Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan DM tipe 2

Pilar penatalaksanaan DM dimulai dengan pendekatan non farmakologi, yaitu berupa pemberian
edukasi, perencanaan makan/terapi nutrisi medic, kegiatan jasmani dan penurunan berat badan
bila terdapat berat badan lebih atau obesitas. Bila dengan langkah-langkah pendekatan nonfarmakologis tersebut belum mencapai sasaran pengendalian DM belum tercapai, maka
dilanjutkan dengan penggunaan perlu penambahan terapi medikamentosa atau intervensi
farmakologis disamping tetap melakukan pengaturan makan dan aktifitas fisik yang sesuai.
Edukasi
Hal ini merupaka cara yang paling sulit karena yang menjadi sasaran adalah orang-orang yang
belum sakit artinya mereka masih sehat. Semua pihak harus mempropagandakan pola hidup
sehat dan menghindari pola hidup berisiko. Menjelaskan kepada masyarakat bahwa mencegah
penyakit jauh lebih baik daripada mengobatinya. Caranya bisa lewat guru-guru atau lewat acara
radio atau televise.
(IPD UI)
Perencanaan Makan
Bagi diabetisi saat ini yang harus dilakukan adalah perencanaan makan atau dibeberapa negara
maju dilakukan terapi gizi medis. Anjuran makan untuk diabetisi adalah makanan seimbang
sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing. Bedanya aturan makan diabetisi dengan orang
yang tidak diabetes adalah untuk diabetisi perlu ditekankan pada keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama bagi mereka yang menggunakan obat
penurun glukosa darah atau suntikan insulin.
Perencanaan makan menggambarkan apa yang akan dimakan, berapa banyak, dan kapan makan.
Dietensi dapat membantu membuat perencanaan makan yang cocok. Perencanaan tersebut dibuat
berdasarkan: apa makanan dan minuman yang Anda sukai, kapan anda ingin makan dan minum,
berapa kebutuhan kalori, apa aktifitas yang dilakukan, apa latihan jasmani yang dikerjakan,
kondisi kesehatan obat apa yang diminum dan kebiasaan dalam keluarga. Anjuran makan
hendaknya sejauh mungkin mengikuti kebiasaan makan masing-masing diabetisi, dalam arti
kebiasaan baik diteruskan dan yang kurang baik diteruskan dan yang kurang baik atau tidak
seimbang perlu diseimbangkan.
Makanan sehari-hari hendaknya cukup karbohidrat, serat, protein, rendah lemak jenuh,
kolesterol, sedangkan natrium dan gula secukupnya saja.
Latihan Jasmani

Kegiatan fisik dan olahraga teratur sangatlah penting selain untuk menghindari kegemukan, juga
untuk mencegah dan mengobati diabetes tipe 2. Melalui olahraga/kegiatan jasmani, insulin akan
bekerja lebih baik, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel-sel otot untuk dibakar.
Jenis olahraga (sehubungan dengan efeknya terhadap glukosa darah) yang dianjurkan adalah
jenis aerobic. Olahraga aerobic adalah yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas jantung dan
paru-paru. Olahraga aerobic membuat insulin bekerja lebih efisien, dapat mengurangi lemak
tubuh dan membantu menurunkan berat badan. Yang termasuk olahraga aerobic adalah jalan
kaki, lari, naik tanga, sepeda, sepeda statis, jogging, berenang, senam aerobic, menari dan main
tali.
Medikamentosa
Saat ini terdapat lima macam obat/tablet yang beredar di pasaran untuk menurunkan glukosa
dalam darah. Yang sering digunakan adalah:
Obat Golongan Insulin Sekretagok (merangsang pancreas menghasilkan insulin)
Obat golongan ini bekerja dengan cara merangsang pancreas mengeluarkan insulin. Obat ini
sendiri tidak dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah. Jadi fungsinya tergantung dari:
apakah tubuh kita masih dapat membuat insulin dan apakah insulin tersebut dapat berfungsi
dengan benar.
Sulfonilurea. Sulfonil. Dapat juga disebut sebagai perangsang pembentukan insulin oleh
pancreas. Oleh karena itu, sulfonylurea tidak dapat dipakai untuk mengobati diabetes tipe 1. Obat
golongan ini juga tidak dapat diberikan pada ibu yang sedang hamil ataupun menyusui. Contoh
obatnya adalah glikasid, glibenklamid, glipizid, glikuidon, glimepirid, dan lain-lain.
Glinid. Terdapat dua jenis yaitu Nateglinid dan Repaglinid. Kedua obat ini umumnya diberikan
dengan dosis terbagi sepanjang hari. Mempunyai efek kerja yang tidak terlal kuat dan diberikan
pada diabetisi yang baru diketahui atau usia lanjut. Obat golongan ini bekerja secara cepat da
singkat.
Obat Golongan Biguanid
Obat yang termasuk golongan biguanid hanyalah: Metformin. Obat ini dibeberapa negara
merupakan pilihan pertama untuk mengobati diabetes yang baru dketahui. Metformin sebaiknya
diberikan pada pasien-pasien tertentu yang tidak mempunyai gangguan fungsi ginjal dan fungsi
hati. Metformin menurunkan glukosa darah dengan cara mengurangi glukosa oleh hati dan bila
diberikan sendiri tidak akan menyebabkan hipoglikemia. Juga dapat memperbaiki sensitifitas
otot terhadap insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus. Sebaiknya diberikan bersama
makanan karena dapat menyebabkan iritasi lambung
Golongan Glitazone

Terdapat dua jenis, yaitu Pioglitazobe dan Rosiglitazobe. Cara kerjanya adalah dengan
membantu tubuh menggunakan insulin yang tersedia sehingga lebih efektif. Dengan perkataan
lain membuat insulin lebih sensitive atau memperbaiki sensitifitas insulin. Obat golongan ini
pernah ada yang ditarik dari peredaran karena efek samping pada hati yang serius. Sehingga
sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi hati secara berkala.
Obat Golongan Alpha Glukosidase
Obat yang termasuk golongan ini adalah Acarbose. Obat ini menghambat kerja suatu enzim
dakam usus halus yang bernama alfa glikosidase dan dapat mencegah pemecahan karbohidrat
kompleks menjadi molekul yang lebih kecil seperti glukosa dan fruktosa sehingga dapat diserap
usus, sehingga hanya sedikit glukosa yang dapat masuk (diserap) ke dalam aliran darah. Sisa
karbohidrat yang tidak dicerna dan tidak dapat diserap sebagai glukosa, akan diubah oleh
bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia dan sering menyebabkan perut
kembung, sering buang angin dan mencret.
Golongan Inkretin
GLP-1 Agonis. Sekresi dan kerja hormone inkretin pada diabetes tipe 2 terganggu. Walaupun
dampak sel beta pancreas terhadap GLP-1 berkurang, tetapi pemberian GLP-1 secara eksogen
masih dapat mengembalikan sensitifitas sel beta terhadap glukosa sehingga akan memperbaiki
sekresi insulin akibat rangsangan glukosa.
Penghambat DPP-4. Preparat obat ini adalah vilda glipin, Galvus, Sitaglipin, Januvia.
Dengan kerja menghambat DPP-4 dan menambah GLP-1 aktif.
Preparat Insulin
Jika Anda seorang dengan DM tipe 1, maka insulinlah penyelamat anda. Jika anda orang dengan
DM tipe 2, maka pada akhir penyakit ini anda mungkin juga akan membutuhkannya. Insulin
merupakan obat yang baik, namun saat ini penggunaannya masih menggunakan suntikan.

Anda mungkin juga menyukai