Anda di halaman 1dari 8

N

Sikap dan perilaku

o
1

Berlaku jujur dalam setiap kata dan perbuatannya

Menghargai perbedaan pendapat

Berlaku adil dalam mengambil keputusan

Berperan serta dalam pelaksanaan pemilu

Selalu setia mempertahankan keutuhan wilayah negara

Kritis terhadap kondisi kehidupan kesengsaraan rakyat

Menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku

Selalu setia kepada bangsa dan negara Republik Indonesia

Belajar giat supaya menjadi warga negara yang


cerdas berpendidikan yang maju setara dengan bangsa-

bangsa dari negara-negara maju


10 Sebagai warganegara yang selalu taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa

Nama : Arya Pratama (03)


Kelas : X SOS. 2

Skandal Penyadapan Australia dan Amerika Sebagai Wujud


Ancaman Integritas NKRI

Skandal penyadapan Australia dan Amerika Serikat


terhadap Indonesia adalah kasus dokumen rahasia yang dibocorkan pada
tahun 2013 oleh mantan mata-mata Amerika Serikat Edward
Snowden yang kemudian dikutip oleh Australian Broadcasting
Corporation (ABC) dan surat kabar The Guardian. Australia dilaporkan
telah menyadap negosiasi sengketa dagang antara Indonesia dengan
Amerika Serikat soal rokok kretek dan udang. Penyadapan tersebut
merupakan pelanggaran atas kedaulatan, privasi, dan hak asasi manusia
yang mengganggu hubungan strategis di antara kedua negara. Bahkan
Menlu menyebut tindakan penyadapan tersebut sebagai tindakan tidak
bersahabat (unfriendly act).
Target penyadapan percakapan telepon pada tahun 2009 menunjukkan
sejumlah nama seperti yang tertera dalam tabel berikut:

Bocoran yang diulas New York Times, Minggu 15 Februari 2014, itu
mengungkapkan bahwa penyadapan pertama dilakukan oleh intelijen
Australia, Australia Signals Directorate (ASD). ASD kemudian
melaporkan pada NSA bahwa mereka telah menyadap pembicaraan
antara pejabat Indonesia dan perusahaan hukum AS yang ditugas
menangani sengketa itu.

Dalam dokumen Februari 2013 itu dikatakan bahwa Australia


menawarkan untuk membagi hasil penyadapan itu pada NSA. Dalam
dokumen tidak disebutkan perusahaan yang menangani kasus tersebut.
Namun dalam catatan media, saat itu perusahaan Mayer Brown tengah
disewa Indonesia untuk kasus tersebut. Kantor perwakilan ini lantas
menghubungi markas pusat NSA di Fort Meade, Maryland, untuk
meminta arahan. Markas NSA lalu memberikan restu bahwa agen
Australia boleh melanjutkan penyadapan pembicaraan, untuk
memberikan laporan intelijen yang sangat bermanfaat untuk konsumen
Amerika Serikat.
Disebutkan bahwa ASD telah mengakses data dalam jumlah
besar dari Indosat, untuk menyadap komunikasi pelanggan operator
selular itu, termasuk komunikasi para pejabat di sejumlah kementerian
di Indonesia.Dokumen lain yang diperoleh menunjukkan, pada tahun
2013, ASD mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang
digunakan operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan
pribadi dari pelanggannya. Intelijen Australia juga membongkar semua
enskripsi yang dilakukan Telkomsel.
Berdasarkan bocoran dari Edward Snowden juga melangsir berita
bahwa agen inteljen Inggris pernah melakukan penyadapan juga kepada
Presiden SBY secara langsung beserta anggota rombongannya ketika
menghadiri pertemuan puncak G-20 di London, Inggris, pada 2009. SBY
dianggap sungkan untuk marah karena Ia telah menerima salah satu
penghargaan tertinggi dari Kerajaan Inggris, yakni, Knight Grand Cross
in the Order of the Bath. Padahal dipemberitaan itu dijelaskan pula
bahwa penyadapan yang dilakukan oleh agen inteljen Inggris itu juga

untuk kepentingan pemerintahan Perdana Menteri Australia kala itu,


Kevin Ruud.
Menurut Sydney Morning Herald 31 Oktober 2013juga bahwa selain
Kedutaan Besar AS di Jakarta, ternyata Kedutaan Besar Australia di
Jakarta juga menjadi lokasi penyadapan terhadap pemerintah
Indonesia. Kedubes Austalia menjadi stasiun luar negeri pertama
gerakan rahasia intelejen Australia dan menjadi prioritas utama
bagi Australian Secret Intelligence Servica (ASIS). Dalam buku harian
dubes pertama Australia, terungkap bahwa ASIS melakukan
penyadapan terhadap pertahanan
Surat kabar tersebut mengutip dokumen rahasia Badan Keamanan
Nasional AS (NSA) yang dimuat di majalah Jerman, Der Spiegel.
Dokumen itu menyebut, Defence Signals Directorate (DSD) atau
Direktorat Sinyal Pertahanan Australia telah mengoperasikan fasilitas
program STATEROOM di Kedutaannya di Jakarta. STATEROOM
adalah nama sandi program penyadapan sinyal radio, telekomunikasi, dan
lalu lintas internet yang digelar AS dan para mitranya yang tergabung
dalam jaringan Lima Mata, yakni Inggris, Australia, Kanada, dan
Selandia Baru.
Sampai di sini pun Presiden SBY masih belum terdengar suaranya.
Meskipun banyak pihak, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla,
mendesak agar SBY mrenunjukkan reaksi keras pemerintah RI kepada
AS dan Australia, tetapi, SBY masih diam. Pada 9 November 2013,
jawaban datang dari Istana melalui Staf Khusus Presiden Bidang Luar
Negeri Teuku Faizasyah, kata dia SBY selama ini (29 Oktober 9
November 2013) tidak berbunyi mengenai masalah tersebut karena
semua itu telah disalurkan melalui Menteri Luar Negeri Marty M

Natalegawa. Sikap dan pernyataan Marty itu berdasarkan pengarahan


langsung dari SBY. Presiden SBY tidak perlu lagi menunjukkan sikapnya
secara langsung dengan alasan bukan SBY yang disadap secara langsung
(ketika itu), maka Presiden SBY tidak perlu turun tangan sendiri untuk
menangani kasus ini. SBY barulah turun tangan ketika namanya dan Ibu
Ani disebut secara langsung.
Namun, demikian amarah SBY hanya ditujukan fokus kepada Australia.
Padahal, biang sebenarnya adalah AS. AS yang terbongkar pertamakali
ulahnya memata-matai Indonesia dari Kedutaan Besarnya di Jakarta
saja tidak diusik SBY.
SBY pun terlalu mendramatisir kasus ini dengan membuat situasi dan
kondisi sekarang ini sudah sangat mencekam. Dia menyerukan kepada
semua warga negara Indonesia di Australia agar tetap tenang menyikapi
penyadapan yang dilakukan Australia kepada dirinya dan sejumlah
pejabat Indonesia.
Namun, ketika tak lama kemudian media mengumumkan ada perintah
pemanggilan Duta Besar Indonesia di Australia untuk kembali ke Tanah
Air dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Dalam hubungan
internasional, pemanggilan seorang duta besar adalah tanda ada eskalasi
sikap tegas Indonesia kepada Australia. Level pertama sikap tegas
dalam kasus macam ini adalah mengajukan protes keras. Level kedua
adalah memanggil pulang duta besarnya dan memanggil duta besar
negara sahabat yang ditempatkan di negara tersebut untuk dimintai
keterangan. Duta Besar Australia di Indonesia Greg Moriarty mengakui
hubungan Indonesia-Australia berada dalam titik rendah seiring
perkembangan ini. Tapi, lebih dari itu, saat ini sebenarnya menjadi
momen yang baik untuk mengevaluasi cara pandang kita terhadap

Australia sebagai negara tetangga. Di situlah ada kemungkinan bahwa


pemerintah punya niat untuk lebih tegas pada Australia. Selanjutnya,
sikap pemerintah RI yang akan mengevaluasi seluruh kerjasama dengan
Australia, sebagaimana diungkapkan oleh Menko Polhukam Djoko
Suyanto, harus dibuktikan melalui action, bukan sekedar retorika.

Kasus ini termasuk dalam ancaman non militer


Komentar : Seperti apa yang telah ketahui,belum lama ini tepatnya di
akhir tahun 2013 sempat mencuat kejadian yang berkaitan
dengan cyberwar. Dari beberapa sumber articyberwar itu sendiri
adalah peperangan yang terjadi didunia maya. Berbeda halnya dengan
perang fisik yang memperlihatkan alutsista-alutsista dengan
nyata,cyberwarberperang dengan cara menggunakan teknologi informasi
teknologi (IT). Para pelaku perang melakukan perang dengan cara
melumpuhkan situs-situs atau web-web lawan. Pelumpuhan terjadi
dengan cara meretas atau meng-hack web-web tersebut. Ada berbagai
cara yang bisa dilakukan untuk melakukan peretasan. Salah satunya yang
paling umum adalah dengan defacing,yaitu mengganti tampilan layar
pada web yang ingin diretas.
Kejadian yang terjadi pada akhir tahun 2013 adalah adanya aksi
solidaritas yang dilakukan oleh kumpulan orang yang mengaku
hacker Indonesia. Aksi ini dilakukan oleh beberapa kelompok hacker
Indonesia namun yang paling dikenal adalah kelompok Anonymous
Indonesia. Para kelompok hacker ini melakukan aksinya bukan tanpa
alasan,seperti informasi yang saya kutip dari Tempo Skandal
penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia ini terkuak
kepada publik setelah Guardian, ABC, dan Sidney Morning Herald pada

Senin lalu melansir berita bahwa Australian Signal Directorate


menyadap percakapan telepon SBY. Informasi ini berdasarkan dokumen
yang dibocorkan mantan analis badan intelijen Amerika Serikat,
National Security Agency (NSA), Edward Snowden. SBY menghentikan
kerja sama keamanan dengan Australia. Hubungan kedua negara memang
mengalami pasang-surut. . Aksi tersebut dipicu karena adanya
pemberitaan bahwa pihak pemerintahan Australia melakukan sebuah
tindakan kurang terpuji terhadapa pemerintahan Republik Indonesia.
Pemerintahan Australia dituduh telah melakukan penyadapan terhadap
Presideng Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Dari

situlah terjadi ketegangan khususnya para hacker Indonesia terhadap


pihak Australia. Aksi solidaritas inilah yang mereka tunjukkan kepada
pihak Australia demi membela harga diri negaranya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Masuk dalam konteks Wawasan
Nusantara,ini adalah suatu hal yang wajar dimana warga negara
membela negaranya. Sebagai warga negara yang baik,sudah seharusnya
kita mempertahankan harga diri bangsa kita dari tindakan-tindakan
kurang menyenangkan dari pihak asing. Dalam bentuk inilah
para hacker Indonesia melakukan bela negaranya terhadap pihak asing
yang mencoba mengganggu stabilitas negara. Dengan kemampuan mereka
dalam bidang IT,mereka berusaha bersuara ataupun beraksi mencoba
membuat perlawanan.
Namun dilain pihak,ada yang menggambarkan kejadian ini adalah hanya
sebuah tindakan provokasi. Seperti yang dikutip oleh Merdeka Untuk
itu, salah seorang hacker kawakan dari Indonesia bernama Jim Geovedi
dalam suatu laman bernama Github Gits (21/11) menuliskan pesannya
agar semua pihak tetap tenang dan tak terpancing oleh isu-isu yang
berhembus. Seorang hacker kawakan dari Indonesia,Jim

Geovadi,berpesan bahwa seharusnya para hacker Indonesia tetap


tenang menyikapinya dan tidak terpancing.
Terlepas dari itu semua,entah benar atau tidaknya tindakan yang
dilakukan pihak Australia terhadap pihak Republik Indonesia,seharusnya
dalam hidup bertetangga kita saling menghormati satu sama lain. Tidak
seharusnya bertetangga itu berusaha memata-matai privasi yang
dimiliki oleh tetangganya. Hal tersebut sangat disayangkan karena
kedua negara telah banyak melakukan perjanjian-perjanjian negara
untuk tumbuh bersama. Namun,dirusak karena disalah satu pihak ada
yang berusaha mencuri informasi terhadap tetangganya.

Bukanlah hal yang salah jika tindakan solidaritas oleh


para hacker Indonesia dengan sangat terpaksa harus dilakukan. Jika
karena bukan tindakan penyadapan yang dilakukan pihak Australia
terhadap Indonesia mungkin saja tidak akan terjadi hal tersebut.
Catatan dari saya,Indonesia adalah negara yang besar,Indonesia punya
semua potensi yang dibutuhkan,keberadaan Indonesia juga tidak diraih
dengan mudah. Indonesia telah berhasil menjatuhkan komunialisme dan
penjajahan yang terjadi dengan usahanya sendiri. Indonesia punya harga
diri yang tinggi didunia,jika ada yang mencoba menginjak-injak harga
diri bangsa Indonesia,200 juta warga negara Indonesia siap membela.
NKRI harga mati!!!

Nama : Arya Pratama (03)


Kelas : X SOS. 2

Anda mungkin juga menyukai