Anda di halaman 1dari 16

BAB VIII

KISTA RONGGA MULUT


8.1 Definisi
Menurut Kramer, kista merupakan rongga patologis yang berisi cairan,
materi semipadat atau gas, kebanyakan tetapi tidak semua dibatasi oleh lapisan sel
epitel dan jaringan ikat.1 Kista dapat menyebabkan pembesaran intraoral dan
extraoral yang secara klinis dapat menyerupai tumor jinak. Kista rongga mulut
dapat dibagi menjadi dua, kista odontogenik dan kista non odontogenik.
Kista odontogenik merupakan kista yang terbentuk dari epitel hasil dari
perkembangan dari gigi yaitu organ enamel, sisa dari sel Malassez, atau dari sisa
dental lamina, kista tersebut dapat dibagi menjadi dua kembali, yaitu berasal dari
inflamasi atau perkembangan gigi.2

Gambar 8.1. Histologi kista

8.2 Etiologi
Terdapat tiga macam sisa jaringan yang masing masing berperan sebagai asal
muasal kista odontogenik yaitu ;
1) Epithelial rests or glands of Serres yang tersisa setelah terputusnya dental lamina.
2) Email epitelium yang tereduksi yang berasal dari organ email dan selubung gigi
yang belum erupsi namun telah terbentuk sempurna.
3) Rest of Malassez yang terbentuk melalui fragmentasi dari akar epitel selubung
Hertwig
8.3 Klasifikasi
Kista rongga mulut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, odontogenik
dan non odontogenik. Kista Odontogenik memiliki dua subklasifikasi lainnya

yaitu inflammatory cyst dan developmental cyst. Termasuk didalam inflammatory


cyst yaitu kista radicular, residual, paradental dan inflammatory collateral cyst
sedangkan yang termasuk didalam developmental cyst adalah gingival cyst of
infant,gingivalcystofadult,odontogenickeratocyst,eruptioncyst,dentigerous
cyst, lateral periodontal cyst, glandular odontogenic cyst, dan calcifying
odontogenic.1
Kistanonodontogenikdibagimenjaditigayaitu,midpalatalraphecystof
infant,nasopalatineductcyst,dannasolabialcyst.
8.4 KistaOdontogenik
Kista odontogenik merupakan kista yang berasal dari sisa sisa epitel
pembentuk gigi. Seperti kista lainnya kista odontogenik dapat mengandung
cairan,gasataumaterisemisolid.Tigamacamsisajaringanyangmasingmasing
berperansebagaiasalmuasalkistaodontogenikantaaralain,epitelMalassez,
glandofSerres,danepitelenamel.3
8.4.1 DevelopmentalCyst
DevelopmentalCyst merupakankistayangtidakdiketahuipenyebabnya
tetapitidakterlihatsebagaihasildarisuatureaksiinflamasi.
8.4.1.1 KistaDentigerus
Kistadentigerusadalahkistayangterbentukdisekitarmahkotagigiyang
belum erupsi. Terbentuk dari akumulasi cairan diantara enamel epitel yang
tereduksidanmahkotagigiyangbelumerupsidanterbentuksecarasempurnaatau
dibawahlapisanepitelenamelyangtereduksi.Kistainiseringterjadipadasaat
pemebentukan gigi permanen, dan sering juga diasosiasikan dengan impaksi
molartigamandibulardankaninmaxilla.
Manifestasi klinis dari kista ini tidak spesifik karena kista ini tidak
menyebabkan nyeri dan biasa ditemukan pada pemeriksaan rutin radiografi,
terkecuali terdapat masa yang besar dan dapat terpalpasi. Dislokasi gigi juga
seringditemukanseiringpertumbuhannya.
Padapemeriksaanradiografi,terlihatdenganjelasradiolusenyangmemiliki
batasradioopakyangjelasmengelilingimahkotadarigigiyangimpaksiataugigi

yangtidaktererupsi.
Kista dentigerus dapat ditemukan pada anak kecil dan dewasa, dengan
insidens terbesar ditemukan pada individu di decade ke dua atau tiga.2
Tatalaksananya adalah pengangkatan seluruh kista. Tetapi untuk pasien
dengan lesi yang besar dan kurang mendukung secara fisik dapat dilakukan
marsupialisasi.4

8.4.1.2

Gambar8.2.Radiografikkistadentigerouspadamolartigadenganimpaksigigi

KistaPeriodontalLateral

Kista periodontal lateral merupakan kista yang biasanya ditemukan pada


areacuspidbicuspiddaripadamandibulardanjarangdimaxilla.Ditemukansering
padaorangdewasa.Patogenesisdarikistainitidakdiketahuisecarapasti.Tidak
ada gejala yang spesifik dari kista tersebut, biasanya ditemukan pada saat
pemeriksaanrutinradiografi.Pulpaterlihatnormal.
Padapemeriksaanradigrafiterdapatarearadiolusenyangbulatatauovoid
yangberbatasjelasdenganbatassklerotik.5
Tatalaksananyaadalahkurettanpamengganggugigi.

gambar8.3kistaperiodontallateralberbentukteardrop,terletakdiantarabicuspid1dan
maxillarycuspid.

8.4.1.3

GingivalCystofAdult
Kistagingivapadaorangdewasamerupakankistayangkecildanjarang

ditemukan.Biasanyaditemukanpadaindividuberusia40dan50tahun.Terbentuk
darisisadentallaminadandapatdilihatdidaerahgingivaataumukosaalveolar.
Terdapat di gingiva berupa benjolan berwarna seperti daging terkadang biru
tergantungdariwarnacairankistadikanindanpremolarareamandibulardan
maxilla.Kistainitidakmenyebabkanrasasakitdanseringdibingungkandengan
kistaperiodontallateral.6
Tatalaksananyaadalahbedahsimpeleksisidenganprognosisyangbaik.

gambar8.4.kistagingivapadadewasa

8.4.1.4

GingivalCystofInfant
Kistagingivalpadaanakmerupakankistayangkecil danberisikeratin

ditemukan pada mukosa alveolar di anak. Terbentuk dari sisa daripada dental

lamina,dapatberupasoliterataupunbanyak.Kistainibiasanyamunculpadasaat
kelahirandanjarangterlihatsampaibulanketiga.Terlihatkecil,denganpapul
berwarnaputihdengandiameteryangtidaklebihdari3.00mm.Biasanyamuncul
dimandibularanteriordanseringdisalahdiagnosesebagainatalteeth.Mayoritas
darikistainiakanberdegenerasisendiriataurupturkeronggamulutdalamdua
minggusampaibulankelimasehinggaoperasitidakdibutuhkan.Walaupunkista
gingivapadaanaktidakterlalusignifikan,diagnosisharustetapditegakanuntuk
menghindari terapi dan prosedur yang tidak diperlukan.

Gambar8.5.Kistagingivapadaanak

8.4.1.5

OdontogenicKeratocytes
Keratosistikodontogenmerupakankistadengangarisepitelberkeratin,bisa

terjadipadaumur585tahundenganinsidensterbesarpadaindividudidecade
kedua atau ketiga. Studi mengatakan bahwa kelainan genetik menjadi etiologi
daripadakistaini.Terkenaldengantingginyakejadianrekurens,agresifdansering
diasosiasikan dengan nevoid basal cell carcinoma syndrome. Keratosistik
odontogenbisaterjadidirahangbagianmanapundengansegalaposisi.
Keratosistikodontogenseringmenyebabkanpembengkakandidaerahfasial

ataulingualdaritulangrahang,danterlihatmenonjol.Gejalaklinisnyaadalah
parastesipadabibir,gigitanggaldannyeri.
Apabiladilihatpadaradiografinyaakanterlihatradiolusenunilokularatau
multiokulardenganbatasyangjelasdansklerotik.7,8
Tatalaksana dari kista ini masih menjadi kontroversi, multiple surgical
techniques banyak dilaporkan, termasuk diantaranya masupialisasi, enukleasi,
dekompresi,marginalatauradicalsurgicalresectiondanimplantasitulang.
Insidens terjadinya rekurensi tinggi pada kasus ini, dan biasanya terjadi
didalamlimasampaitujuhtahunsetelahterapi.Keratosistikodontogenperifer
lebihkurangagresifdibandingkanintraoseus.8

Gambar8.6Gambaranradiologiodontogenickeratocytesyangberadapadabagianfrontal
bawahrahangdengandislokasidariakargigi

8.4.1.6

KistaErupsi
Kistaerupsiterbentukdalamgusiataudiatasmahkotagigiyangakanerupsi

karenaterjadiakumulasicairanjaringanataudarahdalamsuaturuangfolikular
yangmembesardisekitarmahkotagigi.Mayoritasdarikistaerupsiterjadipada
jangkausiaenamsampaisembilantahunpadaperiodeerupsigigipermanenmolar
1danincisor.
Gambaranklinisdarikistaerupsitampaksebagaipembengkakangusiyang
lunak, translusen,dan apabilaberisi darahakan tampak warnabirukeunguan.

Kistaerupsilebihseringterjadidisisisebelahkanandibandingkiridanlebih
banyakdipriadibandingkanwanita.
Gambaranradiografinyasusahuntukdibedakankarenakistadangigisama
samaterdapatpadajaringanlunakdipuncakalveolar.Kebanyakankistaerupsi
tidak membutuhkan tatalaksana karena akan hilang dengan sendirinya. Tetapi
intervensipembedahanakandilakukanapabilaterjadisakit,perdarahan,infeksi
danmasalahestetika.Terapikonservatiftidakperludilakukankarenakistaini
akanrupturedengansendirinyadanmembiarkanterjadinyaerupsigigi,apabila
tidakterjadimakasimpleincisionataupartialexcisionakandilakukan.9

gambar8.7.Kistaerupsi

8.4.1.7

CalcifyingOdontogenicCyst
Calcifyingodontogeniccyst ataubiasanyadisebutkistaGorlinmerupakan

kistayangjarangditemukandenganpertumbuhanyanglama,danjinak.Kistaini
ditemukan pada wanita sebelum usia 40 dan pada pria setelah usia 40 tahun,
terdistribusidimaxilladanmandibuladankebanyakanpadamolarpertamadi
anteriormandibular.2
Manifestasiklinisdarikistainiadalahpembengkakanyangtidaksakityang
mengakibatkanpelebarandaritulang,tetapidapatjugamenyebabkansakitapabila
terekspansi secara berlebih karena menekan syaraf daripada nervus alveolar
inferior.Apabilaterjadidimaxillamakapasienakanmengelhkanepistaxis,sakit
kepaladannasalterasapenuh.
Padaradiografiterlihatarearadiolusen,uniataumultilokularberisimasa

yangterlihatradiopaquedengankepadatandanukuranyangbervariasi.
Tatalaksana untuk calcifying odontogenic cyst bisa bervariasi mulai dari
simpleenucleationataucurettagesampairadikalatauextensiveresectionseperti
mandibulectomi atau hemimaxillektomi. Pilihan dari tatalaksana tergantung
daripadalesi.
Prognosis daripada kasus ini adalah baik dengan tingkat rekurensi yang
jarang.10

gambar8.8CalcifyingOdontogenicCyst

8.4.1.8

GlandularOdontogenicCyst
Glandular odontogenic cyst merupakan kista yang terbentuk dari

pembentukan gigi, yang biasa ditemukan pada mandibular dan maxilla dan
ditandaidenganepitelkuboidataukolumnarpadapermukaannya.Seringterjadi
padaorangdewasaberusiadiatas40tahundancenderungterjadikembali.
Gambaranklinisnyaadalahlocaledemyangtidakterasanyeri,tetapibisa
juga terjadi nyeri apabila terjadi kompresi dari neurovascular atau infeksi
sekunder.Parestesijugaterjaditergantungdarilokasilesidanrasatertekanpada
gigi. Umumnya berada didalam tulang dan muncul sebagai unilocular atau
multilokularpadaradiografnya.
Gambaranklinisyangtidakspesifikdanpertumbuhanintraoseusdaripada
kistainimembuatgambaranradiografimenjadiesensial.Gambaranradiografinya

adalahditemukannyalesibundaratauovaldenganbatasjelas.
Dikarenakantingginyapotensidarikistainiuntukmenjadiganasmaka
dianjurkan untuk memeriksa CT untuk lesi multilokular dimana termasuk
diantaeanyaadalahsinusfasial,dasardarinasaldanorbit.
Penatalaksanaannyabisadengankuret,enukleasi,ataulocaleksisi. Bloc
local excision menjadi penatalaksanaan primer yang bertujuan untuk
menyembuhkan pasien dan menghindari pembedahan lebih lanjut dikarenakan
tingginya insiden untuk terjadi rekurensi dengan terapi konservatif dan lesi
mungkinbisamenjadiinvasive.
8.4.2

InflammatoryCyst
Kista beradang merupakan jenis kista odontogen yang proses

patogenesisnyaberhubungandengankeradanganjaringanperiapikalyangakan
memicuterbentuknyasuatumasakista.Kistaberadanginidigolongkanmenjad
tigajenis,yaitukistaradicular,kistaresidual,dankistaparadental.
8.4.2.1
KistaRadikular
Kista radicular biasa disebut kista periapikal merupakan hasil dari
peradangandigigiyangmenyebarkeapexsampaikedalamtulangterdekat.Kista
iniberasaldariproliferasiselMalassezyangberadadiligamentperiodontaldan
periapikalsertagranulomaperiapikal.Kebanyakandarikistaradicularberasaldari
granulomasebelumnya.
Proses pathogenesis kista radicular dibagi menjadi tiga fase yaitu 1)fase
inisiasi,2)faseformasikista,3)fasepembesarankista.Faseinisiasimerupakan
fasedimanaprodukiritanberupaendotoksindaribakteriyangdisekresisecara
konstan akan menginfeksi pulpa, menyebar ke jaringan periapikal dan
merangsang proses inflamasi kemudian muncul respon imun dari tubuh untuk
mengeliminasi bakteri. Kolaborasi dari mediator inflamasi, proinflammatory
sitokindangrowthfactorakanmemicuproliferasidariselepitelmalassez.Pada
fasepembesaransel,selyangterletakdibagiantengahmassaakansemakinjauh
dengan pembuluh darah sehingga mengakibatkan suplai nutrisi terhambat dan
kemudianterjadikematianseldanruanganyangberadaditengahakanmenjadi
suatulumenyangnantinyaakandiisiolehcairandiluarkista.

Pertumbuhankistainiakandisertaidenganresorbsitulangkarenaadanya
aktivasidariosteoklas.
Gambaranklinisnyabersifatasimptomatisdenganprosespembesaranyang
perlahandantidakdisadari.
Secara radiografis, kista ini akan tampak sebagai area bulat radiolusen
berbatas jelas radiopak di apeks gigi yang ditandai dengan adanya kerusakan
laminadura.
Kistayangtidaksegeradiobatibisamenjadiberbahayauntuktumbuhdan
kembang dari gigi karena dapat menyebabkan bengkak, nyeri, dan pergeseran
gigi.Terapiyangseringdilakukanadalahmarsupialisasi.12

8.4.2.2

Gambar8.9.Kistaradicularpadaanteriormaxilla

KistaResidual
Merupakankistayangditemukanpadaregionyangtidakbergigidengan

riwayatekstraksiakibattidakterambilnyagranulomaataukistaradicularsecara
sempurnapadasaatdilakukanenukleasi.
Gambaran klinisnya bersifat asimptomatis dengan proses pertumbuhan
secaraperlahandantidakdisadariolehpenderitadanbiasanyadideteksipadasaat
pemeriksaanradiologisrutin.Kistaresidualbisamenimbulkanpenebalanyang
progresif pada garis epitel kista sehingga dapat mengganggu ketepatan
pemasangangigitiruan.
Radiografinyamenunjukanadanyagambaranunilokularradiolusendengan
batasjelas.

10

Terapiyangdigunakanadalahmarsupialisasiatauenukleasitergantungdari
ukurankista.13

Gambar8.10gambaranradiografikkistaresidual

8.4.2.3

KistaParadental
MenurutWHO,kistaparadentaldidefinisikansebagaikistayangterjadi

didekat batas serviks dari akar lateral akibat dari proses inflamasi pada
periodontalpocket.Etiologidarikistainimasihdiperdebatkan,tetapidipercaya
berasaldariepitelenamelyangtereduksiyangberasaldaripermukaanmukosa
gigipadasaaterupsi.Kistainiterlokalisasipadaregionmandibulardanhamper
selaludisisibagiandistalatauvestibulagigiyangtererupsisecarasempurnaatau
parsial.
Gambaranklinisnyaadalahgambaranperiodontitisdimanadiawalidengan
pembengkakan vestibula. Molar 1 dan 2 biasanya termasuk dalam gambaran
radiografi dari kista paradental dan selalu ditandai dengan radiolusen yang
berbatasjelasdandiasosiasikandenganakarpadasisibukal.
Terapipadakasusiniadalahenukleasitanpaekstraksidarigigiterdekat.
Prognosisbaikdengantingkatrekurensiyangjarang.14
8.5 KistaNonOdontogen
Kistanonodontogenadalahkistayangterdiridariepitelduktusembrioyang
tertinggal dari perkembangan embrio fasial dan rahang. Lokasi dari kista ini
adalahdidalamjaringanpadaregioepithelialridge,dindingepiteldanprimary
facialfissural.Namalaindarikistainiadalahkistafisural.
8.5.1
KistaDuktusNasopalatinus
Kistaduktusnasopalatinusmerupakankistanonodontogenikyangberasal

11

darisisasisaepitelembrionikduktusnasopalatinusdalamkanalisinsisivus.Kista
ini ditemukan pada region anterior midline diatas maupun diantara akar gigi
insisivussentralisyangmasihvital.Etiologidarikistainibelumjelasdiketahui
tetapiterdapatstudiyangmengatakanbahwainfeksiatautraumadapatmerangsang
sisasisaepitelduktusnasopalatinusuntukberproliferasi.Frekuensiterjadinya
kista ini lebih tinggi terdapat pada laki laki dibandingkan perempuan dengan
perbandingan3:1.
Kistayangkecilpadaduktusnasopalatinusinibersifatasimptomatik,tetapi
appabila kista sudah mulai membesar terdapat simtoms seperti bengkak pada
daerahanterior midline palatum,rasanyerisepertiterbakaryangdisertaidengan
sekret,danbisadapatjugamenyebabkanpergeseranpadagigi.
Pemeriksaan dapat dengan menggunakan gambar radiografi dengan
minimum2proyeksi.
Tatalaksananya berupa enukleasi dengan tingkat rekurensi yang rendah,
tetapimarsupialisasijugadapatdilakukanapabilakapsulterlihatmenempeldengan
sekitarnyasehinggaenukleasisusahuntukdilakukan.15

Gambar8.11Gambarradiografikistaduktusnasopalatinusterlihatarea
ovaldengangambaranradiolusenberbatastegasdansklerotikpadaappendix
gigi.

8.5.2

KistaGlobulomaksilaris
Kistaglobulomaksilarismerupakankistayangmunculdiantaraakargigi

insisivus lateralis dan kaninus atas di tempat yang bersesuaian dengan sutura

12

intermaksilaris.Kistainimunculdarisisasisaepitelyangterperangkappada
tempat penyatuan prosesus nasalis medialis dan prosesus maksilaris yang
dirangsangolehtrauma.Biasanyabersifatasimptomatiksampaimembesarakan
menimbulkan ke asimetrisan dan bengkak pada wajah. Diagnosis dan terapi
definitivedapatdilakukandenganmelihatsecaramikroskopis.16

Gambar8.12gambaranberbentuksepertipeardiantara
maxillarycaninedanlateralincisor

8.5.3

KistaNasolabialis
Kista nasolabial adalah kista jaringan lunak yang terjadi pada lipatan

nasolabialis dibawahalaenasi. Kista inilebihsering terjadikepada perempuan


dibanding lakilaki dengan rasio 3,7:1. Merupakan sisa dari embrio duktus
nasolakrimal. Manifestasi klinisnya dapat berupa pembengkakan pada region
kanindanlipatanmucobuccal.Pemeriksaandapatberupagambaranradiografidan
histologi.
Tatalaksananya adalah complete excision dimana diambil melalui insisi
sublabialtetapidapatjugadilakukandengan simpleaspiration,injeksidengan
scleroticagent,dandrainase.17
8.6 Kesimpulan
Kista pada rahang merupakan kista yang paling sering ditemukan
dibandingkistapadatulanglainnya,karenabanyaknyasisaepitelyangtertinggal
pada jaringan setelah pembentukan gigi. Menurut WHO kista rahang terbagi
menjadiduakelompokbesaryaitukistaodontogenikdankistanonodontogenik.

13

Mayoritas kista berukuran kecil, tetapi apabila membesar maka akan


menimbulkan gejala klinis seperti asimetri dari wajah, pergeseran gigi dan
perubahanoklusi,hilangnyagigisekitarsertapergeserahgigitiruan.
Warna terlihat biru terang dengan membran tipis yang menutupi, pada
gambaranradiografikmenunjukanlapisantipisbulatradioopakyangmengelilingi
arearadiolusenberupaunilokulardanmultilokular.Dapatmenyebabkandistrofik
apabilakistasudahlamaberkembangsehinggatidaksepenuhnyabulatdengan
radiolusen.
Diagnosis dapat ditegakan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
radiografik,pemeriksaanpunksiaspirasicairankista,pengamatanselamaoperasi
pengangkatankista,danpemeriksaanhistologi.
Terapi umumnya dilakukan enukleasi, tetapi dapat pula dilakukan
marsupialisasiataukombinasiantaramarsupialisasidanenukleasi.

8.7 DAFTARPUSTAKA
1. ShearM,SpeightP,ShearM.Cystsoftheoralandmaxillofacialregions.Oxford:
BlackwellPub.;2007.

14

2. Lsusd.lsuhsc.edu. Cyst of the Jaw [Internet]. 2015 [cited 4 March 2015].


Availablefrom:http://www.lsusd.lsuhsc.edu
3. Lib.ui.ac.id.KistaRahang[Internet].2015[cited4March2015].Availablefrom:
http://lib.ui.ac.id/
4. Gaillard F. Dentigerous cyst | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org
[Internet]. Radiopaedia.org. 2015 [cited 4 March 2015]. Available from:
http://radiopaedia.org/articles/dentigerouscyst
5. Saygun I, Ozdemir A, Safali M. Lateral Periodontal Cyst. Tubitak Journal.
2001;31:375378.
6. Veena K, Jagadishchandra H. A RARE CASE OF GINGIVAL CYST OF
INFANT OCCURRING IN A BABY AGE FOUR MONTHS. PACIFIC
JOURNALOFMEDICALSCIENCES.2015;9:4041.
7. RegeziJ.OdontogenicCysts,OdontogenicTumors,Fibroosseous,andGiantCell
LesionsoftheJaws.ModPathol.2002;15(3):331341.
8. Emedicine.medscape.com. Odontogenic Keratocyst Pathology [Internet]. 2015
[cited

March

2015].

Available

from:

http://emedicine.medscape.com/article/1731868overview
9. Nagaveni N, Umashankara K, Radhika N, Maj Satisha T. Eruption cyst: A
literaturereviewandfourcasereports.IndianJDentRes.2011;22(1):148.
10. DeboniM,NaclrioHomemM,PintoJuniorD,TrainaA,CavalcantiM.Clinical,
radiologicalandhistologicalfeaturesofcalcifyingepithelialodontogenictumor:
casereport.BrazDentJ.2006;17(2).
11. ManziniM,DeonC,CorteL,BertottoJ,AbreuL.Cistoodontognicoglandular:
umaentidadeincomum.RevBrasOtorrinolaringol.2009;75(2):320320.
12. Penumatsa N, Nallanchakrava S, Muppa R, Dandempally A, Panthula P.
ConservativeApproachintheManagementofRadicularCystinaChild:Case
Report.CaseReportsinDentistry.2013;2013:13.
13. AdappaD,ChatraL,ShenaiP,VeenaKM,RaoPK,PrabhuRV.ResidualCyst:A
CaseReport.IntJAdvHealthSci2014;1(4):2427.
14. BorgonovoA,ReoP,GrossiG,MaioranaC.Paradentalcystofthefirstmolar:
Reportofararecasewithbilateralpresentationandreviewoftheliterature.J
IndianSocPedodPrevDent.2012;30(4):343.
15. Kurnatowski P. Nasopalatine Duct Cyst Treatment & Management [Internet].
Emedicine.medscape.com. 2015 [cited 8 March 2015]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1118086treatment

15

16. Pathologyoutlines.com. MandibleMaxilla Globulomaxillary cyst [Internet].


2015 [cited 8 March 2015]. Available from:
http://www.pathologyoutlines.com/topic/mandiblemaxillaglobulomaxillarycyst.ht
ml
17. ZahirrudinZ,TanG.InternetScientificPublications[Internet].Ispub.com.2015
[cited8March2015].Availablefrom:https://ispub.com/IJORL/9/2/7541

16

Anda mungkin juga menyukai