungan sepanjang
158.220 meter (158,22 Km), box culvert/dwiker/jembatan kayu sebanyak
1.060 unit, body jalan baru sepanjang 463.820 meter (46,3 Km) dan banyak
lagi seperti yang tergambarkan pada tabel berikut ini:
Perkembangan pekerjaan dan keswadaayan Inbup-PPIP sedengan tahun 2014

Sumber: BPM-PD Kab. Bengkalis, 2014

Selain melakukan terobosan melalui program pemberdayaan tersebut,


Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga telah melakukan sharing kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan dengan Pemerintah Pusat yang
juga masuk ke dalam jaminan ini, yaitu: (1) Menganggarkan Alokasi Dana
Desa sesuai dengan aturan proporsional yang berlaku dimana 30% dari ADD
ini diperuntukkan untuk tunjangan dan insentif perangkat desa dan 70%
untuk pembangunan di desa tersebut. Untuk ADD ini rata-rata desa
mendapatkan anggaran 1 milyar/desa pertahunnya. (2) Sharing anggaran
untuk program PNPM-Mandiri Perdesaan yang setiap tahunnya terus
ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis seperti yang tergambar
pada tabel berikut ini:
Perkembangan sharing anggaran Kabupaten dan Pusat sedengan tahun 2013

Sumber: BPM-PD Kab. Bengkalis, 2014

Dengan anggaran demikian besar ini sudah dipergunakan untuk


melakukan sejumlah kegiatan pembangunan seperti yang diperlihatkan pada
tabel berikut ini:
Perkembangan kegiatan sapras PNPM-MPd inti sedengan tahun 2013

Sumber: BPM-PD Kab. Bengkalis, 2014

Perkembangan kegiatan sapras PNPM-MPd integrasi sedengan tahun 2013

Sumber: BPM-PD Kab. Bengkalis, 2014

Dan masih banyak lagi pembangunan pada sektor lain di desa sasaran
penerima PNPM-Mandiri Perdesaan hingga tahun 2013.
(3) Sharing Program Beras Miskin yang juga masuk ke dalam kebijakan pada
jaminan ini. Dimana sedengan tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bengkalis
telah

memberikan

anggaran

yang

cukup

besar

dalam

sebagaimana tergambarkan pada tabel berikut ini:


Perkembangan Program Raskin sedengan tahun 2013

program

ini

Sumber: Bag. Ekonomi Setda-Kab. Bengkalis, 2014

Kawasan I: Pulau Bengkalis sebagai Pusat Pendidikan dan Agronomi dan


Jaminan pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru
Prioritas kebijakan pembangunan kawasan I dan jaminan ini merupakan
fokus pelaksanaan dari Misi I yaitu: Meningkatkan Kualitas SDM Terutama
Pembangunan

Sektor

Pendidikan,

Kesehatan,

Kependudukan

Dan

Ketenagakerjaan pada sektor pendidikan.


Secara mendasar upaya pewujudan Pulau Bengkalis sebagai pusat
pendidikan

serta

menjamin

pendidikan,

peningkatan

kualitas

dan

kesejahteraan guru, Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis telah melakukan


upaya dan tahapan-tahapan khususnya menjadikan Pulau Bengkalis sebagai
pusat

pendidikan

melalui

penyusanan

perencanaan

(studi

kelayakan,

masterplan dan DED) semenjak tahun 2011, termasuk mempersiapkan


struktur dasar sebagai langkah dukungan Pulau Bengkalis sebagai pusat
pendidikan seperti pengembangan sekolah unggulan dijenjang menengah atas
dan kejuruan (SMA Boarding School di Bengkalis, SMK Pariwisata di Pulau
Rupat, SMK Penerbangan di Bukit Batu) dan pengembangan Politeknik
(Politeknik Maritim di Bengkalis, Politeknik Kesehatan di Bengkalis, Akademik
Komunitas Negeri di Bengkalis, Penegrian Sekolah Tinggi Agama Islam di
Bengkalis, Politeknik Pertambangan di Duri). Selain itu, telah menganggarkan
sedengan tahun 2013 sebesar Rp. 125.319.306.412 untuk penambahan
sekolah baru sebanyak 25 sekolah baru, penambahan ruang kelas baru
sebanyak

220

ruang

kelas

baru

dan

melakukan

rehabilitasi

ringan/sedang/berat bangunan sebanyak 38 sekolah.


Kemudian, Dinas Pendidikan tidak juga lupa menyiapkan struktur
pendukung satuan pendidikan dibawahnya (jenjang SD dan SMP) yang
sedengan tahun 2013 di jenjang SD telah membangun sebanyak 41 sekolah
baru, menambah sebanyak 746 ruang kelas baru dan melakukan rehabilitasi
sebanyak 620 ruang kelas yang mengalami keruskan ringan/sedang/berat

dengan total anggaran keseluruhan sebesar Rp. 172.458.438.298,28,-. Dan


untuk SMP sedengan tahun 2013 telah menambah 24 sekolah baru,
tambahan ruang kelas baru sebanyak 242 ruang kelas dan rehabilitasi
bangunan sekolah sebanyak 34 sekolah dengan total anggaran sebesar Rp.
78.585.988.046,54,-.
Sekalipun anggaran Dinas Pendidikan setiap tahunnya 20% dari total
APBD Kabupaten Bengkalis (2011-2014), namun 60-70% lebih diperuntukkan
untuk belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan untuk guru negeri) dan
hibah dalam bentuk BOSDA untuk sekolah-sekolah swasta semua jenjang
dan serta bantuan/beasiswa miskin untuk semua anak usia sekolah di
Kabupaten Bengkalis. Sisanya antara 40-30% pada belanja langsung dalam
kisaran sepertiga anggaran juga terserap kepada pemberian honor kepada
3570 orang guru non PNS semua jenjang pendidikan termasuk tenaga tata
usaha non PNS. Sehingga, dengan anggaran pada belanja langsung kurang
dari dua-pertiganya inilah yang dipergunakan untuk membanguan Pulau
Bengkalis sebagai pusat pendidikan, infrastruktur pendidikan dan kegiatankegiatan penunjang mutu pendidikan dan program kejar paket A, B dan C
untuk mendukung pemenuhan partisipasi sekolah di Kabupaten Bengkalis.

Perkembangan APM semua jenjang sedengan tahun 2013

Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Bengkalis, 2014

Jaminan kesehatan dan keluarga sejahtera


Prioritas kebijakan pembangunan jaminan ini merupakan

fokus

pelaksanaan dari Misi I yaitu: Meningkatkan Kualitas SDM Terutama

Pembangunan

Sektor

Pendidikan,

Kesehatan,

Kependudukan

Dan

Ketenagakerjaan pada sektor kesehatan.


Berbicara pencapaian pembangunan pada sektor kesehatan tidak
terlepas dari upaya pencapaian MDGs 2015 oleh Kabupaten Bengkalis,
dimana keberhasilan pencapaian MDGs untuk tujuan dan target di sektor
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perkembangan MDGs tujuan dan target kesehatan sedengan tahun 2013

Sumber: Sekretariat MDGs Bappeda Kab. Bengkalis, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pencapaian jaminan kesehatan


dan keluarga sejahtera khsusunya kesehatan yang selaras dengan pencapaian
tujuan dan target MDGs sudah dikatakan berhasil dicapai oleh pembangunan
pada sektor kesehatan di Kabupaten Bengkalis tahun 2013.
Beberapa indikator pembangunan untuk pencapaian jaminan kesehatan
teerus bergerak pada tiap tahunnya sekalipun anggaran urusan kesehatan

belum dapat dipenuhi sesuai aturan perundang-undangan yaitu 10% namun


setiap tahunnya anggaran terus bertambah seperti yang diperlihatkan pada
grafik anggaran berikut ini:

Perkembangan anggaran kesehatan Kabupaten Bengkalis sedengan tahun


2014 (sumber: Bappeda)

Beberapa indikator pada jaminan tersebut adalah:


(1) Pembangunan puskesmas rawat inap yang ditargetkan pada tahun 2015
sudah dibangun, direhabilitasi dan dilengkapi fasilitasinya sebanyak 8
unit. Sedengan tahun 2013 sudah dibangun, direhabilitasi dan dilengkapi
fasilitasinya sebanyak 6 unit dengan total anggaran Rp. 10.010.823.580,00
dan terus dianggarkan tahun 2014 dan 2015 ini,
(2) Pelaksanaan JAMKESMASDA (jaminan kesehatan masyarakat daerah)
yang

melakukan

coverage

terhadap

seluruh

penduduk

Kabupaten

Bengkalis yang tidak ditanggung oleh Askes, Jamsostek, jamkesmas


(nasional) dan asuransi lainnya. Hingga tahun 2013 sudah 96.976 jiwa
memanfaatkan

layanan

JAMKESMASDA

dengan

total

realisasi

Rp.

57.227.249.318,00,
(3) Penyediaan ambulance desa dalam rangka mempermudah akses rujukan
masyarakat desa dari pemukiman yang jauh dari puskesmas rawat inap
dan rumah sakit daerah termasuk rumah sakit di provinsi dan kabupaten
yang berada di sekitar wilayah Kabupaten Bengkalis. Sedengan tahun

2013 sudah dianggarkan sebanyak 61 unit dari target 82 unit dengan total
anggaran sebesar Rp. 22.066.400.750,- dan untuk tahun 2014 dan 2015
sudah diupayakan dipenuhi sisa kebutuhan termasuk untuk beberapa
desa pemekeran.
Selain itu, dukungan pembangunan pada sektor kesehatan juga
diupayakan dipenuhi oleh Dinas Kesehatan, RSUD Bengkalis dan RSUD
Mandau dalam ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan. Bahkan untuk
kedua RSUD kebijakan untuk menjadikan rumah sakit sebagai BLUD juga
telah diupayakan baik secara persyaratan maupun prasarana dan sarana
pendukungnya semenjak tahun 2012 oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis
yang bekerjasama dengan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai